Bagi para dosen maupun mahasiswa yang melakukan publikasi artikel ke jurnal ilmiah, tentu wajib paham cara mendapatkan LoA jurnal. Istilah LoA yang kepanjangannya Letter of Acceptance ternyata tak hanya menunjukan dokumen penerimaan mahasiswa baru.
Dokumen ini juga familiar dalam aktivitas publikasi, salah satunya publikasi artikel ilmiah ke jurnal. Siapa sangka, LoA ini kadang kala perlu didapatkan dosen dan mahasiswa dengan berbagai maksud. Sehingga wajib paham cara mendapatkannya. Berikut penjelasan detailnya.
Kenapa dosen dan mahasiswa harus tahu cara mendapatkan LoA Jurnal? Dikutip melalui uptjurnal.umsu.ac.id. Dijelaskan bahwa LoA ini bisa menjadi bukti sudah mengurus publikasi ke jurnal ilmiah dan status artikel yang di submit diterima.
Jadi, LoA bisa didapatkan ketika artikel ilmiah masih dalam proses publikasi oleh pengelola jurnal. Misalnya sedang direview oleh ahlinya atau sedang ada di tahap mana. Namun, status artikel tersebut diterima pengelola jurnal dan akan dipublikasikan meski masih proses.
Bagi mahasiswa, LoA jurnal sering diurus sebagai bukti sudah melakukan publikasi artikel ilmiah ke jurnal. Bukti ini diperlukan untuk bisa mendapat persetujuan mengikuti sidang meja hijau atas skripsi, tesis, maupun disertasi yang disusun dan diterbitkan ke jurnal ilmiah.
Sedangkan bagi dosen, rata-rata pengurusan LoA jurnal dilakukan sebagai bukti luaran penelitian ketika mendapatkan hibah. Dosen yang menerima hibah penelitian pada periode tertentu wajib melaporkan progres sampai luaran yang sudah dihasilkan.
Dalam pelaporan tersebut, dosen akan diminta menunjukan bukti. Selain Link URL artikel dipublikasikan. Juga bisa dari LoA jurnal tersebut. Khususnya ketika artikel masih diproses belum dipublikasikan ke website jurnal. Tujuannya agar luaran bisa dibuktikan dan diakui Dikti.
Baca Juga:
Lalu, bagaimana cara mendapatkan LoA jurnal ketika memang dibutuhkan? Secara sederhana, LoA jurnal didapatkan dengan menghubungi pihak pengelola jurnal dimana artikel Anda sudah dikirimkan ke mereka.
Namun, untuk mendapatkan LoA memang biasanya ada beberapa syarat sekaligus prosedur. Syarat pertama, LoA diminta ke jurnal tempat Anda melakukan submit artikel. Syarat lainnya adalah status artikel tersebut diterima dan layak terbit.
Jadi, Anda harus menunggu sampai status artikel diterima oleh pengelola jurnal. Biasanya status ini akan dimuat di akun penulis di website jurnal tersebut. Dikutip melalui erickunto.com ada 4 status saat proses publikasi jurnal dilakukan. Yaitu:
Status pertama adalah Awaiting Assignment, yang artinya artikel Anda yang sudah dikirimkan ke pihak jurnal sedang diproses oleh editor. Ada dua kemungkinan yang terjadi ketika ada di status ini.
Pertama, pihak editor sedang meneruskan artikel ke reviewer atau masih dalam proses memilih reviewer yang dianggap cocok. Kemungkinan kedua, artikel Anda ditolak karena dianggap belum layak terbit.
Faktor yang membuat artikel ditolak cukup banyak. Mulai dari ketidaksesuaian format artikel dengan format yang ditetapkan pengelola jurnal. Bisa juga dari aspek topik, isi pembahasan, dan sebagainya.
Status kedua dalam proses publikasi artikel ke jurnal ilmiah adalah In Review. Sesuai namanya, status ini berarti artikel Anda dalam proses review oleh para ahli. Secara umum, jurnal akan memilih setidaknya dua reviewer.
Sehingga artikel Anda akan diperiksa dan dinilai oleh dua orang yang ahli di bidangnya. Proses ini cukup lama, apalagi untuk jurnal internasional bereputasi yang bisa sampai berbulan-bulan. Antara 3-9 bulan, dan bahkan bisa lebih.
Status ketiga dalam proses publikasi jurnal adalah editing, artinya artikel yang Anda submit dalam proses editing. Misalnya diperiksa bahasa, tata letak, proofreading, dan hal-hal teknis lain di artikel tersebut.
Pada tahap ini, pihak editor akan memastikan artikel yang akan dipublikasikan bisa dibaca dan mudah dipahami pembaca. Selain itu, di tahap ini pula pihak pengelola jurnal akan menerbitkan LoA jurnal.
Status terakhir dari artikel Anda adalah Archived. Artinya, artinya Anda sudah dipublikasikan dan bisa diakses di website jurnal ilmiah tersebut. Status ini adalah status final dan sudah ada link URL sebagai bukti publikasi.
Dari empat status tersebut, secara umum LoA akan diterbitkan oleh pengelola jurnal ketika artikel ada di status Editing. Namun, bagaimana jika sebelumnya LoA sudah harus dimiliki dosen atau mahasiswa?
Kebanyakan pengelola jurnal menerima permohonan penerbitan LoA jurnal meskipun masih di tahap In Review. Namun, penulis wajib mengkomunikasikan hal ini sehingga perlu menghubungi pihak pengelola jurnal. Sehingga bisa tahu pasti LoA sudah bisa terbit atau tidak.
Berhubung cara mendapatkan LoA jurnal memang perlu menunggu artikel di status Editing. Maka bisa dipahami bahwa ada jangka waktu sekian bulan dari submit artikel sampai permohonan LoA jurnal bisa dilakukan penulis.
Dikutip melalui publikasiindonesia.id, dijelaskan bahwa rata-rata pengelola jurnal akan merilis LoA adalah 3-6 bulan untuk jurnal internasional. Sementara untuk jurnal nasional biasanya 2-3 bulan.
Namun bisa juga lebih lama, tergantung berapa lama proses review dilakukan reviewer. Kadang kala dosen atau mahasiswa akan mendapati proses review ini lebih dari 6 bulan. Jadi, jika LoA jurnal dibutuhkan secepatnya Anda bisa menghubungi pengelola jurnal tersebut.
Berikut adalah contoh LoA jurnal yang dirilis oleh pengelola jurnal, secara umum setiap pengelola mungkin memiliki format berbeda
Itulah penjelasan mengenai tata cara mendapatkan LoA jurnal yang memang ada syarat dan tahapan yang harus dilalui. Oleh sebab itu, LoA baru bisa didapatkan sekian bulan sejak artikel dikirimkan ke pihak pengelola jurnal.
Jika memiliki pertanyaan, opini, maupun sharing pengalaman terkait topik artikel ini. Maka bisa menuliskannya di kolom komentar dan membuka diskusi. Klik tombol Share agar informasi di artikel ini juga sampai ke kolega Anda. Semoga bermanfaat!
Baca Juga:
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…