Anda pernah merasa blank waktu presentasi? Nah berikut adalah cara untuk menyelematkan presentasi Anda. Yuk terapkan 4 teknik presentasi berikut.
Mungkin Anda pernah berada pada situasi presentasi yang berjalan dengan baik, namun tiba-tiba pikiran Anda kosong, gugup, bahkan Anda terdian dan tidak tahu akan membahas apa di bagian selanjutnya dalam presentasi Anda.
Saat Anda berdiri di depan audiens dan mencoba mengingat apa yang akan Anda sampaikan selanjutnya, namun yang Anda dapati pada diri hanyalah keheningan dan kecanggungan yang muncul di dalam ruangan. Yah keadaan tersebut adalah blank.
Tentunya situasi tersebut serasa benar-benar mengerikan. Bahkan persiapan yang baik pun tidak menjamin bahwa tidak akan melupakan point apa saja yang hendak disampaikan.
Nah, kabar baiknya adalah ternyata ada 4 teknik yang dapat diterapkan untuk meyelematkan Anda selama momen mengerikan ketika pikiran Anda kosong. Berikut uraiannya.
4 teknik presentasi yang pertama untuk atasi blank adalah ungkapkan kembali dengan kalimat Anda sendiri apa yang baru saja Anda katakan.
Katakanlah sesuatu, misalnya “Jadi, kembali apa yang sudah kita pelajari, saya sudah membahas bagaimana X dan Y relevan …” akan memberi Anda waktu sejenak untuk mengingat point Z dan membingkainya sebagai point yang sedang Anda bangun.
Tentu saja, pengungkapan kembali dengan menggunakan kalimat Anda sendiri yang tepat adalah sebuah seni tersendiri.
Dalam melakukan pengungkapan kembali dengan kalimat Anda sendiri, Anda dapat menggunakan isyarat verbal untuk membantu audiens Anda mengenali bahwa Anda melakukan pengungkapan kembali dengan kalimat Anda sendiri. Misalnya, “Intinya adalah…” atau “Yang penting untuk diingat adalah…” atau “Poin utama yang Anda harus….”
Teknik presentasi atasi blank kedua, yaitu ajukan pertanyaan kepada audiens Anda. Pertanyaan yang Anda ajukan bisa berupa pertanyaan retorika. Pertanyaan retorika adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban dari audiens Anda.
Misalnya, “Apa yang tampaknya yang menjadi point terpenting dari yang kita bicarakan dari presentasi hari ini ?” Sebuah pertanyaan memungkinkan Anda untuk mengumpulkan pikiran Anda, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda karena Anda tahu jawabannya. Memberikan jawaban itu kemungkinan besar akan membuat Anda kembali ke alur pembicaraan Anda.
Pertanyaan lain yang berhasil dengan baik meliputi :
“Bagaimana dampak yang baru saja kami bahas terhadap Anda atau pekerjaan Anda?”
“Dalam apa yang baru saja saya sampaikan, apa yang membuat Anda bersemangat atau khawatir?”
“Bisakah Anda membagikan contoh yang menggambarkan apa yang baru saja saya diskusikan?”
Tinjau tujuan presentasi Anda secara keseluruhan. Kalimat yang Anda gunakan untuk teknik ini, bisa berbentuk kesimpulan.
Contohnya: “Jadi kita dapat melihat bahwa [masukkan pesan utama dari presentasi Anda di sini sangat penting.” Saat Anda berjuang untuk mengingat pada point yang ingin Anda katakan, maka taktik ini dapat berfungsi sebagai beranda yang dapat membantu Anda kembali pada pesan Anda secara keseluruhan.
Siapkan catatan point-point penting dari presentasi Anda. Catatan point-point penting dari presentasi Anda ibarat sebuah asuransi dalam presentasi Anda. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan blank di tengah-tengah presentasi.
Dengan adanya catatan tersebut, maka Anda akan terselamatkan. Sehingga, ketika Anda lupa atau blank, Anda ambil jeda sejenak, berjalan menuju catatan anda, baca sebentar dan lanjutkan presentasi seperti biasa. Percayalah, audiens Anda tidak mengetahui jika pada saat itu Anda sebenarnya lupa akan isi presentasi Anda.
Demikianlah, 4 teknik presentasi yang dapat Anda gunakan untuk menyelamatkan presentasi Anda ketika Anda lupa akan point presentasi yang ingin Anda katakan selanjutnya.
Pertama, ungkapkan kembali dengan kalimat Anda sendiri apa yang baru saja Anda katakan.
Kedua, ajukan pertanyaan kepada audiens Anda.
Ketiga, tinjau tujuan presentasi Anda secara keseluruhan.
Keempat, siapkan catatan point-point penting dari presentasi Anda.
Lupa point yang hendak disampaikan dalam presentasi merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi. Itulah fakta hidup. Tetapi, ketika Anda berada di depan banyak orang dan Anda mencoba untuk memikirkan point Anda selanjutnya.
Tetapi semua yang Anda bayangkan dalam pikiran Anda tidak ada, maka kunci untuk pemulihan yang elegan adalah mundur sejenak ke belakang dari apa yang telah Anda sampaikan untuk mendapatkan kembali point Anda selanjutnya. (duniadosen.com)
Sumber: https://erry-ricardo.com
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…