Dalam meraih luaran penelitian, dosen tentu akan mengoptimalkan publikasi ilmiah khususnya pada jurnal. Namun, bagaimana cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah hasil penelitian tersebut?
Pertanyaan ini tentu sering ditanyakan oleh para dosen, sebab dosen di Indonesia diharapkan bisa mengejar jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Selain itu, juga wajib mempublikasikan jurnal sesuai kriteria Dikti. Maka harus teliti dalam memilih jurnal untuk kebutuhan publikasi.
Sebelum membahas mengenai tata cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah, maka pahami dulu definisinya. Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala dalam penerbitan akademik yang umumnya berupa laporan penelitian terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Jurnal ilmiah kemudian menjadi salah satu media publikasi ilmiah yang menerbitkan artikel ilmiah. Isi artikel ilmiah disini bisa hasil penelitian yang dilakukan dosen, mahasiswa, maupun peneliti di sebuah lembaga penelitian. Selain itu, juga dari kajian literatur.
Jurnal dikelola secara profesional dan menerima artikel ilmiah yang memenuhi standar sesuai ketentuan. Mulai dari masuk ke cakupan bidang keilmuan, format sesuai ketentuan, gaya bahasa sudah sesuai, dan isinya sudah benar sesuai standar keilmuan.
Pengelola jurnal kemudian memiliki editorial board yang berisi para ahli untuk mengecek kelayakan artikel ilmiah layak diterbitkan atau tidak. Proses review juga dilakukan oleh tim editorial board untuk memastikan kredibilitas artikel tersebut baik sehingga layak terbit.
Baca artikel seputar jurnal:
Memahami bahwa jurnal merupakan media publikasi ilmiah, maka menentukan jurnal terbaik tentu penting. Sebab akan menentukan apakah artikel ilmiah yang disusun bisa terbit sesuai ketentuan dan kemudian diakui oleh Dikti.
Membantu Anda untuk memilih jurnal dengan baik dan benar, maka berikut cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah:
Kualitas jurnal ilmiah internasional memang tidak selalu berdasarkan terindeks tidaknya ke database bereputasi. Namun, jurnal dengan kualitas baik biasanya akan terindeks sehingga di Indonesia dijadikan standar publikasi jurnal untuk para dosen.
Maka untuk cara pertama dalam memilih jurnal adalah yang terindeks di database bereputasi. Pada jurnal nasional, pilih yang terindeks di SINTA. Sementara jurnal internasional di database bereputasi seperti Scopus maupun WoS.
Cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah dosen yang kedua adalah memilih yang topiknya sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Banyak yang menyarankan memilih jurnal yang isinya dijadikan referensi atau disitasi. Sehingga topik artikel yang disusun pasti sesuai dengan jurnal tersebut.
Cara ketiga adalah menyesuaikan dengan bidang keilmuan yang ditekuni. Sebab salah satu syarat pengajuan kenaikan jabfung Guru Besar adalah linieritas publikasi jurnal internasional yang dilakukan. Maka jangan sampai pindah jalur karena bisa tidak diakui Tim PAK.
Cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah berikutnya adalah memastikan jurnal tersebut bukan predator. Update terus jurnal mana saja yang dinyatakan predator dan berstatus discontinue di database bereputasi seperti Scopus. Sehingga publikasi ke jurnal bisa diakui.
Cara memilih jurnal yang terakhir adalah memastikan jurnal tersebut sudah sesuai ketentuan atau kriteria dari Dikti. Diantaranya adalah:
Ketahui perbedaan jurnal dengan istilah lain yang di salah artikan:
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…