Semua dosen dalam memaksimalkan aktivitas Tri Dharma dan publikasi ilmiah tentunya akan berusaha mendapatkan program hibah. Supaya bisa didapatkan maka pahami alasan proposal hibah tidak lolos administratif.
Pasalnya, masih banyak dosen yang melakukan kesalahan di aspek administrasi. Sehingga proposal usulan penelitian yang diajukan dinyatakan tidak lolos yang tentu mengecewakan. Lalu, bagaimana solusinya?
Dikutip melalui kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Penelitian Dosen Pemula bagi Dosen PTS (3) yang diunggah di kanal YouTube LLDIKTI WILAYAH 4 pada 9 Agustus 2023.
Oleh narasumber kegiatan bimtek, yakni Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si. yang di tahun ini menjadi reviewer untuk proposal usulan dalam program hibah. Dijelaskan setidaknya ada 7 alasan proposal hibah tidak lolos administratif, antara lain:
Alasan pertama suatu proposal usulan ditolak dalam program hibah adalah penentuan kata kunci yang salah. Kebanyakan proposal menggunakan kata kunci berbentuk kalimat, padahal seharusnya berbentuk frasa.
Frasa sendiri adalah satuan terendah dalam sintaksis yang terbentuk dari dua buah kata atau lebih yang mengisi fungsi sintaksis. Artinya, kata kunci dalam proposal penelitian terdiri dari dua kata. Bukan kalimat panjang, bukan juga satu kata tunggal.
“Kita semua sudah sepakat ya, yang namanya kata kunci itu adalah berbentuk frasa. Bukan kata,” kata Atie Rachmiatie menjelaskan.
Alasan kedua suatu proposal usulan penelitian ditolak dalam program hibah adalah style atau sistem pengutipan dan penulisan daftar pustaka tidak sesuai ketentuan. Saat ini sistem yang digunakan adalah sistem Vancouver.
Sistem Vancouver adalah metode penulisan daftar referensi dengan menggunakan sistem penomoran dan secara umum digunakan dalam disiplin keilmuan bidang medis dan farmasi. Ketentuan di dalam sistem ini antara lain:
“Begitu tidak Vancouver, coret (dinyatakan tidak lolos),” ungkap Atie Rachmiatie.
Memahami hal ini, maka penting bagi para dosen yang hendak mengajukan proposal usulan hibah untuk memahami bagaimana penyusunan kutipan dan daftar pustaka dengan sistem Vancouver. Sehingga bisa memperbesar peluang lolos tahap administrasi.
Alasan proposal hibah tidak lolos administrasi yang ketiga adalah pada sistematika proposal yang tidak mengikuti ketentuan. Sistematika disini adalah struktur proposal yang tidak mengikuti ketentuan format.
Rata-rata program hibah biasanya menetapkan format proposal usulan penelitian yang sifatnya wajib diikuti seluruh pendaftar. Format ini akan membuat proposal usulan seluruh peserta menjadi seragam.
Sekaligus memudahkan reviewer dalam melakukan penilaian dan seleksi, baik dari tahap seleksi administrasi maupun substansi. Jadi, penetapan format proposal memang ada maksudnya.
Jangan sampai topik penelitian menarik tapi tak patuh administrasi menggagalkan Anda menjadi penerima hibah. Oleh sebab itu, baca ketentuan dan buku panduan program hibah sebelum proposal dikirimkan.
Baca Juga: 11 Tips Membuat Proposal Hibah Penelitian agar Lolos Seleksi
Alasan keempat yang menjadikan suatu proposal hibah ditolak atau tidak lolos administrasi adalah pendahuluan yang tidak lengkap. Pendahuluan adalah bab pertama di dalam karya tulis ilmiah, proposal termasuk di dalamnya.
Secara umum bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang diajukan. Namun, dosen dalam menyusun bab ini wajib memperhatikan ketentuan format proposal yang ditetapkan.
Sebab akan dijelaskan secara rinci dalam format tersebut bahwa bab pertama isinya apa saja dan menjelaskan apa saja. Jadi, silahkan mengacu pada format yang ditetapkan pihak penyelenggara program hibah agar lolos tahap administratif.
Alasan proposal hibah tidak lolos administratif berikutnya adalah pada bagian Pendahuluan tidak ada State of Art dan Roadmap. State of Art sendiri adalah rancangan penelitian yang terperinci dan unik dibandingkan penelitian terdahulu.
Jadi, di bab pendahuluan sebaiknya memberikan State of Art tersebut. Yakni dengan memberi penjelasan secara rinci mengenai rancangan penelitian yang diusulkan. Membahas topik apa, tujuannya apa, manfaatnya apa, dan bagaimana alur prosesnya.
Selain itu, pendahuluan di dalam proposal hibah juga perlu memberikan Roadmap penelitian. Yakni peta jalan mengenai alur kegiatan penelitian yang diusulkan sehingga ada gambaran penelitian ini akan seperti apa,dan hasil penelitiannya apa.
Meskipun dijelaskan secara singkat dan padat, akan tetapi jelas sehingga mudah dipahami. Jika tidak terdapat dua aspek ini di bagian pendahuluan maka otomatis proposal dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Proposal yang Baik, Ikuti Agar Penelitian Disetujui!
Salah satu hal teknik lain yang menjadi alasan proposal hibah tidak lolos administratif adalah jumlah kata ada metode penelitian. Sejauh ini, jumlah kata dalam metode penelitian adalah maksimal 1.000 kata.
Kemudian ada batas toleransi maksimal yang disepakati oleh seluruh reviewer proposal hibah di Indonesia sebesar 5%. Maka maksimal metode penelitian dipaparkan menjadi 1.130 kata. Jika lebih, maka tidak lolos administrasi.
Maka jangan sampai terlupa untuk mengecek berapa jumlah kata di dalam metode penelitian dari proposal usulan yang disusun. Jangan sampai melebihi batas maksimal tersebut. Dianjurkan malah di bawah 1.000 kata, misalnya 900-an kata saja.
Kesalahan teknik ketujuh yang sering menjadi alasan proposal hibah tidak lolos administrasi adalah dalam metode penelitian dicantumkan State of Art sampai Roadmap penelitian.
Jadi sesuai penjelasan sebelumnya, State of Art dan juga Roadmap penelitian wajib dicantumkan di bab pendahuluan. Lebih tepatnya pada sub bab latar belakang masalah. Sehingga keduanya wajib ada di bab tersebut bukan di bab lain.
Sayangnya, tidak semua dosen pengusul proposal hibah memahami hal ini. Baik sengaja maupun tidak sengaja dua aspek penting di latar belakang masalah justru dicantumkan di metode penelitian.
Hal ini tentu saja dinilai tak lagi sesuai dengan ketentuan, mulai dari format dan isi proposal penelitian secara umum. Oleh sebab itu, pahami betul apa saja yang perlu dicantumkan di metode penelitian dan bab lainnya agar lolos tahap administrasi.
Tahap administrasi memang sering diremehkan, banyak dosen yang merasa sudah memenuhi standar administrasi. Akan tetapi banyak yang justru keliru secara teknis dalam menyusun proposal hibah.
Jadi, jika selama ini sudah mengajukan banyak proposal di banyak program hibah. Kemudian belum ada satupun yang dinyatakan lolos sebagai penerima. Bisa jadi punya salah satu atau beberapa alasan proposal hibah tidak lolos administratif yang dijelaskan di atas.
Artikel berikut akan membantu Anda dalam menyusun Proposal Penelitian :
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…