Mencari cara agar tidak haus saat puasa tentu menjadi persoalan penting yang perlu dilakukan oleh umat muslim. Termasuk para dosen yang di bulan Ramadan akan menjalankan ibadah puasa wajib.
Konon, menahan rasa lapar saat puas disebut lebih mudah dibanding rasa haus karena lebih menyiksa. Tidak heran, banyak yang mencari solusi agar haus yang dirasakan tidak terlalu berlebihan.
Sebelum membahas mengenai cara agar tidak haus saat puasa, maka dibahas dulu mengenai kewajiban dosen selama menjalankan ibadah puasa. Pemilik profesi dosen ternyata tidak mendapatkan dispensasi mengenai beban kerja meskipun tengah berpuasa.
Artinya, kewajiban dosen selama bulan suci Ramadhan tidak mengalami perubahan. Yakni melaksanakan tugas pokok sesuai isi dari tri dharma perguruan tinggi beserta tugas penunjang. Sehingga beban kerja tetap antara 12-16 SKS per semester.
Apa saja kewajiban dosen tersebut? Dalam tri dharma disebutkan tiga tugas pokok dan kemudian dalam PO BKD dijelaskan ada tugas penunjang yang harus dilaksanakan. Berikut detailnya:
Tugas pokok atau kewajiban pertama dosen, baik di hari biasa maupun saat menjalani ibadah puasa adalah pendidikan dan pengajaran. Pendidikan adalah kegiatan dimana dosen mengenyam pendidikan formal maupun non formal.
Sementara itu, pengajaran adalah dosen melakukan transfer ilmu kepada mahasiswa. Baik ketika mengajar perkuliahan di dalam maupun luar kelas, mengajar praktikum, membimbing penyusunan skripsi, dan sebagainya sesuai ketentuan.
Kewajiban kedua dosen yang membuat cara agar tidak haus saat puasa perlu dipahami adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan. Sehingga perlu manajemen pola makan dan pola minum yang tepat agar terlaksana.
Adapun kegiatan penelitian adalah proses menganalisis masalah dan mencari solusinya secara ilmiah. Kemudian pengembangan mencakup kegiatan publikasi hasil penelitian. Baik dalam bentuk jurnal, prosiding, maupun buku ilmiah.
Kewajiban ketiga dosen sepanjang semester baik di hari biasa maupun di bulan puasa adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Mencakup aktivitas implementasi hasil penelitian maupun penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan dosen kepada masyarakat langsung.
Kewajiban yang terakhir bagi dosen di ranah akademik adalah melaksanakan tugas penunjang, yakni tugas yang menunjang pelaksanaan aktivitas tri dharma. Contohnya:
Baca Juga : 10 Kegiatan Produktif Saat Ramadhan yang Bisa Dilakukan
Menyadari betul bahwa selama bulan Ramadhan kewajiban seorang dosen adalah tetap, atau tidak ada dispensasi. Maka penting bagi dosen untuk melakukan manajemen ibadah puasa dengan baik. Mulai dari pengaturan pola makan dan minum.
Salah satu upaya agar dosen bisa lancar dalam melaksanakan seluruh kewajibannya adalah meminimalisir munculnya rasa haus. Berikut beberapa cara agar tidak haus saat puasa yang cocok diterapkan kalangan dosen:
Cara pertama adalah mengatur asupan minum saat sahur dan buka puasa. Alasannya, karena rasa haus yang dirasakan saat puasa bisa lebih parah jika asupan cairan kurang dan bahkan mengalami dehidrasi.
Dianjurkan untuk minum setidaknya 8 gelas per hari. Silahkan diatur porsi saat sahur dan berbuka. Misalnya 3 gelas saat sahur dan 5 gelas saat buka puasa. Mulai dari adzan maghrib sampai pergi tidur malam.
Untuk sahur, usahakan untuk menimun air putih yang hangat untuk membantu mengatasi rasa haus yang berlebih. Tepat sekali! Kami mempunyai tips bangun sahur dan dampak puasa tidak sahur bagi kesehatan yang penting untuk diketahui dosen.
Cara kedua adalah mengurangi aktivitas, khususnya aktivitas yang membuat tubuh keluar keringat banyak. Misalnya, jika di hari biasa jalan kaki dari rumah ke kampus untuk mengajar. Maka saat puasa bisa naik kendaraan dulu, baik pribadi maupun kendaraan umum.
Cara agar tidak haus saat puasa juga bisa dengan memperbanyak asupan buah-buahan. Silahkan diperbanyak asupannya saat sahur maupun berbuka. Sebab selain kaya akan vitamin dan mineral, buah-buahan juga tinggi air yang bisa mencegah dehidrasi selama berpuasa.
Rasa haus bisa dengan mudah dirasakan saat mengkonsumsi makanan pedas maupun asin. Jadi, agar para dosen tidak kehausan parah saat berpuasa maka hindari makanan dengan karakter seperti ini.
Mandi lebih sering bisa dijadikan cara agar tidak haus saat puasa. Sebab dengan cara ini maka suhu tubuh bisa lebih turun dan mengontrol rasa haus dengan lebih mudah. Selain mandi bisa juga dengan berendam di bathtub, mencuci wajah, memakai face mist, dan sejenisnya.
Baca Juga : 5 Cara Mengontrol Emosi Saat Mengajar di Bulan Ramadhan
Minuman tertentu diketahui mengandung kafein, misalnya teh dan kopi. Kafein diketahui merupakan senyawa diuretik yang mengikat cairan dan mengeluarkannya dari tubuh. Efeknya, bisa meningkatkan keinginan berkemih dan mudah dehidrasi.
Jadi, mencegah haus saat puasa bisa dengan menghindari asupan kafein atau membatasinya jika selama ini sudah terbiasa. Asupan kafein yang terkontrol mencegah dehidrasi sehingga tidak mudah haus.
Berikutnya adalah menggunakan baju yang nyaman dan dari bahan yang mudah menyerap keringat. Kenapa? Sebab, pakaian yang dikenakan jika bahan dan ukurannya tidak pas bisa membuat badan mudah kepanasan.
Pada akhirnya akan berkeringat berlebihan dan memicu rasa haus. Oleh sebab itu, para dosen bisa menghindari baju-baju yang bisa memicu produksi keringat. Kenakan kemeja dan celana dari bahan katun yang mudah menyerap keringat.
Suhu di sekitar yang cukup panas bisa menyebabkan tubuh berkeringat banyak dan memicu rasa haus. Jadi, cara agar tidak haus saat puasa sebaiknya menurunkan suhu di lingkungan sekitar.
Lingkungan luar ruangan tentu susah dikontrol karena sudah ketetapan dari Tuhan mengenai seberapa tinggi suhunya. Namun, jika di dalam ruangan silahkan menyalakan kipas angin atau mungkin AC. Sehingga dosen nyaman menjalankan kewajibannya dan ibadah puasa tetap lancar.
Cara berikutnya yang bisa dilakukan adalah meminimalkan kontak dengan matahari. Selama bulan Ramadhan ada baiknya meminimalkan aktivitas di tengah lapangan jika memang memungkinkan.
Sebab, paparan sinar matahari apalagi di waktu tengah hari bisa membuat tubuh kepanasan dan berkeringat banyak. Jika dialami maka akan mudah haus, maka perlu diminimalkan agar puasa tidak terganggu dengan rasa haus berlebihan.
Cara yang terakhir untuk mengontrol rasa haus selama puasa adalah mengakhirkan saat makan sahur atau sahur di akhir waktu (mendekati imsak). Langkah ini ternyata termasuk ibadah sunnah dan sangat tepat dijalankan selama bulan Ramadhan.
Tak hanya itu, mencoba sahur di detik-detik menjelang akhir membantu mendapat asupan sebelum berpuasa sekitar 13 jam. Sehingga tubuh mendapat asupan cairan dan makanan sebagai sumber energi yang cukup untuk beraktivitas seharian.
Dengan beberapa cara agar tidak haus saat puasa tersebut, maka dosen akan terbantu untuk melaksanakan kewajibannya dengan baik. Sehingga tetap bisa memenuhi beban kerja sekaligus puasa yang dijalankan tetap lancar.
Baca Juga :
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…
Mengacu pada Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024, ada aturan terkait kriteria publikasi bagi Profesor (Guru…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Memasuki bulan November 2023 kemarin, terdapat daftar jurnal discontinued Scopus terbaru yang tentu perlu diperhatikan.…