Dosen dan peneliti yang ingin memastikan artikel ilmiahnya terindeks ke SINTA wajib memahami ciri-ciri jurnal terindeks SINTA. Kenapa? Sebab lewat jurnal yang sudah terindeks inilah, ada kepastian artikel ilmiah akan segera masuk ke database SINTA.
Hanya saja, tidak sedikit dosen maupun peneliti yang masih kebingungan dalam memilih jurnal yang tepat. Alhasil, rentan melakukan kesalahan dan artikel yang dipublikasikan tidak kunjung masuk ke database SINTA.
Sebelum memahami daftar ciri-ciri jurnal terindeks SINTA maka pahami dulu arti dari terindeks SINTA itu sendiri. Pada dasarnya, SINTA adalah database yang akan memuat jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi ARJUNA (jurnal nasional) dan jurnal internasional bereputasi.
Jurnal yang sudah memenuhi kriteria dari SINTA maka akan masuk ke databasenya dan disebut dengan istilah masuk indeks atau terindeks. Jika suatu jurnal belum memenuhi ketentuan yang ada maka belum bisa masuk ke indeks.
Mengetahuinya mudah, yakni nama jurnal tersebut tidak muncul saat dilakukan pencarian di laman SINTA. Maka artinya jurnal yang dimaksud belum terindeks di SINTA dan belum memenuhi ketentuan sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
Masuk ke indeks SINTA bisa dikatakan sebagai sebuah kelebihan atau nilai tambah. Pasalnya, Kemendikbud Ristek punya standar tersendiri dalam menyaring jurnal-jurnal yang masuk ke databasenya.
Yakni hanya jurnal kredibel yang ditunjukan dengan jurnal nasional sudah terakreditasi di ARJUNA. Sementara untuk jurnal internasional, sudah masuk ke database bereputasi, yakni Scopus dan WoS (Web of Science).
Artinya, dengan standar ini maka jurnal-jurnal di SINTA adalah jurnal kredibel yang layak dijadikan referensi penelitian dan penulisan KTI. Hal ini membantu pengguna layanannya untuk menemukan referensi terbaik tanpa perlu bersusah payah.
Lalu, apa saja ciri-ciri jurnal terindeks SINTA? Memahami ciri-ciri ini sangat penting agar dosen dan peneliti tidak salah dalam memilih jurnal. Berikut adalah ciri-ciri yang sebaiknya dipenuhi:
Ciri yang pertama suatu jurnal memenuhi kaidah keilmuan. Apa itu kaidah keilmuan? Kaidah keilmuan adalah artikel yang dimuat harus melalui proses observasi (pengamatan), maupun studi pustaka.
Sehingga isi artikel ilmiah yang dimuat di dalam jurnal tersebut memaparkan fakta kredibel. Tentunya membuat isinya bisa dipertanggung jawabkan. Hal ini memastikan isi jurnal memberi manfaat kepada pembacanya.
Ciri yang kedua adalah memiliki ISSN. ISSN bisa dikatakan sebagai nomor seri yang diberikan kepada jurnal aktif dan kredibel. Sehingga merupakan jurnal resmi dan bukan jurnal predator yang menyediakan layanan publikasi ilmiah.
Jurnal yang terindeks ke SINTA wajib memiliki terbitan versi online. Hal ini bertujuan memastikan seluruh artikel yang dimuat bisa diakses dan diunduh oleh masyarakat ilmiah.
Jurnal yang layak masuk indeks SINTA juga wajib dikelola secara profesional. Artinya, memiliki tim yang membantu penulis untuk melakukan publikasi. Selain itu proses terbit dilakukan berkala dan tepat waktu.
Ciri-ciri jurnal terindeks SINTA berikutnya adalah menampung hasil penelitian suatu bidang keilmuan. Sehingga satu judul jurnal hanya memuat satu bidang keilmuan dari artikel ilmiah yang ditulis beberapa penulis.
Baca Juga :
Apa Itu Jurnal Sinta? Kenali Fungsi, Keunggulan, dan Cara Indeksnya
Daftar Jurnal SINTA 2 dari Berbagai Bidang Keilmuan
Inilah Daftar Jurnal Terindeks SINTA 2023 dan Cara Mengeceknya
Jurnal ilmiah adalah penyedia jasa publikasi artikel ilmiah yang tentu menyasar pembaca dari kalangan masyarakat ilmiah. Seperti dosen, mahasiswa, dan peneliti.
