Jurnal

Cara Mencari Jurnal Open Access di Scopus dalam 5 Menit!


Pernahkah mengalami kesulitan dalam cara mencari jurnal open access di Scopus? Scopus menjadi website atau database jurnal yang banyak dituju akademisi dalam mencari referensi ilmiah. Sekaligus dalam mencari jurnal untuk kebutuhan publikasi ilmiah. 

Namun, banyak yang mengaku kesulitan untuk menemukan jurnal yang sifatnya open access. Sebab, secara default sistem pencarian di Scopus memang akan menampilkan seluruh isi database sesuai filter pencarian yang digunakan. 

Oleh sebab itu, untuk mendapat rekomendasi jurnal-jurnal yang sifatnya open access memang dibutuhkan filter tambahan. Jika Anda masih kesulitan dalam menggunakan filter atau fitur yang sesuai, maka bisa menyimak penjelasan berikut.

Cara Mencari Jurnal Open Acces di Scopus

Lalu, bagaimana sebenarnya cara mencari jurnal open access di Scopus? Menemukan jurnal yang sifatnya open access bisa dilakukan di website resmi Scopus itu sendiri. Kemudian memanfaatkan fitur filter khusus yang disediakan. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari website resmi Scopus: 

  1. Silahkan buka browser di perangkat elektronik yang Anda gunakan, dan masuk ke website resmi Scopus.
  2. Pada halaman utama, silahkan klik menu “Sources” yang terletak di pojok kanan atas.
  3. Tunggu beberapa saat dan cari tombol drop down di menu Sources tadi. Silahkan memilih kategori pencarian berdasarkan bidang keilmuan, ISSN, nama publisher jurnal, atau berdasarkan judul. Jika mencari secara acak, dianjurkan memakai bidang keilmuan jadi silahkan pilih “Subject Area”.
  4. Kemudian di tombol drop down sebelahnya, silahkan di klik dan pilih bidang keilmuan yang paling sesuai. Kemudian klik tombol “Apply”.
  5. Tunggu beberapa saat sampai seluruh hasil pencarian ditampilkan sistem. Kemudian centang pada pilihan filter “Display only open access journals” yang terletak di sisi sebelah kiri.
  6. Tunggu beberapa saat, sistem di Scopus akan melakukan penyaringan data.
  7. Selesai. Semua jurnal yang ditampilkan akan muncul keterangan “open access” tepat di sebelah nama jurnal tersebut.

Dibanding harus ke website setiap jurnal untuk mengecek open access atau tidak. Mengandalkan website resmi Scopus lebih efektif dan tentunya efisien. Jadi, silahkan menerapkan langkah-langkah di atas agar selalu menemukan jurnal open access di Scopus dengan cepat. 

Tips Mencari Jurnal Open Acces di Scopus

Membantu memudahkan proses pencarian jurnal open access di Scopus. Anda bisa menyimak beberapa tips tambahan berikut pada saat menerapkan cara mencari jurnal open access di Scopus yang dijelaskan di atas: 

1. Memastikan Jaringan Internet Mendukung

Tips yang pertama adalah hal paling mendasar, yakni jaringan internet. Scopus bisa diakses dengan mudah dan tanpa kendala ketika jaringan internet mendukung. Yakni yang stabil dan memang berjalan baik. 

Jika tidak, maka akan sulit menemukan referensi ilmiah di database ini. Jangankan mendapatkan referensi ilmiah, jaringan yang tidak stabil bisa menyulitkan Anda membuka website resmi Scopus secara penuh. 

Memahami bahwa akses ke website resmi Scopus bergantung pada internet. Sekaligus pada perangkat elektronik. Maka penting untuk memastikan keduanya dalam kondisi yang mendukung. Sehingga proses pencarian mudah dan tidak memakan waktu lama. 

2. Memilih Kategori Pencarian yang Sesuai

Tips berikutnya dalam menerapkan tata cara mencari jurnal open access di Scopus adalah memilih kategori pencarian yang sesuai. Seperti penjelasan sebelumnya, Scopus menawarkan 4 kategori pencarian. 

Pertama berdasarkan subject area atau bidang keilmuan, kemudian berdasarkan judul jurnal atau judul publikasi ilmiah, disusul berdasarkan ISSN, dan terakhir berdasarkan nama publisher jurnal. 

Kategori pencarian ini disediakan dalam banyak pilihan untuk memudahkan pengguna jasa Scopus melakukan pencarian. Namun, agar benar-benar efektif dan efisien perlu memilih kategori yang paling tepat. Semakin tepat kategori, semakin tepat rekomendasi dari Scopus. 

Hal ini tentu perlu disesuaikan kondisi masing-masing pengguna jasa. Jika memang sudah tahu jurnal yang dituju, maka mencari berdasarkan judul lebih utama. Jika mencari jurnal berdasarkan nama publisher, maka tinggal dijadikan prioritas. Begitu seterusnya. 

3. Menggunakan Fitur Filter yang Paling Sesuai

Tips berikutnya dalam proses atau cara mencari jurnal open access di Scopus adalah menggunakan fitur filter yang tepat. Seperti penjelasan di awal, Scopus punya keunggulan berupa fitur filter yang beragam. 

Bahkan, Scopus yang dibandingkan dengan WoS masih unggul. Sebab filter yang tersedia di WoS lebih terbatas dibanding Scopus. Namun, banyaknya fitur filter bisa membuat pengguna bingung. 

Oleh sebab itu, jangan pernah buru-buru dalam mencari referensi ilmiah di Scopus. Tujuannya agar memiliki waktu lebih dalam mempelajari dan mengenal semua fitur yang ditawarkan Scopus. 

Setelah dipahami, barulah menentukan fitur filter mana yang akan digunakan. Misalnya, hanya mencari jurnal yang terbit 5 tahun terakhir. Maka memfilter tahun pencarian Scopus lebih dianjurkan dibanding filter jenis lainnya. 

4. Gunakan Fitur Filter Berdasarkan Rangking Jurnal

Khusus untuk Anda yang memang mencari jurnal dengan kualitas terbaik di Scopus. Maka penting untuk menggunakan filter berdasarkan rangking jurnal. Seperti yang diketahui, Scopus memiliki sistem pemeringkatan pada jurnal di databasenya. 

Disebut dengan istilah Quartile yang dimulai dari Quartile 1 atau Q1 sampai Q4. Semakin tinggi angka peringkat Quartile, semakin rendah kualitas jurnal ilmiah tersebut. Misalnya, jurnal Q1 adalah lebih baik dibanding jurnal Q2 atau di bawahnya. 

Meskipun begitu, ketatnya Scopus dalam menyaring jurnal yang terindeks. Tentunya jurnal dengan rangking terbawa tetap terjamin kredibel. Hanya saja pemeringkatan ini dinilai dari banyak aspek, salah satunya jumlah kutipan. 

Jadi, jika mencari referensi ilmiah yang banyak digunakan akademisi dan peneliti lain. Sehingga terjamin berkualitas dan relevan dengan topik yang dikerjakan. Maka pilih jurnal di peringkat Q1 sampai Q2 saja. 

5. Mengecek Citescore Jurnal di Scopus

Tips kelima dalam cara mencari jurnal open access di Scopus adalah megecek citescore jurnal yang direkomendasikan Scopus. Citescore sendiri adalah metrik yang digunakan untuk mengukur dampak jurnal berdasarkan jumlah kutipan yang diterima oleh jurnal dalam satu tahun.

Kenapa citescore perlu diperhatikan? Secara sederhana, citescore menunjukan jumlah kutipan. Suatu publikasi ilmiah bisa minim kutipan dan bisa sebaliknya. Semakin banyak yang mengutip, semakin berkualitas publikasi ilmiah tersebut. 

Sebagai peneliti dan akademisi, tentunya akan mencari referensi ilmiah yang punya kualitas paling baik. Harapannya karya tulis maupun penelitian yang didasarkan pada publikasi tersebut bisa sama baik kualitasnya. 

Oleh sebab itu, memperhatikan citescore suatu jurnal yang direkomendasikan Scopus sangat penting. Sehingga bisa menemukan referensi ilmiah terbaik, punya dampak signifikan, dan tentunya sangat relevan dengan kebutuhan yang dimiliki. 

6. Gunakan Filter Tahun Publikasi Jurnal

Tips keenam adalah selalu menggunakan fitur filter tahun. Kenapa? Sebab dalam mencari referensi ilmiah, setidaknya ada 3 syarat mendasar wajib dipenuhi. Yakni relevan, mutakhir, dan benar. 

Memilih publikasi ilmiah baru atau yang paling mutakhir adalah prioritas. Sebab, penelitian terus dilakukan dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Bahkan sangat pesat. Jika mengandalkan publikasi ilmiah lawas, maka bisa jadi sudah usang. 

Anda tentu tidak ingin menyampaikan data yang sudah ketinggalan jaman. Oleh sebab itu, menggunakan filter tahun di Scopus sangat penting. Tujuannya untuk memastikan semua jurnal yang dijadikan referensi adalah jurnal termutakhir. 

Semakin mutakhir referensi yang digunakan, semakin relevan informasi yang disajikan dengan kondisi di lapangan. Inilah alasan kenapa dalam menyusun tugas akhir seperti skripsi, selalu ditegaskan wajib memakai referensi terbitan 5 tahun terakhir. 

7. Filter Pencarian Hanya untuk Jurnal Ilmiah

Tips yang terakhir dalam cara mencari jurnal open access di Scopus adalah memakai filter pencarian hanya pada jurnal. Salah satu fitur filter yang sangat tepat untuk digunakan pengguna jasa Scopus adalah filter Source Type atau jenis sumber. 

Scopus menawarkan kategori buku, jurnal ilmiah, prosiding, dan jurnal dagang (publikasi perdagangan). Jika menjadikan jurnal sebagai referensi ilmiah yang utama maka pastikan memakai filter ini. Yakni hanya meminta Scopus merekomendasikan jurnal ilmiah. 

Tujuannya agar hasil rekomendasi Scopus hanya jurnal dan tidak bercampur dengan bentuk publikasi ilmiah lain. Filter ini akan memberi efisiensi dalam proses pencarian. Apalagi, publikasi dalam bentuk jurnal dipandang punya kasta paling tinggi untuk dijadikan referensi ilmiah. 

Selain beberapa tips tersebut, tentunya bisa mencari tips tambahan lain. Sehingga penerapan cara mencari jurnal open access di Scopus lebih mudah. Kemudian bisa mendapatkan referensi ilmiah terbaik dan paling relevan dengan kebutuhan. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Daftar Jurnal Discontinued Scopus Agustus 2024

Memasuki bulan November 2023 kemarin, terdapat daftar jurnal discontinued Scopus terbaru yang tentu perlu diperhatikan.…

1 day ago

Perpanjangan Pemutakhiran Data SINTA untuk Dosen

Dalam hitungan beberapa bulan lagi, tahun 2024 akan berakhir dan tentu menjadi momentum penting bagi…

1 day ago

Cara Menambahkan Buku, Artikel, HKI di SINTA

Cara Menambahkan Buku di SINTA  Salah satu bentuk luaran kegiatan tri dharma yang perlu rutin…

2 days ago

Cara Menyiapkan Closing Statement Beasiswa agar Interviewer Tertarik

Bagi pemburu beasiswa, menyiapkan closing statement atau pernyataan penutup dalam sesi wawancara tentu penting. Secara…

2 days ago

Kata yang Ditulis Kecil dalam Judul, Jangan Keliru Tulis Judul Proposal Hibah

Bagi peneliti, termasuk juga dosen yang hendak menyusun proposal penelitian dalam upaya memenangkan hibah Dikti.…

2 days ago

Cara Update Publikasi di SINTA agar Dosen Bisa Menang Hibah Dikti

Tak lama lagi momentum pembukaan program hibah Dikti akan dibuka. Salah satu persiapan yang perlu…

2 days ago