Tahukah Anda bahwa untuk menjadi dosen yang produktif mempublikasikan karya ilmiah tidak hanya untuk penulisan jurnal ilmiah saja? Jadi publikasi karya tulis dosen juga bisa dalam bentuk buku monograf.
Buku monograf sendiri merupakan sebuah tulisan ilmiah yang didalamnya hanya membahas satu topik atau satu bidang ilmu kompetensi penulis. Substansi dalam penyusunannya terdiri atas beberapa bagian dimulai dari Rumusan Masalah, Metodologi Pemecahan Masalah, dan lain sebagainya.
Apabila memiliki ide untuk menulis dan tidak melakukan penelitian, atau mungkin menulis berdasarkan hasil penelitian terdahulu baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Maka menulis karya ilmiah satu ini bisa dipertimbangkan.
Baca juga : Definisi Dan Syarat Dalam Menulis Buku Monograf
Daftar Isi
ToggleKiat Produktif Menulis Buku Monograf
Menulis buku monograf juga memiliki bobot tersendiri untuk angka kredit dosen, sehingga memberikan manfaat kompleks. Tidak hanya bisa digunakan sebagai media ajar atau penyusunan karya ilmiah orang banyak, namun juga bermanfaat untuk karir dosen yang menulisnya.
Menulis buku ilmiah ini juga bagus untuk mengasah keterampilan menulis, sehingga kedepannya bisa menulis jenis karya ilmiah lain. Sehingga memperbesar kesempatan untuk bisa menerbitkan ke Scopus maupun database jurnal ilmiah bergengsi lainnya.
Berikut beberapa kiat untuk membantu lebih produktif dalam menulis buku monograf:
- Menentukan sub bidang ilmu dan tentunya bisa disesuaikan dengan bidang keilmuan yang dipelajari dan dikuasai.
- Membuat kerangka tulisan, sehingga saat ada waktu luang bisa mencari referensi yang sesuai dan menuangkannya ke dalam kerangka tersebut secara bertahap.
- Komitmen untuk rajin menulis di dalam kerangka buku monograf yang dibuat, setidaknya ada tambahan meskipun hanya 100 kata atau 1 halaman per harinya.
- Melakukan editing, mulai dari editing ringan seperti mengoreksi kata-kata yang penulisannya typo maupun dari struktur pembahasan yang dirasa kurang tepat.
- Memiliki motivasi untuk menyelesaikan buku ilmiah tersebut, misalnya punya rencana lain setelah terselesaikan atau bahkan punya tujuan untuk meraih angka kredit dosen di angka tertentu.
Baca juga : Yuk Perhatikan 4 Prinsip Menulis Buku Monograf & Persiapkan Konsep Dasar Menulis Ini Untuk Menulis Buku Monograf
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Supaya lebih produktif lagi dalam menyusun buku monograf atau mungkin karya ilmiah lain Selama menjadi dosen. Maka Anda bisa mengenal dulu berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas tersebut, sehingga faktor yang dinilai sebagai penghambat bisa segera dicari solusinya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas ini antara lain:
1. Motivasi
Motivasi memang menjadi faktor penting yang menentukan produktivitas dosen dalam menulis karya ilmiah. Motivasi ini ada yang intrinsik ada pula yang ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi dari diri dosen itu sendiri misalnya untuk mengejar kenaikan angka kredit dosen, memperoleh promosi, kenaikan jabatan akademik, dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor motivasi ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar bisa dalam bentuk upaya untuk mendapat pengakuan, kepuasan dalam ikut berkontribusi di dunia pendidikan, kepuasan untuk bisa mengamalkan ilmu, dan lain sebagainya.
Kedua jenis motivasi ini penting untuk dimiliki setiap dosen, sehingga terdorong untuk terus produktif dalam menyusun buku monograf maupun karya ilmiah lain. Sekaligus rajin mempublikasikannya ke dalam database jurnal internasional.
2. Efikasi Diri
Efikasi diri merupakan keyakinan yang dimiliki oleh seorang individu mengenai perasaan mampu tidaknya untuk melakukan atau mencapai suatu hal. Dosen yang ingin produktif sebaiknya yakin terlebih dahulu bahwa dirinya mampu. Sehingga mengusahakan untuk terus produktif dan menyelesaikan masalah yang muncul selama proses tersebut.
3. Beban Kerja
Beban kerja sangat mempengaruhi produktivitas seorang dosen. Dimana dosen memiliki kesibukan untuk mengajar, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, melakukan pengabdian kepada masyarakat, dan mendapat amanah untuk menjadi pemimpin. Perlu diakui bisa menurunkan produktivitas karena membuat waktu yang dimiliki dosen semakin terbatas.
4. Keterampilan
Keterampilan yang dimaksudkan disini adalah keterampilan seorang dosen untuk menemukan ide atau gagasan kemudian menuangkannya menjadi buku monograf dan karya ilmiah lainnya.
Keterampilan dalam mencari ide ini penting sekali untuk dikuasai oleh dosen, sebab ketika ide ini sudah banyak. Maka tinggal mencari referensi dari berbagai jurnal ilmiah maupun data yang ada di lapangan.
Baru kemudian menuangkannya ke dalam karya tulis ilmiah, sehingga setiap dosen pada dasarnya harus memiliki keterampilan ini. Supaya keterampilan ini dimiliki maka perlu diasah dan ditunjang motivasi yang tinggi.
Produktif dalam kegiatan menulis seperti buku monograf maupun jenis karya ilmiah lainnya memang menjadi kewajiban setiap dosen. Supaya bisa terus produktif maka perlu mengenal faktor yang mempengaruhinya dan mencari solusi terbaik jika faktor tersebut dihadapi.
Baca juga : Apa Saja Persiapan Menerbitkan Buku Monograf?
Manfaat Aktif Menulis
Dosen di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki sejumlah tugas dan kewajiban, yang ternyata tidak hanya mengajar. Tugas dosen ini sangat banyak sebagai upaya meningkatkan manfaat atas ilmu dan keahlian yang dimiliki kepada dunia pendidikan dan masyarakat.
Salah satu bentuk untuk meningkatkan manfaat diri tersebut adalah dengan produktif menulis, khususnya karya ilmiah seperti buku monograf yang dijelaskan di atas. Aktif menulis buku jenis ini dan karya ilmiah lain ternyata memberi manfaat besar pula bagi dosen yang bersangkutan. Manfaat tersebut antara lain:
1. Mendapat Kenaikan Jabatan Akademik
Aktif menulis karya ilmiah seperti buku monograf, jurnal internasional, dan lain sebagainya. Nantinya akan membantu meningkatkan angka kredit dosen dan jumlah angkanya sendiri disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Kenaikan angka kredit ini bermanfaat untuk meningkatkan jabatan akademik dari dosen yang bersangkutan. Seperti yang diketahui, dalam ruang lingkup profesi dosen terdapat beberapa jenjang jabatan.
Mulai dari Asisten Ahli, disusul Lektor, Kepala Lektor, dan jabatan tertinggi adalah Guru Besar. Dosen yang mengisi jabatan akademik tinggi tentunya punya segudang prestasi dan produktif dalam menulis berbagai karya ilmiah.
Sehingga untuk para dosen yang ingin naik jabatan, dan memperoleh tambahan tunjangan. Maka bisa aktif menulis, termasuk menulis buku monograf sehingga bisa meningkatkan keterampilan sebagai pemimpin di lingkungan universitas.
2. Membangun Citra Diri yang Positif
Beberapa jenis karya ilmiah bisa dipublikasikan, seperti jurnal ilmiah baik itu jurnal lokal, nasional, maupun internasional. Selain itu menulis buku pendidikan sesuai bidang ilmu yang ditekuni juga bisa dipublikasikan kepada masyarakat luas.
Semakin banyak karya tulis yang berhasil dipublikasikan maka semakin mudah diakses oleh masyarakat. Nama dosen yang bersangkutan pun akan semakin dikenal luas, dan mendapat predikat dosen yang berprestasi.
Sehingga beberapa dosen kemudian mengatakan bahwa dengan aktif menulis dan aktif mempublikasikannya. Masuk ke dalam proses branding diri, atau membangun citra positif di masyarakat luas.
Citra yang terbangun dengan baik kedepannya bisa membawa lebih banyak keuntungan. Misalnya lebih dikenal luas sehingga bisa menjadi dosen influencer yang bisa menjaring banyak audiens untuk kegiatan tertentu, selain itu juga bisa mengisi berbagai seminar.
3. Mendapat Penghasilan Tambahan
Mungkin seorang dosen menulis buku monograf untuk dipakai sendiri, dijadikan referensi ke mahasiswa, dan digunakan untuk relasi internal saja. Namun ada kalanya beberapa tulisan yang dibuat kemudian diputuskan untuk diterbitkan secara profesional.
Sehingga setiap buku yang berhasil terjual akan mengisi saldo royalti, dan di kemudian hari bisa dicairkan. Dosen pun bisa memiliki penghasilan pasif yang bisa diambil secara berkala, sehingga bisa dijadikan dana darurat dan dana tabungan.
Semakin produktif dalam menulis dan mempublikasikannya, maka semakin banyak penghasilan tambahan didapatkan. Jadi, jangan pernah ragu untuk disiplin menulis baik itu karya tulis yang dipublikasikan maupun untuk digunakan secara internal.
4. Memberi Manfaat ke Masyarakat Luas
Menulis juga menjadi aktivitas berbagi ilmu kepada lebih banyak orang, yakni dengan mempublikasikannya. Sehingga dosen yang aktif menulis baik itu buku monograf maupun yang lainnya.
Sama saja telah membagikan ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimiliki kepada banyak orang. Baik itu kepada mahasiswanya sendiri maupun kepada masyarakat luas, sehingga berhasil menjadi sosok yang bermanfaat secara luas.
5. Menyediakan Literatur Berkualitas
Manfaat berikutnya adalah mampu menyediakan literatur yang berkualitas untuk dimanfaatkan banyak orang dengan berbagai tujuan dan kepentingan. Literatur ini akan dijadikan referensi dalam melakukan penelitian, menyusun laporan penelitian, mencari solusi permasalahan, dan lain-lain.
Jika hanya disimpan di dalam kepala tentu hanya akan diketahui diri sendiri, padahal bisa jadi dibutuhkan banyak orang. Sehingga dosen sebaiknya selalu produktif menulis agar ilmu yang dimiliki bisa dimanfaatkan banyak orang.
Aktif menulis memang tidak mudah, apalagi jika seorang dosen sudah punya banyak kesibukan. Namun tetap berupaya aktif menulis buku monograf dan lainnya ternyata memberi banyak manfaat. Sehingga tidak akan rugi selalu meluangkan waktu untuk menulis.
Sedang menyusun Buku Hasil Penelitian buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi pedoman
MASIH GRATIS! Ebook Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono