Contoh membuat cv lamaran kerja. Menyusun atau membuat CV yang baik untuk dosen menjadi sebuah kebutuhan sekaligus kewajiban. Sebab sama seperti profesi lainnya, seorang calon dosen perlu menyusun CV saat mengajukan diri menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi. Penyusunan CV ini tentu perlu dilakukan dengan baik dan benar.
Sebenarnya, Jika ingin membuat CV (Curriculum Vitae) yang efisien dan menarik tapi tidak mau ribet, saat ini ada cara praktis yaitu melalui cvmenarik.com, banyak template menarik yang bisa digunakan untuk membuat tampilan CV menjadi lebih menarik dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita tanpa harus ribet. Template CV juga tersedia dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris.
Jika Anda ingin membuat sendiri, tentu saja bisa. Namun, sebagian akademisi ternyata mengalami kesusahan, sebab belum pernah melihat contoh membuat CV lamaran kerja. Lalu, seperti apa contoh membuat CV lamaran kerja? Yuk simak penjelasan lengkapnya.
Para calon dosen tentunya perlu mempersiapkan segala hal saat ingin meraih mimpinya menjadi tenaga pendidik di pendidikan tinggi. Selain mempersiapkan fisik dan mental juga perlu mempersiapkan aspek administrasi. Salah satunya adalah membuat CV yang baik untuk dosen.
CV menjadi dokumen penting bahkan wajib dalam surat lamaran pekerjaan. Informasi yang tercantum di dalamnya menjadi bahan pertimbangan tim HRD untuk menentukan apakah kandidat memang memenuhi kualifikasi atau tidak. Selain itu, di dalam CV juga bisa ditemukan keahlian dan keterampilan tertentu yang meningkatkan nilai kandidat dosen.
Bahkan tampilan atau desain dari CV sendiri juga bisa memberikan pengaruh pada penerimaan seseorang menjadi tenaga pendidik. Oleh sebab itu, menyusun CV bagi para calon dosen muda harus sangat teliti. Pastikan CV ini memuat semua informasi penting dan berharga agar memiliki kelebihan di mata pihak kampus.
CV bagi para dosen juga merupakan daftar portofolio, yang menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan dan dilalui selama ini. Bagi lulusan baru atau fresh graduated maka bisa mencantumkan segala bentuk pelatihan, kursus, dan juga aktivitas di organisasi kemahasiswaan.
Akan lebih baik lagi jika di dalam CV tersebut tercantum keterangan memiliki pengalaman sebagai asisten dosen. Kesempatan menjadi dosen akan lebih besar karena meskipun baru saja lulus namun sudah memiliki pengalaman sebagai tenaga pendidik. Hal ini akan memperkuat posisi sebagai kandidat dosen di kampus yang dituju.
Oleh sebab itu, contoh membuat cv lamaran kerja perlu diketahui oleh para calon dosen untuk meraih mimpinya bisa mengajar dan melaksanakan kegiatan lain sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedangkan bagi dosen senior, maka CV bisa dijadikan media untuk meningkatkan karir akademik.
MIsalnya saja mencoba melamar menjadi dosen di perguruan tinggi dengan kualitas lebih baik. Bisa dilihat dari aspek akreditasinya, selain itu bisa pula dilihat dari kisaran gaji yang diberikan kampus ke dosen. Tidak sedikit dosen yang kemudian pindah ke perguruan tinggi lain untuk tujuan memperbaiki karir akademiknya sekaligus karena alasan lainnya.
Supaya kesempatan hijrah dari satu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lain sesuai rencana berjalan lancar. Maka perlu mencantumkan informasi yang detail dan juga menarik di dalam CV. CV kemudian bisa menentukan karir dosen senior di masa mendatang seperti apa, oleh sebab itu penyusunannya perlu sangat teliti.
Cara membuat CV yang baik untuk dosen pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan CV untuk profesi lain. Terdapat beberapa poin penting yang perlu dan wajib dicantumkan di dalam CV tersebut. Poin-poin penting tersebut antara lain:
Poin pertama yang perlu dicantumkan di dalam CV dosen adalah identitas pribadi. Hal ini juga berlaku untuk CV yang ditujukan ke profesi lain, entah itu sebagai tenaga administrasi, HRD, keuangan, atau yang lainnya. Identitas pribadi ini dicantumkan di paling awal dan tentu untuk memberi informasi kepemilikan CV tersebut.
Identitas pribadi ini mencakup beberapa hal dimulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status pernikahan, alamat rumah, nomor kontak baik itu nomor handphone maupun telepon rumah, alamat email, dan lain sebagainya. Beberapa mencantumkan identitas lebih lengkap dan beberapa lagi hanya mencantumkan identitas umum seperti yang sudah disebutkan.
Poin identitas pribadi akan selalu dibaca paling awal oleh tim seleksi di setiap perusahaan dan perguruan tinggi. Sebab semua detail informasi personal ini cukup penting. Misalnya terkait usia dan juga domisili yang bagi beberapa perguruan tinggi akan menjadi bahan pertimbangan.
Poin penting selanjutnya saat membuat CV yang baik untuk dosen yang wajib dicantumkan adalah pendidikan. Artinya di dalam CV dicantumkan informasi mengenai riwayat pendidikan yang sudah ditempuh oleh penyusunnya. Informasi ini sangat penting bagi HRD untuk menentukan kandidat sudah sesuai kualifikasi atau belum.
Apalagi untuk bisa menjadi dosen minimal harus lulus Magister atau S2, sehingga kesempatan diterima lebih besar. Ditambah lagi jika memang lowongan yang tersedia sesuai dengan bidang keilmuan yang diambil. Sehingga informasi tentang pendidikan menjadi informasi penting setelah identitas pribadi di poin sebelumnya.
Bagi dosen, informasi mengenai pendidikan bisa disusun dari jenjang Sarjana sehingga tidak perlu disusun dari tingkat TK atau SD. Namun, jika calon dosen merasa nyaman mencantumkan dari jenjang SMA maka tidak masalah. Tujuannya agar informasinya lebih singkat, karena HRD kebanyakan melihat pendidikan terakhir yang berhasil diselesaikan kandidat.
Poin penting selanjutnya adalah penghargaan, yang tentu menjadi hal wajib untuk dicantumkan saat membuat CV yang baik untuk dosen. Penghargaan ini bisa dalam berbagai jenis dan bentuk prestasi. Bagi calon dosen muda yang belum ada pengalaman mengajar.
Maka prestasi ini bisa dalam bentuk penerimaan beasiswa untuk meraih kuliah S1 maupun S2. Bisa juga penghargaan akademik saat menjadi pemenang dalam lomba akademik tertentu. Sedangkan bagi dosen yang berpengalaman bisa mencantumkan penghargaan selama mengajar.
Entah itu penghargaan pengabdian selama 20 tahun dari pemerintah maupun penghargaan dari perguruan tinggi dan lain sebagainya. Intinya, semua penghargaan yang pernah diterima perlu dicantumkan. Sebab bisa meningkatkan bobot dari CV yang memperbesar peluang untuk diterima.
Sebab secara logika, perguruan tinggi akan selalu mengutamakan SDM berkualitas khususnya di kalangan tenaga pendidik. Supaya bisa terus mencetak alumni berprestasi dan sukses setelah lulus. Pada akhirnya calon dosen yang kaya prestasi akan diprioritaskan, supaya masuk daftar prioritas maka penghargaan yang diterima perlu dicantumkan di CV.
Saat membuat CV yang baik untuk dosen maka perlu mencantumkan pengalaman menyusun tugas akhir. Jadi, semua tugas akhir yang pernah disusun baik itu skripsi, tesis, maupun disertasi perlu dicantumkan. Silahkan menuliskan judul tugas akhir yang digarap di dalam CV.
Alasannya adalah dengan adanya informasi ini maka peluang untuk diterima menjadi dosen lebih besar. Apalagi jika memang judul tugas akhir yang dibuat terbilang menarik dan juga tidak biasa. Hal ini akan memberi informasi bahwa memiliki kepribadian yang memang ulet, kreatif, inovatif, bahkan out of the box.
Lalu, jika judul tugas akhir biasa-biasa saja apakah tidak perlu dicantumkan? Pada dasarnya tidak ada judul tugas akhir yang biasa-biasa saja. Semua luar biasa dan mampu mengantarkan penyusunnya untuk meraih gelar pendidikan. Oleh sebab itu tetap perlu dicantumkan, karena biasa di mata sendiri bisa jadi akan menjadi luar biasa di mata HRD.
Selain itu, adanya detail pengalaman menyusun tugas akhir juga memberi informasi bahwa sudah menyelesaikan kewajiban untuk lulus dari tingkat pendidikan tinggi tertentu. Dosen yang memiliki kewajiban menulis dan publikasi akan membutuhkan dosen baru dengan pengalaman dan semangat menulis karya ilmiah yang tinggi.
Selanjutnya, adalah mencantumkan penelitian saat membuat CV yang baik untuk dosen. Pengalaman penelitian ini bisa didapatkan selama menjadi mahasiswa, misalnya saat masuk ke dalam tim penelitian yang dibuat oleh seorang dosen. Sehingga pengalaman ini perlu dicantumkan, karena akan berpengaruh besar.
Sedangkan bagi para dosen yang sudah berpengalaman maka semua kegiatan penelitian perlu disusun dalam sebuah daftar atau berbentuk tabel. Sekali lagi hal ini memang penting, karena dosen juga identik dengan tugas pokok melakukan penelitian.
Perguruan tinggi akan menyambut dengan tangan terbuka bagi para calon dosen muda dan dosen berpengalaman masuk ke dalam lingkungannya. Sebab memiliki dosen yang rajin melakukan penelitian adalah kabar baik. Hal ini akan mendorong pihak kampus memiliki dosen yang produktif dan bagus untuk akreditasi maupun untuk hal lainnya.
Sebelum terjun dan berkarir di dunia akademik pernah bekerja di bidang lain? Maka cantumkan informasi ini, karena di dalam membuat CV yang baik untuk dosen semua pengalaman pekerjaan perlu dicantumkan. Tidak masalah jika pengalaman ini berasal dari luar dunia akademik.
Sebab pengalaman tetaplah pengalaman, ada banyak ilmu yang didapatkan selama menekuni suatu pekerjaan. Selain itu juga ada banyak keterampilan dipelajari dan dikuasai yang kemudian bisa bermanfaat bagi perguruan tinggi. Jadi, cantumkan semua pengalaman pekerjaan yang sudah pernah ditekuni di CV.
Apabila memiliki pengalaman mengajar, maka semakin wajib untuk dicantumkan. Sebab perguruan tinggi manapun akan lebih menyukai kandidat dosen yang sudah berpengalaman. Sebab mengajar tak hanya menjadi kegiatan menyampaikan materi, ada seni di dalamnya dimana membuat materi mudah dipahami oleh para mahasiswa.
Jadi, saat memiliki pengalaman mengajar baik itu sebagai asisten dosen maupun menjadi dosen di perguruan tinggi lain. Maka perlu dicantumkan di dalam CV untuk menjadi bahan pertimbangan. Biasanya pengalaman ini akan sangat menunjang dan kesempatan diterima menjadi lebih besar.
Poin penting selanjutnya adalah mencantumkan daftar keterampilan yang dimiliki atau dikuasai. Keterampilan ini akan sangat mendukung penerimaan diri sendiri di suatu perguruan tinggi. Adapun yang dimaksudkan keterampilan disini seperti keterampilan penggunaan komputer, bahasa pemrograman, administrasi, dan lain-lain.
Dosen juga akrab dengan kegiatan publikasi dan presentasi atas semua karya tulis ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, jika selama ini sudah pernah melakukan publikasi dan presentasi maka wajib dicantumkan. Susun dalam bentuk tabel agar rapi dan bisa dibuat sistematis sesuai tanggal atau tahun publikasi dilakukan.
Sedangkan untuk calon dosen muda, tidak hanya bisa mencantumkan publikasi karya tulis ilmiah. Bisa juga mencantumkan karya tulis jenis lain, misalnya karya tulis populer yang berhasil dipublikasikan di media massa baik online maupun offline. Bisa juga publikasi buku non ilmiah jika selama kuliah terbiasa menulis dan berhasil menerbitkannya.
Hal ini penting untuk dicantumkan, karena sekali lagi dosen memiliki tugas pokok untuk menulis dan melakukan publikasi maupun presentasi. Jika sudah ada pengalaman maka menunjukan punya semangat dan keterampilan menulis sekaligus publikasi atau presentasi. Sehingga bisa memperbesar peluang diterima.
Poin berikutnya adalah informasi keanggotaan profesional di sebuah lembaga maupun organisasi. Informasi ini juga menjadi bahan pertimbangan bagi HRD, karena bisa merekrut dosen yang memiliki banyak kesibukan dan juga manfaat secara luas dari kesibukan organisasi.
Selain mencantumkan nama organisasinya, pastikan juga mencantumkan jabatan yang dipegang. Baik itu jabatan strategis maupun hanya menjadi anggota sebaiknya tetap dicantumkan. Sebab jabatan apapun yang dipegang tentu sudah memberi kontribusi atas semua kegiatan di dalam organisasi.
Ada banyak informasi yang perlu dicantumkan di dalam CV dosen, dan sebaiknya disusun serapi dan dibuat sistematis agar mudah dibaca sekaligus tampak menarik. Tidak lupa, adalah selalu mencantumkan informasi yang memang aktual dan bisa dipertanggung jawabkan. Jangan memuat prestasi yang tidak pernah dilakukan, karena akibatnya berat jiak sampai ketahuan oleh pihak kampus.
Dalam membuat CV yang baik untuk dosen tak hanya perlu mencantumkan semua poin penting yang dijelaskan di atas. Namun juga perlu diupdate secara berkala, yakni ketika ada perubahan data dari poin manapun. Entah itu alamat rumah, status pernikahan, usia, publikasi dan presentasi, keterampilan yang dikuasai, dan lain sebagainya.
Sehingga penyusunan CV bagi para dosen sebaiknya sudah dibuat sebaik mungkin sejak awal. Semua informasi yang mungkin bisa bertambah perlu dibuat dalam bentuk tabel. Misalnya untuk publikasi, pengalaman bekerja, dan lain-lain. Sebab besar kemungkinan akan ada perubahan data.
Jika perubahan data terjadi maka dosen yang bersangkutan bisa meneruskan saja dokumen CV yang pernah dibuat tanpa perlu membuat baru. Ditambahkan penambahan informasi di kolom tabel selanjutnya. Jika ada perubahan data maka tinggal diganti dan kemudian dicetak ulang.
Jadi, update data atau informasi di dalam CV dosen perlu dilakukan berkala sebagaimana proses update segala data dan aktivitas di aplikasi SISTER. Oleh sebab itu, setiap kali ada perubahan data dan informasi sebaiknya dokumen CV langsung di update supaya tidak lupa dan informasi di CV selalu lengkap sekaligus relevan.
Pembahasan berikutnya adalah terkait kegunaan atau manfaat dari CV bagi kalangan dosen. Jadi, berbekal CV yang tersusun rapi dan juga kaya akan informasi sekaligus prestasi maka bisa membantu menunjang karir seorang dosen. Manfaat atau kegunaan yang dimaksudkan antara lain:
Dalam membuat CV yang baik untuk dosen sebaiknya sudah dilakukan sejak masih kuliah. Sebab, meskipun terkesan sepele ternyata membuat CV tidak selalu mudah. Apalagi untuk dibuat semenarik mungkin, oleh sebab itu perlu disusun sejak dini agar hasilnya maksimal.
Jika ingin membuat CV (Curriculum Vitae) yang efisien dan menarik tapi tidak mau ribet, saat ini ada cara praktis yaitu melalui cvmenarik.com , banyak template menarik yang bisa digunakan untuk membuat tampilan CV menjadi lebih menarik dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita tanpa harus ribet.
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…