Informasi

Departemen Teknik Industri FT Undip Gelar ACISE 2019

Semarang – Tahun ini, Departemen Teknik Industri Universitas Diponegoro (Undip) berkerjasama dengan Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA) menyelenggarakan joint conference of 6th Annual Conference on Industrial and System Engineering 2019 (6th ACISE 2019) and 1stInternational Conference on Risk Management as an Interdisciplinary Approach 2019 (1st ICRMIA 2019).

Ketua panitia ACISE 2019, Dr. Aries Susanty ST MT, mengatakan ACISE adalah acara konferensi tahunan yang diadakan oleh Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Undip dan tahun ini merupakan tahun keenam dalam penyelenggaraannya. ”Pada awalnya ACISE merupakan konferensi tingkat nasional dan mulai tahun ini ACISE diagendakan sebagai acara konferensi internasional bereputasi yang publikasinya terindeks Scopus,” ujarnya dilansir undip.ac.id.

Ketua panitia ACISE 2019, Dr. Aries Susanty ST MT. (Foto: dok. industri.undip.ac.id)

Aries menambahkan, ACISE secara luas memberikan peluang bagi berbagai bidang untuk bertukar gagasan dan pengalaman baru, serta membangun hubungan bisnis atau penelitian dan untuk menemukan kemitraan global untuk kolaborasi di masa depan di bidang Teknik untuk mencapai pengembangan yang berkelanjutan.

Adapun ICRMIA, secara khusus, dimaksudkan untuk memberikan wadah bagi peneliti, akademisi (termasuk mahasiswa), dan praktisi bidang manajemen risiko untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil penelitiannya dalam konferensi  internasional. Peserta konferensi berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Taiwan, Malaysia, Melbourne, Jepang, Swedia, dan Inggris serta praktisi dari berbagai institusi yaitu BRI, PERTAMINA ,dan PT. MAS SUMBIRI.

Sementara itu Dekan FT Undip M. Agung Wibowo, PhD., menyambut baik dengan diselenggarakannya acara joint conference 6th ACISE 2019 and 1st ICRMIA 2019. Ia mengharap dengan adanya acara tersebut FT Undip dapat lebih berkiprah di dunia internasional. ”Undip dapat memperkuat jaringan kerjasama dan hal yang paling penting adalah dapat meningkatkan jumlah publikasi internasional,” ungkapnya.

Tema dari joint conference 6th ACISE 2019 and 1st ICRMIA 2019 adalah “Risk Engineering in Industry 4.0: Protecting and Creating Value in Industrial and System Engineering”. Risk engeneering (rekayasa risiko) adalah istilah yang terkait dengan metoda untuk mengidentifikasi dan mengukur suatu risiko, dan mengembangkan wawasan untuk mengubah risiko atau menurukan risiko melalui sejumlah keputusan yang efektif dan efisien. Rekayasa risiko diterapkan dalam banyak konteks, dan prinsip-prinsip dalam rekayasa risiko relevan dengan berbagai keputusan.

Dalam konferensi  internasional ini, rekayasa risiko diterapkan dalam konteks industri 4.0 untuk melindungi dan menciptakan nilai di bidang industri dan rekayasa sistem. Diantaranya, sistem manufaktur, sistem kualitas, desain dan inovasi produk, faktor manusia dan ergonomi, logistik dan pasokan rantai, dan sebagainya.

Secara rinci, lingkup kajian dalam konferensi  internasional yang diusulkan diantaranya Big Data and Analytics, Decision Analysis and Methods, E-Business and E-Commerce, Engineering Economy and Cost Analysis, Healthcare Systems, Human factors and Ergonomics, Information Processing and Engineering, Intelligent Systems, Logistic and Supply Chain, Manufacturing Systems, Operation Research, Product Design and Innovation, Production Planning and Control, Project Analysis and Control, Quality Control System, Reliability and Maintenance Engineering, Safety, Security and Risk Engineering, Service Innovation, Systems Modeling and Simulation, Technology and Knowledge Engineering, dan Supply Chain Management and Agro Supply Chain.

Hadir sebagai narasumber dalam joint conference 6th ACISE 2019 and 1st ICRMIA 2019 tiga diantaranya berasal dari Indonesia, yaitu Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetyo, MSc., Dr.Antonius Alijoyo, SE., MM., ERMCP., CERG, Dr. Aries Susanty ST MT. Pembicara internasional berasal dari Conventry University UK yaitu Prof. Benny Tjahjono, dari Malaysia yaitu Prof. Dr. Ir. Sha’ri M. Yusof, dan tiga berasal dari Taiwan Prof. Hui-Ming Wee, Prof. Chuang-Chun Chiou, Dr I-Jan Wang. Selain dari akademisi, praktisi dari PT. Mas Sumbiri (Srilanka) Mr. Shamal Bayogoda juga berpartisipasi sebagai pembicara dalam plenary session.

Redaksi

Redaksi

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

4 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

4 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

4 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

4 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

4 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

5 days ago