Dosen di Indonesia tentu paham betul pentingnya melakukan akademik branding, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah lewat media sosial. Pilihan terbaik yang bisa dicoba adalah akademik branding melalui LinkedIn.
Siapa yang tak kenal LinkedIn? Media sosial satu ini diketahui bisa membantu membuka peluang karir, mengembangkan karir yang sudah ditekuni, sampai mengembangkan diri lewat sejumlah program. Menariknya, media sosial ini cocok untuk branding di ranah profesional.
Membahas mengenai proses akademik branding dosen melalui LinkedIn, maka kenali dulu media sosial ini dengan mendalam. LinkedIn di situs resminya dijelaskan sebagai platform bagi siapa saja yang ingin memajukan dan mengembangkan karir.
Lebih umum, LinkedIn diketahui merupakan media sosial yang digunakan untuk mendapatkan pekerjaan, membangun jejaring sosial, dan juga untuk mengembangkan keterampilan di bidang yang ditekuni.
Sebagai media sosial, LinkedIn memungkinkan semua orang membuat akun dan membagikan berbagai informasi. Meskipun masuk kategori “media sosial” akan tetapi platform satu ini cenderung ke sisi profesional.
Sehingga semua informasi pribadi sampai apapun yang dibagikan mengarah ke bidang profesional. Misalnya menjelaskan profil diri, bidang yang ditekuni, tempat bekerja, sampai membagikan informasi lowongan pekerjaan dan magang.
Sebagai media sosial yang berfokus pada ranah profesional, LinkedIn menjadi media terbaik untuk membangun branding diri. Inilah alasan kenapa banyak disarankan untuk membangun akademik branding dosen melalui LinkedIn.
Kenapa LinkedIn direkomendasikan untuk dosen membangun akademik branding? Hal ini tidak terlepas dari fungsi menarik yang dimiliki LinkedIn, seperti
Disini para pengguna bisa membangun profil secara profesional dengan menjelaskan keterampilan dan keahlian yang dimiliki. Sehingga sering dilirik HRD perusahaan untuk mempertimbangkan penerimaan calon karyawan dalam proses rekrutmen. Bagi dosen, kesempatan menjadi konsultan suatu perusahaan bisa saja didapatkan melalui LinkedIn ini.
Sebagai media sosial, setiap pengguna memiliki “rumah” yang bisa diatur sedemikian rupa tampilannya untuk dilihat pengguna lain. Salah satunya memperkenalkan diri dengan menyebutkan beberapa data pribadi yang sifatnya profesional.
Misalnya dari nama, lulusan perguruan tinggi mana, bekerja di perusahaan atau instansi mana, keahlian yang dimiliki apa, dan sebagainya. Sehingga bisa menjadi sarana branding diri dengan menunjukan kemampuan sekaligus kredibilitas.
Baca Juga : Apa Itu Academic Branding? Simak Penjelasan Lengkapnya
LinkedIn dimanfaatkan sebagai media sosial yang menunjukan sisi profesional para penggunanya. Maka akun yang dimiliki disini akan menunjukan portofolio maupun CV pengguna untuk kebutuhan profesional. Hal ini dikarenakan LinkedIn memaparkan secara detail pengalaman hingga pendidikan yang berisi seperti yang ada di CV.
LinkedIn terhubung dengan sejumlah komunitas dimana pilihannya cukup banyak. Ketika masuk ke salah satu komunitas yang sesuai dengan bidang yang ditekuni. Maka akan mendapat banyak ilmu sampai informasi yang menambah wawasan.
Lewat komunitas di LinkedIn, para pengguna bisa masuk ke komunitas yang dirasa sesuai kebutuhan maupun selera. Sehingga bisa berkenalan dengan member komunitas tersebut dan membangun jaringan profesional seluas mungkin.
Mengetahui fungsi dari LinkedIn yang sangat kompleks membuat akademik branding dosen melalui LinkedIn menarik untuk dilakukan. Ada banyak manfaat bisa didapatkan dosen ketika memiliki akun di media sosial ini, khususnya untuk keperluan akademik branding. Yaitu:
Memiliki akun di LinkedIn membantu dosen membangun profil lengkap dengan portofolio akademik. Sehingga bisa menjadi sarana branding diri agar dikenal oleh masyarakat luas sebagai dosen profesional.
Baca Juga: Pentingnya Akademik Branding bagi Dosen
Dosen di LinkedIn bisa aktif membagikan berbagai konten kepada pengguna lain. Termasuk membagikan publikasi ilmiah yang sudah dilakukan. Hal ini akan mendorong peningkatan sitasi sehingga reputasi publikasi tersebut ikut terdongkrak.
Meskipun LinkedIn adalah media sosial, akan tetapi sifatnya cenderung lebih resmi. Sehingga bisa menjadi media bagi para dosen untuk membagikan publikasi yang dilakukan kepada para pengguna.
Akun LinkedIn yang dimiliki dosen akan menunjukan keahlian, kredibilitas, dan prestasi akademik yang sudah diraih. Sebagai media sosial yang bisa diakses siapa saja di Indonesia dan dunia, maka profil dosen akan mudah diketahui atau ditemukan.
Tidak tertutup kemungkinan profil dosen akan dicari oleh perguruan tinggi maupun perusahaan (industri). Baik di Indonesia maupun dari negara lain di dunia. Sehingga muncul peluang mendapat tawaran berkolaborasi dalam penelitian.
Beberapa dosen diketahui mendapat tawaran berkolaborasi atau bekerjasama dengan industri. Baik dalam kegiatan penelitian maupun dalam kegiatan lain. Misalnya dosen diminta menjadi konsultan di perusahaan mereka.
Sehingga dosen yang menjadi ahli di suatu bidang mendapat kesempatan mendampingi SDM di industri tersebut dalam menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu, silahkan membangun akademik branding dosen melalui LinkedIn karena peluang seperti ini sangat mungkin didapatkan.
Sebagai media sosial yang bisa dimanfaatkan dosen untuk melakukan akademik branding. Kira-kira apa saja yang harus dosen isi di profil LinkedIn? Pertama, dosen perlu membuat profil yang menunjukan keahlian di bidang keilmuan yang ditekuni.
Kedua, silakan membagikan sejumlah prestasi akademik yang diraih selama mengabdi sebagai pendidik. MIsalnya sertifikasi dosen, sertifikat profesional, riwayat publikasi baik jurnal maupun buku, riwayat project akademik, sampai jabatan fungsional dan struktural yang dipangku.
Baca Juga: 9 Strategi Academic Branding Bagi Para Dosen
Meskipun LinkedIn dikenal sebagai media sosial profesional terbesar di dunia dengan jumlah pengguna mencapai ratusan juta. Namun, media sosial satu ini tentu belum bisa disebut sempurna. Berikut adalah beberapa kekurangan yang dimiliki:
Itulah penjelasan mengenai apa itu LinkedIn dan kenapa akademik branding dosen melalui LinkedIn sangat disarankan. Sebab LinkedIn bisa menjadi media berbagai institusi, perusahaan, dan lembaga untuk mengenal profil dosen di Indonesia. Sehingga punya aun disini bisa membuka kesempatan akademik seluas mungkin.
Baca Juga: Pentingnya Membangun Academic Branding Melalui SINTA
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…