Salah satu kewajiban dosen di dunia akademik adalah melakukan publikasi ilmiah, baik buku maupun jurnal ilmiah dan prosiding. Bicara mengenai publikasi ke jurnal ilmiah, sudahkah mengetahui alur publikasi jurnal secara umum?
Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena memang tahapannya panjang dan prosesnya memakan waktu cukup lama. Terutama untuk publikasi jurnal internasional bereputasi. Jika alurnya paham maka akan bisa bersabar menunggu sampai status terbit diterima.
Dosen pasca melakukan kegiatan penelitian, tentunya hasil penelitian ini akan diterbitkan atau dipublikasikan. Ada tiga pilihan bentuk publikasi hasil penelitian dosen yakni dalam jurnal ilmiah, prosiding, dan diterbitkan dalam bentuk buku.
Prinsip publikasi artikel ilmiah ke jurnal tidak berbeda jauh dengan menerbitkan naskah berisi hasil penelitian ke penerbit. Hanya saja, beberapa pengelola jurnal memang memiliki waktu review cukup panjang.
Selain itu, masing-masing jurnal menerbitkan volume baru dengan jarak yang konsisten yang kadang lama. Jika volume baru terbit per tiga bulan sekali, maka besar kemungkinan masa review pendek. Namun, akan menjadi sebaliknya jika terbit per setahun sekali.
Dikutip melalui kanal YouTube MDKIK UGM dalam kegiatan bertajuk Workshop Seri 5 Sesi 1: Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi (Kualitatif). Pemateri adalah Dr. Mulyadi Sumarto, M.PP. (pengajar di Prodi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada).
Berikut detail mengenai alur publikasi jurnal:
Tahap pertama dalam alur mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal tentu saja menulis artikel ilmiah tersebut. Artikel ilmiah yang ditulis oleh dosen mayoritas berisi hasil penelitian. Namun bisa juga hasil kajian literatur.
Tahap awal ini bersifat personal, semakin cepat menyelesaikan artikel ilmiah maka semakin cepat pula untuk bisa dikirimkan ke pihak pengelola jurnal. Namun, usahakan paham tata aturan penulisan artikel untuk jurnal yang baik dan benar.
Tahap kedua dalam alur publikasi jurnal adalah mempresentasikan artikel. Presentasi disini bukan ke sebuah konferensi nasional dan internasional seperti publikasi prosiding. Melainkan dipresentasikan ke kelompok kecil.
Tujuan dari presentasi ini adalah mendapatkan saran maupun kritikan atau masukan dari kelompok tersebut. Dimana anggota kelompok bisa sesama dosen maupun peneliti.
Masukan ini bisa membantu memperbaiki artikel ilmiah agar sesuai dengan standar jurnal secara umum. Sehingga dengan melewati tahap ini, Anda bisa memperkecil kemungkinan artikel ditolak oleh pengelola jurnal.
Tahap ketiga dari alur publikasi jurnal adalah memilih jurnal itu sendiri. Seperti yang diketahui, pengelola jurnal sangat banyak di masing-masing bidang keilmuan. Anda sebagai penulis sekaligus peneliti memiliki kebebasan hendak memilih yang mana.
Cara yang paling umum digunakan adalah masuk ke database, misalnya untuk jurnal nasional maka bisa ke laman SINTA. Disini Anda bisa memilih jurnal di SINTA berapa dan bisa membaca tata aturan atau kebijakannya.
Jika ingin mempublikasikan jurnal internasional maka bisa masuk ke Scopus untuk mendapatkan jurnal internasional bereputasi. Silahkan kunjungi situs jurnal tersebut dan membaca kebijakannya. Lakukan terus sampai menemukan jurnal yang cocok.
Pelajari lebih lanjut cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah dengan tepat, terutama bagi dosen Indonesia yang memiliki kewajiban publikasi.
Jika jurnal sudah dipilih, maka Anda bisa menghubungi pihak pengelola atau langsung submit sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan di situs resminya. Pastikan gaya bahasa, struktur, dan sebagainya dari artikel Anda sudah sesuai.
Artikel yang sudah dikirimkan ke pihak pengelola jurnal kemudian akan dilakukan review. Review secara umum dilakukan dua kali, pertama oleh editor jurnal tersebut. Rata-rata editor adalah dosen atau peneliti senior yang direkrut pengelola jurnal.
Beberapa editor di jurnal bisa menentukan apakah artikel yang dikirimkan diterima atau ditolak. Namun, mayoritas akan meneruskan artikel tersebut ke reviewer kedua yang dihubungi pihak pengelola jurnal.
Reviewer ini yang menentukan artikel diterima atau tidak dan juga menentukan ada revisi atau tidak. Durasinya beragam ada yang 3 bulan, 6 bulan, dan bahkan lebih dari 9 bulan.
Setelah hasil reviewer keluar dan artikel dinyatakan diterima maka akan masuk ke proses penerbitan. Dimana proses ini sendiri merupakan tahap akhir dari publikasi ke jurnal ilmiah.
Pada tahap akhir dari alur publikasi jurnal memang proses penerbitan. Proses ini akan mengikuti prosedur yang ditetapkan pihak pengelola jurnal. Biasanya disesuaikan dengan jadwal rutin penerbitan volume baru. Setelah terbit, maka artikel bisa dibaca oleh siapa saja.
HATI-HATI! Jangan sampai Anda publikasi artikel di jurnal predator. Kenali junal predator dulu:
Pada saat Anda sudah submit atau mengirimkan artikel ke pengelola jurnal, maka seluruh proses berikutnya terjadi di ruang lingkup pengelola jurnal tersebut. Meskipun begitu, pihak pengelola akan mengirimkan laporan status atau progres artikel tersebut di pihak mereka.
Status progres artikel ini bisa di cek setiap penulis di website resmi jurnal itu sendiri. Sehingga pasca submit harus rajin-rajin melakukan pengecekan. Terkait status submission jurnal ternyata ada beberapa jenis atau tahapan. Berikut penjelasannya:
Status ini akan muncul sesaat atau beberapa hari setelah artikel Anda submit ke pihak pengelola jurnal. Sehingga isinya berupa konfirmasi sukses tidaknya artikel tersebut dikirimkan dan diterima di meja editor.
Status ini akan muncul ketika asisten editor pengelola jurnal menerima artikel Anda dan dalam proses diserahkan ke pihak editor.
Status berikutnya adalah Awaiting Editor Decision. Artinya, artikel yang Anda submit sudah ada di tangan editor dan sedang proses review. Sehingga status menunggu keputusan editor tersebut.
Jika artikel diterima oleh editor maka akan masuk ke tahap review oleh editor tersebut. Sehingga status berubah menjadi Under Review.
Tahap ini, artikel sudah diperiksa oleh editor dan dikirimkan atau sudah diterima oleh reviewer yang dihubungi pihak pengelola jurnal. Sehingga akan dilakukan review di tahap kedua oleh ahli di bidangnya.
Tahap berikutnya adalah menunggu keputusan dari reviewer. Pada tahap ini status berubah menjadi Awaiting Editor Approval dan ada kalanya akan menerima revisi. Namun bisa juga tidak ada revisi.
Status terakhir adalah Sending the Decision yang artinya keputusan akhir yang sudah ditetapkan oleh reviewer di tahap sebelumnya. Apakah bisa diterbitkan atau tidak setelah mengalami revisi yang rata-rata revisi maksimal dua kali.
Itulah alur publikasi jurnal dan berbagai status progres artikel yang dikirimkan ke pihak pengelola jurnal. Pada beberapa pengelola jurnal, mungkin status akan berbeda-beda. Namun secara umum tahapan dan status submission adalah seperti penjelasan di atas.
Apabila memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman yang berkaitan dengan artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik tombol Share dan bagikan ke grup kolega agar ikut membaca dan memetik manfaat dari artikel ini.
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…