Setiap dosen di Indonesia tentu akan rutin melaksanakan kegiatan penelitian. Maka penting pula untuk memahami apa itu biaya penelitian dan bagaimana mendapatkan sumber pendanaan yang memadai.
Kegiatan penelitian di bidang keilmuan apapun dan untuk permasalahan dalam bentuk apapun, pada dasarnya membutuhkan biaya. Baik untuk biaya perjalanan, biaya penyediaan bahan penelitian, peralatan penelitian, dan sebagainya.
Semakin lama durasi kegiatan penelitian tersebut, semakin besar biaya yang dibutuhkan. Seorang dosen tentu tidak memungkinkan untuk mencukupi kebutuhan biaya tersebut dengan dana pribadi. Maka penting untuk memahami bagaimana cara mendapatkan sumber pendanaan.
Dikutip melalui website resmi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, biaya penelitian adalah biaya yang meliputi biaya perencanaan/proposal, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, pelaporan hasil penelitian, serta diseminasi hasil penelitian.
Secara sederhana, biaya penelitian adalah segala bentuk biaya yang muncul selama kegiatan penelitian berlangsung. Biaya ini bahkan muncul di tahap pra penelitian. Misalnya untuk proses penyusunan proposal usulan sampai biaya perjalanan peneliti mencari lokasi penelitian dan kebutuhan lainnya.
Kegiatan penelitian memang diketahui membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebab sebelum penelitian dilakukan, di tengah proses penelitian, sampai pengurusan publikasi hasil penelitian. Semua membutuhkan biaya, beberapa komponen bahkan membutuhkan nominal dana yang tidak kecil.
Fakta ini membuat kegiatan penelitian baru bisa dijalankan jika memang ada dana yang mendukung. Dosen yang memiliki kewajiban melaksanakan penelitian, biasanya mencari sumber pendanaan yang memadai. Baik dari internal PT yang menaungi, dari pemerintah melalui hibah, maupun dari mitra yang diajak berkolaborasi dalam penelitian.
Pada masa awal penelitian, bahkan sebelumnya, seorang dosen perlu memastikan dana yang didapatkan sudah cukup. Sebab jaminan dana yang memadai akan memastikan penelitian berjalan lancar dan sampai di tahap akhir. Yakni sampai didapatkan hasil penelitian.
Inilah alasan kenapa di dalam proposal penelitian termuat RAB (Rencana Anggaran Biaya). Pada RAB inilah dirinci secara detail komponen biaya yang muncul dari penelitian dan kisaran besarannya. Sehingga ada perkiraan kasar mengenai jumlah biaya penelitian yang dibutuhkan.
Jika memperhatikan syarat dan ketentuan dalam program hibah penelitian dari pemerintah (Ditjen Dikti). Maka biasanya di buku panduan akan dijelaskan secara detail mengenai ketentuan pembiayaan.
Pada bagian ini, biasanya juga dijelaskan mengenai komponen-komponen yang bisa dibiayai dengan dana hibah dan yang sebaliknya. Maka hal ini menunjukan jika dalam kegiatan penelitian ada beberapa biaya yang dianggap kurang berpengaruh pada penelitian.
Batasan komponen yang dibiayai juga mencegah adanya biaya yang membengkak. Sekaligus ada kesadaran dari para penerima program untuk teliti dan menghindari biaya-biaya yang sebenarnya tidak perlu.
Lalu, apa saja yang termasuk di dalam biaya penelitian dan pasti tercakup dalam dana hibah? Mengenai hibah, pihak penyelenggara yang akan menentukan komponen biaya apa saja yang bisa tercakup. Setiap hibah pada akhirnya memiliki ketentuan tersendiri dalam hal ini.
Adapun secara umum, berikut adalah beberapa jenis biaya yang biasanya muncul dalam kegiatan penelitian baik di tahap pra penelitian, berjalannya kegiatan penelitian, dan pasca penelitian:
Biaya penelitian juga mencakup biaya untuk gaji. Baik untuk ketua peneliti, anggota peneliti, dan seluruh SDM lain yang mendukung jalannya penelitian. Sehingga dana penelitian yang didapatkan juga dialokasikan untuk komponen ini.
