20 AI untuk Membantu Penelitian

AI untuk Membantu Penelitian

Kegiatan penelitian diketahui menjadi kegiatan ilmiah yang membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit. Kesulitan dan tantangan dalam prosesnya membuat penggunaan AI untuk membantu penelitian mulai banyak dipertimbangkan. Bahkan dilakukan. 

Teknologi AI yang berkembang dengan sangat pesat, membantu berbagai aktivitas manusia. Siapa sangka, sejumlah platform dengan teknologi ini bisa diandalkan untuk membantu penelitian. 

Mulai dari mencari ide penelitian, referensi ilmiah, meningkatkan kualitas laporan penelitian, dan meningkatkan kualitas publikasi berisi temuan penelitian. Lalu, apa saja tools AI yang bisa membantu kegiatan penelitian? Berikut informasinya. 

Daftar Tools AI untuk Membantu Penelitian 

Dikutip melalui salah satu artikel ilmiah yang terbit di Jurnal FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH), AI atau Kecerdasan Buatan adalah  program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, seperti logika, pengambilan keputusan, dan sifat lainnya.

Penggunaan AI di ruang lingkup akademik atau pendidikan tinggi semakin jamak dilakukan. Selain mendukung kegiatan pembelajaran, juga mendukung kegiatan penelitian. Sehingga diharapkan ketika dimanfaatkan dengan bijak bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian. Baik yang dilakukan dosen maupun mahasiswa. 

Semakin kesini, semakin banyak platform dengan teknologi AI untuk membantu penelitian bisa diakses. Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar AI untuk bantu penelitian Anda:

1. Elicit 

Dikutip melalui Detik.com, tools AI pertama yang bisa diandalkan untuk memudahkan penelitian adalah Elicit. Platform AI ini umumnya digunakan dosen dan mahasiswa untuk membantu menemukan ide penelitian. Kemudian, digunakan juga untuk mencari referensi ilmiah. 

Menggunakan teknologi AI serta Large Language Models (LLM), Elicit memiliki kemampuan mencarikan referensi ilmiah yang relevan. Sekaligus memberi rekomendasi sejumlah publikasi ilmiah yang masih berkaitan dengan topik yang dicari. 

Selain bisa menemukan referensi ilmiah, pengguna Elicit juga bisa mengunduh publikasi ilmiah dan melakukan sitasi otomatis. Sehingga isinya bisa dibaca dan dipastikan benar-benar sesuai kebutuhan atau relevan dengan topik. 

2. Perplexity

Tools AI untuk membantu penelitian yang kedua adalah Perplexity. Sama seperti Elicit, tools Perplexity juga menggunakan teknologi LLM. Sehingga bentuk chatbot yang dihadirkan bisa membantu memberi jawaban paling relevan. 

Perplexity bisa diandalkan untuk mencari referensi ilmiah, ide penelitian, melakukan kajian literatur, dan lain sebagainya. Menyusun prompt yang spesifik dan ringkas akan membantu mendapatkan apa yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. 

3. Consensus

Consensus juga sering dipilih dosen dan mahasiswa untuk memudahkan kegiatan penelitian. Tools Ai untuk membantu penelitian ini juga menggunakan teknologi LLM. Sehingga jawaban dan rekomendasi referensi ilmiah selalu relevan dengan kebutuhan pengguna. 

Dikutip melalui unggahan akun Instagram @sciencemind.lab, salah satu keunikan dan kelebihan Consensus adalah kemampuannya untuk mengekstraksi kesimpulan utama dari referensi ilmiah yang direkomendasikan. Sehingga memberi referensi yang terbaik dan paling relevan kepada pengguna. 

4. Semantic Scholar 

Selanjutnya ada tools AI bertajuk Semantic Scholar. Dilihat dari namanya, tentu sudah bisa ditebak jika tools ini menyediakan database publikasi ilmiah. Bermitra dengan sejumlah publisher di dunia, tools ini mampu menyediakan lebih dari 200 juta publikasi ilmiah. 

Tidak heran, banyak dosen dan mahasiswa mengandalkannya untuk menemukan ide penelitian sampai referensi ilmiah. Ditambah dengan fitur menarik seperti sitasi otomatis dan pengunduh dokumen format PDF. Tentunya meningkatkan pengalaman ketika menggunakan tools AI satu ini. 

5. Research Rabbit 

Tools AI untuk membantu penelitian berikutnya adalah Research Rabbit. Tools ini juga umum digunakan dosen dan mahasiswa di Indonesia untuk mencari referensi ilmiah. Selain itu, cocok juga untuk mencari ide penelitian. 

