Muda, berilmu, mapan, mungkin hal ini yang akan sekilas bakalan nampak di bayangan kamu ketika membicarakan hal yang berkaitan dengan dosen muda. Siapa sih yang tidak mau di usia mudanya bisa menjadi seorang tenaga pendidik profesional terlebih untuk sekelas universitas? Jadi jangan heran jika saat ini banyak fresh graduate rela menggunakan uang pribadi ataupun mengikuti program beasiswa untuk melanjutkan studinya, demi mewujudkan cita-cita menjadi seorang dosen.
Namun, ada beberapa hal yang wajib kamu tahu bahwa untuk menjadi seorang dosen muda itu bukan berarti tanpa hambatan. Semuanya punya cerita masing-masing mulai dari suka duka perjuangan menyelesaikan studi hingga pada akhirnya bisa menjadi seorang tenaga pengajar. Penasaran? Yuk simak 6 hal suka duka menjadi seorang dosen muda berikut yang sayang jika kamu lewatkan.
Baca juga: Inilah 7 Alasan Mengapa Dosen itu Layak Menjadi Pendamping Hidup!
Satu hal yang perlu kamu tau, bagi sebagian dosen muda biasanya di awal pertamanya mengajar merasakan deg-degan apalagi harus beradaptasi dengan para dosen yang lebih senior dalam satu lingkup pekerjaan yang terbilang masih baru, belum lagi ditambah harus berhadapan dengan para mahasiswa yang memiliki pola pikir serta karakter yang berbeda-beda. Karena tidak menutup kemungkinan jika saat mengajar tidak diperhatikan.
Kamu bisa membayangkan bukan bagaimana rasanya seorang dosen muda dituntut untuk harus mampu menyesuaikan diri dengan seluruh dinamika yang ada di lingkup akademik, apalagi terkadang harus berhadapan dengan hal yang kurang menyenangkan dari mahasiswa. Intinya, harus mempunyai mental sekuat baja!
Berlabel usia muda, terkadang dianggap belum mumpuni dalam hal mengajar, bahkan tak jarang ada juga mahasiswa yang sengaja hanya sekedar menguji kemampuan dari dosen tersebut ketika mengajar di kelas. Jadi harus lebih ekstra sabar dan mempunyai strategi tersendiri untuk mengajar.
Namun, di sisi lain kamu juga perlu tahu terkadang dari anggapan seperti inilah yang memacu seorang dosen muda untuk lebih giat lagi dalam belajar dan semakin mengasah kemampuan diri karena baginya ilmu itu tak terbatas, sehingga menjadi seorang dosen yang menyampaikan ilmu juga dianggap sebagai salah satu proses belajar.
So, akan ada banyak cara yang akan dilakukan oleh seorang dosen muda untuk membuktikan kualitas dirinya, sehingga tidak dipandang sebelah mata.
Salah satu kebahagiaannya adalah jika sudah bisa berbaur bersama mahasiswa lainnya seperti ini, apalagi jika berbicara soal umur, antara dosen dan mahasiswa biasanya selisih usia tidak terlalu jauh, jadi serasa sedang bersama teman-teman bukan?
Namun, di sisi lain dosen muda juga harus tetap fokus, agar mahasiswa mampu membedakan batasan-batasan yang diperbolehkan dalam berkomunikasi sehingga kesannya tetap formal sehingga kegiatan perkuliahan tetap kondusif. Karena jika tidak diberi batasan, maka ada kemungkinan mahasiswa yang merasa sudah sangat akrab dan dekat dengan dosennya, lupa dengan batasannya dan kemudian akan berujung kurang nyaman.
Jadi pada awal proses perkuliahan sebaiknya para dosen muda harus memberikan arahan terlebih dahulu kepada mahasiswa terkait komunikasi yang baik dan benar antara dosen dan mahasiswa baik ketika sedang di lingkungan maupun di luar kampus.
Persoalan yang biasa dihadapi oleh dosen muda, biasanya juga seputar pemikiran dan sikap. Usia memang boleh muda, namun tetap pola pikir dan sikap harus lebih dewasa, terlebih menjadi seorang dosen adalah suri tauladan bagi para mahasiswa didikannya.
Yang perlu kamu tahu, seorang dosen muda itu biasanya memiliki dua kepribadian, di satu sisi sifat aslinya akan keluar jika sedang bersama dengan teman sejawatnya, namun ketika kembali ke aktivitas kampus pasti akan lebih terlihat cool dan dewasa.
Menjadi seorang dosen muda bukanlah hal yang mudah. Dan hal inilah yang bisa memotivasi kamu para mahasiswa yang mungkin bercita-cita menjadi seorang dosen untuk berusaha lebih keras lagi dalam menuntut ilmu.
Satu hal unik, ternyata yang masih menjadi tantangan terbesar untuk seorang dosen muda yaitu kepribadian. Dan bukan hal yang mudah untuk selalu menjaga kepribadian di depan para akademisi dan mahasiswa dimanapun ia berada.
Para dosen muda harus serba bisa dalam membawa diri alias jaga image, misalnya ketika berhadapan dengan para dosen senior dalam sebuah kegiatan akademik, entah itu seminar, rapat dan sebagainya pastinya harus mampu menunjukkan kecakapan serta keterlibatan diri dalam kegiatan.
Selain itu yang menjadi polemik dari seorang dosen muda juga adalah menentukan tempat yang cocok untuk nongkrong, sebab naluri anak muda tidak bisa dibohongi jika butuh sesuatu untuk refreshing dengan teman. Nah hal ini bisa menjadi masalah tersendiri bagi seorang dosen muda jika tidak sengaja bertemu dengan mahasiswanya di tempat nongkrong yang sama.
Kamu pastinya lebih tahu bagaimana usilnya para mahasiswa ketika sedang berhadapan dengan dosen baru apalagi yang memiliki usia muda, pasti menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan. Bahkan bisa juga dosennya menjadi bahan gurauan oleh mahasiswa.
Namanya juga profesi, jadi hal apapun yang dihadapi harus kamu lewati, biasanya sikap yang ditunjukan oleh dosen muda ketika menjadi bahan perbincangan oleh mahasiswanya apalagi kalau bukan dengan tersenyum atau menanggapinya dengan sikap tenang.
Well, itulah sekelumit suka duka menjadi seorang dosen muda. So, bagi kamu yang ingin menjadi tenaga pendidik, mulai dari sekarang mungkin sudah bisa menyiapkan strategi serta persiapan yang baik. Good luck!
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…