Informasi

Cara Menulis Tabel yang Baik dan Benar


Memahami dengan baik tata cara menulis tabel yang baik dan benar tentu hal penting bagi setiap penulis. Jadi, ketika kamu sedang menulis atau menyusun suatu karya tulis baik ilmiah maupun non ilmiah. Ada kemungkinan akan menambahkan tabel dan bahkan sifatnya menjadi wajib. 

Namun, penulisan tabel dalam sebuah karya tulis ternyata tidak bisa sembarangan. Tidak bisa asal memanggil fungsi “Insert” pada lembar kerja di Microsoft Word dan menyisipkan tabel. Ada beberapa ketentuan yang harus dipahami, supaya penyajian tabel ini tepat dan mudah untuk dipahami. Berikut informasinya.  

Definisi Tabel dan Ciri-Cirinya

Sebelum mengetahui detail mengenai cara menulis tabel yang baik dan benar maka kenali dulu pengertian dari tabel itu sendiri. Tabel didefinisikan sebagai suatu susunan data dalam bentuk kata maupun bilangan yang disajikan dalam bentuk baris dan kolom. Struktur tabel pada beberapa kondisi memang bisa lebih kompleks. 

Yakni menambahkan banyak jenis data dan disampaikan secara mendetail yang kemudian membuat jumlah kolom maupun barisnya cukup banyak. Penambahan tabel terbilang umum dilakukan di berbagai jenis tulisan dan media yang mempublikasikan tulisan tersebut. 

Selain itu juga ditemukan pada media lain selain dalam bentuk tulisan. Misalnya pada rambu lalu lintas, arsitektur hiasan, dan lain sebagainya. Namun, kali ini akan dibahas mengenai penulisan tabel dalam karya tulis atau dalam tulisan. 

Isi dari informasi di dalam tabel akan sangat beragam antara satu tulisan dengan tulisan lain. Sebab tergantung pada jenis dan jumlah data yang dipaparkan menggunakan tabel tersebut. Selain itu jenis tabel juga cukup beragam yang didasarkan pada karakteristik dari tabel itu sendiri. 

Tabel kemudian memiliki sejumlah ciri, yang menunjukan bahwa informasi di dalamnya memang disajikan dalam bentuk tabel. Ciri-ciri tersebut antara lain: 

  1. Berisi data dari subjek yang sama, sehingga berisi kumpulan data yang sudah diteliti dan disajikan dalam bentuk subjek yang sama.
  2. Terdapat data kuantitatif yakni data jumlah yang kemudian berisi angka yang absolut.
  3. Terdapat keterangan yang membuat tabel tersebut mudah dan bisa dijadikan rujukan, sehingga memperhatikan betul cara menulis tabel yang baik dan benar menjadi hal penting.
  4. Nilai atau angka yang dimasukan ke dalam tabel adalah angka asli yang tidak dibulatkan.

Sesuai dengan ciri-ciri di atas maka tabel kemudian memiliki fungsi menyampaikan data dan informasi dengan efektif dan efisien. Sehingga membantu pembaca tabel untuk mengetahui data dan informasi yang sudah disusun secara sistematis tersebut. Khususnya untuk data dalam bentuk angka dan berasal dari beberapa variabel. 

Jika disajikan secara tertulis atau dijelaskan dengan kalimat maka bisa jadi akan memakan banyak halaman. Informasi tidak mudah dicerna dan juga membuat penulis perlu mengeluarkan usaha ekstra. 

Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Analisis Data Kualitatif dalam Penelitian

Jenis-Jenis Tabel

Tabel mampu menyampaikan informasi dengan sangat jelas dan langsung ke pokok permasalahan. Sehingga tidak ada banyak kalimat dan penggunaan kata dalam penyajian informasi. Tabel kemudian tidak hanya cocok untuk data dalam bentuk angka namun juga data dalam bentuk lainnya. 

Teknik penulisan tabel kemudian juga beragam, sebab ditujukan untuk penyampaian informasi atau data seefektif dan seefisien mungkin. Secara umum, berikut adalah jenis-jenis tabel: 

1. Tabel Satu Arah

Jenis tabel yang pertama adalah tabel satu arah dan menjadi jenis tabel yang cara menulis tabel yang baik dan benar adalah yang paling mudah karena bentuknya sederhana. 

Tabel satu arah sendiri merupakan jenis tabel yang penyajian data atau informasi dilakukan dengan  menggunakan satu karakteristik saja. Adapun yang dimaksud dengan karakteristik ini adalah seperti frekuensi, kadar, jumlah, ukuran, dan lain sebagainya. 

Semua data ini kemudian ditulis menggunakan angka, sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh siapa saja. Berhubung tabel jenis ini adalah tabel yang bentuknya paling sederhana, maka menjadi tabel yang paling sering dijumpai. 

Contoh tabel satu arah adalah misalnya tabel jenis barang, sehingga hanya ada tabel jenis dan disusul nama-nama jenis barang tersebut. Tabel ini bisa hanya berisi dua kolom, di mana kolom pertama adalah kolom nomor dan kolom kedua adalah kolom jenis tadi.

DaerahJumlah
Jawa Tengah 10
Jawa Barat 13
Total 23

2. Tabel Dua Arah

Jenis kedua adalah tabel dua arah, dan merupakan jenis tabel yang penyajian datanya menampilkan hubungan antara dua karakteristik. Sehingga dalam satu tabel terdapat dua karakteristik sekaligus. 

Supaya lebih paham, maka contohnya adalah seperti tabel yang berisi data jumlah penduduk yang didasarkan pada jenis kelamin, umur, agama, dan sebagainya. Selain itu bisa juga berupa data mahasiswa yang didasarkan pada jenis kelamin, domisili, kelas, dan sebagainya. 

Tabel dua arah pada dasarnya juga memiliki bentuk yang sederhana, sehingga mudah untuk dibuat. Jenis ini juga paling banyak digunakan, khususnya untuk penyampaian data yang tidak memiliki banyak karakteristik. Meskipun sederhana namun penulisannya harus sesuai cara menulis tabel yang baik dan benar

Nama Warga Umur Pekerjaan
Ali 26Freelancer
Ika 34Pegawai Bank
Siti 23PNS

3. Tabel Tiga Arah

Jenis ketiga atau jenis terakhir dari tabel adalah tabel tiga arah, yang tentu memiliki tiga karakteristik yang saling berhubungan. Jenis tabel ini isi data atau penyajian datanya dibuat lebih kompleks. Sehingga ada beberapa kolom yang kemudian dijadikan satu kolom. 

Contoh dari jenis tabel ini adalah tabel data stok baju di sebuah toko atau pabrik, maka akan menampilkan jenis atau nama baju yang dijual di dalam negeri maupun yang dijual di luar negeri. 

Nama Barang Impor
Dalam Negeri
Total
Tinggi Sedang Tinggi Sedang
Tas 121010
Jilbab 23205

Baca Juga: Tata Cara Membuat Bodynote yang Baik, Benar, Sekaligus Praktis

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

Supaya cara menulis tabel yang baik dan benar bisa diterapkan, maka perlu memahami dulu beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya. Secara umum penulisan data dalam bentuk tabel akan bisa mudah dipahami dan mudah disajikan. Ketika penulis sudah memperhatikan beberapa hal penting berikut ini: 

1. Jenis Data yang Dimasukan

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenai jenis data, apakah dalam bentuk angka atau bukan. Biasanya tabel memang menyajikan data dalam bentuk angka namun bukan berarti tidak bisa untuk data dalam bentuk teks. 

Tetap bisa, misalnya untuk data jumlah anggota keluarga. Maka hanya akan ada karakteristik berupa nama, tanggal lahir, pendidikan terakhir, dan seterusnya. Jenis data ini akan mempengaruhi jenis tabel yang akan digunakan. Pada beberapa jenis data tertentu bahkan kurang cocok disajikan dalam bentuk tabel. 

Melainkan diubah ke dalam bentuk grafik, yang kemudian membuat data tersebut mudah dibaca dan dipahami oleh siapa saja. Jadi, tentukan atau ketahui dulu jenis datanya baru kemudian menentukan jenis tabel. 

2. Karakteristik Data

Hal penting berikutnya adalah mengenai karakteristik data, jadi kategori atau subjek dalam data tabel tersebut apa saja. Misalnya jika memang ada dua karakteristik maka akan memudahkan penentuan jumlah kolom. Sedangkan jumlah baris tentu saja fleksibel, mengikuti jumlah data yang tersedia. 

Memahami jumlah karakteristik ini akan membantu menyusun tabel dengan cepat, baik, dan juga benar. Sehingga tidak bingung kolom mana saja yang harus disatukan atau digabung selnya dan kolom mana saja yang perlu dibiarkan apa adanya. 

Jika belum terbiasa dalam membuat tabel maka menentukan karakteristik ini perlu dilakukan di awal. Tujuannya untuk meminimalkan kesalahan dalam menyusun tabel. 

Baca Juga: Pengertian Data Penelitian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya

3. Menyederhanakan Data

Dalam menyusun tabel, hal penting yang harus dilakukan di awal adalah menyederhanakan data. Maksudnya adalah membuat data tersebut lebih ringkas yang memudahkan proses memasukan atau memindahkannya ke dalam tabel. Justru kebanyakan penulis menyusun tabel dalam bentuk kasar. 

Yakni memakai coretan di selembar kertas, yang kemudian menjadi rancangan tabel. Setelah semua karakteristik dan data masuk kemudian dipindahkan ke lembar kerja untuk tampilan lebih rapi dan profesional. Membuat sketsa atau coretan tabel terlebih dahulu bisa meminimalkan kesalahan. 

Sekaligus membantu memasukan data dengan akurat tanpa resiko ada yang tertinggal. Tidak kalah penting adalah membantu menentukan jumlah kolom dengan benar, yang tentu mempercepat proses penulisannya. 

4. Paham Isi Data Sebelum dan Setelah Menjadi Tabel

Menyusun atau menulis tabel memang sebaiknya memahami data yang akan dituangkan ke dalamnya. Sebab akan sangat aneh jika penulis sendiri tidak paham data yang akan ditulis. Sekaligus akan membuat proses pembuatan tabel memakan waktu sangat lama dari seharusnya. 

Sebab memang tidak paham data yang ada di tangan. Oleh sebab itu pahami dulu datanya, dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel. Tentunya dengan memperhatikan detail tata cara menulis tabel yang baik dan benar

Setelah ada dalam bentuk tabel, baca data tersebut. Pastikan sebagai penulis juga paham data yang dipaparkan dalam tabel tersebut. Jika bingung maka bisa diringkas atau diubah sesuai kebutuhan. Sebab jika penulis tidak paham data di tabel yang ditulisnya sendiri. Bagaimana dengan pembaca? 

5. Menentukan Judul Tabel

Hal penting berikutnya adalah terkait judul tabel, pastikan sudah ditentukan dengan baik. Judul tabel menjadi hal penting karena membantu pembaca untuk mengetahui data apa yang dicantumkan dalam tabel. 

Sekaligus bisa mengetahui ada tidaknya hubungan antara tabel satu dengan tabel lainnya. Pemberian judul juga membantu penulis dalam menyusun daftar tabel di akhir proses penyusunan suatu karya tulis. Sebab semua tabel akan dimasukan dalam daftar tabel, sebagaimana setiap bab pembahasan di dalam daftar pustaka. 

Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkapnya

Cara Menulis Tabel yang Baik dan Benar

Membantu menulis tabel dengan baik dan benar, maka berikut detail cara menulis tabel yang baik dan benar

1. Disertai Judul

Cara pertama dalam menulis tabel dalam sebuah tulisan adalah dengan memberikan nama atau judul. Sehingga setiap tabel akan memiliki judul berbeda, hal ini penting untuk menunjukan identitas tabel. Kemudian juga untuk memudahkan menyusun daftar tabel dalam daftar isi. 

Semakin penting juga ketika dalam satu tulisan terdapat lebih dari satu tabel. Baik itu tabel saling berhubungan atau tidak, masing-masing diberi judul. Penulisan judul tabel berbeda dengan penulisan judul karangan. Jadi, penulisan judul tabel adalah huruf kapital hanya digunakan di huruf pertama kata pertama. 

Sehingga berbeda dengan judul karangan, di mana huruf kapital digunakan untuk huruf pertama setiap kata dalam judul. Selain itu, penulisan judul juga memakai huruf biasa sehingga tidak memakai huruf yang dicetak miring maupun yang dibuat bold atau ditebalkan. 

Contoh penulisan judul tabel dan nomor urut tabel terbuka pada karya tulis ilmiah:

2. Diberi Keterangan Nomor Urut

Cara dan aturan kedua dalam cara menulis tabel yang baik dan benar adalah pemberian nomor urut. Sehingga dalam tabel nantinya diberi keterangan nomor, inilah kenapa ada kolom tambahan yang diletakan di sisi kiri. Nomor ini akan membantu pembaca dalam memahami informasi atau data di dalam tabel. 

Berhubung tabel ini memiliki banyak kolom dan baris, maka tanpa penomoran akan membuat pembaca bingung. Apalagi jika ditujukan sebagai rujukan maka ada kemungkinan salah memasukan data di kolom atau baris yang tidak seharusnya. Informasi pun menjadi berubah dan tentu hal ini bukan hal bagus. 

Penomoran kemudian menjadi hal wajib untuk menghindari kesalahan baca dan kesalahan saat dilakukan sitasi atau dirujuk. Oleh sebab itu, meskipun bukan bagian dari data namun penomoran sudah menjadi bagian dalam pembuatan tabel. 

Penomoran di beberapa aplikasi lembar kerja, baik itu Microsoft Word maupun Excel dan lainnya bisa dibuat otomatis. Sehingga tidak perlu repot menulis nomor secara manual, satu demi satu. Jika jumlah baris sedikit maka tidak menjadi masalah. Namun akan berbeda kasusnya jika sampai ratusan bahkan lebih. 

3. Gambar dalam Tabel Dirapikan Terlebih Dahulu

Ada kalanya dalam tabel disisipkan gambar, misalnya tabel komposisi bahan suatu herbal atau obat. Jika ada herbal yang dijadikan komposisi dan demi memudahkan pembaca mengetahui bentuk fisik herbal tersebut. Maka ditambahkan kolom khusus gambar. 

Gambar yang akan dimasukan di dalam tabel sebaiknya dirapikan atau diatur terlebih dahulu. Misalnya dibuat ukuran yang sama, antara panjang dan tinggi di semua gambar yang akan masuk ke tabel. Kenapa? Tujuannya adalah untuk membuat tampilan tabel lebih rapi dan enak sekaligus mudah dibaca. 

Jika ukuran gambar berbeda maka akan mempengaruhi ukuran kolom dan baris. Sehingga membuat bentuk atau tampilan tabel menjadi tidak beraturan. Jika data yang dimasukan tabel sedikit mungkin masih bisa dipahami dan ditoleransi. Namun jika banyak, dijamin pembaca akan dibuat pusing. 

Jadi, atur dulu gambarnya agar sama dari segi ukuran dna jika memungkinkan juga disamakan dari segi resolusi. Namun untuk resolusi bisa diperhatikan jika gambar dalam tabel memang wajib jelas dan jernih. Sehingga pembaca bisa melihat gambar dengan jelas tanpa resiko salah tafsir. 

Dari detail mengenai tata cara menulis tabel yang baik dan benar yang dipaparkan di atas tentu bisa diketahui bahwa penulisan tabel harus dibuat sebaik dan seteliti mungkin. Termasuk untuk urusan kerapian. Tabel yang disusun serapi mungkin akan membuat tampilan karangan atau suatu karya tulis menjadi lebih menarik dan tampak profesional. 

Karya tulis ilmiah tentu perlu mengedepankan kerapian tampilan tulisan, tidak hanya dari kalimat dalam abstrak, pembuka, dan kesimpulan saja melainkan juga dari tabel yang dimasukan ke dalamnya. Tabel yang rapi akan membuat tulisan juga lebih mudah dipahami. Sebab bentuk tabel yang amburadul tentu bisa menyebabkan salah baca. Namun demikian, aturan penulisan tabel tetap dikembalikan ke aturan yang ada di instansi Anda. Jadi, pastikan kembali sebelum membuat karya tulis ilmiah!

Oleh sebab itu, usahakan teliti pada saat membuat tabel dalam suatu tulisan. Tidak peduli apakah tulisan tersebut sifatnya ilmiah atau non ilmiah. Namun yang pasti memahami dan mempraktikkan cara menulis tabel yang baik dan benar adalah hal penting. 

Penulis: duniadosen.com/Pujiati

Sumber Gambar: Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Pertanian UGM

FAQ Seputar Tabel:

Bagaimana penulisan judul tabel?

Penulisan judul tabel adalah huruf kapital hanya digunakan di huruf pertama kata pertama. Lihat contohnya pada artikel!

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat tabel?

Hal yang harus diperhatikan dalam membuat tabel diantaranya cara menulis judul dan menulis penomoran. Lihat detail cara penulisannya!

Judul tabel letaknya dimana?

Judul tabel diletakkan terletak di atas tabel dan ditulis rata tengah.

Nurfadhela Faizti

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

3 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

3 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

3 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

3 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

3 days ago