Inspirasi

Dosen dan Mahasiswa: Antara Kesibukan dan Kebutuhan

Dosen dan Mahasiswa | pontang-panting menemui dosen pembimbing untuk merevisi skripsinya. Ia berniat menyelesaikan skripsi yang harus dijadikan hardcover setelah sidang skripsi. Sayangnya, akhir-akhir ini dosen pembimbingnya sulit ditemui meski sudah membuat janji.

Situasi dan kondisi yang dialami Tiya sebenarnya tidak melulu terjadi pada setiap mahasiswa. Jika sudah membuat kesepakatan antara dosen dan mahasiswa maka proses pertemuan lebih mudah.

Pada dasarnya mahasiswa dan dosen harus saling memaklumi. Sebab, selain mengajar dan membimbing mahasiswanya, kebanyakan dari mereka memiliki pekerjaan lain seperti penelitian diluar, menulis buku, atau menjadi pembicara seminar.

Perkara menemui dosen dengan berbagai alasan diatas, bukan berarti dosen sulit ditemui. Selain membuat kesepakatan dengan mahasiswa, mereka juga penting membuat skala prioritas pekerjaan.

Tentunya setiap pengajar memiliki karakter berbeda-beda. Ada yang memang mengabdikan diri untuk mengajar selagi masih bisa, namun ada juga yang hanya sekedar sambilan.

Dosen yang memprioritaskan mahasiswanya, tentunya tidak akan sulit ditemui. Kepentingan mahasiswanya selalu diutamakan. Tidak heran, dosen dengan tipikal inilah yang lebih disenangi mahasiswa. Berbeda dengan mereka yang datang ke kampus mengisi absen, mengajar, kemudian setelah itu menghilang tanpa jejak.

Dosen dan Mahasiswa

Salah satu cara berhubungan dengan dosen adalah rajin menanyakan kesempatan dan waktu yang longgar untuk bertemu. Menjaga komunikasi yang baik dengan dosen tidak ada salahnya. Jangan disalah artikan mencari perhatian dosen agar dosen memuluskan mata kuliah. Namun semata-mata agar mudah konsultasi jika diperlukan.

Lagipula, bukankah baik jika menjalin komunikasi dan silaturrahim dengan dosen di luar kegiatan perkuliahan?

Kembali kepada pengalaman yang dialami Tiya, calon wisudawati yang juga hiker ini juga berusaha menjalin hubungan baik dengan setiap dosen di kampusnya. Salah satu cara yang dilakukannya adalah menulis nama dosennya saat berada di puncak gunung dan mengabadikannya.

Tiya lalu mengunggah foto tersebut di media sosial agar terlihat dengan sang dosen. Terbukti, saat kembali menjumpai dosennya itu, Tiya mendapat apresiasi tersendiri.

Artikel inspiratif: 3 Dosen Indonesia yang Berprestasi di Kancah Dunia

Memahami situasi dan kondisi satu sama lain, akan menimbulkan kesan saling menghargai dan mempererat hubungan antar sesama manusia. Dalam hal ini, hubungan dosen dan mahasiswa, tentunya bukan lagi hubungan yang asing namun sudah seperti keluarga. Jadi, bukan berarti dosen sulit ditemui. Ketahui alasannya, atur waktu terbaik.

Prof. Dr. Drh. Hj. RR Retno Widyani, MS., MH.

Ludhy Cahyana, Pimpinan Redaksi LDII News Network (LINES) DPP LDII.

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

1 day ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

1 day ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago