Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN saat mengunjungi fasilitas riset LIPI di kawasan Cibinong Science Center-Botanical Garden, Cibinong Jawa Barat pada Kamis (7/11). (Sumber foto: ristekdikti.go.id)
Cibinong – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro berharap ilmuwan Indonesia berkontribusi bagi kesejahteraan bangsa. Ia pun mengaku bangga dengan hasil-hasil pencapaian para peneliti dan saintis yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya para ilmuwan Indonesia di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoensia (LIPI).
“Ke depan hasil-hasil penelitian yang ada selain memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, juga didorong ke hilir sehingga berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya seperti dilansir dari siaran pers ristekdikti.go.id
Setelah melihat pencapaian LIPI dalam penguasaan Iptek dan Inovasi, yang didukung dengan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, dan pemanfatan sumberdaya hayati (bioresources) yang optimal, Menteri Bambang meyakini bahwa LIPI bersama dengan LPNK lainnya (BPPT, BATAN, LAPAN, BAPETEN dan BSN) akan mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul.
“Kuncinya adalah sinergi. Dengan mensinergikan semua sumberdaya dan program riset dan inovasi yang dimiliki, kita berharap dapat membuat Indonesia untuk tidak terjebak dalam Negara dengan pendapatan menengah (middle icome trap) dan menjadi Negara maju,” lanjut Bambang.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN saat mengunjungi fasilitas riset LIPI di kawasan Cibinong Science Center-Botanical Garden, Cibinong Jawa Barat pada Kamis (7/11). Dalam kunjungan kerja tersebut, Menristek/Kepala BRIN didampingi Deputi Penguatan Inovasi Jumain Appe, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, serta Para Deputi dan Kepala Pusat di Lingkup LIPI.
Menristek/Kepala BRIN berkesempatan meninjau fasilitas inkubator teknologi Pusat Pemanfaatan dan Inovasi Iptek, laboratorium Biosafety Level-3 yang dikelola Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, juga Museum Zoologicum Bogoriense dan Indonesia Culture Collection (InaCC) yang dikelola Pusat Penelitian Biologi LIPI.
Secara khusus Menristek/Kepala BRIN menyatakan perlunya investasi untuk memperkuat infrastruktur penelitian keanekaragaman hayati Indonesia. “Fasilitas riset ini bisa mendorong hilirisasi iptek serta menjadi salah satu alternatif pendapatan negara,” jelas Bambang.
Lebih lanjut dirinya berharap optimalisasi pembangunan infrastruktur riset di Cibinong Science Center-Botanical Garden juga Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang berada di Serpong. “Wajah sains Indonesia nantinya ada di Cibinong dan Serpong,” jelasnya.
Di inkubator teknologi LIPI, Menristek/Kepala BRIN beraudiensi langsung dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan LIPI. Sementara dalam kunjungannya ke laboratorium Biosafety Level-3, Menristek/Kepala BRIN menandatangani peresmian fasilitas bangunan dan peralatan riset pengujian riset pangan yang ada di laboratorium yang didanai lewat skema pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dari Kementrian Keuangan RI.
Sementara di Museum Zoologicum Bogoriense, Menristek/Kepala BRIN melihat beberapa spesimen koleksi dari lebih dua juta koleksi spesimen satwa Indonesia. Beberapa diantaranya adalah ikan purba Coelacanth, kulit dan tengkorak Harimau Jawa dan Bali yang telah punah, tengkorak Badak Jawa dan gading Gajah Sumatera.
Sedangkan di Indonesia Culture Collection, Menristek/Kepala BRIN meninjau katalog koleksi di InaCC yang terdiri dari fungi, mikroalga, ragi (yeast), actinomycetes, archaea, bakteri, dan bacteriophage. Saat ini ada 4002 koleksi mikroba milik Pusat Penelitian Biologi LIPI, 343 koleksi dari lembaga pemerintah, 122 koleksi milik perguruan tinggi, 192 koleksi milik pihak luar negeri, serta 12 koleksi dari kalangan swasta.
Salah satu bentuk publikasi ilmiah dosen di Indonesia adalah publikasi buku referensi. Publikasi buku referensi…
Menekuni profesi dosen tidak hanya membuat Anda dekat dengan kegiatan mengajar. Namun juga dekat dengan…
Sebelum mulai menulis naskah, tentunya penting untuk memahami detail perbedaan buku ajar, buku monograf, dan…
Membaca buku berisi pedoman penulisan buku ajar dan buku monograf tentu hal penting bagi dosen.…
Mengenal luaran dan struktur buku hasil penelitian tentu penting bagi seorang dosen. Sebab, luaran dalam…
Pernahkah bertanya-tanya, mengapa dosen perlu mengikuti pelatihan menulis? Pertanyaan ini tentu lumrah dimiliki oleh calon…