Informasi

Mengenal Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya


Dosen pengampu. Istilah dalam dunia pendidikan tinggi memang cukup beragam, salah satunya istilah dosen pengampu. Sudahkah kamu memahami definisinya? Istilah dalam dunia akademik ini memang akan dikenal dan secara otomatis hafal diluar kepala. Awal perkuliahan, atau awal dosen mengajar mungkin beberapa istilah terdengar asing. 

Lama-lama akan terbiasa, karena beberapa istilah diucapkan nyaris setiap hari. Istilah ini tentunya tidak hanya penting untuk dipahami para mahasiswa namun juga kalangan dosen. Sebab tidak tertutup kemungkinan ada mahasiswa yang bertanya. Bagaimana rasanya jika mahasiswa bertanya istilah di dunia akademik, namun tidak bisa menjawab? 


Tentunya akan merasa bahwa diri sendiri kurang cocok disebut dosen, sebab selama ini dosen dianggap gudang ilmu. Semua hal diketahui oleh dosen dan dikuasai, sehingga menjadi tempat terbaik untuk bertanya. Namun, harus diakui juga bahwa dosen adalah manusia biasa. Bisa lupa, bisa juga tidak mengetahui seluruh dunia beserta isinya. 

Jadi, tidak ada salahnya kita mencoba mengenal lebih dekat dengan istilah dosen pengampu tersebut. Berikut info lengkapnya. 

Mengenal Definisi Dosen

Pembahasan mengenai dosen pengampu tentu dimulai dengan mengenal pengertian atau definisi dari dosen itu sendiri. Dosen diketahui merupakan salah satu profesi yang bertugas sebagai tenaga pendidik profesional di satuan pendidikan tinggi. Sehingga berbeda dengan guru yang mengajar di sekolah, dosen mengajar di kampus atau perguruan tinggi. 

Profesi dosen menjadi salah satu profesi yang mulia karena sepanjang karirnya diisi dengan kegiatan mengabdi, yakni mengabdi pada dunia pendidikan di Indonesia. Sebab dosen bukanlah profesi yang wah karena dari segi gaji memang masih banyak profesi lain yang gajinya lebih tinggi. 

Namun, dosen memiliki kesempatan besar untuk memiliki gaji bulanan yang lumayan. Tidak hanya mengandalkan gaji pokok namun juga tunjangan dan pendapatan tambahan dari bisnis dan pekerjaan sampingan. Seiring berjalannya waktu, dosen yang menunjukan prestasi kerja akan mendapatkan kemudahan meningkatkan kehidupan ekonominya. 

Terlepas dari masalah gaji, setiap dosen memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama yakni sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Setiap dosen kemudian berkesempatan meningkatkan jenjang karir ketika sukses menjalankan isi Tri Dharma tersebut. Sehingga siapa saja yang produktif dan aktif menjadi dosen, maka bisa menjadi dosen yang sukses. 

Baca Juga: Dosen Tetap Produktif Dimasa Pandemic Corona

Kategori Dosen Berdasarkan Ikatan Kerja

Profesi dosen kemudian dibagi menjadi beberapa kategori yang didasarkan pada beberapa hal. Dimulai dari pembagian kategori berdasarkan ikatan kerja, maka dosen dibagi menjadi beberapa kategori berikut: 

1. Dosen Tetap

Kategori dosen pertama berdasarkan ikatan kerja adalah dosen tetap, yakni dosen yang mengajar secara penuh di satuan pendidikan tinggi. Dosen dengan status dosen tetap sudah memiliki NIDN dan menjabat jabatan fungsional. Kemudian untuk dosen tetap sendiri terbagi menjadi lima macam, yaitu: 

  1. Dosen tetap di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
  2. Dosen tetap PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bertugas di PTS maupun PTN (Perguruan Tinggi Negeri).
  3. Dosen Tetap Non-PNS.
  4. Dosen tetap di yayasan.
  5. Dosen tetap Warga Negara Asing (WNA) yang umumnya dikontrak selama 2 tahun.

2. Dosen Tidak Tetap

Kategori berikutnya adalah dosen tidak tetap, yang bertugas di sebuah yayasan dan bekerja dengan sistem kontrak. Dosen tidak tetap biasanya akan mendapatkan NUPN (Nomor Urut Pengajar Nasional). Sehingga dosen tidak tetap bekerja secara penuh namun tidak full time dan lama bertugas sesuai kontrak dengan yayasan. 

