Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia. Bagi para dosen yang berencana melanjutkan studi doktoral dijamin akan menunggu program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) dibuka pendaftarannya. BUDI termasuk ke dalam program beasiswa bergengsi yang digagas pemerintah untuk membantu para dosen melanjutkan studi S3 baik di dalam maupun luar negeri.
Beasiswa pendidikan tinggi memang akan sangat dibutuhkan oleh para dosen agar bisa meraih gelar tertinggi, yakni S3 (Doktor maupun PhD). Sebab karir dosen juga ikut ditentukan oleh jenjang pendidikan tertinggi yang berhasil diraih. Misalnya saja jika ingin menjadi Guru Besar maka harus sudah lulus S3.
Melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang tertinggi tidak lagi terasa sulit bagi kalangan dosen, karena banyak beasiswa bisa diraih. Jika berhasil menorehkan prestasi selama berkarir sebagai dosen, maka kesempatan meraih beasiswa juga semakin tinggi. Termasuk BUDI yang bisa mengantarkan dosen kuliah S3 gratis.
Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia atau BUDI merupakan program beasiswa yang menjadi hasil kerjasama antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Beasiswa ini digelar dalam rangka meningkatkan kualifikasi dan kompetensi dosen di Indonesia.
Kerjasama antara dua lembaga pemerintahan ini menjadi bukti bahwa pemerintah sangat serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dimulai dengan program meningkatkan kompetensi atau kualitas para dosen di Indonesia. Sebab dosen yang berkualitas akan membuka jalan bagi perguruan tinggi untuk mencetak lulusan berkualitas juga.
Kualitas dosen bisa ditingkatkan dengan banyak cara, dan salah satunya adalah meraih pendidikan setinggi mungkin. Yakni sampai jenjang S3 atau Doktor untuk bisa menjadi ahli di suatu bidang keilmuan. Semakin banyak dosen di Indonesia yang meraih gelar Doktor semakin banyak tenaga ahli dimiliki Indonesia dan aktif menjadi tenaga pendidik.
Sesuai dengan nama program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia dan penjelasan sekilas sebelumnya. Beasiswa ini memang secara khusus hanya ditujukan untuk para dosen di Indonesia yang berencana melanjutkan pendidikan S3. Melalui program beasiswa ini pula para dosen tidak hanya bisa kuliah S3 gratis di dalam negeri namun juga di luar negeri.
Para dosen bisa memilih kampus manapun selama sesuai dengan persyaratan dan aturan yang berlaku. Jika ingin melanjutkan S3 di dalam negeri maka para dosen penerima BUDI bisa kuliah di kampus dalam negeri yang diinginkan. Sebaliknya, jika ingin kuliah di luar negeri maka dosen yang bersangkutan juga bisa memilih kampus terkemuka di negara lain.
Sebagaimana program beasiswa pada umumnya, BUDI juga memiliki sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi para dosen yang ingin mendapatkan beasiswa ini. Persyaratan di dalam program BUDI sendiri terbagi menjadi 3 (tiga) kriteria, dan berikut detailnya:
Persyaratan yang pertama adalah berkaitan dengan kriteria dosen, apakah memenuhi persyaratan yang ditetapkan di dalam program BUDI atau sebaliknya. Kriteria dosen ini mencakup:
Pertama, adalah bekerja penuh waktu sehingga program BUDI sendiri tidak diperuntukan bagi dosen yang mengajar paruh waktu. Biasanya hanya dosen yang statusnya sudah tetap sehingga mengajar secara penuh di sebuah perguruan tinggi.
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, selain dosen wajib bekerja penuh waktu juga berstatus sebagai dosen tetap. Sehingga sudah memiliki SK dosen tetap di salah satu perguruan tinggi di Indonesia.
Syarat berikutnya adalah memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) untuk dosen PNS maupun non PNS. Atau memiliki NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus) untuk Dosen untuk para dosen yang diangkat perguruan tinggi berdasarkan perjanjian kerja.
Selain persyaratan dari kriteria dosen yang dijelaskan di atas, para dosen yang berencana mengikuti program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia. Juga harus memenuhi sejumlah kriteria penilaian dimana ada 4 (empat), yaitu:
Jika dua kriteria yang menjadi persyaratan program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia di atas sudah dipenuhi. Maka para dosen yang menjadi calon peserta beasiswa bisa mendaftar secara online, yakni di laman resmi milik LPDP. Selama proses pendaftaran dosen akan mengisi formulir pendaftaran.
Kemudian melampirkan sejumlah persyaratan administrasi yang sudah ditentukan oleh pihak Kemenristekdikti maupun LPDP. Persyaratan antara beasiswa S3 di dalam dan luar negeri terdapat perbedaan kecil. Maka para peserta perlu membaca dengan detail panduan dan pedoman pendaftarannya seperti apa.
Adapun berbagai persyaratan dan ketentuan lain yang wajib dipenuhi peserta beasiswa selama proses pendaftaran adalah sebagai berikut:
Jika sudah memenuhi sejumlah persyaratan dan ketentuan yang dijelaskan di atas. Maka para dosen bisa menunggu pengumuman, sebab di dalam program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia seleksi penerima beasiswa dilakukan sebanyak 4 (empat) tahapan. Yaitu:
Tahapan pertama adalah seleksi administrasi, yakni menyeleksi calon peserta penerima BUDI melalui kelengkapan dokumen persyaratan. Detailnya sudah dijelaskan di atas.
Tahapan kedua, bagi peserta yang dinyatakan lulus pada tahap administrasi akan mengikuti seleksi berbasis komputer. Tes ini akan menguji tiga bentuk kemampuan dosen. Yaitu Tes Potensi Akademik, Soft Kompetensi, dan juga On The Spot Writing.
Bagi peserta BUDI yang lolos pada tahap seleksi berbasis komputer maka akan masuk ke tahap seleksi substansi. Yakni terdiri atas proses verifikasi terhadap dokumen asli pendaftaran, Leaderless Group Discussion (LGD), dan juga proses wawancara.
Jika sudah sampai di tahap wawancara, maka para peserta Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia tinggal menunggu pengumuman final. BUDI di tahun-tahun sebelumnya menyampaikan pengumuman kelulusan secara online, melalui website LPDP. Sehingga para peserta bisa mengecek hasilnya secara real time.
Dari penjelasan di atas maka bisa diketahui bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Sekalipun sudah memenuhi persyaratan secara administrasi, para dosen calon peserta BUDI juga harus mengikuti tahapan seleksi. Pasalnya peminat program beasiswa ini sendiri sangat banyak dan kuota yang disediakan pemerintah juga masih terbatas.
Supaya lebih lancar, maka menjelang pendaftaran atau jauh-jauh hari sebelumnya sudah melakukan sejumlah persiapan. Utamanya adalah persiapan administrasi, dan berikut detail dokumen yang perlu diurus sebelumnya:
Dokumen pertama yang perlu disiapkan adalah LoA atau Letter of Acception. Secara sederhana LoA bisa didefinisikan sebagai surat pengantar yang disusun oleh sebuah perguruan tinggi. Isi surat tersebut adalah menyatakan seseorang sudah diterima menjadi mahasiswa di PT tersebut tanpa syarat.
Dari penjelasan sebelumnya, para peserta tidak harus melampirkan LoA pada saat pendaftaran. Bisa dilampirkan pada saat sudah 100% diterima menjadi peserta penerima BUDI. Hanya saja, mencoba mengurusnya sejak dini jika memang memungkinkan tentu perlu dilakukan sebagai antisipasi.
Dokumen kedua yang harus disiapkan oleh peserta Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia adalah salinan ijazah dan transkrip nilai yang kemudian dilegalisir. Bagi lulusan S2 di perguruan tinggi dalam negeri, legalisir dilakukan oleh pimpinan maupun pejabat di kampus tersebut.
Sedangkan untuk peserta yang memiliki ijazah S2 dari perguruan tinggi luar negeri. Maka legalisir membutuhkan tanda tangan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes Indonesia di negara dimana studi dilakukan.
Dokumen berikutnya adalah bukti memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik sesuai penjelasan sebelumnya. Mencakup hasil nilai tes TOEFL, TOEIC, atau PTE. Peserta bisa memilih salah satunya untuk dilampirkan dalam memenuhi persyaratan administrasi.
Biasanya hasil tes kemampuan bahasa Inggris berlaku selama 2 tahun dan sebaiknya dilakukan di lembaga resmi yang diakui oleh pemerintah. Jadi, cek dulu daftar lembaga tes yang sudah diakui tersebut sehingga sertifikat hasil tes bisa dimanfaatkan untuk melamar BUDI.
Berikutnya adalah menyiapkan sertifikat Bahasa Pengantar di Perguruan Tinggi yang dituju. Biasanya sertifikat ini juga berlaku selama 2 tahun dan bisa diurus jauh-jauh hari agar tidak terlalu mepet dengan deadline.
Dokumen selanjutnya adalah usulan penelitian atau proposal penelitian. Formatnya sendiri sudah ditentukan oleh BUDI, sehingga penyusunannya tinggal disesuaikan. Bagaimana jika proposal sudah disetujui? Maka bisa dikonsultasikan dulu dengan pihak terkait, apakah perlu diubah sesuai format dari BUDI atau sebaliknya.
Berikutnya adalah menyusun LoM atau Letter of Motivation yang kemudian bisa disebut juga dengan istilah Motivation Letter. Merupakan esai yang isinya disesuaikan dengan kondisi dan pencapaian masing-masing dosen calon penerima program BUDI.
Dokumen berikutnya adalah surat ijin untuk melamar beasiswa BUDI dikeluarkan oleh Rektor maupun Wakil Rektor untuk dosen yang mengajar di PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Sedangkan untuk dosen di PTS (Perguruan Tinggi Swasta) surat ijin dikeluarkan oleh koordinator Kopertis Wilayah masing-masing.
Terakhir adalah menyiapkan sejumlah surat pernyataan, formatnya sendiri sudah ditentukan oleh program BUDI. Mencakup surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa lain, surat pernyataan pulang ke negara asal (Indonesia) setelah menyelesaikan studi S3 di luar negeri, dan lain sebagainya.
Banyaknya dokumen yang harus disiapkan membuat calon penerima BUDI perlu menyiapkannya jauh-jauh hari. Sehingga sudah memiliki persiapan, setidaknya untuk dokumen yang memiliki masa berlaku panjang. Seperti hasil tes TOEFL yang berlaku selama 2 tahun sehingga pada hari H pendaftaran tinggal mengurus persyaratan lainnya.
Peminat Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia memang sangat banyak, sebab termasuk beasiswa penuh dan bergengsi. Dosen dengan segudang prestasi memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan beasiswa ini. Supaya bisa lolos seleksi yang terdiri dari empat tahap sesuai penjelasan sebelumnya.
Maka untuk memperbesar peluang bisa lolos perlu mencoba menerapkan beberapa tips di bawah ini:
Tips pertama adalah menguatkan niat untuk melanjutkan studi, karena BUDI sendiri ditujukan untuk para dosen tetap yang dikenal sudah berada di zona nyaman. Supaya bisa terus berkembang, maka perlu kuliah lagi dan dengan BUDI prosesnya menjadi lebih mudah karena menjadi murah.
Banyaknya syarat dan seleksi yang bertahap-tahap tanpa niat yang kuat untuk kuliah lagi dijamin menciptakan keinginan untuk menyerah di tengah jalan. Jadi, kuatkan dulu niat dan tekad untuk lanjut studi lagi.
Program BUDI oleh LPDP dan Kemenristekdikti disediakan buku panduan, biasanya dalam bentuk PDF dan bisa diunduh oleh para peserta di laman LPDP. Silahkan diunduh dan dibaca dengan seksama, kemudian dipelajari dan diikuti untuk memperbesar peluang lolos seleksi.
Selanjutnya adalah mencari mentor terbaik, bisa dari dosen senior atau bahkan dari alumni penerima BUDI. Sehingga bisa berbagi tips dan berbagai trik untuk bisa lolos seleksi.
Jika beasiswa sudah diraih maka tinggal fokus menyelesaikan studi S3, baik itu di dalam maupun luar negeri melalui perguruan tinggi pilihan. Selanjutnya bisa fokus kembali berkarir sebagai dosen profesional. Bersama Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia meraih gelar S3 menjadi lebih mudah, sehingga kesempatan ini perlu dimanfaatkan dengan baik.
Artikel Terkait:
Beasiswa LPDP Dosen Tahun 2021, Catat Tanggal Pentingnya!
Kunci Meraih Beasiswa Magister dan Doktor
Kiat Sukses Menembus Beasiswa Luar Negeri
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…