Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Cara Membuat Introduction Jurnal & Daftar AI yang Bisa Membantu

cara membuat introduction jurnal

Saat menulis artikel, tak jarang dosen menempatkan introduction di akhir karena membuka dengan pengantar hingga pada akhirnya terhubung dengan isi itu cukup sulit. Jika Anda mengalami hal serupa, sebaiknya Anda memahami cara membuat introduction jurnal, baik secara manual atau dengan bantuan AI.

AI bisa digunakan sebagai tool yang membantu bukan sebagai tool yang menggantikan peran Anda sebagai penulis. Agar naskah Anda bisa segara di-submit, baca cara hingga daftar AI yang bisa Anda gunakan untuk membuat introduction jurnal berikut!

Bagian Introduction/Pendahuluan Jurnal

Secara struktur, bagian introduction ini menjadi bab pertama dan termasuk bagian isi dari artikel ilmiah. Penempatan introduction tepat di bawah abstrak setelah bagian daftar kata kunci. Berbeda dengan karya tulis ilmiah lain, introduction pada artikel bentuknya khas.

Jika pada makalah, skripsi, dan karya tulis ilmiah lain bab ini terdiri dari beberapa subbab. Mencakup latar belakang, tujuan, metode penelitian, dan sebagainya, bentuk penyajian introduction pada artikel ilmiah adalah paragraf.

Cara membuat introduction jurnal pun tidak bisa disamakan dengan membuat introduction pada karya tulis ilmiah lain. Lalu, bagaimana cara membuatnya?

Isi Introduction/Pendahuluan Jurnal

Isi dari introduction minimal ada 5, diantaranya

Paragraf Pertama 

Hal pertama dalam mempelajari tata cara membuat introduction jurnal adalah isi bagian per bagian. Paragraf pertama pada introduction berisi topik atau masalah yang diteliti dan latar belakang pemilihan topik tersebut. 

Setiap peneliti, tentunya melakukan proses analisis dalam menentukan topik penelitian. Hal ini perlu dijelaskan apa adanya dan secara ringkas di paragraf pertama introduction. 

Paragraf Kedua 

Isi kedua dari bagian introduction artikel jurnal adalah membahas masalah yang dialami atau dihadapi objek penelitian. Dalam paragraf kedua ini, peneliti akan menjelaskan objek dan subjek penelitian, termasuk lokasi penelitian. 

Kemudian menjelaskan masalah yang dihadapi objek penelitian tersebut. Masalah ini tentunya relevan dengan topik yang dipilih di paragraf pertama. Sehingga, peneliti perlu memastikan ada objek yang menghadapi masalah tersebut. 

Paragraf Ketiga

Berikutnya adalah paragraf ketiga yang isinya hasil analisis mengenai solusi yang bisa disarankan untuk diterapkan pada masalah yang dihadapi objek penelitian. Setiap peneliti tentunya akan menganalisis temuan penelitian sebelumnya. 

Temuan ini, salah satunya bisa dipertimbangkan sebagai solusi. Maka dijelaskan di paragraf ketiga lengkap dengan alasannya. Alasan ini tentunya bersifat ilmiah dan relevan dengan kemampuan temuan menjadi solusi masalah yang diteliti. 

Paragraf Keempat 

Bagian atau isi keempat dari introduction artikel jurnal adalah paragraf keempat. Pada paragraf keempat ini, peneliti akan menjelaskan metode penelitian yang digunakan. Kemudian menjelaskan alasannya. 

Paragraf Kelima 

Terakhir adalah paragraf kelima yang berisi penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan penelitian terdahulu. Kemudian menjelaskan solusi untuk menambal kelemahan penelitian terdahulu tersebut pada penelitian yang dilakukan. 