3. Dosen Honorer

Kategori selanjutnya berdasarkan ikatan kerja adalah dosen honorer, yang tidak terikat oleh ikatan kerja. Sehingga dosen honorer tidak memiliki NUPN maupun NIDP sekaligus data dirinya tidak masuk di PDDikti (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi). Dosen honorer sendiri meliputi dosen tamu, dosen pengganti, dan dosen luar biasa. 

Baca Juga: Mengenal Tiga Skema Usulan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen

Kategori Dosen Berdasarkan Tugas yang Diemban

Kategori dosen selain didasarkan pada ikatan kerja, juga didasarkan pada tugas yang diemban. Kategori ini sendiri menunjukan tugas tambahan dari seorang dosen selain mengajar mahasiswa di lingkungan kampus. Termasuk juga di dalamnya dosen pengampu, berikut detail kategorinya: 

1. Dosen Pembimbing Akademik

Mahasiswa ketika pertama kali menginjakan kaki di perguruan tinggi akan mengenal dosen pembimbing akademik. Dosen pembimbing akademik atau dosen PA adalah soso pertama yang ditemui dan dikenal setiap mahasiswa. Jadi, peran dari dosen PA sendiri seperti wali kelas ketika masih duduk di banku SMP dan SMA. 

Dosen PA memiliki tugas untuk membantu mahasiswa di bawah bimbingannya bisa kuliah dengan baik dan lancar. Ketika ada masalah dengan prestasi akademik, maka dosen PA akan memanggil mahasiswa yang bersangkutan dan memberi solusi terbaik. 

Begitu juga ketika ada mahasiswa di bawah bimbingannya yang kesulitan biaya sehingga terancam putus kuliah. Maka dosen PA akan segera mencari solusi dan menghubungi semua pihak terkait. Sehingga memastikan mahasiswa tersebut bisa terus melanjutkan kuliahnya. 

Dosen PA kemudian memiliki peran kompleks sebagaimana dosen pengampu, dan peran ini menjadikannya sebagai “orang tua” sendiri di kampus. 

2. Dosen Pembimbing

Dosen berikutnya adalah dosen pembimbing, dan tipe atau jenis dosen pembimbing di lingkungan kampus juga cukup beragam. Dimulai dari dosen pembimbing skripsi, yang bertugas memberi bimbingan bagi mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan penyusunan tugas akhir, yakni skripsi. 

Sedangkan di tingkat Magister maka dosen pembimbing memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa dalam menyusun tesis, begitu pula di jenjang Doktor. Selain itu ada dosen pembimbing untuk suatu kegiatan atau organisasi di kampus, disebut juga dengan istilah dosen pendamping. 

Misalnya dosen pembimbing untuk KKN, KKL, PKL, dan sebagainya. Sehingga dosen pembimbing atau pendamping ini membantu mahasiswa untuk menjalankan kegiatan tersebut dengan baik. Meskipun dosen pembimbing bertugas untuk sementara, namun bisa dikatakan kegiatan yang dilakukan sangat padat. 

3. Dosen Penguji

Dosen penguji juga mudah ditemui di lingkungan kampus, tugas dosen ini adalah untuk menguji kelayakan program atau proposal yang diajukan mahasiswa. Selain itu, dosen penguji juga bertugas untuk menilai performa mahasiswa ketika menjalankan kegiatan praktek tertentu. 

Paling horor adalah dosen penguji tugas akhir, dimana mahasiswa akan mempresentasikan dengan detail isi dari skripsi, tesis, dan disertasi yang disusun. Di tangan dosen penguji inilah nilai dari sidang dan presentasi tugas akhir akan didapatkan. 

4. Dosen Pengampu

Berikutnya adalah dosen pengampu, yang merupakan dosen dengan tugas mengampu suatu mata kuliah kepada mahasiswa yang sudah mendapatkan program mata kuliah selama satu semester. Sehingga mahasiswa sejak awal semester sudah tahu mendapat mata kuliah apa dan siapa dosen yang mengampu mata kuliah tersebut. 

Dosen kategori ini akan mendampingi mahasiswa selama satu semester penuh untuk satu mata kuliah. Menariknya, mata kuliah ada di suatu perguruan tinggi bisa diampu oleh beberapa dosen dan berbentuk tim. 

5. Asisten Dosen

Asisten dosen juga termasuk kategori dosen, sebab memiliki tugas pendidikan dan pengajaran sebagaimana dosen profesional. Asisten dosen bertugas untuk menggantikan dosen inti dalam kegiatan mengajar dan melakukan evaluasi hasil pembelajaran. 

Asisten dosen sendiri bisa ditemui di berbagai perguruan tinggi, namun ada beberapa kampus yang tidak menerapkannya. Asisten dosen umumnya diambil dari mahasiswa berprestasi untuk menjadi dosen sebaya yang mengajar mahasiswa dengan rentan usia tidak terpaut jauh. 

Namun, Asisten Dosen juga bisa berasal dari dosen muda yang sudah memenuhi kualifikasi lulus jenjang Magister. Keberadaanya diharapkan mampu memberikan teman belajar di kelas kepada mahasiswa. Sebab usia Asisten Dosen biasanya terpaut satu atau dua tahun saja dengan mahasiswa. 

Baca Juga: Linieritas Pendidikan Dosen, Apakah Wajib?

Apa Itu Dosen Pengampu?

Melalui penjelasan mengenai kategori dosen diatas, tentu sudah bisa dipahami pengertian dari dosen pengampu. Dosen dengan kategori ini bertugas untuk mengampu satu mata kuliah. Namun bisa juga tergabung dalam tim dosen yang mengampu mata kuliah yang sama. 

Sehingga memiliki tugas pokok berupa mengajar mahasiswa untuk satu mata kuliah di satu program studi. Hal ini lumrah, karena dosen bukanlah guru di tingkat Sekolah Dasar dimana satu guru bisa mengajar semua mata pelajaran. Di dunia perkuliahan, dosen mengajar mata kuliah sesuai bidang keilmuan yang dikuasai. 

Memang dosen, termasuk dosen pengampu bisa mengajar banyak mata kuliah. Namun terbatas pada bidang keilmuan yang dikuasai. Sehingga tidak ada kasus dimana dosen Desain Grafis bisa mengajar mata kuliah Sastra Inggris. 

Dosen dalam kegiatan mengajar juga disesuaikan dengan aturan pembagian beban kerja yang disesuaikan kembali dengan peraturan dan perundang-undangan. Misalnya saja untuk dosen Asisten Ahli yang umumnya memiliki pendidikan Magister. Tentunya hanya bertugas dan berwenang mengajar mahasiswa Diploma dan Sarjana. 

Jika dosen yang bersangkutan sudah lulus pendidikan Doktor atau S3 dan mengajukan diri untuk naik jabatan akademik. Misalnya menjadi Lektor maupun Lektor Kepala dan Guru Besar. Maka bisa mengajar mahasiswa di pascasarjana. Dosen yang memiliki jam mengajar lebih banyak tentu lebih mudah dikenal dan lebih mudah meningkatkan angka kredit. 

Baca Juga: Penawaran Program Kompetensi Dosen dan Tendik 2021

Tips Supaya Menyukai Kegiatan Mengajar

Dosen dengan kategori apapun, baik itu dosen tetap maupun menjadi dosen pengampu dan kategori lain. Pada dasarnya masih memiliki tugas pokok yang sama, karena dasar dari pembagian tugas ini adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga dosen akan aktif mengajar mahasiswa baik di dalam maupun di luar kelas. 

Selama pandemi Covid-19, dosen juga aktif mengajar di rumah dengan penerapan Pembelajaran Jarak Jauh dari pemerintah. Sepanjang karir sebagai dosen maka akan rutin mengajar dan bahkan menjadi agenda harian. Tidak hanya berlangsung selama satu atau dua tahun melainkan hingga masa pensiun. 

Sebab dosen dengan jabatan Guru Besar atau Profesor pun masih aktif menjalankan tugas pendidikan dan pengajaran. Maka untuk menjadi dosen wajib sekali menyukai kegiatan mengajar. Profesi ini kemudian cocok ditekuni oleh siapa saja yang memiliki passion mengajar. 

Jika selama ini merasa kegiatan mengajar di kelas terasa ada sensasi yang kurang, dan merasa tidak nyaman. Apalagi berhadapan dengan mahasiswa yang tidak mudah diatur dan punya nilai akademik yang buruk. Sehingga sering dimintai pertanggung jawaban mengenai prestasi akademik mahasiswa yang dibimbingnya. 

Maka berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk bisa menyukai kegiatan mengajar mahasiswa: 

1. Memahami Manfaat Menjadi Pengajar

Tips pertama untuk bisa menyukai sekaligus menikmati kegiatan mengajar sebagai  dosen pengampu maupun kategori lain. Adalah memahami betul manfaat dari menjadi seorang pengajar. Sebab bisa ikut mencerdaskan generasi penerus bangsa, dan berkontribusi mengembangkan ilmu pengetahuan. 

