Jepara – Memasuki era revolusi industri 4.0, dosen sebagai pendidik harus mampu mengubah cara lama dalam penyampaian pembelajaran kepada mahasiswa. Tantangan era ini menghadapkan kepada kompetensi dosen yang mau tak mau berinovasi untuk bagaimana merubah cara belajar, cara pandang, serta cara bertindak mahasiswa di berbagai bidang. Sehingga mengharuskan dosen lebih banyak memiliki inovasi dan kreativitas dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa.
Terkait dengan perihal di atas, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Dosen dengan tema “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Memasuki Revolusi Industri 4.0”, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dosen untuk berinovasi terkait bahan ajar agar selalu up to date dalam menyalurkan materi perkuliahan kepada mahasiswa.
Kegiatan workshop peningkatan kompetensi dosen itu diselenggarakan pada Selasa, (26/02/2019) lalu, bertempat di ruang seminar Pascasarjana Unisnu Jepara dan diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari 6 dosen Prodi PGPAUD, 6 dosen Prodi PGSD serta 4 dosen masing-masing dari Prodi PAI dan PBI FTIK Unisnu Jepara. Kegiatan ini mendatangkan narasumber Farid Ahmadi, M.Kom., Ph.D., yaitu seorang akademisi juga dosen Prodi PGSD Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Workshop ini disambut dan dimanfaatkan dengan baik oleh peserta, terbukti dengan antusias mereka dalam berdiskusi untuk menajamkan pemahaman dan materi yang disampaikan narasumber. ”Kegiatan Workshop yang menarik, narasumber sangat interaktif dengan peserta, langsung praktik, sharing bersama dan memberikan banyak inovasi dan pemahaman tentang inovasi bahan ajar yang kreatif,” ungkap Dicky Setiardi, M.Pd., dosen peserta workshop dari prodi PGSD yang juga Kaprodi PGSD Unisnu Jepara.
Drs. H. Mahalli, M.Pd., Dekan FTIK Unisnu Jepara secara resmi membuka kegiatan workshop. Dalam sambutan beliau menyampaikan harapannya, melalui kegiatan ini dosen bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan bisa menghasilkan produk yang nantinya diaplikasikan kepada mahasiswa serta meningkatkan kompetensi dosen. ”Wawasan kita perlu ditingkatkan, tren positif dari berkembanganya mahasiswa PGSD Unisnu patut kita ikuti dengan peningkatan kompetensi dosen,” imbuhnya dalam sambutan pembukaan.
Pada sesi penutupan acara, tidak lupa narasumber memberikan pesan kepada peserta workshop, ”Workshop ini diharapkan sebagai pemacu dosen untuk berinovasi mengenai bahan ajar, dari yang bersifat semi konfensioal atau mengandalkan buku dan jurnal beralih menggunakan E-Learning menggunakan aplikasi moodle dan E-Book digital berbasis Blended Learning, melalui cara ini pembelajaran akan lebih menarik, inovatif, dan memotivasi mahasiswa,” ungkap Farid dilansir unisnu.ac.id.
Redaksi
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…