Dosen praktisi adalah bagian dari tenaga pendidik di perguruan tinggi, dan saat ini merupakan tenaga pendidik dengan peran semakin penting. Terutama sejak Menteri Pendidikan merilis kebijakan MBKM.
Sehingga semakin banyak dosen praktisi yang aktif mengajar di semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Bagi beberapa orang istilah dosen praktisi memang masih asing di telinga. Padahal dosen praktisi sudah ada sejak dulu sampai sekarang.
Siapa saja yang memiliki pengalaman di dunia bisnis dan kerja bisa menjadi dosen praktisi. Sehingga dosen di perguruan tinggi tidak harus diisi oleh lulusan S2 maupun S3 dengan pemahaman ilmu secara teori yang sudah sangat tinggi.
Sebelum membahas lebih jauh, maka bisa memahami dulu pengertian dari dosen praktisi. Dosen praktisi adalah dosen yang sudah memiliki pengalaman di lapangan (industri atau wirausaha) dan kemudian berbagi ilmu, pengalaman, dan keterampilannya kepada mahasiswa lewat kegiatan mengajar.
Dosen praktisi pada dasarnya sudah ada sejak dulu, karena tidak sedikit dosen yang menekuni profesi tertentu sebelum akhirnya menjadi dosen. Pengalaman mereka di dunia kerja kemudian menciptakan sistem pembelajaran yang lebih mudah dipraktekan.
Sekaligus lebih ringkas, karena kebanyakan dosen praktisi menilai bahwa ilmu secara teori terlalu kompleks. Padahal yang diterapkan di lapangan atau di dunia kerja hanya sebagian kecil saja. Tidak sedikit yang kemudian membuat materi diringkas sangat tajam.
Sebab dosen praktisi hanya mengambil materi yang wajib dipahami dan mampu diterapkan langsung oleh mahasiswa. Lewat langkah seperti ini, sistem pembelajaran menjadi efisien tanpa mengurangi efektifitasnya.
Dosen praktisi semakin populer sejak tahun 2020 ketika kebijakan MBKM dirilis dan mulai diterapkan di seluruh perguruan tinggi. Yakni pada poin “Dosen Praktisi Mengajar di Kampus”. Sehingga seorang praktisi tidak harus menjadi dosen seutuhnya.
Mereka tetap bisa berkecimpung di dunia praktisi, entah menjadi staff ahli di sebuah perusahaan maupun menjadi pendiri suatu perusahaan. Sehingga di waktu tertentu mereka meluangkan waktu untuk mengajar di kampus.
Kalangan dosen praktisi adalah kalangan yang lebih paham dunia kerja diharapkan mampu mengembangkan sistem di pendidikan tinggi. Yakni dengan metode pembelajaran yang lebih menarik, kreatif, inovatif, dan juga lebih mampu mengasah keterampilan mahasiswa.
Baca Juga:
Cara Menghitung Beban Kerja Dosen
Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya
Terdapat banyak sekali alasan kenapa dosen praktisi harus mengajar di berbagai kampus di Indonesia. Diantaranya adalah:
Alasan pertama kenapa dosen praktisi perlu mengajar dan didatangkan ke kampus-kampus, adalah untuk ikut menjalankan program Praktisi Mengajar. Program ini merupakan bagian dari rangkaian program Kampus Merdeka.
Sebuah kebijakan di pendidikan tinggi yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan, yakni Nadiem Makarim. Kemudian diterapkan oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk membangun Kampus Merdeka.
Yakni kampus atau perguruan tinggi yang bisa menyajikan sistem pendidikan yang inovatif. Sekaligus membekali mahasiswa dengan ilmu yang aplikatif agar lebih siap terjun ke dunia kerja dan menjawab seluruh tantangan di masa depan.
Artinya mendatangkan dosen praktisi adalah bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam mensukseskan program yang tinggi manfaat tersebut. Sehingga penting untuk diterapkan.
Tujuan dari Program Praktisi Mengajar cukup beragam dan salah satunya adalah mendatangkan pakar ke dunia kampus untuk mengajar. Praktisi memang merupakan pakar di bidang masing-masing dan sudah terjun di lapangan.