2. Memperkaya Literatur

Mengajar tentu dituntut untuk bisa tahu dan bisa paham dulu apa materi yang akan diajarkan di hadapan mahasiswa. Sehingga untuk bisa menikmati kegiatan mengajar, dosen harus paham materi. Salah satu cara untuk melakukannya adalah memperkaya literatur. 

Sehingga bisa tahu lebih banyak hal dan ketika sampai di suatu materi perkuliahan, tidak kesulitan mencari literatur yang sesuai. Bahan ajar yang disusun dan disiapkan pun bisa menjelaskan materi dengan detail dan dengan bahasa yang mudah dipahami. 

3. Menyiapkan Materi Pembelajaran dengan Baik

Tips berikutnya adalah selalu siap dengan materi pembelajaran yang disusun sedemikian rupa. Sehingga saat masuk ke kelas sudah memiliki media untuk menyampaikan materi dengan baik dan mudah dimengerti. Penyiapan materi pembelajaran juga membantu menyediakan presentasi materi yang menarik. 

4. Memahami dan Menguasai Keterampilan Public Speaking

Sebagai dosen pengampu yang baik, maka penting juga untuk menguasai keterampilan public speaking atau bicara di hadapan publik. Sebab saat mengajar dijamin akan berhadapan dengan puluhan mahasiswa dalam satu kelas, bahkan bisa lebih. 

Sehingga akan sia-sia jika slide presentasi sudah dibuat canggih dan menarik namun tidak bisa bicara banyak karena gugup. Oleh sebab itu dosen pun perlu menguasai keterampilan berbicara di hadapan publik. Supaya tidak canggung dan bisa menyampaikan materi perkuliahan dengan baik, lengkap, tegas, dan berkharisma. 

5. Terbiasa atau Belajar Pandai Bersosialisasi

Dosen yang lebih menikmati kegiatan mengajar biasanya juga merupakan dosen yang pandai bersosialisasi, katakanlah pandai bergaul. Sebab bisa memulai percakapan (menjelaskan materi) dengan mahasiswa secara mengalir. Bisa memilih kosakata yang mudah diterima dan dipahami. 

Sekaligus memiliki bahasa tubuh, mulai dari sorot mata sampai mimik muka yang dianggap bersahabat oleh mahasiswa. Sehingga dosen tersebut bisa dengan mudah mendapat perhatian mahasiswa dan lancar dalam mengisi setiap kelas. 

Baca Juga: 10 Cara Mengajar Dosen yang Disukai Mahasiswa

6. Rajin Memperkaya Ilmu dan Pengalaman

Sebagai dosen pengampu yang baik dan sukses juga sebaiknya rajin memperkaya ilmu dan pengalaman. Sehingga saat berada di hadapan para mahasiswa tidak hanya bisa menjelaskan materi perkuliahan secara kaku. 

Namun juga memperluas pembahasan, di tengah perkuliahan dan pemberian soal latihan. Dosen bisa bercerita banyak hal dan berdiskusi banyak hal menarik dengan mahasiswanya. 

7. Memahami Semua Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Dosen

Mengajar tentu bukan satu-satunya tugas yang akan dijalankan oleh dosen dengan kategori apapun. Masih ada banyak tugas lain yang tentu sifatnya wajib untuk dijalankan. 

Oleh sebab itu, pahami betul semua tugas dan tanggung jawab tersebut. Supaya punya kesiapan mental menghadapinya, dan bisa tetap maksimal saat mengajar materi perkuliahan di kelas. Sebab sudah bisa mengatur agenda kegiatan, kapan menjalankan tugas A, B, C, dan seterusnya. 

Tips diatas akan membantu kamu menikmati profesi dan tugas sebagai dosen pengampu di perguruan tinggi manapun. Akan lebih baik lagi jika memang sejak awal meniti karir sudah menyukai kegiatan mengajar. Sebab mengajar, apalagi mengajar mahasiswa bukan perkara yang mudah. 

Namun, kecintaan pada dunia mengajar tentu tetap bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Sebagaimana pepatah jawa “Witing Tresno, Jalaran Soko Kulino”, rasa cinta bisa muncul karena terbiasa. Terbiasa mengajar, terbiasa berhadapan dengan mahasiswa dengan berbagai karakter, dan terbiasa dituntut dengan berbagai tugas seorang dosen. 

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago