Informasi

7 Alasan Proposal Hibah Tidak Lolos Administratif


Semua dosen dalam memaksimalkan aktivitas Tri Dharma dan publikasi ilmiah tentunya akan berusaha mendapatkan program hibah. Supaya bisa didapatkan maka pahami alasan proposal hibah tidak lolos administratif. 

Pasalnya, masih banyak dosen yang melakukan kesalahan di aspek administrasi. Sehingga proposal usulan penelitian yang diajukan dinyatakan tidak lolos yang tentu mengecewakan. Lalu, bagaimana solusinya? 

Alasan Proposal Hibah Tidak Lolos Administrasi

Dikutip melalui kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Penelitian Dosen Pemula bagi Dosen PTS (3) yang diunggah di kanal YouTube LLDIKTI WILAYAH 4 pada 9 Agustus 2023. 

Oleh narasumber kegiatan bimtek, yakni Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si. yang di tahun ini menjadi reviewer untuk proposal usulan dalam program hibah. Dijelaskan setidaknya ada 7 alasan proposal hibah tidak lolos administratif, antara lain:

1. Kata Kunci dalam Bentuk Kalimat

Alasan pertama suatu proposal usulan ditolak dalam program hibah adalah penentuan kata kunci yang salah. Kebanyakan proposal menggunakan kata kunci berbentuk kalimat, padahal seharusnya berbentuk frasa. 

Frasa sendiri adalah satuan terendah dalam sintaksis yang terbentuk dari dua buah kata atau lebih yang mengisi fungsi sintaksis. Artinya, kata kunci dalam proposal penelitian terdiri dari dua kata. Bukan kalimat panjang, bukan juga satu kata tunggal. 

“Kita semua sudah sepakat ya, yang namanya kata kunci itu adalah berbentuk frasa. Bukan kata,” kata Atie Rachmiatie menjelaskan. 

2. Kutipan Tidak Mengikuti Sistem Vancouver

Alasan kedua suatu proposal usulan penelitian ditolak dalam program hibah adalah style atau sistem pengutipan dan penulisan daftar pustaka tidak sesuai ketentuan. Saat ini sistem yang digunakan adalah sistem Vancouver. 

Sistem Vancouver adalah  metode penulisan daftar referensi dengan menggunakan sistem penomoran dan secara umum digunakan dalam disiplin keilmuan bidang medis dan farmasi. Ketentuan di dalam sistem ini antara lain: 

  1. Nama author ditulis maksimal 6, selanjutnya digantikan dengan et al.
  2. Nama jurnal ditulis dengan versi singkat (abbreviation name tanpa menggunakan tanda titik setelah singkatan)
  3. Tahun ditulis tanpa disertai bulan dan tanggal
  4. Nomor halaman ditulis versi singkat (contoh: 653–659 ditulis menjadi 653–9)
  5. DOI ditulis berupa URL https dan tidak diakhiri dengan tanda titik.

Begitu tidak Vancouver, coret (dinyatakan tidak lolos),” ungkap Atie Rachmiatie. 

Memahami hal ini, maka penting bagi para dosen yang hendak mengajukan proposal usulan hibah untuk memahami bagaimana penyusunan kutipan dan daftar pustaka dengan sistem Vancouver. Sehingga bisa memperbesar peluang lolos tahap administrasi.

3. Sistematika Proposal Tidak Mengikuti Ketentuan

Alasan proposal hibah tidak lolos administrasi yang ketiga adalah pada sistematika proposal yang tidak mengikuti ketentuan. Sistematika disini adalah struktur proposal yang tidak mengikuti ketentuan format. 

Rata-rata program hibah biasanya menetapkan format proposal usulan penelitian yang sifatnya wajib diikuti seluruh pendaftar. Format ini akan membuat proposal usulan seluruh peserta menjadi seragam. 

Sekaligus memudahkan reviewer dalam melakukan penilaian dan seleksi, baik dari tahap seleksi administrasi maupun substansi. Jadi, penetapan format proposal memang ada maksudnya. 

Jangan sampai topik penelitian menarik tapi tak patuh administrasi menggagalkan Anda menjadi penerima hibah. Oleh sebab itu, baca ketentuan dan buku panduan program hibah sebelum proposal dikirimkan. 

Baca Juga: 11 Tips Membuat Proposal Hibah Penelitian agar Lolos Seleksi

4. Pendahuluan Tidak lengkap

Alasan keempat yang menjadikan suatu proposal hibah ditolak atau tidak lolos administrasi adalah pendahuluan yang tidak lengkap. Pendahuluan adalah bab pertama di dalam karya tulis ilmiah, proposal termasuk di dalamnya.

Secara umum bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang diajukan. Namun, dosen dalam menyusun bab ini wajib memperhatikan ketentuan format proposal yang ditetapkan. 

Sebab akan dijelaskan secara rinci dalam format tersebut bahwa bab pertama isinya apa saja dan menjelaskan apa saja. Jadi, silahkan mengacu pada format yang ditetapkan pihak penyelenggara program hibah agar lolos tahap administratif.  

5. Pendahuluan Tidak Ada State of The Art dan Roadmap

Alasan proposal hibah tidak lolos administratif berikutnya adalah pada bagian Pendahuluan tidak ada State of Art dan Roadmap. State of Art sendiri adalah rancangan penelitian yang terperinci dan unik dibandingkan penelitian terdahulu.

Jadi, di bab pendahuluan sebaiknya memberikan State of Art tersebut. Yakni dengan memberi penjelasan secara rinci mengenai rancangan penelitian yang diusulkan. Membahas topik apa, tujuannya apa, manfaatnya apa, dan bagaimana alur prosesnya. 

Selain itu, pendahuluan di dalam proposal hibah juga perlu memberikan Roadmap penelitian. Yakni peta jalan mengenai alur kegiatan penelitian yang diusulkan sehingga ada gambaran penelitian ini akan seperti apa,dan hasil penelitiannya apa. 

Meskipun dijelaskan secara singkat dan padat, akan tetapi jelas sehingga mudah dipahami. Jika tidak terdapat dua aspek ini di bagian pendahuluan maka otomatis proposal dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi. 

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Proposal yang Baik, Ikuti Agar Penelitian Disetujui!

6. Metode Lebih dari 1130 Kata Dimana Maksimal Adalah 1000

Salah satu hal teknik lain yang menjadi alasan proposal hibah tidak lolos administratif adalah jumlah kata ada metode penelitian. Sejauh ini, jumlah kata dalam metode penelitian adalah maksimal 1.000 kata. 

Kemudian ada batas toleransi maksimal yang disepakati oleh seluruh reviewer proposal hibah di Indonesia sebesar 5%. Maka maksimal metode penelitian dipaparkan menjadi 1.130 kata. Jika lebih, maka tidak lolos administrasi. 

Maka jangan sampai terlupa untuk mengecek berapa jumlah kata di dalam metode penelitian dari proposal usulan yang disusun. Jangan sampai melebihi batas maksimal tersebut. Dianjurkan malah di bawah 1.000 kata, misalnya 900-an kata saja. 

7. Dalam Metode Terdapat State of The Art dan Roadmap

Kesalahan teknik ketujuh yang sering menjadi alasan proposal hibah tidak lolos administrasi adalah dalam metode penelitian dicantumkan State of Art sampai Roadmap penelitian. 

Jadi sesuai penjelasan sebelumnya, State of Art dan juga Roadmap penelitian wajib dicantumkan di bab pendahuluan. Lebih tepatnya pada sub bab latar belakang masalah. Sehingga keduanya wajib ada di bab tersebut bukan di bab lain. 

Sayangnya, tidak semua dosen pengusul proposal hibah memahami hal ini. Baik sengaja maupun tidak sengaja dua aspek penting di latar belakang masalah justru dicantumkan di metode penelitian. 

Hal ini tentu saja dinilai tak lagi sesuai dengan ketentuan, mulai dari format dan isi proposal penelitian secara umum. Oleh sebab itu, pahami betul apa saja yang perlu dicantumkan di metode penelitian dan bab lainnya agar lolos tahap administrasi. 

Tahap administrasi memang sering diremehkan, banyak dosen yang merasa sudah memenuhi standar administrasi. Akan tetapi banyak yang justru keliru secara teknis dalam menyusun proposal hibah. 

Jadi, jika selama ini sudah mengajukan banyak proposal di banyak program hibah. Kemudian belum ada satupun yang dinyatakan lolos sebagai penerima. Bisa jadi punya salah satu atau beberapa alasan proposal hibah tidak lolos administratif yang dijelaskan di atas. 

Artikel berikut akan membantu Anda dalam menyusun Proposal Penelitian :

Admin Dunia Dosen

Admin Website Dunia Dosen Indonesia.

Recent Posts

3 Karakter Dosen untuk Pengembangan Indikator Kinerja Dosen

Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…

21 hours ago

Pendaftaran Doha Institute Scholarship Jenjang S3 Tahun 2025 Dibuka!

Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…

22 hours ago

Royal Thai Government Scholarship 2025 untuk Jenjang S2 dan S3

Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…

22 hours ago

Program IASP 2025 untuk Dosen Kuliah S3 Gratis di Austria Resmi Dibuka!

Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…

6 days ago

Indikator Kinerja Dosen Sesuai Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…

6 days ago

Standar Minimum Pelaksanaan Hibah Penelitian dalam Indikator Kinerja Dosen

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…

6 days ago