Jakarta – Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc. ingin memberikan penghargaan bagi rektor yang memiliki dedikasi tinggi bagi kemajuan perguruan tinggi yang dipimpinnya lewat ajang Academic Leader Award 2019.
Peran rektor di universitas, maupun peran direktur di politeknik sebagai pengambil keputusan akan mempengaruhi proses belajar mengajar, pengembangan riset dan penelitian, hingga penyelesaian masalah internal di perguruan tinggi tersebut. Tanpa kemampuan leadership yang kuat, kualitas pendidikan tinggi Tanah Air tidak akan mengalami peningkatan sehingga kalah bersaing dengan perguruan tinggi luar negeri.
Ali Ghufron Mukti mengungkapkan, dari sekitar 4.500 perguruan tinggi di Tanah Air, tak banyak rektor atau direktur yang memiliki leadership mumpuni. Hal ini menyebabkan sejumlah konflik internal di kampus, baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.
“Maka dari itu, kami ingin memberikan penghargaan bagi rektor yang memiliki dedikasi tinggi bagi kemajuan perguruan tinggi yang dipimpinnya. Mereka adalah pemimpin yang mampu membawa perubahan, baik dari peningkatan prestasi, rangking universitas, jumlah publikasi, inovasi, paten, dan lain sebagainya. Kami seleksi mereka yang layak menyandang Academic Leader,” ujarnya dikutip dari keterangan pers release, Minggu (29/9/2019).
Academic Leader Award sendiri diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti sejak tahun 2018. Pada penyelenggaraan perdana, penghargaan ini terdiri atas dua kategori, yaitu kategori dosen berdasarkan bidang keilmuan yang diampu, dan kategori dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi. Tahun ini, terdapat kategori baru yang diberikan, yakni anugerah bagi Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) yang bertanggung jawab atas perguruan tinggi swasta (PTS).
Bagi seorang dosen, kepemimpinan akademik menjadi penting lantaran mereka harus menguasai bidang keilmuan yang digeluti. Di sisi lain, mereka juga dituntut untuk berkolaborasi secara multidisiplin keilmuan untuk berkontribusi pada pembangunan dan penyelesaian masalah global. Kemampuan leadership, imbuh Dirjen Ghufron, yang nantinya akan menciptakan iklim akademik yang kondusif bagi keberlanjutan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu.
Malam puncak Anugerah Academic Leader Award 2019 akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2019 di Jakarta, bertepatan dengan momen peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Dirjen Ghufron mengungkapkan, melalui ajang ini diharapkan akan muncul panutan atau role model baru yang mampu memotivasi dosen dan rektor lainnya untuk menjalankan tugas dengan baik sehingga mampu membawa institusinya berkelas dunia.
“Khusus bagi penghargaan dosen dengan tugas tambahan sebagai rektor, saya menilai mereka patut diapresiasi. Sebab, selain harus berkomitmen bekerja keras menciptakan terobosan untuk perguruan tinggi yang dipimpinnya. Di sisi lain, sejatinya mereka ini adalah dosen yang memiliki tugas pokok Tri Darma, meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tutur Dirjen Ghufron.
Penyelenggaraan Academic Leader Award 2019 kali ini cukup mandapat antusiasme dari pimpinan perguruan tinggi. Para nominator telah melalui proses penyaringan yang dilihat dari rekam jejak, tahap visitasi, hingga pemaparan materi di hadapan juri. Adapun tahun lalu, anugerah dosen dengan tugas tambahan rektor diberikan kepada Rektor ITB, Prof. Kadarsah Suryadi untuk kategori PTN-BH; Prof. Ravik Karsidi yang kala itu menjabat sebagai Rektor UNS untuk kategori PTN BLU; Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal untuk kategori PTN Satker; dan Rektor Binus University, Prof. Harjanto Prabowo untuk kategori Rektor PTS.
Lebih lanjut, berikut ini kategori beserta 12 penghargaan yang akan diberikan pada Malam Puncak Anugerah Academic Leader Award 2019:
Kategori Dosen sebagai Academic Leader:
a.Bidang Kependidikan
b. Bidang Sosial Humaniora
c. Bidang Seni Budaya
d. Bidang Sains
e. Bidang Teknologi
f. Bidang Kemaritiman
g. Bidang Pertanian
h. Bidang Kesehatan
Kategori Dosen dengan Tugas Tambahan Rektor
a. Dosen dengan Tugas Tambahan Rektor PTN-BH
b. Dosen dengan Tugas Tambahan Rektor PTN BLU
c. Dosen dengan Tugas Tambahan Rektor PTS
Kategori Pemimpin Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti)
Redaksi
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…