Hanya saja, pada program hibah, misalnya hibah penelitian Dikti tahun 2024, biaya gaji tim penelitian tidak tercakup. Jadi, jika Anda mengikuti program hibah cek kembali apakah biaya gaji tercakup dalam program pendanaan.
Jika memang tidak, maka sebaiknya tidak dicantumkan di RAB pada proposal usulan. Begitu pula sebaliknya, jika memang tercakup maka silahkan dicantumkan di RAB dan lengkap dengan rincian jumlah SDM disertai tugas yang diemban.
Jenis biaya yang kedua di dalam biaya penelitian adalah biaya pembelian bahan penelitian. Dalam kegiatan penelitian, ada kalanya peneliti perlu membeli bahan untuk proses penelitian tersebut.
Misalnya, seorang dosen meneliti pembuatan yogurt dari jagung. Maka ada kebutuhan untuk membeli bahan berupa jagung, susu, dan bahan lain untuk proses pembuatan yogurt tersebut.
Terkait biaya bahan, tentunya antara satu penelitian dengan penelitian lain berbeda. Tidak tertutup kemungkinan ada penelitian yang tidak membutuhkan bahan sama sekali. Sebab hanya membutuhkan data.
Jenis biaya penelitian yang ketiga adalah biaya pengumpulan data sampai analisis data. Dikutip melalui website crawlbase.com, dijelaskan bahwa proses pengumpulan data membutuhkan biaya.
Biaya yang muncul dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari jenis atau sumber data, sebab ada beberapa sumber yang sifatnya gratis dan ada pula yang berbayar. Kemudian faktor lain seperti jenis data apakah primer atau sekunder, jumlah sumber data, dll.
Secara umum, data primer seperti yang didapatkan dari hasil wawancara lebih mahal. Sebab ada kebutuhan memberi fee kepada narasumber, kecuali jika memang ada kesepakatan tidak ada fee sama sekali.
Biaya data juga akan membengkak jika membutuhkan banyak responden. Mensurvei dan mewawancarai 100 orang tentu butuh biaya lebih sedikit dibanding 500 orang. Sumber data pun sama, jika sumber data dari data statistik yang dibagikan ke publik oleh pemerintah maka otomatis gratis. Namun jika ada di jurnal closed access, maka akan ada biaya yang muncul.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyusunan proposal yang masuk ke dalam tahap pra penelitian juga menimbulkan biaya. Biaya ini masuk ke dalam jenis biaya penelitian.
Umumnya, biaya pembuatan proposal muncul ketika ada proses cetak sampai jilid dan memperbanyak fisik proposal. Misalnya difotokopi sampai beberapa untuk suatu keperluan. Sehingga muncul biaya dan termasuk biaya dalam penelitian.
Biaya penelitian juga mencakup biaya penyewaan peralatan penelitian. Pada beberapa kondisi, kebutuhan peralatan bisa dibeli bukan disewa. Namun, pilihan ini jarang dipakai terutama untuk pemakaian terbatas atau sebentar.
Pembelian peralatan juga umum dilakukan untuk peralatan yang hanya sekali pakai, sehingga tidak memungkinkan untuk menyewa. Biaya ini tercakup dalam dana penelitian, sebab sangat mempengaruhi kelancaran penelitian tersebut.
Biaya berikutnya adalah biaya penyusunan laporan penelitian. Biasanya di tahap akhir penelitian, ketika penelitian sudah selesai maka ada kewajiban menyusun laporan penelitian. Termasuk untuk hibah dengan proses monev (monitoring dan evaluasi) di dalamnya.
Sama seperti biaya pembuatan proposal, biaya dalam penyusunan laporan penelitian baru muncul jika laporan dicetak dan diperbanyak jumlahnya. Sementara untuk laporan yang tidak dicetak maka biaya ini otomatis menjadi tidak ada.
Biaya penelitian yang keenam adalah biaya luaran penelitian. Seperti yang diketahui, semua kegiatan penelitian memiliki hasil. Hasil penelitian ini wajib dipublikasikan oleh peneliti.
Bisa dipublikasikan ke prosiding, jurnal, maupun diterbitkan dalam bentuk buku ber-ISBN. Pada program hibah, akan ada ketentuan luaran wajib dan luaran tambahan. Biaya mengurus luaran ini tercakup dalam hibah tersebut.
Hal ini lumrah, karena publikasi ilmiah menjadi salah satu bukti bahwa penelitian sudah dilakukan dan mendapatkan hasil. Selain itu, publikasinya juga butuh biaya. Apalagi untuk menembus jurnal internasional bereputasi, biayanya bisa sampai belasan atau bahkan puluhan juta Rupiah.
Berikutnya adalah biaya transportasi. Dalam kegiatan penelitian sangat mungkin ada proses menempuh perjalanan. Misalnya perjalanan dari kampus dosen menuju ke tempat survey akan dilakukan.
Biaya perjalanan juga menjadi jenis biaya dalam kegiatan penelitian. Meskipun dalam program hibah kadangkala jenis biaya ini tidak tercakup. Namun, penting untuk menyiapkan anggaran agar kegiatan transportasi lancar dan penelitian juga berjalan baik.
Biaya komunikasi juga menjadi jenis biaya yang sering muncul dalam kegiatan penelitian. Misalnya tim peneliti yang saling berkomunikasi jarak jauh, komunikasi peneliti dengan narasumber, komunikasi dengan pengelola perpustakaan, dll.
Biaya komunikasi ini bia dalam bentuk biaya untuk pembelian kuota internet. Sebab di masa sekarang, kegiatan komunikasi sudah dilakukan secara online via smartphone. Dalam hibah, biasanya jenis biaya ini tidak tercakup dalam program.
Biaya-biaya yang disebutkan merupakan biaya-biaya penelitian yang bersifat umum. Dalam beberapa kasus, penelitian yang dilakukan bisa membutuhkan komponen biaya yang lebih sedikit. Namun, bisa juga lebih banyak dari daftar yang dijelaskan di atas.
Apabila mengikuti program hibah, pastikan membaca ketentuan pendanaan. Sehingga di dalam RAB pada proposal usulan sudah sesuai. Dimana tidak mencantumkan komponen yang tidak tercakup, sehingga memperbesar kemungkinan lolos seleksi.
Seperti yang dijelaskan sekilas di awal, sumber dana untuk menutupi kebutuhan biaya penelitian dosen ada banyak. Setidaknya ada 4 sumber utama. Dimulai dari dana internal PT yang menaungi dosen tersebut, kemudian dana hibah dari pemerintah, dana dari mitra yang bekerjasama dalam penelitian, dan dana dari masyarakat maupun donasi.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dosen untuk mendapatkan sumber biaya penelitian:
Bagi dosen, cara pertama yang bisa dilakukan untuk mendapatkan biaya penelitian adalah mengajukan ke kampus atau PT. Seperti yang dijelaskan, setiap PT menyediakan dana internal untuk mendukung keperluan dosen.
Terutama dalam menjalankan aktivitas tri dharma, dan penelitian termasuk di dalamnya. Biasanya disebut dengan dana insentif penelitian. Dosen dan mahasiswa biasanya diperbolehkan untuk mengajukan dana ini.
Jadi, silahkan mengajukan dana insentif penelitian di PT. Ikuti prosedur dan penuhi persyaratan yang ditetapkan. Jika bingung, silahkan berkonsultasi dengan dosen senior maupun admin PT.
Dikutip melalui Quora, salah satu pemilik akun menjelaskan jika biaya penelitian bisa didapatkan dari program hibah pemerintah. Pemerintah Indonesia sendiri melalui berbagai kementerian dan lembaga rutin memberi hibah penelitian.
Misalnya hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari Kemendikbudristek maupun Kemenag. Kemudian dari BRIN dan masih banyak lagi lembaga pemerintah yang memberi hibah penelitian.
Meski sifatnya kompetitif, akan tetapi setiap kali hibah dibuka biasanya menerima ratusan proposal. Hal ini disesuaikan dengan total anggaran yang tersedia di program hibah tersebut.
Jadi, tidak ada salahnya berpartisipasi dan siapa tahu beruntung menjadi penerima hibah. Dana hibah akan mendukung pemenuhan biaya-biaya dalam penelitian. Termasuk biaya pengurusan publikasi jurnal, penerbitan buku, pengurusan Paten, dll.
Cara ketiga dalam upaya dosen mendapatkan biaya penelitian adalah mengikuti program hibah internasional. Sering disebut dengan istilah research grant. Hibah penelitian internasional ini bisa disediakan pemerintah negara lain, PT di negara lain, dan organisasi atau yayasan swasta di luar negeri.
Biasanya untuk research grant ini memang lebih sulit ditembus dibanding hibah dari pemerintah. Alasannya tentu saja karena yang berpartisipasi lebih banyak, yakni dari peneliti di seluruh dunia.
Meskipun begitu, tetap ada kesempatan untuk lolos seleksi dan menjadi penerima program. Apalagi jika memang rencana penelitian yang dimiliki bagus, menarik, dan sejenisnya. Hibah yang didapatkan juga akan memfasilitasi jalannya penelitian sampai pengurusan luaran.
Cara keempat untuk dosen bisa mendapatkan sumber biaya penelitian adalah mengajukan ke lembaga nonpemerintah. Ada banyak organisasi dan yayasan yang dikelola swasta bersedia mendukung pendanaan penelitian.
Biasanya mereka akan memberi persetujuan ketika isi penelitian juga bermanfaat untuk mereka. Misalnya di suatu organisasi yang pada penelitian yang diusulkan bisa membantu tata kelola organisasi tersebut.
Intinya, ketika penelitian yang dilakukan bisa memberi manfaat pada pencapaian visi dan misi lembaga nonpemerintah. Maka akan cenderung lebih mudah mendapat hibah dari mereka.
Selain mengajukan permohonan biaya penelitian dari beberapa pihak yang dijelaskan di atas. Para dosen juga bisa mengandalkan dana pribadi. Hanya saja pilihan ini jarang dipakai, karena memang biaya penelitian tidak murah. Apalagi untuk dosen di Indonesia yang rata-rata masih berjuang dengan gaji yang terbilang kecil.
Membantu lebih memahami lagi apa itu biaya penelitian dan bagaimana penyusunannya dalam RAB pada proposal dan laporan penelitian. Maka berikut beberapa contoh RAB yang bisa dipelajari:
Kegiatan | Harga | Jumlah | Total |
Penyusunan proposal | |||
Alat tulis | Rp50.000,- | Rp50.000,- | |
Penggandaan | Rp100.000,- | Rp100.000,- | |
Jilid | Rp50.000,- | Rp50.000,- | |
Seminar Proposal | Rp50.000,- | Rp50.000,- | |
Persiapan Penelitian | Rp50.000,- | Rp50.000,- | |
Pelaksanaan Penelitian | |||
Perijinan | Rp250.000,- | Rp250.000,- | |
Transportasi | Rp100.000,- | Rp100.000,- | |
Penggandaanangket dankuesioner | Rp50.000,- | Rp50.000,- | |
Souvenir responden | Rp7000,- | 100 | Rp700.000,- |
Penyusunan Hasil Penelitian | Rp100.000,- | Rp100.000,- | |
Seminar Hasil penelitian | Rp100.000,- | Rp100.000,- | |
Revisi Hasil Penelitian | Rp100.000,- | Rp100.000,- | |
Penggandaan dan Jilid | Rp100.000,- | Rp100.000,- |
Rincian biaya penelitian
Maksud | Jumlah | Biaya (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa mobil untuk penggalian data | 4 | 500.000 | 2.000.000 |
Uang transport peserta FGD | 20 | 50.000 | 1.000.000 |
Bantuan biaya akomodasi tim peneliti ke seminar nasional | 3 | 100.000 | 300.000 |
Maksud | Jumlah | Biaya (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa kamera DSLR Canon 6D | 11 | 150.000 | 1.650.000 |
Sewa LCD proyektor Epson EB-X100 dan layar-tripod | 8 | 150.000 | 1.200.000 |
Sewa handycam JVC MG-335 | 2 | 1000.000 | 200.000 |
Maksud | Jumlah | Biaya (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Pelaporan: cetak laporan dan CD | 10 | 50.000 | 500.000 |
Publikasi | 1 | 500.000 | 500.000 |
Penelusuran pustaka | 1 | 1.000.000 | 1.000.000 |
Itulah penjelasan rinci mengenai biaya penelitian. Pemahaman tentang topik ini tentu penting bagi dosen. Sebab rincian biaya dalam penelitian yang tepat dan lengkap akan memudahkan dosen mendapatkan sumber dana yang tepat.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…