Tahukah Anda, bahwa terdapat sejumlah aplikasi AI untuk membuat gambar? Aplikasi AI bukan hanya sebatas chatbot seperti Chat GPT maupun Gemini saja. Melainkan juga ada lebih banyak aplikasi dengan luaran yang berbeda-beda.
Jika aplikasi AI seperti Chat GPT memberi luaran berupa teks atau tulisan. Maka ada beberapa AI yang menghasilkan luaran lain. Baik itu suara (podcast), gambar (desain grafis dan ilustrasi), video, dan kombinasi beberapa bentuk luaran.
Bagi dosen, menggunakan aplikasi AI dengan luaran gambar bisa membantu membuat ilustrasi pada naskah buku atau karya tulis ilmiah lain. Sehingga lebih cepat dan hasilnya juga lebih memuaskan. Berikut informasinya.
Sebelum mendapatkan daftar AI-nya, sebaiknya Anda memahami etika penggunaan AI agar tidak mendapatkan masalah di kemudian hari. Jangan sampai apa yang Anda lakukan termasuk dalam perbuatan penyalahgunaan AI.
Apa saja aplikasi AI untuk membuat gambar yang bisa digunakan atau dipertimbangan para dosen di Indonesia? Berikut daftar AI yang bisa menghasilkan gambar:
Dikutip melalui Buku Panduan Penggunaan Generative AI pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi yang disusun Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristekdikti (sekarang Kemdiktisaintek), salah satunya adalah aplikasi Stable Diffusion.
Stable Diffusion hadir dalam dua versi, yakni versi aplikasi yang harus diinstal ke perangkat komputer. Sehingga bisa dipakai membuat gambar AI secara offline (luring). Kedua, versi website untuk membuat gambar secara daring.
Cara membuat gambar di aplikasi ini bisa masuk ke websitenya, kemudian mengetik prompt yang menjelaskan kebutuhan gambar. Baru kemudian menunggu beberapa saat sampai gambar selesai dibuat, kemudian bisa diunduh. Aplikasi ini bisa diakses gratis dengan batasan fitur, sehingga bisa upgrade ke paket berbayar.
Sealnjutnya ada aplikasi DALL·E 3 yang juga berbasis AI dan bisa membantu membuat gambar lengkap dengan teks di dalamnya. DALL·E 3 terhubung dengan Chat GPT, Bing Image Creator, dan juga API Open AI.
Para dosen bisa memilih salah satunya untuk memulai membuat gambar ilustrasi atau sesuai kebutuhan dalam menjalankan kewajiban akademik. Misalnya di Chat GPT, maka wajib upgrade ke ChatGPT Plus (GPT-4 Turbo).
Dosen bisa menulis prompt yang menjelaskan kebutuhan gambar. Maka ChatGPT Plus (GPT-4 Turbo) akan membuatkannya dengan bantuan AI desain di DALL-E 3. Akses ke aplikasi DALL-E 3 berbayar, dan tersedia untuk pengguna dari pelajar dan pendidik (biaya lebih terjangkau).
Selanjutnya adalah Illustroke, yaitu aplikasi AI untuk membuat gambar vector dari teks. Artinya, aplikasi ini menggunakan prompt. Dosen yang ingin membuat gambar ilustrasi atau animasi, bisa menulis prompt yang sesuai kebutuhan.
Maka Illustroke akan membuatkan gambar dalam model vector dan menggunakan teknologi AI, sehingga prosesnya cepat. Layanan dari aplikasi AI satu ini pada dasarnya berbayar.
Namun, pengguna bisa memakai versi gratis dengan penggunaan maksimal 24 jam atau sehari saja. Jika ingin memakai rutin setiap hari, maka bisa upgrade ke paket berbayar yang disediakan.
Pilihan AI untuk membuat gambar berikutnya adalah aplikasi Midjourney. Aplikasi ini juga berbasis teks ke gambar, sehingga para dosen perlu menyusun prompt. Selain itu, Midjourney memiliki kemampuan membuat gambar dan ilustrasi aneka bentuk.
Selain bisa dipakai untuk membuat grafik sampai ilustrasi dengan animasi. Aplikasi Midjourney juga mendukung pembuatan desain sampul. Sehingga para dosen bisa membuat desain sampul sendiri untuk modul, naskah buku ilmiah, dan sebagainya.
Mengakses layanannya dalam membuat gambar dengan AI, maka wajib berlangganan. Pada website resminya, pengguna baru juga diwajibkan registrasi akun. Selanjutnya memilih paket langganan sesuai kebutuhan.
Aplikasi AI berikutnya yang membantu dosen membuat gambar adalah Stockimg. Aplikasi ini memakai prompt, sehingga teks yang diketik oleh pengguna akan diproses untuk membuat gambar sesuai permintaan.
Aplikasi Stockimg bisa membantu membuat gambar dalam model apapun dan untuk kebutuhan apapun. Mulai dari membuat ilustrasi berbentuk grafik sampai membuat logo. Semakin spesifik prompt yang diketik, maka hasilnya semakin relevan.
Layanan AI untuk membuat gambar dari Stockimg sifatnya berbayar. Tersedia paket langganan bulanan dan juga tahunan. Silahkan memilih yang dirasa paling sesuai kebutuhan maupun anggaran.
Selanjutnya ada aplikasi Flair AI. Secara umum, aplikasi berbasis AI ini lebih populer di kalangan tim pemasaran berbagai perusahaan. Sebab bisa membantu membuat foto produk dengan menyusun prompt (teks).
Bagi kalangan dosen, aplikasi Flair AI ini bisa digunakan untuk visualisasi data penelitian. Kemudian membuat desain slide presentasi yang lebih menarik, ilustrasi gambar rumit untuk menunjang perkuliahan, sampai membuat desain poster untuk luaran hibah pengabdian kepada masyarakat.
Pada dasarnya, Flair AI sifatnya berbayar. Namun, tersedia paket gratis dengan batasan maksimal 10 permintaan membuat gambar. Jika dalam sehari butuh lebih dari jumlah tersebut, maka silahkan upgrade ke paket berbayar.
Sea Art AI juga termasuk aplikasi AI untuk membuat gambar secara otomatis menggunakan teks (prompt). Pengguna cukup mengetik gambar yang diinginkan dan dibutuhkan. Maka sistem di aplikasi ini akan membuatkan gambar.
Aplikasi ini memang masih terbilang baru, sehingga belum begitu populer. Namun bisa diandalkan untuk membuat gambar ilustrasi atau desain slide presentasi sampai poster di kalangan dosen. Layanan bersifat berbayar dan wajib registrasi akun bagi pengguna baru.
Pilihan selanjutnya adalah aplikasi bertajuk Pixlr yang secara umum menyediakan layanan editing foto dengan teknologi AI. Namun, di dalam Pixlr terdapat fitur Image Generator yang bisa membantu membuat gambar custom.
Para dosen yang menggunakan aplikasi Pixlr bisa masuk ke fitur tersebut. Kemudian pada kolom yang tersedia bisa mengetik prompt berisi detail gambar yang dibutuhkan. Layanan Pixlr berbayar dan sifatnya langganan per bulan.
Pilihan berikutnya adalah aplikasi AI bernama Art Guru. Aplikasi ini menjadi salah satu aplikasi AI untuk membuat gambar dengan akses gratis. Pengguna atau dosen, cukup masuk ke website resminya dan mengetik prompt berisi permintaan dibuatkan gambar.
Art Guru kemudian akan membuat gambar yang relevan dengan iis prompt tersebut dalam beberapa menit. Selain gratis, website memiliki tampilan sederhana sehingga fitur-fiturnya mudah dipahami dan digunakan.
Aplikasi AI bernama Dreamina juga bisa diandalkan kalangan dosen untuk membuat gambar ilustrasi dengan cepat dan praktis. Aplikasi ini pada dasarnya menyediakan layanan editing foto dan gambar berbasis AI.
Melalui AI Image Generator yang disediakan, para pengguna bisa meminta Dreamina membuatkan gambar dengan dasar prompt yang disusun. Jadi, pengguna cukup menyusun prompt yang tepat maka gambar yang dibuatnya akan sangat relevan.
Layanan membuat gambar dengan AI di Dreamina sifatnya berbayar. Pengguna baru juga diwajibkan registrasi akun dan kemudian memilih paket langganan. Jika sudah dilakukan pembayaran, maka Dreamina sudah siap untuk digunakan.
Saat ini, mengoreksi tugas mahasiswa perlu lebih teliti karena banyak mahasiswa menggunakan AI untuk membantu menyelesaikan tugas mereka. Sebaiknya, Anda membaca pembahasan tugas mahasiswa di era AI berikut:
Kalangan dosen tentu familiar dengan aplikasi Canva yang berbentuk website maupun aplikasi mobile. Aplikasi ini dikenal publik luas sebagai aplikasi desain dengan template yang tinggal diedit.
Bersama teknologi AI, Canva kemudian merilis layanan bertajuk Free AI Image Generator. Sesuai namanya, layanan ini membantu membuat gambar dengan AI bermodalkan prompt yang diketik pengguna. Selain itu sifat layanan gratis hanya wajib registrasi akun dengan email.
Pengguna cukup mengetik prompt pada kolom yang disediakan di halaman utamanya. Selanjutnya, Canva akan membuatkan gambar yang relevan dalam banyak versi. Mulai dari bentuk foto, gambar ilustrasi seperti animasi, dan sebagainya.
Berikutnya dalam daftar AI untuk membuat gambar adalah LucidChart. Aplikasi ini menggunakan AI yang satu pengembang dengan Chat GPT. Selain itu juga berbasis cloud, sehingga gambar yang disimpan pengguna di aplikasi tersimpan daring.
Sesuai namanya LucidChart bisa digunakan para dosen untuk membuat gambar dalam bentuk visualisasi data. Misalnya grafik, diagram ER, dan sejenisnya yang bisa menambah materi dalam slide presentasi maupun naskah buku ilmiah yang sedang disusun. Aplikasi LucidChart sifatnya berbayar, sehingga wajib berlangganan.
Aplikasi AI membuat gambar ilustrasi juga bisa mengandalkan aplikasi Miro. Pada dasarnya, aplikasi Miro menyediakan layanan untuk mind mapping. Namun, dengan adanya fitur pembuatan diagram dan grafik dengan AI. Maka bisa menghasilkan luaran berbentuk gambar.
Jadi, fungsi Miro disini mirip dengan LucidChart yang dijelaskan sebelumnya. Dimana bisa membantu membuat grafik, diagram, dan sebagainya untuk visualisasi data yang lebih mudah dipahami, menarik, dan mudah dibuat. Layanan Miro tidak gratis, tersedia beberapa pilihan paket untuk berlangganan.
Pilihan menarik berikutnya dari AI untuk membantu membuat gambar ilustrasi adalah BioRender. Secara umum, BioRender menyediakan layanan untuk membuat gambar ilustrasi di bidang ilmu sains dan kesehatan.
Sehingga cocok untuk dosen yang mengajar program studi di bidang ilmu sains dan kesehatan. Misalnya kebutuhan untuk menambahkan gambar bentuk organ otak di slide presentasi saat mengajar mahasiswa Keperawatan.
Maka BioRender bisa diandalkan. Layanan berbayar, hana saja ada paket gratis dengan maksimal membuat 5 gambar ilustrasi dalam sebulan. Jika jumlah gambar yang dibutuhkan lebih dari jumlah ini, maka bisa upgrade ke paket berbayar.
Bagi para dosen di bidang ilmu farmasi, kimia, dan arsitektur. Tentunya membutuhkan aplikasi AI untuk membuat gambar yang rumit. Misalnya kebutuhan membuat gambar ilustrasi struktur senyawa organik.
Aplikasi ChemDraw bisa dijadikan andalan. Sebab aplikasi berbasis AI ini memang membantu membuat gambar ilustrasi di tiga bidang keilmuan tersebut. Layanan ChemDraw berbayar, dan biaya langganan bisa di cek di website resminya.
Terakhir adalah aplikasi AI bertajuk Artbreeder. Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membantu pengguna memiliki gambar yang menarik. Gambar yang dihasilkan bisa dalam bentuk animasi sampai foto dengan tampilan mirip manusia.
Aplikasi Artbreeder bisa digunakan para dosen untuk membuat referensi visual saat melakukan kegiatan penelitian. Misalnya kebutuhan menambahkan gambar penari saat pentas dalam laporan penelitian. Maka Artbreeder bisa diandalkan. Artbreeder sendiri ada versi gratis dan berbayar, silahkan memilih sesuai kebutuhan.
Pada dasarnya, setiap aplikasi AI untuk membuat gambar memiliki cara kerjanya sendiri-sendiri. Namun, mayoritas aplikasi yang dijelaskan di atas memakai prompt. Sebagai contoh, berikut adalah langkah-langkah membuat gambar ilustrasi dengan Art Guru:
Berhubung ada cukup banyak pilihan aplikasi AI untuk membuat gambar. Maka silahkan memilih yang dirasa hasilnya paling bagus, cara penggunaannya paling mudah, dan biaya langganannya paling sesuai dengan kondisi keuangan.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai kebijakan atau regulasi perguruan tinggi terkait penggunaan AI dengan luaran berupa gambar. Sebab setiap perguruan tinggi punya aturan tersendiri, baik ada tidaknya batasan sampai larangan untuk tidak memakai AI sama sekali.
Berikut daftar AI yang bisa Anda manfaatkan sesuai kebutuhan:
Sudah menggunakan AI tapi hasil masih kurang pas? Gunakan teknik prompting! Begini Cara Membuat Prompt AI agar Hasil Optimal.
Jangan lewatkan:
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…