Setiap tahunnya, pemerintah mendorong pelaksanaan kegiatan riset atau penelitian di lingkungan perguruan tinggi. Melalui Kemendikbudristek, ribuan riset didanai pemerintah di perguruan tinggi yang berada di bawah naungannya di tahun 2022 ini.
Sebagai upaya untuk memotret riset di perguruan tinggi tersebut, Kemendikbudristek kemudian merilis Buku Katalog Riset Perguruan Tinggi pada Rabu (13/12/2023) di Jakarta. Perilisan buku ini diharapkan bisa menunjukan kekuatan dan keunggulan riset di setiap perguruan tinggi.
Dikutip melalui laman Dikti, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Buku Katalog Riset Perguruan Tinggi.
Peluncuran ini dilakukan pada Rabu (13/12/2023) kemarin yang bertepatan dengan dilaksanakannya kegiatan Anugerah Diktiristek 2023. Sesuai dengan namanya, buku ini merupakan katalog riset yang berisi daftar kegiatan riset di lingkungan perguruan tinggi yang dinaungi Kemendikbudristek.
Buku katalog tersebut memiliki tajuk “Katalog Riset Perguruan Tinggi Bidang Fokus Pangan, Kesehatan dan Obat Tahun 2022”. Isi buku katalog riset ini adalah seluruh kegiatan riset di perguruan tinggi pada bidang pangan dan kesehatan di tahun 2022.
Seluruh riset yang masuk ke dalam buku katalog ini adalah riset yang didanai oleh anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Penelitian tahun 2022. Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng juga hadir dalam acara tersebut.
“Saya sangat menyambut baik dan mengapresiasi terbitnya buku “Katalog Riset Perguruan Tinggi Bidang Fokus Pangan, Kesehatan dan Obat Tahun 2022” yang disusun oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM),” ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam.
Lebih lanjut, Nizam juga menjelaskan bahwa isi dari buku katalog ini adalah seluruh kegiatan riset terbaik di masing-masing perguruan tinggi. Sehingga riset tersebut bisa diakses informasi dan hasil risetnya oleh masyarakat luas.
Peluncuran Buku Katalog Riset tersebut pun ditandai secara simbolis melalui penyerahan Buku Katalog Riset oleh M. Faiz Syuaib kepada Nizam. Kegiatan simbolis ini dijelaskan dilakukan sebelum sesi pengumuman Anugerah Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat di ajang Anugerah Diktiristek 2023.
Tahun 2023, menjadi tahun pertama dimana Buku Katalog Riset diluncurkan dan dalam versi cetak atau fisik. Pada masa mendatang, pihak DRTPM berencana untuk menyediakan katalog riset secara elektronik. Sehingga akan diupayakan penyediaan E-Katalog Riset.
Dengan hadirnya E-Katalog Riset maka diharapkan bisa memberikan akses lebih mudah dan praktis kepada masyarakat luas. Sehingga bisa mengetahui daftar riset unggulan di perguruan tinggi yang dinaungi dan didanai oleh Kemendikbudristek.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut M. Faiz Syuaib juga menjelaskan akan terus mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas riset di perguruan tinggi. Sebab riset tersebut akan mendorong perkembangan IPTEK di Indonesia dan juga di dunia.
“Perguruan tinggi memiliki peran penting bagi masyarakat sebagai mesin pencipta ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu menyejahterakan dan memajukan berbagai aspek kehidupan,” kata Faiz.
“Dalam menghasilkan iptek dan inovasi, tidak akan mungkin bisa dilakukan perguruan tinggi tanpa melalui proses riset. Oleh karena itu, riset menjadi pilar utama bagi perguruan tinggi, di mana Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek melalui DRTPM akan terus berupaya memperbaiki kuantitas serta kualitas riset perguruan tinggi,” imbuhnya.
Dikutip melalui Buku Katalog Riset Perguruan Tinggi Tahun 2022. Disebutkan ada 1.881 riset di bidang Kesehatan dan Obat yang didukung pendanaan senilai Rp172 miliar. Sedangkan di bidang pangan ada 1.102 riset dan didukung Rp95,3 miliar dari dana BOPTN anggaran tahun 2022.
Mau membaca bukunya? Silakan kunjungi halaman Panduan di web Bima.
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…