Saat melakukan penelitian maupun menyusun karya tulis ilmiah dijamin butuh referensi, referensi dalam bentuk jurnal harusnya paham cara mengetahui akreditasi jurnal. Sebab jurnal yang ditemukan baru dikatakan layak dijadikan referensi ketika sudah terakreditasi. Khusus untuk jurnal nasional, maka kualitasnya terlihat dari akreditasi jurnal tersebut.
Sementara pada jurnal internasional, maka kualitas bisa terlihat dari masuknya ke database bereputasi atau tidak. Misalnya saja di Scopus, di mana menjadi pusat dari semua jurnal internasional bereputasi. Melalui Scopus itulah para peneliti dari seluruh dunia bisa mengakses semua jurnal ilmiah yang berkualitas.
Akses terhadap jurnal di Scopus tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk berlangganan. Sehingga, jurnal yang didapatkan tidak harus jurnal internasional bereputasi bisa jurnal nasional. Namun, bukan sembarang jurnal nasional melainkan yang sudah terbukti terakreditasi. Lalu, bagaimana cara mengetahui akreditasi jurnal?
Untuk mengetahui cara mengetahui akreditasi jurnal maka akan mengenal SINTA (Science and Technology Index). SINTA merupakan portal khusus dari Ristekdikti untuk membantu mengakses semua hasil publikasi karya tulis ilmiah, terutama dalam bentuk jurnal. Saat berkunjung ke website SINTA maka bisa menemukan daftar jurnal terakreditasi.
SINTA sendiri kemudian memiliki 6 (enam) kategori untuk mempertegas seberapa bagus kualitas jurnal yang berhasil masuk ke dalam databasenya. Biasanya disingkat dengan istilah S1, S2, S3, S4, S5, dan juga S6 dimana S1 artinya adalah SINTA 1. SINTA 1 kemudian diketahui menjadi tingkatan jurnal paling tinggi di dalam SINTA.
Akreditasi jurnal terbilang penting untuk diketahui, tak hanya bagi para peneliti dalam mendapatkan referensi berupa jurnal berkualitas. Namun juga bisa membantu para peneliti untuk memilih jurnal terbaik yang menjadi bagian dari publikasi karya tulis ilmiah yang telah dibuat.
Jadi, melalui website SINTA pada penulis juga bisa menemukan jurnal-jurnal terakreditasi yang bisa dijadikan pilihan untuk mempublikasikan artikel ilmiah yang disusun. Ketika artikel ilmiah ini masuk ke dalam salah satu jurnal terakreditasi, maka artikel ilmiah tersebut juga menjadi artikel ilmiah berkualitas.
Sehingga bagi para penulis artikel ilmiah yang mencari jurnal terakreditasi, maka bisa mampir ke website SINTA. Supaya bisa juga terhindar dari jurnal predator, karena tidak ada jurnal predator yang bisa masuk ke dalam database milik Ristekdikti tersebut. Para penulis pun bisa mempublikasikan artikel ilmiahnya dengan aman dan nyaman.
Berikut adalah langkah-langkah dalam cara mengetahui akreditasi jurnal melalui website SINTA:
Dalam website SINTA, cara mengetahui akreditasi jurnal sangat mudah. Selama masuk ke dalam hasil pencarian maka sudah masuk ke dalam daftar jurnal terakreditasi. Bisa dijadikan referensi dan bisa dijadikan tempat untuk mempublikasikan artikel ilmiah berisi laporan hasil penelitian maupun yang lainnya.
Tingkatan klaster kemudian bisa dijadikan penentu selanjutnya untuk benar-benar mendapatkan jurnal nasional terakreditasi. Berikut detail penjelasan tentang klaster tersebut di dalam website SINTA:
Jadi, semua jurnal nasional yang sudah terpublikasikan secara internasional juga bisa masuk ke dalam SINTA. Jika jurnal tersebut terindeks di dalam Scopus maka dijamin bisa menjadi S1 saat masuk ke website SINTA. Meskipun begitu, bukan berarti klaster lainnya kurang ideal untuk dijadikan sebagai referensi.
Tetap ideal, karena untuk bisa masuk klaster SINTA 6 pun dibutuhkan beberapa pemenuhan persyaratan. Jadi, hanya jika memang jurnal tersebut berkualitas maka bisa masuk ke dalam SINTA. Artinya semua jurnal yang masuk ke dalam website ini adalah jurnal berkualitas, yang tentu bisa dijadikan pilihan atau prioritas.
Baca Juga: Kriteria Umum dari Jurnal Nasional Terakreditasi
Jurnal nasional menjadi bagian penting dari publikasi ilmiah yang tentu perlu terus didukung perkembangannya. Bagi para penulis, jurnal nasional terakreditasi juga cenderung lebih mudah diraih. Meskipun tetap akan menjumpai kesulitan, harus diakui jauh lebih susah menembus jurnal internasional bereputasi.