Sehingga paham kondisi di lapangan seperti apa, bagaimana menerapkan teori dengan baik, dan lain sebagainya. Sebuah pengalaman yang tetu tidak dimiliki dosen non praktisi karena belum pernah menerapkan langsung teori ke lapangan.
Sehingga dengan kelebihan tersebut, dosen praktisi adalah seorang pakar yang cocok berbagi ilmu dan keahlian kepada mahasiswa. Mahasiswa kemudian bisa menyerap ilmu yang sekaligus mengasah keterampilan dari para praktisi tersebut.
Masih berhubungan dengan penjelasan di poin sebelumnya, dimana praktisi ada pakar di lapangan untuk bidang masing-masing. Sehingga mereka sudah menerapkan ilmu teori secara langsung dan memiliki banyak keterampilan.
Misalnya punya ilmu komputer dan terampil menggunakan ilmu tersebut agar komputer bisa berfungsi dengan baik maupun membangun sebuah program. Keterampilan yang sudah dipraktekan langsung merupakan keterampilan mumpuni.
Jika praktisi mengajar di kampus maka keterampilan tersebut tentu akan diberikan atau disampaikan kepada mahasiswa. Mahasiswa kemudian punya lebih banyak keterampilan yang nantinya sangat berguna ketika mereka masuk ke dunia kerja.
Saat mengajar, mahasiswa tentu berharap memiliki dosen yang tidak hanya fokus pada penyampaian materi. Melainkan juga mewarnai kegiatan pembelajaran dengan berbagi cerita dan pengalaman, sehingga wawasan mahasiswa semakin luas.
Wawasan dari dosen praktisi adalah sangat luas, dan bisa jadi lebih luas dari dosen non praktisi. Sebab mereka sudah terjun ke lapangan dan tahu kesulitannya apa saja dan bagaimana mengatasinya.
Pengalaman tersebut tentu belum pernah dimiliki oleh dosen non praktisi, sehingga menjadi pengalaman berharga. Kemudian dibagikan kepada mahasiswa agar mereka bisa mendapatkan wawasan luas terkait pengalaman tersebut.
Tidak sedikit orang yang secara teori sangat sukses, dimana hasil ujian selalu memuaskan. Namun ketika diminta praktek di lapangan terlalu banyak diam dibandingkan melakukan suatu aksi yang berguna.
Hal ini bisa dicegah terjadi pada mahasiswa era sekarang jika selama kuliah diajari oleh dosen praktisi. Dikatakan demikian karena dosen praktisi bisa membagikan ilmu yang sangat mungkin dipraktekan dan berbagi pengalaman di praktisi.
Lewat metode tersebut, dosen praktisi kemudian mampu menyiapkan mental mahasiswa untuk terjun di dunia kerja atau dunia praktisi. Sebab terjun ke dunia kerja tidaklah sulit selama punya mental untuk menghadapinya dengan baik.
Dosen praktisi adalah dosen yang kaya akan pengalaman dan punya ilmu-ilmu yang sudah terbukti baik untuk diterapkan langsung di lapangan. Apa yang disampaikan dosen praktisi di kelas tentu mengarah pada aspek-aspek tersebut.
Tidak selalu berpegang pada isi buku, dan mendukung proses eksplorasi kemampuan dan minat mahasiswa. Lewat langkah ini, maka dosen praktisi yang mengalir akan membantu membangun kegiatan pembelajaran aya warna, alias tidak monoton.
Program Dosen Praktisi Mengajar merupakan salah satu program dari kebijakan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Sehingga bisa membangun kampus yang benar-benar merdeka dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan tinggi.
Keterampilan dan pemahaman kalangan praktisi membuat mereka mampu memberi pemahaman yang baik kepada mahasiswa. Sehingga bisa lebih siap menghadapi dunia kerja dan mampu menjawab tantangan di masa depan.
Program Dosen Praktisi adalah program yang tentu perlu terus diterapkan, karena mahasiswa membutuhkan ilmu-ilmu dan keterampilan yang mereka miliki. Oleh sebab itu, praktisi perlu menjalin kerjasama dengan kampus-kampus agar bisa menjadi dosen praktisi.
Artikel Terkait:
Tunjangan PNS di Luar Gaji Pokok, Ini Besarannya
Berapa Gaji dan Tunjangan Profesor? Berikut Detailnya
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…