Tulis artikel berkualitas agar naskah Anda lolos di meja editor dan reviewer. Informasi berikut akan membantu:

Cara Membuat Introduction Jurnal

Ada beberapa tahapan perlu dilalui peneliti dalam menyusun introduction untuk artikel jurnal ilmiah. Berikut tahapan membuat introduction jurnal: 

1. Menentukan Masalah Utama Penelitian 

Tahap yang pertama dalam menyusun bagian introduction artikel ilmiah adalah menentukan masalah utama. Masalah utama disini sering disebut pula sebagai topik penelitian. Sebab penelitian berawal dari adanya masalah dan perlu dicari solusinya. 

Artikel ilmiah dan bahkan penelitian itu sendiri, tidak bisa dilaksanakan tanpa adanya masalah penelitian. Maka tahap ini menjadi tahap paling awal dan bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya meninjau literatur, menganalisis lingkungan sekitar. 

2. Menyusun Latar Belakang Penelitian 

Tahap kedua dalam menyusun introduction artikel jurnal ilmiah adalah menyusun latar belakang penelitian. Seperti penjelasan sebelumnya, bagian ini menjadi bagian awal di dalam introduction artikel ilmiah. 

Peneliti perlu menjelaskan dengan jelas dan ringkas mengenai masalah yang diteliti. Kemudian menjelaskan alasan kenapa masalah tersebut layak dan menarik untuk diteliti. Tentunya dengan mengacu pada dasar-dasar ilmiah. 

3. Melakukan Tinjauan Literatur 

Tahap ketiga adalah melakukan tinjauan literatur. Sebab di dalam introduction artikel jurnal, perlu dijelaskan kelebihan dan kekurangan penelitian sebelumnya. Selain itu, peneliti perlu mencari solusi dari temuan penelitian terdahulu untuk masalah yang diteliti. 

Tinjauan literatur membantu peneliti mengetahui lebih banyak penelitian terdahulu yang relevan sehingga bisa menemukan solusi paling relevan atas masalah yang diteliti. Sekaligus ada tidaknya kelemahan pada penelitian sebelumnya. Hasilnya kemudian disusun di dalam introduction. 

4. Merumuskan Fokus dan Tujuan Penelitian 

Tahap berikutnya adalah menyusun paragraf di dalam introduction artikel yang menjelaskan batasan masalah dan tujuan penelitian. Peneliti perlu menjelaskan pembatasan masalah agar terfokus dan tujuan dari penelitian yang dilakukan secara jelas tapi tetap ringkas (tidak bertele-tele). 

5. Memeriksa dan Mengoreksi 

Tahap akhir dalam tata cara membuat introduction jurnal adalah memeriksa hasil penyusunan. Kemudian mengoreksi jika ditemukan kesalahan. Pemeriksaan ini penting untuk proses penyuntingan awal yang dilakukan mandiri oleh peneliti. 

Jika artikel sudah baik dan benar, maka kemungkinan diterima editor pengelola jurnal semakin tinggi. Oleh sebab itu, proses pemeriksaan mandiri dan koreksi secara langsung sangat penting dalam menyusun introduction yang berkualitas. 

Apakah Anda melewatkan bagian abstrak karena kesulitan membuatnya? Pembahasan ini akan membantu Anda:

AI Membuat Pendahuluan Jurnal

Jika kesulitan untuk menerapkan tahapan dalam cara membuat introduction jurnal yang dijelaskan di atas secara mandiri, Anda bisa meminta bantuan AI untuk menambah referensi. Berikut AI yang bisa digunakan untuk membuat introduction (pendahuluan) jurnal: 

1. SciSpace 

Salah satu aplikasi AI yang bisa digunakan untuk menyusun introduction jurnal adalah SciSpace. Aplikasi ini pada dasarnya menyediakan layanan cukup beragam memakai teknologi AI. Salah satunya menulis karya tulis dengan fitur AI Writer. 

Penggunaannya mudah, pengguna cukup mengetik judul artikel atau menuliskan kalimat pertama. SciSpace akan merekomendasikan kalimat berikutnya yang dirasa relevan. Teks rekomendasi akan berwarna abu-abu di lembar kerja dan bisa dipakai maupun diabaikan pengguna. 

Layanan di SciSpace bisa diakses secara gratis dan berlaku untuk semua fiturnya, termasuk AI Writer. Hanya saja ada batasan, dan untuk akses lebih wajib upgrade paket premium.

2. Chat GPT 

Chat GPT juga termasuk AI yang memudahkan tata cara membuat introduction jurnal dengan lebih praktis. Berbeda dengan SciSpace yang diawali dengan mengetik kalimat pertama pada lembar kerja yang disediakan sistem. Pada Chat GPT memakai prompt atau perintah. 

Peneliti atau pengguna cukup mengetik prompt yang meminta aplikasi ini membuatkan bagian introduction. Prompt wajib spesifik menyebutkan topik sampai jumlah kata, sehingga hasilnya benar-benar relevan. Menariknya, Chat GPT bisa diakses gratis sehingga bisa menjadi solusi berhemat. 

3. DeepL Write

DeepL dikenal publik sebagai aplikasi AI yang membantu menerjemahkan teks dalam berbagai bahasa. Namun, DeepL juga menyediakan fitur lain yang menggunakan AI. Salah satunya DeepL Write yang bisa dipakai peneliti menyusun introduction jurnal. 

Aplikasi ini membantu pengguna mendapatkan rekomendasi kalimat dan paragraf yang relevan dengan apa yang sudah diketik. Jadi, sistem kerjanya mirip dengan SciSpace, dimana pengguna perlu menyusun judul dan kalimat atau paragraf pertama dulu. Baru kemudian ada rekomendasi kalimat dari AI. 

Kabar baiknya, DeepL Write bisa diakses secara gratis. Meskipun akan ada batasan untuk jumlah kata dan berapa kali pengetikan. Jadi, untuk akses lebih bisa upgrade ke akun premium.

4. Hyper Write AI 

Pilihan AI berikutnya untuk membantu cara membuat introduction yang tepat tapi praktis adalah Hyper Write AI. Aplikasi ini pada dasarnya menyediakan layanan berbasis AI untuk membuat karya tulis, termasuk karya tulis ilmiah. 

Anda bisa menggunakan untuk menyusun introduction pada artikel jurnal ilmiah. Pengguna cukup mengetik judul atau topik, maka akan dibantu menyusun kalimat berikutnya yang relevan. Namun, disarankan untuk membuat kerangka dan AI di dalamnya akan mengembangkan menjadi paragraf penuh. 

Aplikasi satu ini sifatnya berbayar dan tersedia dua pilihan paket langganan bulanan. Silakan menentukan paket mana yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Contoh Introduction Jurnal

Seperti penjelasan di awal, bentuk atau tampilan dari introduction artikel jurnal adalah susunan paragraf, tidak ada subbab sebagaimana karya tulis ilmiah jenis lainnya. Sebagai tambahan referensi, berikut contoh introduction pada jurnal ilmiah: 

Dwi Siwi Ratriani Putri: Perilaku Self-Management Pasien Diabetes Mellitus

Pendahuluan 

Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer & Bare, 2010). World Health Organization (WHO) (1999) menjelaskan bahwa efek dari DM termasuk kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan berbagai organ, sedangkan menurut American Diabetes Association (2011) diabetes sering kali tidak terdiagnosis karena banyak gejala yang tampak tidak berbahaya, seperti banyak minum, nafsu makan meningkat, frekuensi berkemih yang berlebihan, kelelahan serta kesemutan

Kasus DM di Indonesia menduduki peringkat keempat terbesar di dunia. Di Provinsi Jawa Barat, menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 prevalensi penderita DM sebanyak 1,3% dari jumlah prevalensi nasional sebanyak 1,1%. Jumlah kasus baru yang tercatat pada tahun 2010 di Kabupaten Sumedang sebanyak 66 pasien dengan rentang usia 45–64 tahun dan 50 pasien dalam rentang usia lebih dari 65 tahun (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, 2010). Namun demikian, data tersebut sebenarnya tidak menunjukkan jumlah kasus DM yang sebenarnya karena rata-rata jumlah kunjungan pasien di poliklinik DM Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang adalah 45–50 orang setiap hari sehingga dalam satu bulan tercatat ada 1.500 kunjungan pasien (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).

Penyakit DM dikenal dengan sebutan “lifelong disease” karena penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan. Penderita penyakit diabetes bukan berarti tidak dapat hidup normal dalam kesehariannya. Penderita diabetes juga dapat hidup normal dengan mengendalikan risiko terjadinya komplikasi akibat DM (Agustina, 2010).

Tujuan utama pengelolaan DM adalah mengatur kadar glukosa dalam batas normal guna mengurangi gejala dan mencegah komplikasi DM. Arifin (2011) mengatakan bahwa hal yang mendasar dalam pengelolaan DM, terutama DM tipe 2 adalah perubahan pola hidup, meliputi pola makan yang baik dan olahraga teratur.

Kemampuan individu dalam mengelola kehidupan sehari-hari, mengendalikan serta mengurangi dampak penyakit yang dideritanya dikenal dengan self-management. Menurut Konsensus Pengendalian dan Pencegahan DM Tipe 2 di Indonesia tahun 2011, perilaku sehat yang merepresentasikan self-management pada pasien DM antara lain mengikuti pola makan sehat, meningkatkan kegiatan jasmani, menggunakan obat DM dan obat-obat pada keadaan khusus secara aman dan teratur, melakukan pemantauan kadar gula darah serta melakukan perawatan kaki secara berkala (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011).

Self-management perlu dipahami sebagai sebuah proses yang tidak hanya berkembang dari waktu ke waktu, tetapi juga berkembang dalam kaitannya dengan jenis pengalaman penyakit seseorang dan masalah spesifik tentang kesehatan mereka (Lin, 2008). Self-management memungkinkan pasien untuk mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah, meningkatkan keyakinan diri (self-efficacy) dan mendukung aplikasi pengetahuan dalam kehidupan nyata (Toobert, Hampson, & Glasgow 2005). Adanya keterampilan memecahkan masalah pada penyakit DM, memungkinkan pasien untuk membuat suatu keputusan tentang pengelolaan yang terbaik untuk dirinya. Pengelolaan diri tersebut sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pengelolaan penyakit DM.

RSUD Sumedang merupakan rumah sakit yang menjadi rujukan di Kabupaten Sumedang, dan menjadi satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Sumedang yang memiliki instalasi rawat jalan khusus untuk pasien DM. Jumlah kunjungan pasien DM di Poliklinik DM RSUD Sumedang dalam sehari mencapai 40-50 pasien/hari dan kunjungan per bulan mencapai 1.200 pasien.

Hasil studi pendahuluan di Poliklinik DM RSUD Sumedang menunjukkan bahwa dari enam pasien DM yang diwawancara oleh penulis sebagian besar menderita DM sudah lebih dari tujuh tahun. Dilihat beberapa aspek perilaku self-management DM, hampir semua pasien DM mengatakan mengkonsumsi obat atau suntik insulin secara rutin sesuai anjuran atau penjelasan dokter dan melakukan olahraga selama beberapa menit. Namun demikian, hanya dua dari enam pasien DM yang melakukan diet sesuai dengan diet DM. Adapun dalam mengontrol gula darah, pasien DM mengatakan memeriksa gula darah minimal satu kali setiap bulan di Poliklinik DM RSUD Sumedang.

Panjang pendek paragraf dan jumlah paragraf pada introduction artikel ilmiah sifatnya fleksibel. Artinya, setiap peneliti bisa menyesuaikan. Secara umum, panjang bagian introduction adalah satu halaman pada artikel jurnal. Namun, pada kondisi tertentu bisa lebih dari satu halaman penuh atau justru kurang dari satu halaman. 

Manfaatkan AI dengan maksimal tetapi tetap mengikuti etika penggunaannya. Berikut daftar AI yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan:

Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman pribadi berkaitan dengan topik cara membuat introduction jurnal. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dari artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.