Jika Anda seorang dosen atau mungkin mahasiswa dan membutuhkan referensi ilmiah berkualitas akan tetapi mencari yang gratis. Maka perlu mempelajari tata cara mencari jurnal Scopus Indonesia open access.
Bagi kalangan akademisi seperti dosen, istilah open access tentu tidak lagi asing di telinga. Sebab istilah ini umum digunakan di dunia publikasi, terutama publikasi ilmiah ke dalam bentuk jurnal maupun buku. Lalu, bagaimana mendapatkan jurnal dengan kategori ini?
Sebelum membahas mengenai tata cara mencari jurnal Scopus Indonesia open access. Maka pahami dulu apa itu istilah open acces? Dikutip melalui linkedin.com, seorang editor menjelaskan bahwa istilah “open access” berbeda dengan istilah “jurnal gratis”.
Jurnal open acces adalah jurnal yang akan tersedia gratis untuk dibaca, diunduh, dan digunakan kembali sesuai dengan persyaratan lisensi jurnal yang berlaku. Istilah ini ditujukan untuk pembaca, sehingga seluruh jurnal open access bisa didapatkan gratis.
Sementara istilah jurnal gratis adalah layanan publikasi artikel ilmiah ke jurnal yang sifatnya gratis. Seperti yang diketahui, mayoritas pengelola jurnal menetapkan biaya publikasi yang ditanggung oleh penulis yang submit artikel ke redaksi mereka. Namun tidak semua.
Pengelola jurnal yang menghapus biaya publikasi inilah yang disebut jurnal gratis. Sehingga penulis (dosen, mahasiswa, dan peneliti) yang submit artikel ilmiah tidak dikenakan biaya apapun. Istilah jurnal gratis kemudian ditujukan ke penulis dari pengelola jurnal.
Bagi pembaca, menerapkan cara mencari jurnal Scopus Indonesia open acces yang tepat sangat membantu menghemat biaya. Sehingga bisa mencari referensi jurnal sebanyak mungkin tanpa mengkhawatirkan masalah anggaran.
Sudah banyak jurnal dari Indonesia yang sudah terindeks Scopus, inilah [Update] 50 Daftar Jurnal Indonesia yang Sudah Terindeks Scopus.
Bicara mengenai jurnal open access, pada dasarnya tidak hanya menguntungkan pihak pembaca. Melainkan juga menguntungkan atau memberi keuntungan kepada penulis artikel ilmiah yang mempublikasikan karyanya tersebut ke jurnal.
Dikutip melalui researcher.life, dijelaskan ada beberapa keuntungan yang didapatkan penulis jika mempublikasikan jurnal open access. Diantaranya adalah:
Arti penting pertama atau manfaat dari publikasi jurnal open access bagi dosen maupun peneliti adalah menjangkau lebih banyak pembaca. Artinya, artikel ilmiah yang diterbitkan ke jurnal bisa dibaca lebih banyak orang.
Sebab, pembaca cenderung memilih artikel ilmiah atau bahkan buku yang bisa didapatkan secara mudah dan gratis dibanding yang berbayar. Sejalan dengan tingginya jumlah pembaca, maka publikasi Anda juga semakin bermanfaat.
Sebab seseorang tidak mungkin membaca artikel dalam jurnal ilmiah hanya sekedar mengisi waktu luang. Umumnya membaca artikel ilmiah ditujukan untuk mencari referensi penelitian dan karya tulis ilmiah atau keperluan penting lain. Sehingga jurnal open access mampu memberi manfaat ke lebih banyak orang.
Keuntungan kedua jika dosen maupun peneliti mempublikasikan artikel ke jurnal open access adalah mendorong peningkatan kegiatan penelitian. Sebab bisa jadi pembaca artikel Anda adalah dosen dan peneliti lain.
Informasi hasil penelitian yang sudah Anda lakukan akan dibaca oleh mereka dan mendorong mereka untuk melakukan penelitian lanjutan serta pengembangan. Sehingga semakin banyak kegiatan penelitian dilakukan.
Sejalan dengan hal tersebut, maka publikasi ilmiah juga akan ikut meningkat. Semakin banyak publikasi ilmiah dilakukan, maka semakin mudah mendapat referensi berkualitas serta semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keuntungan ketiga adalah isa memaksimalkan atau meningkatkan jumlah kutipan. Seperti yang diketahui, publikasi ilmiah yang dilakukan dosen di Indonesia akan diperhatikan jumlah kutipannya.
Semakin banyak kutipan yang dimiliki maka semakin menunjukan dampak atau manfaat besar dari publikasi tersebut. Hal ini akan mendorong kenaikan skor Impact Factor, yang bagi dosen bisa ikut mendorong pengembangan karir akademiknya.
Alasan lain kenapa dosen dan peneliti perlu memilih jurnal open access untuk publikasi artikel ilmiah adalah membuka peluang kolaborasi. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Ketika Anda melakukan publikasi ilmiah, bisa jadi pembacanya adalah dosen dan peneliti lain. Bahkan masyarakat umum yang memiliki lembaga, organisasi, atau perusahaan komersial. Sehingga mereka mengenal Anda dan kiprah Anda tersebut.
Ada kalanya mereka membaca jurnal bukan untuk mencari referensi, melainkan mencari mitra kolaborasi. Dosen lain bisa saja tertarik mengajak Anda melakukan penelitian kolaborasi sehingga bisa produktif melaksanakan kegiatan penelitian.
Jika penelitian yang Anda laksanakan didanai oleh suatu lembaga maupun organisasi dan perusahaan. Misalnya memenangkan hibah penelitian dari Ditjen Dikti. Maka biasanya ada mandat atau kewajiban menghasilkan luaran penelitian.
Bentuk luaran ini bermacam-macam yang terbagi menjadi dua kategori, yakni luaran wajib dan luaran tambahan. Penyelenggara program hibah atau penyandang dana tentu berharap penelitian yang didanai mereka hasilnya bisa diakses masyarakat luas.
Ketika Anda mempublikasikan hasil penelitian ke jurnal open access maka sudah membuka akses seluas mungkin kepada publik. Sehingga sama artinya sudah melaksanakan mandat penyandang dana untuk menyebarluaskan penelitian yang didanai.
Anda mau publikasi jurnal yang terindeks Scopus, pastikan dulu biaya publikasi jurnal scopus, adakah yang gratis?
Jurnal open access pada akhirnya memberi manfaat yang luas baik bagi penulis maupun pembaca. Sehingga tidak hanya menguntungkan pembaca agar bisa menemukan referensi berkualitas tanpa perlu mengeluarkan dana berlebihan. Sehingga ramah untuk semua kalangan.
Namun, sudahkah mengetahui cara mencari jurnal Scopus Indonesia open access? Keberadaan jurnal open access memang menjadi angin segar, hanya saja masih banyak yang kesulitan untuk mendapatkannya.
Jika Anda berada di situasi serpa, berikut adalah cara termudah dan tercepat untuk mendapatkan jurnal open access berkualitas yang terindeks Scopus:
Itulah langkah-langkah dalam cara mencari jurnal Scopus Indonesia open acces. Pada laman SJR sendiri ada beberapa menu filter yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pencarian jurnal sebagai referensi ilmiah.
Jika memiliki pertanyaan terkait topik dalam artikel ini, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar dan membuka diskusi. Klik tombol Share untuk memastikan informasi di artikel ini diakses juga oleh kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…