Research Rabbit menyediakan sistem rekomendasi yang menunjukan sejumlah publikasi ilmiah yang masih memiliki hubungan dengan topik yang dicari. Sehingga menyajikan data hasil pemetaan topik penelitian tersebut. 

Tools ini bisa membantu dosen dan mahasiswa menentukan topik penelitian yang tepat karena sedang tren, menjadi isu hangat, dampak luas, dan sebagainya. Sekaligus merekomendasikan referensi ilmiah berkualitas dari berbagai publikasi ilmiah di dunia. 

6. Chat PDF 

Chat PDF juga termasuk tools AI untuk membantu penelitian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa. Sesuai namanya, tools AI ini berbentuk chatbot sehingga sekilas mirip dengan AI. 

Selain itu, sesuai namanya juga, tools ini secara khusus membantu menemukan dokumen dalam format PDF. Sehingga bisa diandalkan akademisi dalam mencari referensi, ide penelitian, maupun literature review. 

Ada banyak publikasi ilmiah bisa ditemukan melalui Chat PDF. Baik itu artikel pada prosiding, artikel pada jurnal ilmiah, buku ilmiah dalam versi elektronik, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

7. Scite 

Tools AI berikutnya yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemudahan dalam meneliti adalah Scite. Scite pada dasarnya tools AI yang membantu menemukan referensi ilmiah dan berbagai ide penelitian lewat jutaan publikasi ilmiah. 

Scite bisa diandalkan untuk menyusun proposal penelitian, laporan penelitian, sampai penyusunan karya tulis ilmiah sebagai luaran penelitian. Baik dalam pencarian ide, referensi ilmiah, sitasi dalam kutipan, maupun daftar pustaka lewat fitur sitasi otomatis yang disediakan. 

8. Trinka 

Jika membutuhkan tools AI yang memudahkan proses penyusunan karya tulis ilmiah untuk luaran penelitian. Maka bisa mempertimbangkan Trinka yang juga menjadi salah satu AI untuk membantu penelitian yang banyak digunakan. 

Secara garis besar, layanan utama dari Trinka adalah mengecek grammar atau struktur kalimat dalam karya tulis berbahasa Inggris. Namun, tersedia pula fitur lain yang membantu penyusunan karya tulis ilmiah. Seperti parafrase, cek plagiarisme, dan sebagainya. 

Dengan menggunakan Trinka, maka dosen dan mahasiswa bisa meningkatkan kualitas artikel ilmiah yang ditulis dalam bahasa Inggris. Sehingga membantu menembus editorial dari jurnal internasional, termasuk jurnal internasional bereputasi. 

9. Scholarcy 

Berikutnya ada tools AI bertajuk Scholarcy. Scholarcy menggunakan teknologi AI untuk memberikan efisiensi dan efektivitas dalam menjawab kebutuhan pengguna. Tools ini menyediakan 3 fitur utama, yakni meringkas atau merangkum karya tulis ilmiah. 

Kemudian fitur menunjukan bagian-bagian penting dari suatu karya tulis ilmiah yang dijadikan referensi. Terakhir, adalah fitur manajemen referensi. Seluruh referensi yang diolah di tools ini akan tersimpan dan bisa diakses kapan saja jika dibutuhkan kembali. Sehingga mencegah referensi hilang atau lupa disimpan di folder mana. 

Tools AI ini banyak diandalkan akademisi, sebab membantu proses memahami referensi ilmiah yang digunakan. Terutama untuk topik yang rumit dan dipublikasikan dalam bahasa asing. Sehingga mempercepat memahami isi dari publikasi tersebut dan bagian mana saja yang bisa dikutip dalam proposal sampai luaran penelitian. 

10. Bit AI 

Pilihan tools AI untuk riset lebih efisien dan efektif selanjutnya adalah Bit AI. Tools AI satu ini perlu digunakan dengan bijak untuk menghindar pelanggaran etika akademik. Sebab bisa digunakan untuk menyusun karya tulis ilmiah lewat topik yang dimasukan dalam sistem. 

Namun, dengan fitur ini, pengguna dari kalangan akademisi juga bisa dibantu dalam meningkatkan kualitas karya tulis berisi hasil penelitian dan akan dipublikasikan. Selain itu, Bit AI juga menyediakan fitur kolaborasi real time secara daring. 

Jika penelitian dilakukan dengan kolaborator dan mitra, kemudian perlu menyusun dokumen dengan sistem pembagian tugas per bagian. Maka Bit AI bisa digunakan untuk kemudahan proses kolaborasi tersebut. 

Saat ini, mengoreksi tugas mahasiswa perlu lebih teliti karena banyak mahasiswa menggunakan AI untuk membantu menyelesaikan tugas mereka. Sebaiknya, Anda membaca pembahasan tugas mahasiswa di era AI berikut:

11. SciSpace 

SciSpace juga termasuk AI untuk penelitian yang lebih efektif dan efisien dan bisa diandalkan dosen sampai mahasiswa. SciSpace memiliki fitur utama pencarian referensi ilmiah. Ada lebih dari 270 juta publikasi ilmiah menjadi koleksi tools AI ini. 

Sehingga memudahkan para peneliti dalam menemukan referensi ilmiah untuk dijadikan referensi maupun sumber data dan ide penelitian. Publikasi ilmiah yang direkomendasikan didominasi oleh artikel ilmiah. Baik pada prosiding maupun jurnal ilmiah. 

Dalam proses pencarian, SciSpace selain merekomendasikan referensi ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. Juga memberi ringkasan mengenai isi referensi yang direkomendasikan tersebut. Sehingga analisis relevan tidaknya menjadi lebih mudah dan juga cepat. 

12. OpenRead 

Tools AI untuk riset yang lebih efisien berikutnya adalah OpenRead. Tools berbasis AI ini menyediakan dua fitur unggulan. Pertama, fitur pencarian publikasi ilmiah untuk menemukan ide penelitian maupun referensi ilmiah yang relevan. 

Kedua, tersedia fitur bertajuk Paper Espresso. Dalam fitur ini, pengguna akan mengunggah dokumen publikasi ilmiah format PDF. Tools akan membantu merangkum dan menjelaskan isi dan bagian-bagian penting dari dokumen tersebut. 

Lewat fitur ini, pengguna OpenRead bisa dengan mudah memahami publikasi ilmiah yang akan dijadikan referensi maupun sumber data. Sehingga tidak ada kesulitan maupun resiko salah persepsi. 

13. Akkio 

Dikutip melalui Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), salah satu tools AI untuk riet adalah Akkio. Tools AI ini memiliki fitur utama membantu melakukan analisis data. Sehingga dalam penelitian, bisa membantu proses analisis data penelitian. 

Jika analisis data secara konvensional perlu melewati proses coding dan mengkategorikan data dalam beberapa kategori. Dilanjut dengan memakai alat bantu untuk proses analisis data. 

Maka dengan tools Akkio, proses analisis data menjadi lebih ringkas. Sebab pengguna cukup mengunggah data penelitian. Tanpa perlu coding dan pengkategorian data, hasil analisis yang dibuatkan oleh AI di dalam Akkio. 

14. Lumivero 

Lumivero juga menjadi tools AI untuk membantu penelitian dalam proses analisis data sebagaimana Akkio. Lumivero bisa digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sifatnya kualitatif. 

Tools berbasis AI ini akan mengolah data, menampilkan hasil rangkuman analisis data, dan memberi kesimpulan untuk dipertimbangkan oleh pengguna. Sehingga proses analisis data kualitatif menjadi lebih cepat dan hasilnya pun lebih akurat. 

15. Mendeley 

Jika membahas mengenai daftar AI untuk riset yang dilakukan dosen dan mahasiswa. Maka akan terasa kurang, jika belum menyebutkan Mendeley. Tools ini berbasis Ai dan memiliki fitur utama manajemen referensi. 

Pengguna bisa menyimpan koleksi referensi secara digital di Mendeley. Selanjutnya menghubungkannya dengan Microsoft Word untuk sitasi dan pembuatan daftar pustaka otomatis. 

Fitur lain dari Mendeley yang juga bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi kegiatan penelitian adalah pencari referensi. Lewat aplikasi Mendeley, pengguna bisa mencari referensi ilmiah dari sejumlah database kredibel. 

16. Zotero 

Sama dengan Mendeley, Zotero juga termasuk AI untuk riset yang membantu memudahkan manajemen referensi. Zotero membantu membuat sitasi pada kutipan dan membuat daftar pustaka otomatis. 

Sama seperti Mendeley, koleksi referensi yang dimiliki juga bisa disimpan di dalam aplikasi. Sehingga tidak akan hilang dan bisa diakses kapan saja setiap kali dibutuhkan. Yakni dengan langsung membuka Zotero. 

17. Paper Pal 

Paper Pal juga menjadi tool AI untuk riset agar lebih efisiens. Terutama dalam hal menyusun proposal usulan, laporan hasil penelitian, sampai publikasi ilmiah untuk luaran penelitian yang dilakukan. 