Jurnal umumnya dikelola oleh lembaga resmi. Baik itu oleh institusi pendidikan, lembaga penelitian, penerbit resmi komersial, maupun organisasi profesi. Sehingga tidak bisa didirikan dan dikelola perorangan.
Jurnal kredibel tentunya memenuhi ciri-ciri jurnal terindeks SINTA yang salah satunya adalah memiliki dewan redaksi. Yakni tim editor dan tim reviewer yang berasal dari kalangan ahli di suatu bidang keilmuan.
Jurnal yang berhasil masuk ke SINTA pada dasarnya sudah berhasil masuk ke database bereputasi, khusus untuk jurnal internasional. Sejauh ini, jurnal-jurnal yang terindeks di Scopus maupun WoS secara otomatis masuk ke SINTA.
Sehingga, jurnal-jurnal yang sudah dijamin kredibel ini nantinya akan disaring lagi berdasarkan kriteria penilaian dari SINTA. Namun, secara umum jurnal bereputasi praktis akan masuk ke indeks SINTA.
Ciri-ciri yang terakhir adalah memenuhi jumlah penulis minimal. Pada jurnal nasional, satu artikel ilmiah disusun setidaknya oleh dua dosen atau dua peneliti dari dua institusi dan lembaga berbeda.
Kemudian untuk jurnal internasional, maka penulis berasal dari dosen maupun peneliti yang berasal dari dua negara berbeda. Sehingga publikasi dalam bentuk jurnal pada dasarnya adalah sebuah kolaborasi penelitian dan publikasi.
Aturan terbaru untuk dosen di Indonesia disebutkan di dalam PO BKD, dimana publikasi jurnal tidak mewajibkan menjadi penulis pertama. Selama publikasi bisa ditelusuri dan masuk database bereputasi maka sudah diakui.
Jika sudah memenuhi ciri-ciri jurnal terindeks SINTA di atas, lalu bagaimana jurnal dapat terindeks? Selain memenuhi ciri-ciri tersebut, jurnal juga wajib memenuhi kriteria untuk terakreditasi di ARJUNA.
Selanjutnya, jurnal tersebut juga wajib melewati proses penilaian jurnal untuk masuk ke tingkatan jurnal SINTA yang mana. Sebab ada enam tingkatan jurnal dan proses penilaian dilakukan asesor yang sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan Kemendikbud Ristek.
Semua jurnal yang berhasil terindeks ke SINTA adalah jurnal nasional terakreditasi ARJUNA sekaligus jurnal internasional terindeks ke database bereputasi. Yakni Scopus dan WoS yang terhubung langsung dengan laman SINTA tersebut.
Saat ini, sesuai dengan yang dilansir dari situs SINTA sudah ada 7.745 jurnal masuk ke indeks dan berasal dari 1.329 penerbit jurnal kredibel di Indonesia. Pencarian jurnal akan menemukan ada enam tingkatan SINTA dimulai dari SINTA 1 sampai SINTA 6.
Selain itu, jurnal yang masuk sejauh ini ada 10 bidang keilmuan. Mencakup Pertanian, Ilmu Teknik, Seni, Kesehatan, Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Agama, dan juga bidang keilmuan Humaniora.
Jika ingin memastikan suatu jurnal sudah masuk ke indeks SINTA atau belum maka satu-satunya cara adalah mengecek langsung ke laman SINTA. Berikut langkah-langkahnya:
Dari penjelasan di atas, diharapkan setiap dosen dan peneliti bisa lebih teliti dalam memilih jurnal untuk kebutuhan publikasi ilmiah. Tujuannya agar terhindar dari jurnal predator, sekaligus masuk ke database SINTA. Yakni dengan memprioritaskan jurnal yang memiliki ciri-ciri jurnal terindeks SINTA yang sudah dijelaskan.
Artikel Terkait :
Mengenal Daftar Fitur SINTA Versi 3.0 yang Baru Saja Dirilis Kemendikbud
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…