Informasi

8 Akun Pendukung Karir Dosen yang Sebaiknya Dimiliki


Dosen yang profesional dan bertanggung jawab disebutkan adalah dosen yang memperjuangkan pengembangan karir akademiknya sampai ke Guru Besar. Mendukung hal tersebut, maka wajib memiliki akun pendukung karir dosen di sejumlah situs. 

Akun-akun pendukung ini ada yang sifatnya wajib ada pula yang sifatnya boleh dimiliki dan boleh juga sebaliknya. Namun, ketika dosen ingin memaksimalkan pengembangan jabatan fungsionalnya. Maka tidak berlebihan jika memiliki akun di semua website tersebut. 

Berkembangnya internet ternyata membuat digitalisasi di dunia dosen ikut berkembang. Ditjen Dikti yang dinaungi oleh Kemdikbud juga mencoba memaksimalkan layanan kepada seluruh dosen di Indonesia dengan memanfaatkan layanan berbasis teknologi internet. 

Beberapa layanan tersebut kemudian bisa dihubungkan oleh dosen dengan akun-akun publikasi ilmiah dan akun profesional lainnya. Sehingga mendukung pembuatan portofolio online dalam satu website, salah satunya adalah di laman SINTA. 

Bagi dosen yang ingin karir akademiknya terus berkembang memiliki sejumlah akun pendukung di beberapa website sangat penting. Apa saja? Berikut beberapa diantaranya: 

1. Google Scholar

Akun pertama yang penting untuk dimiliki dosen dalam mendukung karir akademik adalah akun Google Scholar. Siapa yang tak kenal Google Scholar? Google Scholar adalah salah satu database karya tulis ilmiah yang banyak diakses masyarakat. 

Ada banyak artikel ilmiah dipublikasikan lewat database yang dimiliki dan dikelola oleh Google ini. Selain itu, publikasi dari media lain yang dinaungi Google juga akan terindeks ke database Google Scholar. 

Memiliki akun di database ini membantu para dosen untuk melakukan publikasi ilmiah dan mempromosikan karyanya. Misalnya menerbitkan buku melalui Google Play Book yang bisa terindeks di akun Google Scholar. 

Akun Google Scholar kemudian juga bisa dihubungkan dosen ke akun SINTA. Sehingga seluruh publikasi ilmiah di database ini akan ikut terindeks di SINTA dan melengkapi portofolio di laman tersebut. 

Google Scholar tak hanya menjadi media publikasi ilmiah bagi dosen. Database ini menyediakan banyak fitur, termasuk memberi data jumlah sitasi. Sehingga akan memberikan informasi seberapa luas dampak publikasi ilmiah yang sudah dilakukan. 

2. SINTA

Akun pendukung karir dosen yang kedua adalah akun di laman SINTA (Science and Technology Index). SINTA secara umum adalah laman yang dikelola Kemdikbud Ristek dan menampilkan daftar publikasi ilmiah para dosen dan peneliti di Indonesia. 

Bagi dosen di Indonesia, memiliki akun di laman SINTA bersifat wajib. Sebab seluruh publikasi ilmiah dosen akan tercatat di sistem laman SINTA. Mulai dari publikasi jurnal nasional terakreditasi sampai jurnal internasional. 

Tak hanya jurnal, akun SINTA yang dimiliki dosen juga akan menampilkan publikasi dalam bentuk buku. Kemudian juga menampilkan kepemilikan HAKI, dan lain sebagainya. 

Akun SINTA kemudian dihubungkan dengan beberapa akun pendukung karir akademik dosen lainnya. Seperti akun Google Scholar, Garuda, Scopus, dan sebagainya. Sehingga seluruh publikasi ilmiah bisa di cek terpusat di SINTA. 

Kenapa punya akun SINTA penting? Sebab reputasi dosen dalam melakukan publikasi ilmiah akan dilihat berbagai pihak di laman ini. Akun SINTA dengan portofolio yang bagus membantu dosen mendapatkan kesempatan hibah sampai diajak kolaborasi. 

Baca Juga:

3. Garuda

Pengisi daftar akun pendukung karir dosen selanjutnya adalah akun Garuda (Garba Rujukan Digital). Garuda sendiri adalah platform sumber informasi publikasi ilmiah di Indonesia yang dikelola oleh Kemenristekdikti.

Garuda kemudian sering dituju untuk mencari referensi ilmiah dari kalangan dosen dan peneliti kredibel di Indonesia. Berbagai publikasi ilmiah yang terindeks disini diketahui punya kredibilitas tinggi sehingga bisa diandalkan. 

Lalu, kenapa dosen perlu memiliki akun di laman Garuda? Dosen selama masa pengabdiannya tentu akan melaksanakan aktivitas tri dharma. Aktivitas ini sering menuntut dosen melakukan publikasi ilmiah, baik ke jurnal maupun prosiding dan buku. 

Semua publikasi ilmiah ini adalah rekam jejak prestasi dan kinerja dosen selama masa pengabdian. Sehingga sangat penting untuk terindeks di Garuda. Apalagi ada kewajiban untuk menghubungkan akun Garuda ke akun SINTA milik dosen. 

Publikasi ilmiah yang terindeks di Garuda kemudian akan masuk juga di database atau sistem laman SINTA. Sehingga melengkapi profil dan kinerja dosen dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. 

4. ORCID

Selanjutnya adakah akun di ORCID (Open Researcher and Contributor ID). Sesuai dengan kepanjangannya, ORCID merupakan organisasi nirlaba independen yang menyediakan pengidentifikasi tetap yang membedakan antara satu peneliti dengan lainnya. 

ORCID kemudian memberi ID khusus yang disebut ID ORCID. Sebagai ID, maka fungsi dari ID ORCID ini mirip dengan KTP. Yakni memberikan data yang jelas dan unik kepada pemiliknya. 

Bedanya, KTP untuk data penduduk Indonesia semenata ID ORCHID khusus untuk kalangan peneliti dimana dosen juga termasuk di dalamnya. Mendapatkan ID disini cukup melakukan registrasi di laman orcid.org dan sifatnya gratis. 

Lalu, kenapa ID ORCID masuk daftar akun pendukung karir dosen? Jadi, ID ORCID ini dikelola organisasi nirlaba yang langsung terhubung dengan penerbit, penyandang dana, lembaga, dan layanan kegiatan penelitian. 

Punya ID di dalamnya akan sangat membantu memperoleh kesempatan kolaborasi dan membangun CV secara digital. Apalagi nyaris semua dosen dan peneliti di dunia punya ID ORCID. 

5. Scopus

Siapa yang tak kenal dengan Scopus? Scopus merupakan salah satu database jurnal internasional bereputasi. Memiliki akun di Scopus sangat penting bagi dosen agar bisa memastikan seluruh publikasi terindeks Scopus masuk ke SINTA. 

Sekaligus mendorong peningkatan sitasi terhadap publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal internasional bereputasi. Memiliki akun Scopus syaratnya adalah minimal sudah punya satu publikasi ilmiah terindeks di database ini. Jika belum, maka silahkan segera melakukan publikasi jurnal internasional bereputasi. 

6. Publon

Akun pendukung karir dosen berikutnya adalah akun Publon yang menjadi satu naungan di World of Science (WoS). Memperoleh ID di WoS sifatnya berbayar dan menjadi gratis jika dilakukan melalui laman Publon. 

Fungsi ID Publon bagi pengembangan karir akademik dosen adalah bisa dihubungkan dengan akun SINTA. Sehingga memaksimalkan portofolio publikasi ilmiah di laman milik Kemdikbud Ristek tersebut. Nantinya akan menjadi penguat reputasi ilmiah dan akademik dosen yang bersangkutan. 

7. Researcher

Selanjutnya adalah Researcher, dimana para dosen perlu memiliki Researcher ID. Researcher ID adalah pengidentifikasi unik yang menghubungkan Anda ke publikasi Anda di seluruh ekosistem Web of Science. 

Adapun yang dimaksud ekosistem Web of Science ini mencakup Web of Science, Publons, and InCites. Semua akan berhubungan dengan histori dan reputasi dari publikasi ilmiah dosen. Sehingga memiliki akun ini sangat penting sebagai pendukung karir akademik. 

8. Mendelay

Terakhir adalah memiliki akun Mendeley. Mendeley adalah aplikasi manajer referensi gratis yang dapat membantu penggunanya dalam menyimpan, mengatur, mencatat, mengutip dan mengutip referensi pada data penelitian.

Akun di Mendeley bisa dibuat secara gratis setelah mengunduh dan menginstal aplikasinya di perangkat. Pastikan sistem operasi dan aspek lain di perangkat mendukung baru melakukan proses registrasi. 

Adapun arti penting punya akun Mendeley ini salah satunya adalah untuk memastikan proses membuat sitasi atau sumber kutipan sampai penulisan daftar pustaka pada karya ilmiah sudah benar. Sehingga mencegah terdeteksi plagiarisme. 

Di masa mendatang tidak tertutup kemungkinan daftar akun pendukung karir dosen di dunia akademik akan terus bertambah. Akun-akun ini membantu dosen melakukan kegiatan publikasi dan membangun portofolio online untuk memaksimalkan kesempatan akademik. Jadi, di situs mana Anda belum punya akun? 

Artikel Terkait:

Febrianna Nuraini

Febrianna adalah seorang SEO Specialist. Selain itu, ia telah berpengalaman menjadi Content Writer pendidikan selama 2 tahun. Kunjungi LinkedInnya untuk melihat profil lengkapnya.

Recent Posts

Penerapan Metode Pembelajaran Case Study di Perguruan Tinggi

Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…

4 days ago

6 Solusi saat Google Scholar Tidak Bisa Dibuka

Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…

4 days ago

Artikel Tidak Terdeteksi Google Scholar? Ini 2 Solusinya

Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…

4 days ago

S2-S3 Gratis di Thailand dengan Vistec Scholarship 2025

Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…

5 days ago

Chinese Government Scholarship Dibuka untuk S1 Hingga S3, Daftar Segera!

Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…

1 week ago

Stipendium Hungaricum Scholarship Programme 2025 Dibuka, Cek Sekarang!

Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…

1 week ago