Informasi

Cara Menambahkan Artikel di Google Scholar, Hanya 6 Langkah!


Dosen maupun mahasiswa ternyata sangat penting untuk memahami cara menambahkan artikel di Google Scholar. Artinya, perlu memahami tata cara publikasi artikel ilmiah di database yang dikelola oleh Google tersebut. 

Sebab, selama ini Google Scholar dikenal bukan hanya tempat untuk mencari referensi ilmiah berkualitas dan terpercaya saja. Melainkan juga bisa dijadikan media publikasi ilmiah yang member akses kepada para pengguna terhadap artikel ilmiah. Namun, sudahkah mengetahui tata caranya? 

Tentang Google Scholar

Sebelum mempelajari cara menambah artikel di Google Scholar, Anda perlu mengenal apa itu Google Scholar. Google Scholar adalah database publikasi ilmiah yang dimiliki dan dikelola oleh Google. 

Google Scholar dijadikan destinasi oleh akademisi maupun para peneliti dan masyarakat umum untuk menemukan referensi ilmiah. Misalnya artikel ilmiah, makalah, jurnal ilmiah, buku ilmiah, dan lain sebagainya. 

Akses ke database Google Scholar bersifat gratis sehingga kita dapat mengakses ribuan artikel yang dipublikasikan penulisnya secara online. Selain menjadi mesin pencari referensi ilmiah, Google Scholar juga bisa dijadikan media publikasi ilmiah secara online. 

Cukup dengan membuat akun maka cara menambah di Google Scholar tidak lagi sulit untuk dilakukan. Ada pilihan melakukan publikasi ilmiah di platform lain sampai terindeks di Google Scholar. 

Namun, Anda dapat mengunggah artikel di Google Scholar secara langsung. Apa saja karya tulis yang bisa diterima oleh mesin pencari ilmiah ini? Jawabannya banyak, karena setiap jenis tulisan nyaris bisa diterima disini. 

Berbeda dengan database seperti Scopus atau bahkan DOAJ, yang hanya mengindeks jurnal ilmiah internasional. Disini, Anda bisa mempublikasikan karya tulis jenis seperti artikel ilmiah, buku, makalah, dan salah satu bab dari skripsi.

Cara Menambah Artikel di Google Scholar

Cara menambah artikel di Google Scholar dapat dilakukan dengan dua cara yang tentu masing-masing memiliki prosedur tersendiri. Pertama adalah melakukan publikasi di platform lain. 

Sebagai contoh adalah publikasi buku melalui Google Play Books, setelah berhasil dan ada orang yang melakukan sitasi setidaknya dua kali. Maka otomatis akan terindeks di Google Scholar, sehingga buku tersebut otomatis masuk ke akun Google Scholar yang dimiliki. 

Cara menambah artikel di Google Scholar yang kedua adalah dengan menambah secara manual atau mandiri, yaitu dengan mempublikasikan artikel maupun jenis karya tulis lain secara langsung di Google Scholar. Berikut detail cara menambahkan artikel di Google Scholar: 

  1. Buka laman Google Scholar dan login ke akun yang Anda miliki.
  2. Klik ikon plus “+” yang terletak di bawah foto profil. Nantinya akan tampil beberapa pilihan, seperti “Perbanyak Grup Artikel”, “Tambahkan Artikel”, “Tambahkan Artikel Secara Manual”, dan “Perbarui Akun Google Scholar Anda”.
  3. Klik “Tambahkan Artikel Secara Manual”.
  4. Isi form yang ada dengan data artikel maupun jenis karya tulis lain yang akan dipublikasikan. Secara umum mencakup judul, nama penulis, tanggal terbit, nama jurnal, dll. Silahkan disesuaikan. Selesai!

Berhasil menambahkan artikel di Google Scholar? Jangan berhenti disitu! Naikkan sitasi publikasi Anda dengan cara berikut:

Kelebihan Menambahkan Artikel (Publikasi Ilmiah) di Google Scholar

Dengan menerapkan cara menambahkan artikel di Google Scholar yang sudah dijelaskan. Maka secara otomatis artikel tersebut akan terindeks di Google Scholar. Kelebihan artikel Anda ada di Google Scholar meliputi:

1. Diakses Banyak Orang

Jika melakukan publikasi artikel di Google Scholar, artikel otomatis akan terindeks di dalamnya. Hal ini bisa memberikan akses lebih mudah kepada target pembaca untuk mengetahui dan menemukan artikel ilmiah tersebut. 

2. Mendorong Pertambahan Sitasi

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, pada saat menerapkan cara menambah artikel di Google Scholar. Dengan menambahkan artikel di Google Scholar, Anda meningkatkan peluang artikel tersebut ditemukan dan dibaca lebih banyak orang. 

Apalagi, jumlah pengguna database ilmiah milik Google ini cukup banyak. Jika semakin banyak yang mengetahui karya tulis tersebut. Maka otomatis akan mendorong adanya langkah sitasi, yakni dijadikan referensi dan dikutip. 

Bagi dosen maupun mahasiswa, adanya sitasi tentu menjadi kabar baik. Sebab menunjukan bahwa karya yang dibuat bermanfaat bagi pembaca. Sekaligus meningkatkan reputasi publikasi ilmiah yang dimiliki. 

3. Terdapat Fitur H Indeks

Kelebihan menambahkan artikel di Google Scholar lainnya adalah terdapat fitur H Indeks. H Indeks adalah fitur yang menampilkan jumlah sitasi dari publikasi ilmiah yang dihasilkan. Misalnya satu artikel ilmiah dikutip dua orang, maka H Indeks akan bertambah. 

Dosen bisa mengetahui seberapa besar manfaat dari publikasi ilmiah yang dilakukan melalui H-Indeks ini. Sehingga bisa memberi motivasi untuk produktif menulis. Sebaliknya, jika sitasi masih rendah maka akan dilakukan upaya-upaya agar bisa naik dan berkembang. 

4. Menerima Semua Jenis Karya Tulis

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, Google Scholar menerima semua jenis tulisan. Hal tersebut membantu dosen untuk mempublikasikan semua jenis karya tulis yang dibuat. 

Tentunya dengan tetap memperhatikan beberapa hal, misalnya karya tulis tersebut original. Kemudian untuk publikasi berbentuk buku oleh Google Scholar wajib memiliki ISBN, sehingga sudah diterbitkan secara resmi sebelumnya. 

5. Publikasi Bersifat Gratis

Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mempublikasikan artikel Anda di Google Scholar karena bersifat gratis. 

Meskipun gratis, artikel bisa diakses banyak pengguna dan mendorong pertambahan sitasi. Apalagi jika mengusung topik terkini, sedang trend, punya urgensi tinggi, artikel Anda akan dapat ditemukan dan dirujuk banyak orang. 

6. Publikasi Open Acces

Publikasi ilmiah yang dilakukan di Google Scholar bersifat open access. Artinya, publikasi tersebut terbuka untuk umum sehingga pembaca tidak perlu membayar atau berlangganan untuk menjadikannya referensi. 

Jika melakukan publikasi artikel ilmiah di jurnal, baik nasional maupun internasional tentunya berbayar. Namun, tidak di Google Scholar. Meskipun begitu, publikasi di Google Scholar tidak mendapat ISBN. 

Sehingga, dosen disarankan melakukan publikasi artikel ilmiah yang tidak ingin dimasukan ke LKD maupun ikut PAK. Jika sebaliknya, maka publikasi artikel ilmiah sebaiknya dilakukan di jurnal ilmiah saja. 

7. Bagian dari Portofolio Online Dosen

Dosen di Indonesia diwajibkan untuk memiliki akun Google Scholar yang dihubungkan ke akun SINTA. Sehingga seluruh publikasi yang terindeks di Google Scholar akan masuk ke SINTA. Hal tersebut dapat menjadi bagian dari portofolio online dosen yang membantu mendapatkan kesempatan lolos dalam program pendanaan. Seperti program hibah penelitian atau program lainnya, yang memang sering melakukan penilaian lewat akun SINTA dosen. 

Itulah penjelasan mengenai cara menambahkan artikel di Google Scholar, yang tentunya mudah untuk dipraktekkan langsung. Publikasi artikel di database ini sendiri seperti yang dijelaskan adalah gratis. Sehingga bisa dimaksimalkan untuk mendukung publikasi seluruh karya tulis yang dimiliki. 

Baca Juga:

Febrianna Nuraini

Febrianna adalah seorang SEO Specialist. Selain itu, ia telah berpengalaman menjadi Content Writer pendidikan selama 2 tahun. Kunjungi LinkedInnya untuk melihat profil lengkapnya.

Recent Posts

Beasiswa MEXT University Recommendation Ritsumeikan APU 2024

Salah satu negara yang banyak dituju mahasiswa di Indonesia untuk studi pascasarjana adalah Jepang. Jika…

2 weeks ago

Pembukaan Program Gates Cambridge Scholarship 2025

Ada banyak pilihan program beasiswa bisa diandalkan untuk studi S3 di luar negeri, salah satunya…

2 weeks ago

9 Tips Lolos Program Dana Padanan 2025

Salah satu program hibah penelitian bergengsi dari pemerintah adalah Dana Padanan. Peminat program ini tinggi…

2 weeks ago

3 Poin Perubahan Aturan Sertifikasi Dosen Sesuai Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024

Kegiatan sosialisasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen. Tentu memberi…

2 weeks ago

Isi Sosialisasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 dan Ragam Perubahan Aturan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,…

2 weeks ago

Program Ernst-Mach Grants ASEA UNINET 2025 Dibuka, Ini Kriterianya

Bagi para dosen dan mahasiswa yang ingin studi lanjut gratis maupun melaksanakan penelitian post doctoral,…

2 weeks ago