fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Kiat Produktif Publikasi Jurnal untuk Menaikan Angka Kredit Dosen

Kiat Produktif Publikasi Jurnal untuk Menaikan Angka Kredit Dosen

Kiat Produktif Publikasi Jurnal untuk Menaikan Angka Kredit Dosen – Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi pedoman bagi seorang dosen untuk menjalankan tugas dalam keseharian di dunia pendidikan. Aktif menjalankan Tri Dharma tersebut tidak hanya membuat para dosen produktif. Akan tetapi juga membuka kesempatan untuk menaikan angka kredit dosen, yang tentu mempengaruhi kredibilitas dosen tersebut. Sekaligus menjadi jembatan bagi dosen yang bersangkutan untuk memegang jabatan akademik di perguruan tinggi tempatnya mengajar. 

Baca juga : Mengenal Sistem Penilaian Angka Kredit Dosen

Kiat Produktif untuk Menaikan Angka Kredit Dosen 

Setiap kegiatan di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi ketika diterapkan maka akan mempengaruhi kenaikan angka kredit dosen. Masing-masing kegiatan memiliki bobot nilai tersendiri. 

Salah satu upaya untuk memperoleh angka yang terus tumbuh adalah dengan aktif menulis karya ilmiah. Selain itu aktif menulis juga mempublikasikan karya ilmiah tersebut, semakin sering menulis semakin baik. Sebab akan membantu meningkatkan keterampilan menulis. 

Para dosen biasanya mengejar publikasi yang terindeks di Scopus, Scopus sendiri merupakan salah satu database sitasi atau literatur ilmiah yang dimiliki oleh penerbit terkemuka di dunia. 

Scopus sendiri diperkenalkan kepada publik dunia pada tahun 2004 dan saat ini dikenal sebagai sumber referensi karya tulis ilmiah kredibel di seluruh dunia. Para peneliti dan ilmuwan yang sukses mempublikasikan karya ilmiahnya disini, tentu terjamin kualitas dan kredibilitasnya. 

Para dosen yang dituntut untuk mempublikasikan karya ilmiah terindeks di jurnal internasional, bisa berusaha mengejar publikasi di Scopus tersebut. Sehingga setiap publikasinya akan berdampak pada kenaikan angka kredit dosen. 

Baca juga : Peningkatan Angka Kredit Dosen Lewat Pengembangan Diri

Produktif di Scopus 

Ada banyak cara bisa ditempuh untuk bisa produktif di Scopus, hal ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Teknik Brawijaya (UB) yaitu Prof. Ir. I.N.G Wardana. Prof Wardana dikenal sebagai salah satu dosen produktif di Scopus. 

Publikasi karya ilmiah Prof Wardana adalah yang terbanyak di Scopus di perguruan tinggi UB. Saat ini tercatat sebagai ilmuwan ke-87 yang paling berpengaruh di Indonesia, dan mencatatkan 115 jurnal yang terindeks di Scopus. 

Profesor di bidang ilmu teknik UB tersebut kemudian berbagi kiat untuk bisa produktif di jurnal internasional bergengsi tersebut. Sehingga bisa membantu menaikan angka kredit dosen secara signifikan. 

Menurut Prof Wardana, tugas utama seorang dosen adalah menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seorang dosen harus membangun konsep dan juga ide, semua ini bisa didapatkan ketika seorang dosen mampu memanfaatkan waktu dengan baik. 

Sebagai seorang profesor, Prof. Wardana mengaku tidak hanya memiliki kesibukan mengajar di UB. Namun juga menjalankan kegiatan penelitian, pengabdian, menjadi pembicara di berbagai seminar, mengikuti rapat, dan lain sebagainya. 

Meskipun memiliki seabrek kesibukan, Prof. Wardana mengaku memiliki sejumlah kiat untuk tetap produktif menulis karya ilmiah dan mempublikasikannya. Beliau berujar bahwa setiap pagi setibanya di kampus, beliau langsung duduk di depan komputer. 

Mengerjakan berbagai pekerjaan sembari memikirkan berbagai ide yang mungkin bisa diterapkan ke dalam sebuah tulisan ilmiah. Melalui kebiasaan ini, Prof. Wardana mengaku sudah menjadikan kegiatan menulis sebagai kebiasaan. 

Disampaikan pula oleh beliau bahwa ketika kebiasaan menulis sudah menjadi habit maka akan memudahkan seorang dosen untuk aktif menulis dan menulis. Sehingga setiap waktu sesempit apapun yang dimiliki bisa digunakan untuk mencari berbagai ide untuk karya ilmiah. 

Mantan Ketua Program Studi S3 Teknik di UB ini juga berujar bahwa hal utama dan paling penting di dalam menulis jurnal adalah konsep atau ide. Setelahnya bisa mencari data scientific yang mendukung ide tersebut yang bisa berupa teori maupun data di lapangan. 

Semua data tersebut kemudian dilakukan verifikasi, dan Prof Wardana jga mengaku bahwa semua mahasiswa S3 Teknik di UB diberi kewajiban untuk menulis jurnal. Hal ini bisa menjadi pendukung agar mahasiswa tersebut ketika menjadi dosen bisa produktif menulis jurnal, dan memiliki angka kredit dosen yang memuaskan. 

Prof. Wardana juga menyampaikan bahwa meskipun tercatat sebagai dosen dengan publikasi karya ilmiah terbanyak di Scopus. Namun diakuinya tidak ada target setiap bulannya harus menulis berapa jurnal dan berapa yang sudah terpublikasi. 

Tujuan utama beliau dalam menulis juga bukan hanya sekedar mengejar angka kredit dosen. Akan tetapi untuk memberi pencerahan ilmu kepada para mahasiswa maupun peserta seminar ketika dirinya menjadi pembicara. 

Baca juga : Wajib Tahu! Ini Cara Perhitungan Angka Kredit Dosen Menuju Lektor Kepala
Jabatan Fungsional Dan Angka Kredit Dosen, Apakah Anda Sudah Tahu?

Keuntungan Aktif Publikasi Jurnal 

Menulis jurnal berskala internasional dan masuk ke database bereputasi seperti Scopus perlu diakui memang tidak mudah. Perlu komitmen yang tinggi dari setiap dosen untuk bisa melakukannya. 

Apalagi ditambah dengan kesibukan yang tinggi baik itu di kampus maupun di luar lingkungan kampus. Namun, menulis jurnal internasional memang penting untuk dilakukan. Supaya lebih semangat dan lebih cermat memanajemen waktu agar teks jurnal bisa segera terselesaikan. 

Maka tidak ada salahnya mulai mengintip berbagai keuntungan yang didapat manakala sukses mempublikasikan jurnal ilmiah. Beberapa keuntungan tersebut adalah: 

1. Media Menambah Angka Kredit Dosen 

Bagi dosen, upaya untuk terus menambah jumlah angka kredit dosen akan selalu dilakukan. Salah satu kegiatan yang bisa meningkatkan jumlah tersebut adalah menulis karya ilmiah seperti jurnal, termasuk jurnal internasional. 

Jumlah angka kredit yang terus bertambah akan menjadi tanda bahwa seorang dosen cukup produktif di lingkungan akademik. Tentunya akan berdampak baik terhadap kenyamanan di tempat bekerja, yakni universitas. 

Kegiatan apapun yang dilakukan dan berpotensi menambah angka kredit dosen tersebut akan meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian dari dosen itu sendiri. Sehingga bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas diri. 

2. Meraih Jabatan Akademik Lebih Tinggi 

Dosen di Indonesia bisa lebih mudah memegang jabatan akademik tinggi seperti kelapa lektor dan guru besar. Selama disiplin menambah angka kredit dosen, dan salah satunya aktif mempublikasikan jurnal internasional. 

Sebab dengan memiliki banyak publikasi maka angka kredit akan naik dengan cepat. Hal ini membuka kesempatan bagi dosen yang bersangkutan untuk naik jabatan tinggi di usia yang masih relatif muda. 

3. Berkesempatan Mendapat Royalti 

Penerbitan atau publikasi jurnal internasional di database bereputasi akan bekerja sama dengan jasa penerbitan internasional. Publikasinya memang di awal membutuhkan biaya yang lumayan, apalagi untuk menghasilkan jurnal dengan sifat open acces (jurnal yang bisa diakses siapa saja secara gratis). 

Namun, ketika jurnal ini sudah terbit dan dibaca oleh banyak orang. Maka semakin banyak yang membaca dan mengunduh, akan memberikan royalti. Sehingga sistemnya sama seperti menulis dan menerbitkan buku pendidikan. 

Royalti ini tentu lumayan, dan untuk jurnal tertentu yang menarik dan berkualitas tentunya banyak dicari dan nilai royaltinya menjadi sangat tinggi. Sehingga tidak perlu patah semangat menulis dan mempublikasikan jurnal berkualitas di Scopus, sebab royalti yang didapatkan bisa dianggap sebagai reward di kemudian hari. 

4. Membuka Kesempatan Memperoleh Dana Hibah 

Sukses mempublikasikan jurnal internasional di Scopus dan database bereputasi lainnya tidak hanya menambah angka kredit dosen. Melainkan juga akan menciptakan track record yang baik di dunia riset. Dosen dan para peneliti di Indonesia yang berhasil mencapai titik tersebut. 

Memiliki kesempatan besar untuk menembus program dana hibah yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga untuk penelitian selanjutnya, dosen tersebut tidak perlu lagi merogoh kocek pribadi. 

5. Bisa Berkarir di Luar Negeri 

Perlu diakui, sampai saat ini penghargaan Indonesia terhadap prestasi publikasi jurnal internasional belum setinggi negara lain. Jika merasa tidak mendapat kemudahan untuk berkarir sebagai dosen sekaligus peneliti dengan trac record publikasi tersebut. 

Maka bisa mencoba berkarir di luar negeri, dimana kebanyakan akan memberi sambutan hangat kepada dosen dan peneliti yang sukses mempublikasikan jurnal internasional bereputasi di Scopus. 

6. Menaikan Peringkat Riset Indonesia 

Pada dasarnya dengan mempublikasikan jurnal internasional bereputasi maka akan meningkatkan ranking atau peringkat riset negara Indonesia di tingkat dunia. Semakin banyak yang dipublikasikan, semakin mendongkrak ranking tersebut. 

Sehingga Indonesia akan dikenal dunia sebagai negara yang produktif melakukan riset untuk mendukung perkembangan SDM, teknologi, dan lain sebagainya. Bisa dikatakan bahwa langkah ini akan mmebangun citra positif Indonesia di mata dunia. 

Publikasi jurnal internasional memang tidak hanya efektif meningkatkan jumlah angka kredit dosen dan mengantarkan penulisnya menjadi guru besar. Ada lebih banyak keuntungan bisa didapat sesuai penjelasan di atas, sehingga tidak akan rugi sudah bekerja keras menyusun dan mempublikasikannya. 

Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Sumber: medcom.id