Ada banyak alasan yang membuat jurnal terakreditasi perlu dijadikan prioritas, baik pada saat mencari referensi maupun mencari jurnal untuk mempublikasikan artikel ilmiah yang disusun. Alasan tersebut mencakup:
Jurnal nasional terakreditasi sudah tentu perlu dijadikan prioritas, maka cara mengetahui akreditasi jurnal menjadi sesuatu yang wajib dipahami. Pengecekan akan membantu memastikan mendapatkan jurnal berkualitas, yang tentu menjadi tempat ideal untuk mempublikasikan artikel ilmiah yang sudah susah payah disusun.
Sebagai seorang peneliti sekaligus penulis, dijamin tidak ingin asal dalam mempublikasikan laporan hasil penelitian. Perlu memilih jurnal yang bagus, untuk bisa lebih mudah menembus situs jurnal terakreditasi lainnya. Misalnya di ARJUNA, sebab dengan masuk database terakreditasi maka akses terhadap jurnal menjadi luas.
Jika artikel disusun dengan bahasa internasional, atau bahasa PBB maka ke depannya akan lebih mudah untuk masuk ke dalam Scopus. Bagi peneliti yang juga merupakan dosen, publikasi jurnal internasional menjadi suatu keharusan. Yakni sebagai upaya untuk mendapatkan KUM sebagai syarat untuk mengajukan kenaikan jabatan akademik.
Selain itu, karena berhasil terindeks di situs jurnal bereputasi dan terakreditasi maka siapa saja bisa dengan mudah membacanya. Artinya jumlah pembaca jurnal menjadi lebih tinggi. Hasil penelitian yang dipublikasikan kemudian akan diketahui lebih banyak orang, dan memberi manfaat kepada lebih banyak orang juga.
Paham cara mengetahui akreditasi jurnal juga penting untuk mengetahui kredibilitas dari suatu jurnal. Kredibilitas ini penting untuk membantu terhindar dari jurnal predator, di mana pihak jurnal akan menipu penulis. Menjanjikan proses publikasi, dan yang terjadi justru sebaliknya.
Biaya yang sudah dikeluarkan tentu tidak bisa ditarik kembali, dan jika ingin mempublikasikan jurnal. Maka mau tidak mau harus mengulang dari awal lagi. Inilah resiko yang perlu dihindari dan salah satu solusinya adalah mengecek akreditasi jurnal tersebut.
Jurnal predator yang proses pengelolaannya tidak profesional dan tidak mengikuti aturan cenderung susah menembus database terakreditasi. Sehingga saat melakukan pengecekan akreditasi sama artinya sudah membuang semua pelaku jurnal predator, karena hanya akan bertemu dengan jurnal-jurnal yang kredibel.
Meskipun publikasi jurnal secara resmi memakan waktu lama. Namun yang jelas jurnal tersebut akan terbit, karena memang secara umum terbit secara berkala. Ketika sudah dipublikasikan maka mudah untuk dibuktikan sekaligus akan diakui oleh semua pihak. Sehingga semua kerja keras sudah berbuah manis.
Baca Juga: 10 Situs Jurnal Pendidikan Indonesia Gratis Bereputasi
Saat ini sudah semakin banyak perguruan tinggi di Indonesia yang mewajibkan mahasiswanya untuk mempublikasikan jurnal. Minimal jurnal lokal dan kemudian jurnal nasional terakreditasi oleh SINTA. Jika selama ini mencari jurnal akreditasi di SINTA maka dijamin bisa dengan mudah menemukan jurnal berkualitas.
Jika berhasil mempublikasikan tulisan ilmiah ke dalam salah satunya, maka dijamin pula akan terindeks di dalam SINTA. Bagi mahasiswa, sudah tentu menjadi prestasi apalagi SINTA juga punya kriteria atau standar tinggi dalam menyaring semua jurnal yang terindeks di dalamnya.
Sedangkan bagi para dosen, masuk ke dalam database SINTA minimal SINTA 2 adalah sebuah keharusan. Sehingga cara mengetahui akreditasi jurnal perlu dipahami agar tidak lagi keliru dalam memilih jurnal. Jika jurnal yang dipilih sudah tepat dan terindeks di SINTA, maka hasilnya akan terindeks di SINTA pula.
Setiap peneliti di Indonesia dijamin akan mengupayakan untuk mempublikasikan tulisannya ke dalam jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Jurnal nasional terakreditasi di SINTA menjadi standar tertinggi dan dicoba untuk diraih oleh semua dosen bahkan mahasiswa di Indonesia.
Salah satu alasannya selain yang sudah dijelaskan di poin-poin sebelumnya, juga adalah karena bisa lebih mudah mendapat reviewer. Pembacanya juga lebih banyak karena SINTA sendiri sudah menjadi destinasi bagi siapa saja untuk mendapatkan jurnal terakreditasi.
Semakin banyak yang mengakses atau membaca, maka informasi di dalam jurnal tersebut akan tersampaikan ke lebih banyak orang. Semua solusi yang dijelaskan di dalamnya kemudian memberi bantuan kepada para pembaca untuk menyelesaikan suatu persoalan di masyarakat.
