Tips

Akademia Wajib Tahu! Rahasia Dibalik Penentuan Tujuan Presentasi Bagi Audiens

Mungkin dosen maupun mahasiswa sering menemui sejumlah permasalahan mengapa perkuliahan berjalan kacau, suasana kuliah terasa membosankan, atau mahasiswa tidak peduli dengan apa yang Anda sampaikan atau presentasikan. Begitupun terjadi sebaliknya, ketika mahasiswa melakukan presentasi menjadi tidak menarik dan dosen menyimak sambil lalu. Untuk mencegah hal itu terjadi, Anda wajib tahu rahasia dibalik penentuan tujuan presentasi yang menarik audiens.

Alasan Audiens Harus Mengikuti Presentasi Anda

Tahukah Anda mengapa penentuan tujuan presentasi sangat penting dalam menyiapkan presentasi? Karena disitulah Anda menentukan alasan mengapa audiens Anda mau datang dan mendengarkan presentasi Anda. Jika audiens Anda tidak mendapatkan alasan yang kuat, maka mereka tidak akan mau datang dan mendengarkan presentasi Anda.

Anda perlu ingat bahwa audiens datang dan mendengarkan presentasi Anda bukan karena mereka memuja Anda sebagai pembicara, tetapi mereka berharap untuk mendapatkan sesuatu, apakah itu informasi terbaru, inspirasi atau motivasi. Dan itulah yang Anda mesti jawab dan rumuskan dalam tujuan presentasi Anda.

Dengan Anda dapat menentukan tujuan presentasi Anda dengan jelas, maka hal tersebut akan membantu Anda dalam menentukan struktur dan materi/isi konten presentasi Anda. Sebuah presentasi yang tujuannya untuk membujuk audiens akan memiliki struktur dan materi/isi konten yang berbeda dengan presentasi yang tujuannya untuk memberi informasi.

Pada dasarnya, dalam konteks perkantoran ataupun kemahasiswaan, tujuan presentasi dapat dibagi dua.

Pertama, Tujuan Presentasi Memberikan Informasi kepada Audiens

Ciri-ciri atau karakteristik presentasi jenis ini adalah :

  1. Tujuan akhirnya agar audiens mengerti apa yang Anda sampaikan.
  2. Struktur presentasi haruslah kuat supaya presentasi mudah diikuti dan dipahami.
  3. Poin-poin presentasi harus dapat disampaikan dengan jelas.
  4. Pemberian ringkasan sebelum mengakhiri keseluruhan presentasi akan sangat membantu.

Beberapa contoh presentasi yang termasuk dalam kategori ini adalah seminar, kuliah, penyuluhan, dan presentasi laporan.

Kedua, Tujuan Presentasi Membujuk atau Menginspirasi Audiens

Tujuan presentasi yang kedua adalah untuk membujuk atau menginspirasi audiens untuk menerima ide, mengubah cara berpikir atau meminta mereka melakukan suatu tindakan.

Ciri-ciri atau karakteristik presentasi jenis ini adalah :

  1. Tujuan akhirnya agar audiens mengikuti apa yang Anda sampaikan.
  2. Kredibilitas presenter sangatlah diperlukan.
  3. Struktur dan poin presentasi juga hal yang penting dan harus logis dan dapat dipahami oleh audiens.
  4. Kalimat ajakan yang meminta audiens untuk melakukan sesuatu sebelum mengakhiri keseluruhan presentasi akan sangat membantu.

Beberapa contoh presentasi yang termasuk dalam kategori ini adalah presentasi penjualan, kampanye, dan pitch presentation.

llustrasi. (Sumber Foto: shutterstock.com)

Dalam menentukan tujuan presentasi yang bermanfaat bagi audiens Anda, ada 3 rahasia yang perlu Anda ketahui. Mari kita bahas satu per satu.

Susunlah Dari Sudut Pandang Audiens

Ketika Anda melakukan presentasi, tentu Anda ingin apa yang Anda sampaikan berguna bagi audiens Anda. Karena itulah, maka Anda perlu melihat dari sisi audiens Anda.

Anda mesti menjawab pertanyaan, “Apakah yang akan audiens dapatkan dari presentasi Anda ?”. Sudut pandangnya tertuju pada audiens, bukan dari sudut pandang presenter.

Dalam memformulasikan tujuan presentasi, bayangkan audiens menatap Anda dan berkata, What’s In It For Me ?”, yang berarti “Apa untungnya bagi saya ?” Jika Anda dapat menentukan tujuan presentasi dengan menjawab pertanyaan tersebut, maka presentasi Anda menjadi lebih terfokus kepada kepentingan audiens.

Buatlah yang Spesifik

Penentuan tujuan presentasi yang spesifik akan membuat Anda dapat merancang materi/isi presentasi secara lebih fokus. Sedangkan, tujuan presentasi yang terlalu umum akan membuat Anda kebingungan untuk merancang konten presentasi yang sesuai.

Misalnya, jika tujuan presentasi Anda “Membuat audiens mengerti tentang kesehatan, maka tentunya dalam menyusun materi, Anda akan merasa kebingungan. Mengapa ? Karena kesehatan itu luas sekali. Ada banyak hal yang dapat Anda bahas dari kesehatan. Mungkin saja Anda dapat membuat konten presentasi tersebut, namun konten presentasi Anda menjadi kurang mendalam, sehingga audiens kurang mendapat manfaat nyata.

Akan tetapi, jika tujuan presentasi Anda adalah “Membuat audiens mengerti tentang tiga cara hidup sehat bagi orang yang telah berumur 50 tahun ke atas”, maka Anda akan lebih mudah untuk membuat materi presentasi Anda. Hal ini karena tujuan presentasi Anda spesifik dan fokus. Dan audiens Anda akan mendapatkan manfaat nyata dari presentasi Anda.

Rancanglah yang Realistis untuk Dicapai

Misalnya, Anda diminta presentasi dengan topik “Pembicara Publik Yang Dapat Menghasilkan Uang” dan diberikan waktu selama 15 menit. Dan Anda merumuskan tujuan presentasinya adalah “Audiens akan mampu menghasilkan uang layaknya pembicara professional”.

Untuk dapat mencapai tujuan di atas, tentunya Anda membutuhkan waktu yang lebih panjang, dan audiens juga harus menjalani sesi praktek terlebih dahulu sebelum mampu merealisasikan tujuan tersebut. Anda sendiri juga akan bingung bagaimana dapat merancang materi/isi sampai tujuan presentasi tersebut dapat tercapai.

Contoh

Contoh tujuan yang lebih realistis untuk topik “Pembicara Publik Yang Dapat Menghasilkan Uang” dengan durasi waktu 15 menit adalah :

  1. Audiens mengetahui 3 tips untuk menjadi pembicara publik yang dapat menghasilkan uang.
  2. Audiens mengetahui 5 sumber-sumber penghasilan bagi pembicara publik.

Dengan mengetahui dan menerapkan tiga rahasia penentuan tujuan presentasi di atas, maka Anda akan mempunyai penjelasan hasil apa yang Anda harapkan dari presentasi Anda. Selain itu, penentuan tujuan presentasi yang jelas juga akan membantu Anda merancang materi/isi presentasi Anda.

Demikianlah, 3 rahasia penentuan tujuan presentasi yang bermanfaat bagi audiens Anda. Pertama, susunlah dari sudut pandang audiens. Kedua, buatlah yang spesifik. Ketiga, rancanglah yang realistis untuk dicapai.

Sumber: lldikti5.ristekdikti.go.id

Redaksi

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

2 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago