Beasiswa

Beasiswa Pendidikan Indonesia Kapan Dibuka? Ini Timelinenya


Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) menjadi salah satu program beasiswa bergengsi dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Beasiswa ini ditujukan untuk pendidik baik dosen maupun guru sekaligus bagi pelaku budaya dengan beberapa skema. Jenjang pendidikan di dalam program BPI juga menyeluruh dari S1, S2, sampai S3. 

Banyaknya keunggulan di program BPI inilah, banyak masyarakat Indonesia tertarik untuk ikut serta. Terutama bagi calon pendidik maupun pendidik yang ingin segera studi lanjut. Lalu, apakah BPI untuk tahun anggaran 2024 sudah dibuka pendaftarannya? 

Program Beasiswa Pendidikan Indonesia dan Kapan Pembukaannya?

Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) adalah program beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk kuliah gratis di dalam maupun luar negeri untuk jenjang S1, S2, dan S3.

BPI dikenal secara luas sebagai program beasiswa untuk para pendidik dan calon pendidik maupun tenaga kependidikan. Namun, lebih dari itu, sasaran dari program ini terbilang sangat luas. Termasuk untuk para pelaku budaya bahkan masyarakat umum mengingat ada jenjang S1. 

BPI diketahui juga menjadi program beasiswa yang rutin dibuka pendaftarannya oleh Kemendikbudristek. Lalu, bagaimana dengan penyelenggaraan di tahun anggaran 2024? Dikutip dari laman resmi beasiswa.kemdikbud.go.id memang belum ada pengumuman pembukaan pendaftaran. 

Namun, berkaca dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, BPI biasanya dibuka di bulan Mei. Pendaftaran juga seringnya dibuka selama satu bulan penuh. Seperti halnya pada penyelenggaraan BPI tahun 2023, pendaftaran dibuka dari awal Mei sampai akhir bulan Mei 2023. 

Jadi, bagi Anda yang ingin menjadi awardee atau penerima dari program beasiswa ini bisa rutin mengunjungi laman resminya. Sehingga bisa segera update informasi pembukaan pendaftaran dan untuk saat ini bisa mulai melakukan berbagai persiapan yang diperlukan. 

Timeline Beasiswa Pendidikan Indonesia yang Harus Diperhatikan

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan jika ingin meraih Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini adalah timeline programnya. Meskipun untuk tahun anggaran 2024 belum resmi ada pengumuman pembukaan pendaftaran. 

Namun melihat tahun lalu pembukaan dilakukan pada bulan Mei, maka bisa melakukan persiapan dari sekarang. Selain itu, memahami jika BPI hadir dalam banyak skema dan ditujukan untuk pendidikan di dalam maupun luar negeri. Timeline beasiswa BPI terbagi menjadi dua, berikut rinciannya: 

1. Timeline Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 untuk PT Dalam Negeri

Mengacu pada BPI di tahun anggaran 2023, berikut adalah perkiraan timeline BPI untuk tahun 2024 untuk PT tujuan di dalam negeri: 

  • Pembukaan pendaftaran: awal Mei
  • Penutupan pendaftaran: akhir Mei
  • Seleksi administrasi dan wawancara: Juni
  • Penetapan penerima dan registrasi ulang: Juli
  • Pembekalan studi: September

2. Timeline Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 untuk PT Luar Negeri

Sementara itu, untuk perkiraan timeline BPI tahun 2024 dengan PT tujuan di luar negeri adalah sebagai berikut: 

  • Pembukaan pendaftaran: awal Mei
  • Penutupan pendaftaran: akhir Juni
  • Seleksi administrasi: Juli
  • Sinkronisasi data dengan Perguruan Tinggi dan seleksi wawancara: Agustus
  • Penetapan penerima, registrasi ulang, dan pembekalan studi: September

Anda berminat mendaftar beasiswa BPI tahun 2024 ini? Pelajari skema beasiswa ini berdasarkan informasi tahun lalu.

Jenis Skema Program BPI dan Sasaran Program, Pahami Sebelum Daftar

Dikutip dari Buku Panduan Pendaftaran BPI Bergelar Tahun 2023, secara garis besar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) terbagi menjadi 3 skema utama disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang dibuka, yakni dari jenjang S1, S2, dan S3 baik yang ditempuh di dalam maupun di luar negeri. 

Masing-masing jenjang kemudian terbagi lagi menjadi beberapa skema beasiswa dengan target atau sasaran yang berbeda-beda. Meskipun belum pasti apakah skema yang dibuka pada BPI 2024 sama dengan di tahun 2023, akan tetapi diperkirakan tidak mengalami banyak perubahan. Berikut rincian skema dan sasaran programnya: 

Jenjang S1

Skema BPISasaran Program
Beasiswa S1 Calon Guru SMKLulusan SMK/SMA atau mahasiswa ongoing di LPTK/Universitas/Institut paling tinggi berada pada semester 3 (tiga) pada semester ganjil tahun akademik 2023/2024 di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)/Universitas/Institut pada jurusan sesuai dengan program keahlian yang menjadi sektor prioritas nasional.
Beasiswa S1 Pelaku BudayaPelaku Budaya dan Penyuluh Kepercayaan yang mendapatkan rekomendasi dari Ketua Paguyuban Penghayat/Ketua Majelis Luhur.
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Dalam dan Luar Negeri 1. peserta didik pendidikan menengah berprestasi yang telah mengikuti program pembinaan Beasiswa Indonesia Maju
2. lulusan pendidikan menengah/pendidikan khusus yang memiliki prestasi pada:
a. ajang talenta di tingkat nasional dan/atau internasional yang diselenggarakan/difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
b. ajang yang diselenggarakan dan/atau difasilitasi oleh pihak lain selain Puspresnas dan telah dikurasi oleh Puspresnas.
c. non-ajang yang diselenggarakan dan/atau difasilitasi oleh pihak lain selain Puspresnas dan telah dikurasi oleh Puspresnas
Beasiswa AMN (Asrama Mahasiswa Nusantara) Mahasiswa penghuni Asrama Mahasiswa Nusantara yang diusulkan oleh pihak berwenang.
Beasiswa Stipendium Hungaricum (Top Up)Mahasiswa penerima beasiswa Stipendium Hungaricum (Top Up) diusulkan oleh Direktorat Sumber Daya Kementerian untuk menerima beasiswa.

Jenjang S2

Skema BPISasaran Program
Beasiswa S2 Pendidikan PTA1.Dosen tetap dan aktif mengajar di bawah Kemendikbudristek.
2.Calon dosen pada Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) di bawah Kemendikbudristek.
3. Tenaga kependidikan ASN pada perguruan tinggi negeri pendidikan akademik.
4. Tenaga kependidikan ASN yang melaksanakan tugas pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Beasiswa S2 Pendidikan PTV1. Dosen tetap dan aktif mengajar di perguruan tinggi vokasi di bawah naungan Kemendikbudristek.
2. Tenaga kependidikan ASN yang melaksanakan tugas di perguruan tinggi vokasi.
3. Tenaga kependidikan ASN yang melaksanakan tugas di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Beasiswa S2 Pelaku Budaya Pelaku Budaya yang memiliki rekomendasi dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian.
Beasiswa S2 Pendidik dan Tenaga KependidikanGuru/Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan pendidikan formal dan non formal di bawah Kemendikbudristek.
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Dalam dan Luar Negeri Lulusan S1 yang memiliki prestasi pada:
a. ajang talenta di tingkat nasional dan/atau internasional yang diselenggarakan/ difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
b. ajang yang diselenggarakan dan/atau difasilitasi oleh pihak lain selain Puspresnas dan telah dikurasi oleh Puspresnas.
c. non-ajang yang diselenggarakan dan/atau difasilitasi oleh pihak lain selain Puspresnas dan telah dikurasi oleh Puspresnas.
Beasiswa Stipendium HungaricumMahasiswa penerima beasiswa Stipendium Hungaricum (Top Up) diusulkan oleh Direktorat Sumber Daya Kementerian untuk menerima beasiswa.

Jenjang S3

Skema BPISasaran Program
Beasiswa S3 Pendidikan PTA1. Dosen tetap dan aktif di bawah Kemendikbudristek.
2. Tenaga kependidikan pada perguruan tinggi negeri pendidikan akademik.
3. Tenaga kependidikan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Beasiswa S3 Pendidikan PTV1. Dosen tetap dan aktif di perguruan tinggi vokasi di bawah Kemendikbudristek.
2. Tenaga Kependidikan ASN yang melaksanakan tugas di perguruan tinggi vokasi.
3. Tenaga kependidikan ASN yang melaksanakan tugas harian dalam penanganan perguruan tinggi vokasi di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Beasiswa S3 Pendidik dan Tenaga KependidikanGuru/Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan pendidikan formal dan non formal di bawah Kemendikbudristek.
Beasiswa S3 Dosen LPTK/ Pendidikan Profesi GuruDosen tetap pada perguruan tinggi negeri dan swasta di bawah Kemendikbud yang melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru.
Beasiswa S3 Pelaku Budaya Pelaku Budaya yang memiliki rekomendasi dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian.

Selain BPI, Ada banyak beasiswa lain yang bisa Anda pertimbangkan. Cek semua peluang beasiswa di sini:
4 Rekomendasi Beasiswa S3 dengan Tunjangan Keluarga
12 Program Beasiswa yang Jarang Orang Tahu untuk Jenjang S3
9 Beasiswa S3 Tanpa Batasan Usia ke Luar Negeri
6 Beasiswa dari Pemerintah Indonesia, Sudah Tahu?
10 Pilihan Program Beasiswa dari Pemerintah Luar Negeri

Skema Program BPI yang Bisa Diikuti Dosen

Diantara semua skema Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang dijelaskan di atas, skema mana saja yang bisa diikuti oleh dosen? Sesuai dengan penjelasan mengenai sasaran programnya, maka berikut adalah daftar BPI yang bisa diikuti para dosen: 

1. Beasiswa S2 Pendidikan PTA

Skema BPI yang pertama dan yang bisa diikuti atau dipilih oleh kalangan dosen adalah dari jenjang S2, yakni pada skema Pendidikan PTA. Pada skema ini, sasarannya adalah dosen tetap di PT yang dinaungi Kemendikbudristek. 

Selain itu juga bisa diikuti oleh calon dosen pada Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) di bawah Kemendikbudristek. Jadi, jika Anda mahasiswa atau lulusan S1 yang mendapat tawaran sebagai dosen dan perlu segera studi S2, bisa memanfaatkan skema satu ini. 

Skema ini juga tidak hanya menyasar kalangan dosen dan calon dosen tetapi juga tenaga kependidikan. Hanya saja di tahun 2023, tenaga kependidikan pada skema ini adalah dari kalangan ASN, baik yang bertugas di PTN maupun PTS yang dinaungi Kemendikbudristek. 

2. Beasiswa S2 Pendidikan PTV

Skema kedua di dalam Beasiswa Pendidikan Indonesia yang bisa diikuti para dosen adalah beasiswa S2 Pendidikan PTV. Secara khusus, skema ini ditujukan untuk para dosen tetap di PT Vokasi. 

Selain itu, skema ini juga bisa diikuti dosen non tetap yang statusnya masih aktif mengajar di sebuah PT Vokasi. Jadi, jika Anda adalah dosen aktif atau dosen tetap di PT Vokasi bisa masuk ke skema ini sebagai prioritas. 

Selain itu, skema ini juga terbuka untuk tenaga kependidikan yang berstatus ASN di PT Vokasi sehingga untuk Anda yang merupakan tenaga kependidikan di vokasi dan butuh beasiswa untuk studi S2 bisa masuk ke skema satu ini. 

3. Beasiswa S3 Pendidikan PTA

Skema ketiga adalah dari jenjang beasiswa S3, salah satunya pada skema Pendidikan PTA. Sama seperti pada jenjang BPI S2, disini juga ditujukan untuk tetap dan aktif di bawah Kemendikbudristek. 

Selain itu, sasaran lain pada skema ini adalah tenaga kependidikan yang bertugas di PT yang dinaungi Kemendikbudristek. Jika Anda dosen tetap atau dosen aktif dan ingin studi lanjut jenjang S3 gratis. 

Maka bisa mencoba masuk ke skema Pendidikan PTA untuk menjadi prioritas dibanding skema lainnya. Apalagi jika Anda adalah dosen yang mengajar di PTS maupun PTN yang dinaungi Kemendikbudristek. 

4. Beasiswa S3 Pendidikan PTV

Skema keempat di dalam program Beasiswa Pendidikan Indonesia yang bisa diikuti dosen adalah beasiswa S3 Pendidikan PTV. Sama seperti di jenjang S2, skema ini ditujukan untuk dosen tetap dan dosen aktif di PT Vokasi yang dinaungi Kemendikbudristek.

Selain itu, sasaran lain dari skema ini adalah tenaga kependidikan yang merupakan ASN dan bertugas di PT Vokasi yang dinaungi Kemendikbudristek. Jadi, jika Anda dosen vokasi dan ingin studi S3, skema ini bisa dijadikan pilihan utama. 

5. Beasiswa S3 Dosen LPTK/ Pendidikan Profesi Guru

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, skema lain yang bisa diikuti kalangan dosen adalah beasiswa S3 Dosen LPTK. Skema ini bisa diikuti oleh dosen tetap pada perguruan tinggi negeri dan swasta di bawah Kemendikbud yang melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru.

Jadi, jika Anda dosen tetap di PTN maupun PTS yang dinaungi Kemendikbud dan ingin studi S3, Anda bisa mempertimbangkan skema ini, apalagi jika menempuh Pendidikan Profesi Guru. 

Sebagai catatan tambahan, informasi mengenai skema BPI sendiri mengacu pada penyelenggaraan BPI di tahun 2023 sehingga belum diketahui pasti apakah di tahun ini skema yang dibuka akan sama persis atau ada beberapa perubahan. 

SIlakan memantau informasi lebih lanjut melalui laman resmi beasiswa.kemdikbud.go.id maupun dirilisnya buku panduan baru untuk BPI tahun anggaran 2024. Sementara ini, Anda bisa mulai mempersiapkan diri, termasuk mempelajari BPI, memenuhi beberapa persyaratan umum, menentukan skema yang dirasa paling tepat. 

Masing-masing skema memiliki persyaratan khusus yang wajib dipenuhi para pendaftar. Melihat BPI tahun 2024 belum resmi dibuka pendaftarannya, Anda bisa fokus memenuhi persyaratan umum terlebih dahulu, seperti: 

  1. Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan kartu identitas yang legal;
  2. Telah diterima pada Perguruan Tinggi di dalam negeri atau di luar negeri sesuai dengan skema beasiswa pada program studi yang telah ditetapkan oleh BPPT, dibuktikan dengan LoA Unconditional atau surat tanda diterima tanpa syarat yang masih berlaku sampai dengan masa penandatanganan surat pernyataan sebagai penerima beasiswa;
  3. Dalam hal LoA Conditional, BPPT dapat menerima hanya jika persyaratan tersebut berkaitan dengan persyaratan sponsor pendanaan, dokumen fisik ijazah dan transkrip jenjang sebelumnya, atau persyaratan tambahan yang tidak beresiko mengubah status kelulusan calon mahasiswa pada program studi dan Perguruan Tinggi tersebut. LoA Conditional wajib mencantumkan identitas calon mahasiswa, program studi, perguruan tinggi, kondisi yang belum terpenuhi, dan periode perkuliahan. LoA conditional masih berlaku sampai dengan masa penandatanganan surat pernyataan sebagai penerima beasiswa.
  4. Pendaftar program beasiswa jenjang D4 atau S1 wajib telah menyelesaikan SMA/SMK/sederajat dan memiliki ijazah/surat keterangan lulus serta raport/transkrip dari:
    • sekolah di dalam negeri atau Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah; atau
    • sekolah di luar negeri yang telah memperoleh penyetaraan dengan sekolah dalam negeri oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek;
  5. Pendaftar program beasiswa jenjang S2 wajib telah menyelesaikan studi program D4 atau S1 dan memiliki ijazah/surat keterangan lulus beserta transkrip dari:
    • Perguruan Tinggi di dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan/atau lembaga akreditasi mandiri
    • Perguruan Tinggi kedinasan dalam negeri, atau
    • Perguruan Tinggi di luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian atau Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara asal Perguruan Tinggi;

Apakah Anda sudah memenuhi kriteria di atas? Sejauh mana persiapan Anda? Yuk, share pengalaman Anda selama mempersiapkan beasiswa ini di kolom komentar.

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

2 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago