Setiap dosen sepertinya butuh cara meningkatkan h-indeks yang dimiliki. H-indeks didapatkan dari jumlah sitasi dan jumlah publikasi ilmiah dosen tersebut. Semakin tinggi h-indeks maka semakin menunjukan manfaat dari publikasi ilmiahnya.
Menariknya, nilai h-indeks ini ternyata bisa diupayakan para dosen untuk ditingkatkan. Jadi, ada berbagai upaya bisa dilakukan agar h-indeks menjadi tinggi yang kemudian menjadi salah satu prestasi dosen di ranah penelitian dan publikasi ilmiah.
Jika membahas mengenai tata cara meningkatkan h-indeks, dijamin banyak dosen maupun peneliti mempertanyakan arti pentingnya. H-indeks dikutip dari laman penelitian.ugm.ac.id merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai pengaruh hasil penelitian ilmuwan. Pengaruh ini dilihat dari publikasi ilmiah.
Hasil penelitian dosen dan peneliti nantinya akan dipublikasikan ke jurnal, prosiding, maupun buku. Namun, h-indeks ini lebih mengacu pada jumlah sitasi publikasi dalam bentuk jurnal internasional bereputasi.
Dilihat dari definisi ini, maka bisa dipahami bahwa meriah h-indeks yang tinggi sangat penting dan merupakan prestasi. H-indeks bisa tinggi didapatkan dari jumlah sitasi dan jumlah publikasi ilmiah yang saling melengkapi.
Intinya, semakin tinggi sitasi pada publikasi ilmiah yang dimiliki maka akan mendongkrak nilai h-indeks. H-indeks kemudian menjadi dasar untuk mengetahui seberapa besar manfaat penelitian dan publikasi terhadap hasil penelitian tersebut.
H-indeks seringkali menjadi tolak ukur pengaruh suatu penelitian, mengapa demikian? Temukan jawabannya di H-Indeks Sebagai Tolak Ukur Manfaat Penelitian
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara meningkatkan h-indeks, pahami dulu apa saja faktor yang mempengaruhi nilai akhirnya. Ada dua faktor yang menentukan nilai akhir dari h-indeks, yaitu jumlah publikasi ilmiah dan jumlah sitasi publikasi ilmiah. Berikut penjelasannya.
Faktor pertama yang mempengaruhi perhitungan h-indeks milik dosen dan peneliti adalah jumlah publikasi ilmiah. Semakin tinggi jumlah publikasi ilmiah maka akan meningkatkan peluang meraih jumlah sitasi yang tinggi juga.
Faktor kedua yang mempengaruhi perhitungan h-indeks adalah jumlah sitasi. Pada dasarnya, semakin tinggi jumlah sitasi atas publikasi ilmiah yang dimiliki. Maka akan meningkatkan nilai akhir h-indeks.
Inilah alasan kenapa dosen dan para peneliti diharapkan bisa produktif melakukan penelitian dan publikasi ilmiah. Harapannya bisa ikut meningkatkan h-indeks yang menunjukan reputasi dan kualitas publikasi ilmiah yang dilakukan.
Sebab, sangat tidak mungkin suatu publikasi dikutip banyak orang jika kualitasnya di bawah rata-rata. Kebanyakan, karya tulis ilmiah dengan kualitas tinggi memiliki jumlah sitasi yang tinggi juga. Maka h-indeks bisa menjadi acuan untuk mengukur kualitas publikasi ilmiah.
Ada banyak cara bisa dilakukan dosen dan peneliti untuk meningkatkan h-indeks. Secara garis besar, ada 2 cara meningkatkan h-indeks yang diketahui sangat efektif, yaitu:
Cara pertama tentu saja dengan meningkatkan jumlah sitasi pada publikasi ilmiah yang sudah dilakukan. Ada beberapa cara yang terbilang sangat efektif untuk meningkatkan jumlah sitasi ini. Berikut beberapa diantaranya:
Cara pertama untuk meningkatkan jumlah sitasi adalah dengan publikasi ke jurnal yang sudah terindeks ke database bereputasi. H-indeks akan lebih mudah naik ketika publikasi di jurnal internasional bereputasi. Kenapa?
Sebab jumlah pembaca cukup tinggi untuk jurnal-jurnal kredibel dan banyak yang menjadikannya referensi. Sehingga sitasi terhadap publikasi ini akan lebih tinggi jika dibandingkan ke jurnal tidak bereputasi.
Meskipun menembus editorial jurnal internasional bereputasi dikenal susah, proses panjang sehingga butuh waktu lama, dan bahkan biayanya juga tinggi. Namun untuk meningkatkan h-indeks bisa dikatakan sangat efektif.
Selain Scopus, H-indeks juga ada pada Google Scholar. Sehingga Anda tak boleh melewatkan H-Indeks di database ini. Jadi, jangan lewatkan Tips Menaikkan Sitasi di Google Scholar agar H Indeks Maksimal.
Cara kedua untuk meningkatkan jumlah sitasi adalah publikasi ke jurnal open access. Sebab jurnal jenis ini cenderung menarik minat lebih banyak pembaca sebab tidak ada tambahan biaya untuk membaca seluruh isinya.
Umumnya, jurnal internasional bereputasi bersifat open access. Sehingga poin ini berhubungan langsung dengan penjelasan di poin sebelumnya. Namun, jika merasa menembus jurnal bereputasi susah. Setidaknya selalu memilih jurnal open access.
Cara yang ketiga untuk meningkatkan jumlah sitasi sebagai bagian dari cara meningkatkan h-indeks adalah mempromosikan publikasi ilmiah yang dilakukan. Harus diakui promosi yang efektif memiliki dampak signifikan.
Pastikan ada lebih banyak orang mengetahui publikasi ilmiah Anda, sehingga meningkatkan jumlah pembaca dan mendorong peningkatan jumlah sitasi. Pertanyaannya, bagaimana cara mempromosikan publikasi ilmiah?
Anda bisa mulai dengan mempromosikannya di media sosial, entah itu media sosial populer seperti Instagram maupun media sosial khusus di ranah ilmiah. Misalnya di platform ResearchGate.
Cara lain adalah mempromosikan secara offline, yakni memperkenalkan tulisan Anda kepada mahasiswa. Tidak ada salahnya meminta mereka membaca dan melakukan sitasi, karena ketika relevan dengan kebutuhan mereka maka sah saja dilakukan.
Mempromosikan publikasi saja tak cukup, Anda juga perlu mengedukasi cara sitasi yang benar agar sitasi terdeteksi. Sehingga sitasi dari orang lain bisa menaikkan h-indeks Anda. Bagikan saja artikel Menaikkan Sitasi di Google Scholar dengan Cara Sitasi yang Benar agar lebih mudah.
Cara keempat untuk meningkatkan jumlah sitasi adalah melakukan sitasi sendiri pada publikasi ilmiah yang dilakukan. Sangat umum bagi dosen dan peneliti untuk mengutip karyanya sendiri.
Supaya tidak masuk kategori self plagiarisme, pastikan selalu mengutip dengan cara yang benar, yakni tetap mencantumkan sumber, baik di footnote maupun di daftar pustaka. Hal ini juga efektif menambah jumlah sitasi yang akan mendorong kenaikan h-indeks.
Cara yang terakhir adalah produktif menulis dan melakukan publikasi. Secara logika, ketika Anda memiliki jumlah publikasi yang tinggi. Maka karya Anda akan dibaca lebih banyak orang dan mendorong kenaikan jumlah sitasi.
Jadi, usahakan disiplin atau produktif melaksanakan kegiatan penelitian agar bisa rutin melakukan publikasi ilmiah. Supaya lebih mudah diwujudkan, jangan ragu untuk terus aktif mengikuti seleksi program hibah penelitian.
Cara meningkatkan h-indeks yang kedua adalah dengan melakukan kolaborasi. Pertama, kolaborasi penelitian. Misalnya ketika Anda seorang dosen, maka bisa berkolaborasi dengan dosen lain maupun peneliti dari lembaga penelitian.
Kolaborasi dalam penelitian akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penelitian tersebut. Pada akhirnya akan mempercepat perolehan hasil penelitian dan meningkatkan kualitas hasil penelitian yang dilakukan.
Kedua, kolaborasi dalam melakukan publikasi ilmiah. Jika diperhatikan ada banyak buku sampai artikel ilmiah di jurnal yang tidak ditulis secara tunggal. Melainkan disusun oleh beberapa dosen dan peneliti.
Silakan berkolaborasi untuk melakukan publikasi ilmiah agar bisa lebih produktif sehingga jumlah ublikasi meningkat. Selain itu, kolaborasi juga efektif meningkatkan kualitas publikasi ilmiah sehingga mendorong kenaikan jumlah sitasi.
Itulah pilihan cara meningkatkan h-indeks yang bisa diupayakan oleh para dosen maupun peneliti di tanah air. Sehingga bisa meningkatkan sitasi dan menunjukan bahwa penelitian dan publikasi ilmiah yang dilakukan memiliki manfaat besar serta luas.
Jika memiliki pertanyaan, opini, maupun berbagi pengalaman berkaitan dengan topik di artikel ini. Silakan menuliskannya di kolom komentar dan membuka diskusi. Jangan lupa klik tombol Share agar kolega Anda juga ikut membaca dan memetik manfaat dari artikel ini.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…