Seperti contoh, Adhicipta Raharja Wirawan yang bekerja sebagai dosen akuntansi di Universitas Surabaya dan juga menjalankan bisnis rumah pengembangan game, Dolanan Games dan Mechanimotion. Perusahaan yang melayani jasa pembuatan game dua dimensi dan tiga dimensi ini didirikan bersama partnernya, Bonnie Soeherman pada 2012.
Uniknya, dosen bergelar master ini merintis perusahaan pembuat game disela melanjutkan jenjang kuliah magister di jurusan yang dulu merupakan pilihan orang tuanya, Akuntansi.
Ya, Adhicipta sempat mengalami ‘kegalauan’ sebab kuliah di jurusan yang bukan pilihannya. Ia mengakui, sejak SMA suka menggambar, namun ia tak ingin dikatakan sebagai anak durhaka oleh orang tuanya sehingga Adhicipta memilih mengesampingkan hobinya dengan berkuliah terlebih dahulu.
Lulus kuliah, Adhi mengambil jalan sedikit melenceng dengan melamar pekerjaan sebagai ilustrator di sebuah media cetak berbekal ijazah akuntansi. Tidak hanya itu, jalan memuluskan Adhi untuk bertemu dengan komunitas animator penggiat game 3D profesional pada 2009 dan ikut kompetisi animasi. Ia melanjutkan jenjang S2 di Universitas Airlangga dan lulus dengan predikat terbaik.
Bisnisnya ini terbilang sukses dengan berbagai prestasi yang diraih sejak tahun berdirinya. Pada awal pendirian, memenangkan Telkom Indigo Venture. Lalu pada tahun 2013, pernah mendapat penghargaan The Winner Multimedia, INAICTA, Juara 1 Kategori Game, Kemenperindo INCREFEST, dan Juara 2 Kategori Game Animasi oleh KPK. Kemudian pada tahun 2014 kembali memenangkan INCREFEST dan menjadi finalis INAICTA kategori game.
Selain memenangkan berbagai kejuaraan, Adhicipta juga membuka peluang usaha dengan mencetak tenaga professional bidang game dan animasi siap kerja lewat didirikannya sekolah / kursus animasi dan game, Animotion Academy. Kini, sudah tersebar kurang lebih 200 orang yang lulus dari Animotion Academy.
Klien yang ditangani Adhi pun bukan klien sembarangan. Rata-rata kliennya adalah perusahaan skala besar, termasuk Pemerintah Kota Surabaya yang juga merupakan basis perusahaan yang dirintis Adhi.
Diatas adalah contoh dosen yang sukses menjalankan dua sisi kehidupan yang sama sekali berbeda. Tidak ada yang Adhi korbankan, sebab ia dapat memenuhi keinginan kedua orang tuanya dengan kuliah di jurusan pilihan orang tua namun juga dapat menjalankan keinginannya berkiprah dalam dunia animasi. Adhi mengatakan bahwa dalam melakukan sesuatu ia masih memerlukan restu dari orang tuanya. Karena itulah, Adhi mematuhi ambil resiko mengistirahatkan hobinya sementara.
Profesi dosen termasuk kategori fleksibel. Beberapa bahkan ada yang menerjunkan diri kedalam dunia politik atau pemerintahan selain berbisnis sampingan. Maka tidak heran, banyak ditemukan tokoh-tokoh yang aktif dalam bidang pemerintahan juga ditemukan dalam dunia perkuliahan. Ada juga yang ditemukan aktif berorganisasi, baik pemerintahan maupun non-pemerintahan.
Baca juga: 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mendaftar Beasiswa Dikti!
Tentunya harus dengan pertimbangan matang jika ingin menjalani kehidupan dengan dua pekerjaan atau lebih. Riset tentang resiko yang akan diambil, ancamannya serta peluangnya. Jika memang senang dengan bekerja atau workaholic, maka jalani saja pekerjaan tersebut. Jika keduanya sukses, seperti cerita Adhicipta diatas, ia tidak hanya menjadi kebanggaan orang tuanya namun juga bangga dengan diri sendiri.
Bagi generasi muda yang berprofesi menjadi dosen atau akan menjadi dosen, hal ini merupakan acuan bagi diri sendiri maupun orang lain. Nah, Anda seorang dosen yang memiliki hobi? Mohon share artikel ini ke rekan-rekan dosen yang lain.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…