Ciri-ciri buku pengayaan. Sebagai pengajar tentu perlu teliti saat memilih buku pengayaan, sehingga wajib paham ciri-ciri buku pengayaan yang tepat untuk dipilih. Buku pengayaan menjadi salah satu buku pegangan seorang guru dalam mendukung kegiatan mengajar. Meskipun sifatnya tidak wajib, namun keberadaannya memberi manfaat yang menguntungkan.
Bagi pengajar senior mungkin buku pengayaan sudah menjadi pegangan sehari-hari. Sehingga tidak lagi kikuk pada saat memilih buku pengayaan yang tepat. Namun, tentunya akan berbeda bagi seorang guru muda yang masih minim pengalaman. Bisa jadi, guru muda ini juga masih bingung mengenai apa itu buku pengayaan.
Sebelum mencari tahu secara detail mengenai ciri-ciri buku pengayaan, maka awali dulu dengan mengenal apa itu buku pengayaan. Buku pengayaan secara sederhana bisa diartikan sebagai buku yang disusun secara khusus untuk menunjang buku teks sebagai buku utama dalam kegiatan mengajar.
Buku pengayaan kemudian tidak hanya dibaca oleh guru dan kemudian menyampaikan isinya kepada murid di kelas. Namun juga diberikan kepada murid untuk dibaca, baik dibaca di kelas selama jam pelajaran berlangsung maupun dibawa pulang untuk dibaca di rumah masing-masing.
Perlu digaris bawahi bahwa tidak semua guru menggunakan buku pengayaan, selain itu juga tidak mewajibkan semua siswa memiliki buku pengayaan yang dipilih oleh guru. Hanya saja pada beberapa kondisi penggunaan buku pengayaan menjadi langkah yang tepat. Sebab bisa memperluas materi pembelajaran dan tentunya menambah wawasan.
Buku pengayaan kemudian cukup sering digunakan oleh para guru, apalagi jika dirasa menghadapi materi yang sulit. Maupun menjumpai materi yang membutuhkan latihan praktek secara langsung di lapangan. Apabila dirasa membutuhkannya maka perlu paham juga apa saja ciri-ciri buku pengayaan yang baik.
Baca Juga: Unsur Identitas Buku yang Harus Anda Ketahui
Buku pengayaan yang merupakan buku penunjang kegiatan mengajar kemudian hadir dalam beberapa jenis. Secara umum terbagi menjadi dua kelompok utama, yakni:
Dilihat dari segi jenis materi yang dipaparkan di dalam buku pengayaan, maka dipisahkan lagi menjadi tiga jenis. Berikut detailnya:
Jenis pertama adalah buku pengayaan pengetahuan yang berisi materi suatu mata pelajaran yang dipaparkan dengan sangat detail. Umumnya ditambahkan dengan ilustrasi berupa gambar maupun foto untuk memudahkan guru dan siswa memahami materi yang sedang dipaparkan.
Isi dari buku pengayaan ini akan memaparkan secara lebih detail dan jelas dibanding buku teks. Meskipun begitu, buku pengayaan pengetahuan kemudian tidak bisa menggantikan buku teks. Hanya bisa melengkapi keberadaan buku teks yang menjadi buku utama guru mengajar.
Secara umum isi materi di dalam buku pengayaan pengetahuan meliputi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan juga materi dari ilmu lain yang membantu memperluas wawasan akademik.
Jenis kedua dari segi materi di dalam buku pengayaan adalah buku pengayaan keterampilan. Sesuai dengan namanya, buku pengayaan keterampilan adalah buku pengayaan yang memaparkan mengenai suatu keterampilan.
Buku pengayaan keterampilan yang baik adalah yang memiliki ciri-ciri buku pengayaan secara umum. Sehingga sudah bisa dikatakan tepat atau bahkan layak untuk dijadikan buku penunjang buku teks saat mengajar di kelas.
Isi materi di dalam buku pengayaan satu ini tentu saja mengenai suatu keterampilan. Sehingga guru dan siswa yang sudah membacanya akan mendapatkan wawasan untuk memiliki suatu keterampilan dalam membuat sebuah karya, misalnya keterampilan membuat kerajinan tangan.
Adapun jenis keterampilan yang akan dipaparkan dalam buku pengayaan keterampilan adalah keterampilan di bidang tertentu. Umumnya berisi langkah-langkah dalam pembuatan suatu karya. Contohnya adalah:
Sehingga setiap kali menjumpai buku yang menjelaskan suatu teknik atau keterampilan. Maka sudah bisa dijadikan buku pengayaan keterampilan, yang nanti bisa diberikan kepada siswa sebagai media untuk mengasah keterampilan di suatu bidang.
Jenis ketiga dari buku pengayaan berdasarkan materi yang dipaparkan adalah buku pengayaan kepribadian. Jenis ini adalah jenis buku pengayaan yang materi di dalamnya membantu guru dan siswa untuk memperkaya kepribadian yang positif atau menambah pengalaman batin.
Melalui materi yang dijelaskan di buku pengayaan kepribadian maka siswa dan guru bisa memupuk kepribadian positif. Misalnya menjadi pribadi yang sabar, tekun, kreatif, dan lain sebagainya sesuai dengan materi yang dipaparkan di dalamnya. Adapun contohnya adalah:
Baca Juga: Pengertian Buku Pengayaan, Jenis, dan Cara Menulisnya
Jenis kedua adalah dilihat dari cara penyajian materi di dalam buku pengayaan tersebut. Dari segi penyajian ini maka dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
Jenis pertama adalah buku pengayaan ilmiah yang merupakan buku pengayaan dengan isi yang sifatnya murni ilmiah sehingga tidak ada materi yang sifatnya karangan atau dikembangkan secara kreatif oleh penulisnya. Isi yang bersifat ilmiah ini kemudian menjelaskan materi yang memang logis.
Isi materi di dalamnya kemudian bisa dipraktekan dengan baik dan benar sekaligus mudah. Sebab oleh tim atau penulisnya pun sudah dipraktekan dan hasilnya memang terbukti ada. Penyusunannya kemudian perlu didahului dengan proses penelitian dan praktek langsung.
Struktur penulisannya kemudian mirip dengan karya ilmiah pada umumnya. Terdapat langkah-langkah yang jelas dan detail termasuk mengenai ukuran maupun masa penelitian atau masa tunggu. Contoh dari buku pengayaan ini adalah:
Jenis kedua buku pengayaan dilihat dari cara penyajian adalah buku pengayaan non ilmiah yang sifatnya fiksi. Sehingga dalam buku pengayaan ini nantinya tidak perlu melibatkan kegiatan penelitian. Selain itu bisa dikembangkan secara kreatif oleh penulis dan juga bisa berupa karangan.
Tujuan buku pengayaan yang sifatnya non ilmiah ini adalah menambah wawasan akademik dari segi psikologis atau kepribadian. Sehingga bisa membaca suatu kisah atau cerita yang di dalamnya memberikan suatu pesan moral. Pesan moral inilah yang perlu dipahami pembaca dan ditiru.
Dari jenis ini pada dasarnya semua karya sastra fiksi bisa dijadikan buku pengayaan. Hanya saja setiap guru harus memilih untuk memastikan fiksi tersebut memberikan pesan moral dan sesuai untuk anak-anak di usia SD, SMP, maupun SMA.
Adapun contoh dari buku pengayaan non ilmiah ini adalah semua contoh dari buku pengayaan kepribadian yang sudah dijelaskan di atas.
Baca Juga: Pengertian Buku Digital, Fungsi, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangannya
Lalu, apa saja ciri-ciri buku pengayaan sehingga membantu setiap guru memilihnya dengan tepat? Buku pengayaan yang memiliki banyak jenis dan artinya memberikan banyak pilihan kemudian memiliki ciri khas. Ciri ini yang membedakannya dengan buku utama maupun buku sumber pengetahuan bentuk lainnya. Berikut ciri-ciri tersebut:
Ciri pertama dar ciri-ciri umum buku pengayaan adalah tidak mengacu pada kurikulum yang diterapkan di sistem pendidikan. Sebab buku pengayaan merupakan buku pegangan tambahan selain buku teks sebagai buku utama. Sifatnya yang tidak wajib kemudian bisa digunakan maupun ditinggalkan.
Jika dirasa materi yang dipaparkan di dalamnya sesuai dengan materi dalam buku utama. Maka guru kemudian bisa memakainya sebagai sumber wawasan akademik tambahan. Sehingga isinya sendiri tidak sesuai dengan kurikulum pendidikan, sebab fungsinya sangat beragam dan cenderung fleksibel.
Khusus untuk buku pengayaan ilmiah, maka isi materi di dalamnya bersumber dari data dan fakta. Sehingga mudah untuk dipraktekan langsung oleh para siswa bersama dampingan orangtua di rumah maupun guru langsung ketika di sekolah. Sehingga isinya merupakan sesuatu yang dijamin kebenarannya.
Buku pengayaan yang sifatnya ilmiah ini akan membantu para siswa untuk memahami suatu teori di kelas. Supaya bisa dipraktekan langsung dan membuktikan apakah teori tersebut memang benar atau tidak. Sehingga keberadaan buku pengayaan menjadi penting, terutama untuk teori yang sulit dipahami.
Ciri-ciri buku pengayaan berikutnya adalah isi dari bukunya yang berupa materi. Sehingga berbeda dengan buku utama atau buku teks yang di dalamnya tidak hanya berisi teori namun juga soal latihan. Usai dijelaskan, guru bisa memberikan soal latihan yang tercantum di dalamnya.
Namun, di dalam buku pengayaan isinya murni teori yang perlu dibaca dan dipahami kemudian beberapa perlu dipraktekan. Misalnya untuk buku pengayaan kepribadian maka perlu dipahami dengan baik. Berbeda dengan buku pengayaan keterampilan yang usai dibaca dan dipahami perlu dipraktekan secara langsung.
Materi di dalam buku pengayaan umumnya juga terus berkembang, sehingga tidak saklek melainkan sangat fleksibel. Khususnya untuk buku pengayaan non ilmiah yang bersumber dari imajinasi dan kreativitas penulisnya. Sehingga isi di dalamnya terus berkembang dan selalu sukses memberi wawasan pengalaman dan pengetahuan.
Buku pengayaan yang fungsi utamanya sebagai buku pelengkap dari buku teks. Maka materi yang disajikan di dalamnya akan dipaparkan dengan bahasa yang sederhana. Hal ini penting untuk memastikan isi materi di buku pengayaan mudah dipahami, bahkan dibuat lebih mudah dipahami dibanding buku teks.
Bentuk penyajian di dalam buku pengayaan juga khas, yakni memiliki bentuk yang beragam. Ciri-ciri buku pengayaan ini membuatnya memberikan suatu pemaparan materi secara menarik dan fleksibel, bahkan mengikuti perkembangan zaman. Sehingga mudah menarik minat siswa untuk membacanya dengan seksama.
Adapun bentuk penyajian yang umum digunakan adalah bentuk deskriptif, narasi, argumentasi, puisi, dialog, ilustrasi, dan juga penyajian dengan gambar-gambar yang kreatif. Sehingga perlu teliti memilih buku pengayaan agar bentuk penyajiannya sesuai dengan umur siswa di kelas.
Lalu, ciri-ciri buku pengayaan dari segi bahasa adalah menggunakan ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah. Pada buku pengayaan ilmiah sudah tentu menggunakan ragam bahasa ilmiah. Namun, secara umum memakai bahasa ilmiah yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua siswa.
Baca Juga: Resensi Buku: Pengertian, Unsur, Cara Membuat, dan Contoh Lengkap
Dari penjelasan di atas, tentunya bisa lebih mudah mengetahui buku seperti apa yang cocok dijadikan buku pengayaan. Kemudian, penggunaannya juga sangat tepat untuk dipertimbangkan meskipun bukan buku utama. Sebab penggunaan buku pengayaan memberi banyak manfaat, seperti:
Manfaat dan fungsi pertama dari buku pengayaan adalah menjadi sarana untuk mengembangkan kurikulum. Sehingga pembelajaran menjadi lebih berkembang karena bisa mendapatkan lebih banyak materi pembelajaran diluar dari yang ditentukan di dalam kurikulum yang ditetapkan.
Tujuan kegiatan pembelajaran bisa jadi sangat kompleks, salah satunya adalah membantu siswa memahami materi pembelajaran. Sehingga dengan mengandalkan buku utama ada kemungkinan pemahaman siswa masih terbatas. Kemudian dibutuhkan buku pendukung dari buku pengayaan yang sesuai.
Artinya, dengan adanya buku pengayaan maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai. Bahkan proses untuk mencapainya cenderung lebih lancar, sehingga baik dari sisi siswa maupun guru bisa menikmati proses tersebut.
Buku pengayaan akan memperjelas suatu materi pembelajaran, apalagi jika memenuhi ciri-ciri buku pengayaan yang disampaikan sebelumnya. Sehingga membantu memaksimalkan kegiatan pembelajaran. Nantinya akan meningkatkan efektivitas sekaligus meningkatkan efisiensi kegiatan pembelajaran tersebut.
Dibandingkan dengan buku teks, teknik penyampaian materi di dalam buku pengayaan lebih sederhana sehingga mudah dipahami siswa. Selain itu disajikan dengan teknik yang beragam dan cenderung atraktif sekaligus kreatif dengan ilustrasi dan gambar-gambar.
Buku pembelajaran dengan penyajian seperti ini sudah tentu bisa meningkatkan minat para siswa untuk membacanya. Sehingga salah satu manfaat dari buku pengayaan adalah membantu menarik minat baca dari para siswa. Semakin sering membaca semakin terbiasa belajar dan memahami apa yang dibaca.
Ada kalanya buku teks selaku buku pegangan utama seorang pengajar di kelas menyajikan materi kurang lengkap. Kekurangan ini kemudian bisa dipenuhi atau ditambah oleh buku pengayaan. Sehingga saat menjumpai buku teks kurang lengkap maka penambahan buku pengayaan menjadi wajib dilakukan.
Supaya tujuan pembelajaran tetap bisa tercapai, karena materi bisa tersampaikan sedetail dan selengkap mungkin. Penyajian materi dengan bahasa yang sederhana dari buku pengayaan membuat materi tersampaikan dengan baik.
Banyaknya jenis buku pengayaan kemudian mampu memperluas pemahaman materi, termasuk memberi kesempatan untuk praktek secara langsung. Misalnya saja membahas mengenai proses daur ulang sampah. Maka bisa menyediakan buku pengayaan mengenai keterampilan mengolah sampah, misalnya kreasi koran bekas.
Sehingga lewat buku pengayaan para siswa bisa lebih mudah memahami bagaimana cara melakukan daur ulang. Terutama menjadikan sesuatu yangs udah dianggap tidak berguna lagi menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Bisa dijual dan laku dengan harga yang lumayan.
Setelah paham ciri-ciri buku pengayaan maupun jenis dan lain sebagainya, maka kini bisa mengetahui apa saja bentuk-bentuk dari buku pengayaan tersebut. Sesuai dengan jenisnya yang beragam, bentuk buku pengayaan kemudian juga ikut beragam. Beberapa diantaranya adalah:
Itulah penjelasan mengenai pengertian maupun ciri-ciri buku pengayaan. Sehingga bisa membantu setiap tenaga pengajar memilih buku pengayaan dengan mudah dan tepat. Hal ini tentu penting karena buku pengayaan bisa menjadi sumber wawasan akademik yang lebih luas untuk para siswa.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…