Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Sistem Informasi Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), Anton Kuswoyo, S.Si., M.T., merasa bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan organisasi kemahasiswaan (ormawa) maupun unit kegiatan kemahasiswaan (UKM). Terlebih saat terjadinya wabah Covid-19 (nama penyakitnya) sekarang ini, baginya dosen harus miliki cara untuk mengajak mahasiswanya terlibat dalam hadapi wabah Coronavirus (nama virusnya).
Bagi Anton perlu pendekatan yang tepat dalam memberikan pengertian dan mengajak mahasiswa terlibat menghadapi wabah Coronavirus ini. Terlibat dalam artian mengurangi kegiatan dan berada di rumah saja. Terlebih kepada mahasiswa yang biasanya aktif, mau tidak mau harus mengurangi kegiatannya dan melakukan segala aktifitas di rumah saja selama wabah ini berlangsung.
Latih Softskill di Masa Pandemik Corona
Yang dilakukan Anton selama ini sebagai dosen yang juga menjabat sebagai wakil direktur bidang kemahasiswaan, adalah membimbing mahasiswa agar memiliki softskill yang berguna bagi masa depan.
“Prestasi akademik saja tidak cukup, mahasiswa harus memiliki softskill di bidang komunikasi, integritas, kepemimpinan (leadership), kemampuan bekerja sama tim, mampu beradaptasi dengan cepat (adabtable), meski harus diasah ketika di rumah saja atau selama masa pandemic wabah corona ini baik melalui presentasi atau kuliah online,” ungkapnya kepada duniadosen.com.
Berikan Pengertian akan Adanya Wabah
Bagi Anton cara menghadapi ratusan mahasiswa dengan dengan berbagai karakter yang berbeda-beda menjadi hal yang biasa. Bahkan sangat sering mahasiswa yang datang padanya, membawa berbagai masalah yang harus diselesaikan. Baik itu masalah kemahasiswaan, ormawa, UKM, hingga masalah pribadi.
Memang menjadi tantangan besar bagi dosen untuk bisa mengubah pola pikir mahasiswa dan menyadarkan mahasiswa. Karena mahasiswa terkadang mempunyai pemikiran dan kemauan sendiri.
“Namun dengan cara yang halus, bicara dari hati ke hati, akhirnya mahasiswa pun dapat mengikuti saran yang diberikan. Misalnya, saat sedang terjadi wabah Corona, masih ada saja mahasiswa yang mengajukan kegiatan kemahasiswaan. Maka dengan memberikan pengertian dan nasihat, akhirnya mahasiswa mau membatalkan kegiatan tersebut,” ungkapnya.
Dilain kesempatan, kegiatan kemahasiswaan juga kadang tak pandang hari libur. Sabtu Minggu terkadang Anton juga tetap menghadiri berbagai kegiatan kemahasiswaan, misalnya Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu (sebelum ada wabah Corona). Bahkan sampai tengah malam Anton hadir di acara LKMM.
Pihak kampus Politala pun mengajak mahasiswanya hadapi wabah Coronavirus ini dengan mengalihkan perkuliahan ke sistem online. Pihak kampus memberlakukan sistem tersebut sampai situasi wabah Corona benar-benar aman. Kegiatan kemahasiswaan juga dihentikan sementara waktu ini. ”Kami mengikuti himbauan dan aturan dari pemerintah,” kata Anton.
Asah Kemampuan Berpikir Kreatif
Anton berharap, mahasiswa tetap mengasah kemampuan dan berpikir kreatifnya meski berkegiatan di rumah saja. Tentunya masih dalam koridor positif. Misalnya, banyak membaca buku untuk menambah wawasan, melakukan penelitian pribadi, dan yang lainnya.
Dosen yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanah Laut ini juga turut aktif dalam upaya pencegahan wabah Corona. Baru-baru ini menghadiri pertemuan rapat pencegahan Virus Corona (Covid-19) bersama Pemerintah Daerah, Kementerian Agama, MUI, FKUB, dan tokoh-tokoh semua agama di Kabupaten Tanah Laut.
Hasil rapat tersebut disepakati bahwa kegiatan keagamaan semua agama untuk sementara waktu ini diliburkan. Kegiatan keagamaan yang dimaksud adalah pengajian, majelis taklim, yasinan, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren, dan sejenisnya.
Berikan Contoh Berkegiatan Positif Selama Pandemik
Beberapa waktu lalu, Anton juga mengadakan kegiatan penyemprotan disinfektan di masjid, musala, dan ponpes khususnya yang ada di lingkungan DPD LDII Kabupaten Tanah Laut. Ia juga mengadakan pemeriksaan kesehatan santri ponpes, bekerja sama dengan puskesmas setempat.
Bagi Anton yang juga Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tanah Laut, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabuaten Tanah Laut ini hal tersebut juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sebagaimana menjadi tugas wajib dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi. (duniadosen.com)