Setiap dosen tentu memiliki kebutuhan untuk melanjutkan studi S3, dan bisa mempertimbangkan beasiswa studi Doktoral AAS (Australia Awards Scholarship). Sesuai namanya, beasiswa ini diselenggarakan dan didukung oleh pemerintah negara Australia.
Beasiswa ini ditujukan untuk memfasilitasi pendidikan S2 maupun S3 di 40 universitas terkemuka di Australia. Tidak hanya disediakan untuk masyarakat atau kalangan akademik dari Indonesia saja, melainkan juga dari sejumlah negara lain di Asia.
Beasiswa ini sifatnya rutin, sebab pemerintah Australia membuka kuota penerimaan peserta beasiswa setiap tahun. Memasuki AAS 2023, pendaftaran sudah dimulai atau dibuka pada 1 Februari 2022 dan ditutup pada 29 April 2022 pada pukul 20.59 WIB.
Bagi siapa saja, khususnya dosen yang ingin melanjutkan studi S3 di Australia bisa memanfaatkan program AAS ini. Lalu, apa saja persyaratannya dan bagaimana prosedur pendaftarannya? Berikut ringkasan informasinya.
Beasiswa AAS atau Australia Awards Scholarship merupakan program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Australia. Beasiswa AAS sendiri rutin diberikan kepada Indonesia, yang setiap tahunnya menyediakan kuota khusus.
Setiap peserta yang berhasil lolos seleksi dalam program beasiswa studi Doktoral AAS ini, maka bisa kuliah S3 maupun S2 di 40 universitas terkemuka di Australia. Dilansir dari buku panduan program AAS, beasiswa ini ditujukan kepada siapa saja.
Baik kepada dosen, masyarakat umum, penyandang disabilitas, maupun kalangan perempuan yang ingin aktif melakukan penelitian maupun duduk di pemerintahan. Tahun ini, program AAS telah resmi dibuka pendaftarannya untuk AAS 2023 mendatang.
Sebagaimana yang disampaikan di awal, pendaftaran AAS sudah dibuka sejak 1 Februari 2022 kemarin dan ditutup pada 29 April 2022 mendatang. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman https://oasis.dfat.gov.au/
Setiap pelamar yang memenuhi persyaratan bisa mengajukan aplikasi beasiswa studi Doktoral AAS di laman tersebut. Namun, untuk pelamar yang mengalami kendala bisa melamar beasiswa secara offline melalui panitia seleksi yang ditunjuk.
Beasiswa ini menarik untuk diperjuangkan bagi para dosen maupun masyarakat umum yang ingin melanjutkan studi S3. Sebab bisa mendapatkan gelar PhD, dilanjut dengan beasiswa penuh sehingga tidak hanya mencakup biaya pendidikan saja melainkan juga biaya hidup.
Bahkan di program AAS ini, disediakan pelatihan atau kursus bahasa Inggris gratis sebelum AAS berjalan. Pelatihan ini membantu para peserta untuk menguasai bahasa Inggris yang nantinya menjadi bahasa pengantar perkuliahan.
Kelebihan lainnya, adalah adanya kemudahan bagi peserta yang berada di daerah tertentu di Indonesia (Geographic Focus Area). Diketahui, kemudahan tambahan diberikan bagi pelamar beasiswa yang berada di wilayah Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Baca Juga:
Program Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Program Retooling Kompetensi Vokasi Dosen
Program Bilateral Exchange Program DGHE-KSPS Joint Research Projects for Fiscal Year 2022
Melalui program beasiswa studi Doktoral AAS, setiap pelamar yang lolos seleksi nantinya akan mendapatkan fasilitas pendanaan. Fasilitas beasiswa ini mencakup:
Bagi peserta beasiswa AAS yang ingin membawa serta keluarga selama menempuh pendidikan S3 selama 4 tahun. Maka diperkenankan untuk membawa keluarga bersama, dengan catatn menggunakan biaya sendiri. Sekaligus memenuhi syarat yang ditentukan DFAT dan imigrasi.
Sebagaimana program beasiswa pada umumnya, program beasiswa studi Doktoral AAS juga memiliki sejumlah persyaratan. Adapun persyaratan umum untuk program ini antara lain:
Sedangkan untuk persyaratan administrasi, terdiri dari beberapa dokumen yang perlu dilampirkan saat mendaftar online maupun offline. Dokumen yang dimaksud antara lain:
Baca Juga:
Program Beasiswa Dosen S3 yang Bisa Diikuti
Program Stipendum Hungaricum Scholarshop 2022/2023
Program Terobosan Kemendikbud Ristek Tahun 2022
Proses pendaftaran untuk program beasiswa studi Doktoral AAS seperti yang disampaikan di awal dilakukan secara daring. Melalui laman https://oasis.dfat.gov.au/ dengan mengunggah sejumlah dokumen persyaratan yang dijelaskan sebelumnya.
Kemudian, peserta perlu mengisi formulir yang disediakan. Dari program AAS di tahun-tahun sebelumnya ada dua formulir yang perlu diisi. Pastikan sudah mengisi dua formulir tersebut agar bisa lolos seleksi administrasi dan berlanjut ke tahap seleksi berikutnya.
Usahakan segera melengkapi dokumen administrasi yang telah ditentukan dan jangan menunggu sampai injury time untuk pendaftaran. Sebab jika terlalu mepet maka ada kekhawatiran dokumen tertentu lupa untuk dilampirkan atau ada masalah lainnya.
Adanya program beasiswa dari pemerintah Australia ini tentu perlu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Apalagi tujuan dari program AAS ini sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, sekaligus menjaga hubungan baik antara Australia-Indonesia.
Melalui program beasiswa studi Doktoral AAS juga, para peserta bisa meningkatkan keterampilan dalam mengikuti perkuliahan, penelitian, dan pelatihan yang disediakan. Sehingga di masa mendatang bisa memberikan kontribusi besar bagi pemerintah Indonesia dan menjaga hubungan baik dengan warga Australia.
Artikel Terkait:
Mengenal Semua Seluk-Beluk Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia
Inilah 10 Beasiswa Selain LPDP Untuk Bisa Kuliah Keluar Negeri Gratis
Yuk Ikuti Progam Beasiswa Kuliah S1 Sampai S3 di Jepang Dari Rotary Yoneyema
Ingin Lolos Beasiswa S3 Luar Negeri? Simak Ini
10 Tips Menulis Motivation Letter untuk Beasiswa Keluar Negeri
Contoh Esai Beasiswa Lengkap yang Bisa Dijadikan Acuan
Kiat Sukses Menembus Beasiswa Luar Negeri
14+ Rekomendasi Progam Beasiswa Dosen S3 yang Bisa Diikuti
Kemenristekdikti Siapkan 1000 Beasiswa Untuk Dosen
Sasaran Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana Dalam Negeri
Syarat Pengajuan Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia
5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mendaftar Beasiswa Dikti!
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…