Hal ini tentu saja semakin meningkatkan manfaat dari jurnal tersebut. Kemudian akan meningkatkan manfaat dari artikel ilmiah yang telah dipublikasikan di dalamnya. Sehingga jurnal SINTA selalu menjadi prioritas, supaya bisa menjadi jurnal yang mudah diakses oleh banyak orang dan kemudian diaplikasikan oleh masyarakat luas.
Mempraktekkan ilmu tentang cara mengetahui akreditasi jurnal adalah solusi terbaik untuk terhindar dari jurnal predator. Jurnal predator sudah tentu menjadi momok bagi para dosen dan peneliti. Sebab seolah-olah bisa membantu mempublikasikan artikel ke dalam jurnal ilmiah.
Namun yang terjadi justru hanya ditipu saja, penulis akan diminta untuk membayar sejumlah biaya. Tanpa memberikan hasil sesuai dengan keinginan, bahkan tidak pernah ada publikasi artikel ke dalam jurnal yang disediakan. Sehingga sudah terkena kasus penipuan berkedok jurnal ilmiah.
Resiko ini tentu memperlambat proses publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian. Belum lagi dengan kerugian finansial yang harus ditanggung. Semua ini kemudian bisa diminimalkan dengan mencoba mencari jurnal terakreditasi. Supaya bisa menemukan jurnal-jurnal nasional yang kredibel.
Jurnal nasional kredibel ini sudah tentu bukan pelaku jurnal predator. Para peneliti dan penulis bisa dengan aman dan nyaman mengirimkan naskah artikel ilmiahnya. Sehingga bisa segera diproses untuk dipublikasikan. Memang akan memakan waktu lebih lama, namun jika sudah berhasil publish maka akan diakui oleh semua pihak termasuk Ristekdikti.
Baca Juga: 7 Situs Jurnal Internasional yang Paling Banyak Direkomendasikan
Publikasi jurnal ke dalam jurnal terakreditasi juga dijamin lebih jelas sekaligus aman. Sebab sekali lagi tidak ada jurnal predator yang bisa masuk ke dalam database terakreditasi. Sehingga sangat bisa dijadikan solusi untuk menghindari segala bentuk jurnal predator dan penipuan yang sejenis.
Hanya saja harus diakui bahwa proses publikasi jurnal bisa memakan waktu yang sangat lama. BIsa 6 bulan dan bisa juga sampai setahun atau bahkan lebih. Sebab prosesnya panjang, dengan tahapan yang banyak dan antara satu tahap ke tahap lain bisa memiliki jeda sampai berbulan-bulan.
Sejak naskah dikirimkan ke editor, maka akan ada proses pemeriksaan setelah naskah dinyatakan diterima. Baik secara langsung maupun dengan catatan khusus, maka akan dilakukan proses revisi jika diperlukan. Baru kemudian akan dilakukan proses review oleh para ahli, dan proses ini bisa memakan waktu lama.
Jadi, dengan menghindari jurnal predator jangan berharap proses publikasi menjadi cepat dan aman. Justru bisa memakan waktu lama dan ternyata merupakan proses yang wajar dan normal. Hal ini untuk memastikan bahwa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan memang memiliki kualitas yang baik dan kredibel.
Alasan berikutnya adalah terkait dengan biaya publikasi. Jadi, setiap peneliti pasti paham betul bahwa publikasi jurnal ada biayanya. Jurnal open access memiliki biaya yang lebih tinggi dibanding mempublikasikan jurnal berbayar. Namun, harus diakui jurnal open access memiliki jumlah pembaca yang banyak.
Sebab mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bisa membaca isi jurnal secara keseluruhan. Sehingga manfaat dari jurnal tersebut lebih mudah dirasakan oleh masyarakat luas. Sebagai peneliti dijamin menghendaki hasil penelitiannya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas, sehingga mengutamakan jurnal open acces.
Meskipun mahal, hanya saja jika dipublikasikan di jurnal yang kredibel dan terakreditasi. Dijamin biaya yang dikeluarkan masih terbilang wajar, rasional, sekaligus mudah untuk dijangkau. Sebab publikasi jurnal biasanya antara satu jurnal dengan jurnal lainnya tidak terpaut terlalu jauh.
Sehingga penulis dijamin sudah menyiapkan dana dalam jumlah yang sesuai. Jadi, pastikan selalu memilih jurnal terakreditasi untuk menghindari biaya publikasi yang terlalu mencekik. Sebab jika sudah terakreditasi, maka dijamin proses publikasinya disesuaikan dengan aturan. Masalah biaya pun akan mengikuti ketentuan umum yang berlaku.
Baca Juga: Tips Menulis Judul Artikel Ilmiah agar Lolos Jurnal Ilmiah Bereputasi
Jurnal akreditasi kemudian menjadi prioritas bagi para peneliti khususnya bagi kalangan dosen. Supaya bisa lebih mudah menembus jurnal terakreditasi, maka beberapa tips berikut bisa diterapkan:
Penulis: duniadosen.com/Pujiati
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…