amust.com.au
Dosen memiliki tanggung jawab membuat karya ilmiah sebagai bentuk kepatuhannya pada Tri Dharma Pendidikan. Tuntutan membuat karya ilmiah dalam berbagai format seperti itu berlaku untuk semua kalangan dosen. Baik itu dosen di perguruan tinggi yang dinaungi oleh Kemenristek Dikti, maupun kementerian-kementerian yang lain.
Salah satu dari kementerian selain Kemenristek Dikti yang mengelola perguruan tinggi adalah Kementerian Agama (Kemenag). Di tubuh Kemenag masih ada beberapa badan setingkat direktorat jenderal pendidikan, salah satunya adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Dirjen Pendidikan Islam menaungi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri dan Swasta (PTAIN & PTAIS).
Untuk mendapatkan gelar doktor, dosen yang bergelar master tentu harus mengerjakan karya ilmiah berupa disertasi. Dosen di PTAIN & PTAIS yang akan mengerjakan disertasi memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa Partnership in Islamic Education Scholarship (PIES). PIES adalah program kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dengan Australia-Indonesia Institute (AII). Setiap tahun, program ini menyediakan enam beasiswa bagi para dosen PTAI yang sedang menyelesaikan disertasi di perguruan tinggi dalam negeri. Peserta program akan mendapatkan kesempatan melakukan riset selama satu tahun di Australian National University (ANU) di bawah bimbingan para professor di sana. Beasiswa ini cukup menarik karena menawarkan fasilitas sebagai berikut:
| B. Persyaratan Umum | |||
| 1. | Warga Negara Indonesia (WNI): | ||
| 2. | Berstatus sebagai: | ||
| a. | Dosen Tetap/PNS pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN); atau | ||
| b. | Dosen Tetap Yayasan pada Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS); atau | ||
| 3. | PTKI tempat bertugas berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Timur, Maluku, NTT, NTB dan Papua; | ||
| 4. | Sedang menyelesaikan program doktor di perguruan tinggi Indonesia, diutamakan yang telah menulis sejumlah bab disertasinya; | ||
| 5. | Memiliki kemampuan dasar bahasa Inggris; | ||
| 6. | Belum pernah belajar ke luar negeri di negara-negara berbahasa Inggris; | ||
| 7. | Topik disertasi adalah mengenai Islam di lndonesia atau Asia Tenggara; | ||
| 8. | Bersedia menandatangani kontrak perjanjian; | ||
| 9. | Melakukan registrasi online di laman http://scholarship.kemenag.go.id; | ||
| C. Persyaratan Khusus | ||||
| 1. | Rekomendasi dari Rektor/Ketua perguruan tinggi tempat bertugas; | |||
| 2. | Daftar Riwayat Hidup; | |||
| 3. | Fotokopi SK pertama dan SK terakhir penempatan sebagai dosen yang telah disahkan lembaga; | |||
| 4. | Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; | |||
| 5. | Fotokopi ijazah dan transkrip nilai pendidikan S1 dan S2 yang telah dilegalisir. Indeks prestasi kumulatif (IPK) pendidikan terakhir minimal 3,25 (skala 4,00) atau IPK ekuivalen untuk skalanya; | |||
| 6. | Melampirkan Sertifikat Pendidik Dosen (bagi yang telah lulus sertifikasi) & Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN); | |||
| 7. | Surat pernyataan tidak sedang menerima bantuan beasiswa sejenis dari Kementerian Agama atau lembaga lain yang ditandatangani di atas materai; | |||
| 8. | Surat permohonan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam cq. Direktur Pendidikan Tinggi Islam | |||
Sumber: http://scholarship.kemenag.go.id/?mora=pies&xvdszmjkao
Salah satu bentuk publikasi ilmiah dosen di Indonesia adalah publikasi buku referensi. Publikasi buku referensi…
Menekuni profesi dosen tidak hanya membuat Anda dekat dengan kegiatan mengajar. Namun juga dekat dengan…
Sebelum mulai menulis naskah, tentunya penting untuk memahami detail perbedaan buku ajar, buku monograf, dan…
Membaca buku berisi pedoman penulisan buku ajar dan buku monograf tentu hal penting bagi dosen.…
Mengenal luaran dan struktur buku hasil penelitian tentu penting bagi seorang dosen. Sebab, luaran dalam…
Pernahkah bertanya-tanya, mengapa dosen perlu mengikuti pelatihan menulis? Pertanyaan ini tentu lumrah dimiliki oleh calon…