Fitur di Paper Pal beragam, dimulai dari pengecekan grammar agar tata bahasa dalam karya tulis ilmiah bisa maksimal dengan cepat. Kemudian, ada fitur parafrase untuk membuat kutipan dengan gaya lebih unik. 

Tersedia pula fitur untuk mengecek plagiarisme. Bahkan terdapat fitur untuk menyempurnakan atau mengoreksi susunan karya tulis ilmiah. Sehingga lebih sesuai dengan standar publikasi di jurnal internasional maupun prosiding. 

18. Canva 

Dalam menyusun proposal penelitian, laporan penelitian, dan karya tulis untuk mempublikasikan hasil penelitian. Para peneliti, termasuk dosen dan mahasiswa entu butuh visualisasi sejumlah data yang akan dipaparkan dalam naskah. 

Proses visualisasi ini bisa menggunakan tools AI untuk membantu penelitian. Salah satunya adalah Canva. Canva menyediakan template desain siap pakai dan bisa diedit sesuai kebutuhan. 

Ada banyak elemen desain bisa ditambahkan untuk mendukung visualisasi. termasuk fitur mengunggah foto untuk visualisasi data yang lebih rinci. Visualisasi dalam bentuk grafik, tabel, dan semacamnya bisa menyempurnakan penyajian data di naskah ilmiah. 

19. Google Diagrams 

Tools AI untuk riset yang efektif dan efisien selanjutnya adalah Google Diagrams. Secara umum, Google Diagrams adalah fitur pembuat diagram pada Google Docs dan juga Google Slides. 

Penggunaannya bisa membantu memvisualisasikan data penelitian. Baik dalam bentuk tabel, diagram, dan bentuk visualisasi data lain sesuai kebutuhan maupun karakter data. Sifatnya gratis dan bisa diakses lewat Google Docs atau Google Slides. 

20. BioRender

Khusus untuk dosen dan mahasiswa di bidang ilmu kesehatan, misalnya kedokteran maupun keperawatan. Maka penelitian yang dilakukan membutuhkan tools AI yang membantu memvisualisasikan data di ranah kesehatan. Misalnya visualisasi terhadap anatomi tubuh manusia, hewan, tumbuhan, dll. 

Visualisasi data semakin mudah dengan BioRender yang juga termasuk AI untuk membantu penelitian lebih efisien. BioRender adalah aplikasi desain berbasis AI untuk membantu visualisasi data di ilmu biologi, kesehatan, dan kedokteran. Selain membantu membuat ilustrasi anatomi, juga tersedia fitur pembuat grafik. 

Selain beberapa tools AI untuk membantu penelitian yang dijelaskan di atas. Tentunya masih ada pilihan tools AI lain dengan fungsi masing-masing yang mendukung kegiatan penelitian. Apalagi ada semakin banyak pengembang yang menyediakan tools AI. 

Keuntungan Menggunakan AI untuk Membantu Penelitian 

Menggunakan berbagai tool AI untuk membantu penelitian di atas tentu layak dipertimbangkan. Sebab memberi cukup banyak keuntungan bagi dosen dan mahasiswa yang sedang meneliti. Diantaranya adalah: 

  1. Meningkatkan efisiensi, baik dalam proses pencarian ide penelitian sampai penyusunan karya tulis ilmiah untuk proposal sampai publikasi sebagai luaran penelitian. 
  2. Membantu mendapatkan ide penelitian yang tepat, sebab sejumlah tools AI yang dijelaskan di atas bisa digunakan untuk literatur review dan membantu menemukan ide penelitian yang tepat sesuai bidang keilmuan yang ditekuni. 
  3. Meningkatkan efisiensi dan akurasi analisis data, sehingga meminimalkan resiko ada bias dalam proses analisis dan memastikan hasil penelitian lebih akurat. 
  4. Meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah, baik dalam bentuk proposal usulan maupun laporan penelitian dan publikasi ilmiah sebagai luaran. Sebab tools AI bisa digunakan untuk menerjemahkan referensi, mengecek grammar, parafrase,dan sebagainya. 

Melalui penjelasan tersebut, tentunya tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan AI dalam kegiatan penelitian. Namun, pastikan digunakan dengan bijak dengan mematuhi regulasi yang ditetapkan pemerintah maupun institusi.

Berikut daftar AI yang bisa Anda manfaatkan sesuai kebutuhan:

Sudah menggunakan AI tapi hasil masih kurang pas? Gunakan teknik prompting! Begini Cara Membuat Prompt AI agar Hasil Optimal.

Jangan lewatkan: