fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Tren Bisnis Startup yang Disampaikan Oleh Menristekdikti

Tren Bisnis Startup yang Disampaikan Oleh Menristekdikti

Perkembangan bisnis startup memang terus melaju dengan cepat, dan Menristekdikti yakni Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan tren terbaru terkait bisnis startup tersebut. Tren terbaru di lini bisnis ini memang dipastikan akan terus berkembang. 

Pasalnya bisnis startup identik dengan penyediaan solusi, inovasi, dan segala hal yang masih sangat baru untuk dilepas ke pasaran. Penggunaan atau pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keharuan ketika bisnis startup ini dirintis dan dijalankan sekaligus dikembangkan. 

Baca juga : Cara Mudah Mendapatkan Sertifikat Akreditasi BAN-PT

Tren Startup Menurut Menristekdikti 

Menristekdikti yakni Bambang PS Brodjonegoro memang sejak pertengahan tahun lalu sudah menyebutkan sekitar 10 tren bisnis startup. Tren ini meliputi: 

  • Belanja daring (dalam jaringan). 
  • Pembayaran digital. 
  • Teleworking (work from home). 
  • Telemedicine (layanan kesehatan berbasis online). 
  • Tele-Education and Training.
  • Hiburan daring. 
  • Rantai pasokan atau supply chain 4.0. 
  • 3D Printing. 
  • Robot dan drone. 
  • Teknologi 5G, dan juga 
  • Teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 

Oleh Menristekdikti menjelaskan bahwa 10 tren di bisnis startup tersebut tidak hanya akan terjadi di tengah masa pandemi Covid-19. Namun diprediksi akan tetap ada sekaligus terus berkembang, meskipun pandemi dinyatakan selesai atau berakhir. 

Bambang juga menyebutkan bahwa, 10 tren tersebut akan menjadi masa depan baru atau new future. Tidak hanya bagi masa depan Indonesia saja melainkan juga masa depan bagi seluruh dunia. 

Menristekdikti Indonesia juga menyebutkan bahwa berbagai inovasi terhadap 10 tren diatas akan terus terjadi. Contohnya adalah teknologi terkini yang ditemukan dan dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan bekerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga dalam menciptakan Robot Medical Assistant

Robot yang ditemukan dan dikembangkan oleh ITS dan RS Universitas Airlangga tersebut bisa diterapkan di dalam tren telemedicine. Menjadi sebuah inovasi di bidang telemedicine untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. 

Teknologi robot itu sendiri disampaikan oleh Menristekdikti merupakan inovasi dalam menghadapi pandemi. Robot ini dikabarkan bisa mengurangi interaksi langsung antara perawat dengan pasien Covid-19, sehingga meminimalkan resiko penularan kepada tenaga medis. 

Adapun hal-hal yang bisa dilakukan oleh robot canggih buatan ITS ini meliputi memberikan makan kepada pasien, memberikan obat, dan juga mengecek infus. Kedepan, teknologi robot ini juga akan terus berkembang sehingga keahlian yang dimiliki akan terus meningkat. 

Dijelaskan pula oleh Menristekdikti bahwa masyarakat sejak jauh sebelum pandemi juga mulai melirik aktivitas belanja daring atau belanja online. Kondisi pandemi meningkatkan intensitas dari kegiatan belanja daring. 

Pasalnya lebih meningkatkan keamanan dan keselamatan antara penjual dan pembeli, tanpa tatap muka langsung. Jika dibandingkan dengan belanja secara konvensional. Bambang juga menyebutkan bahwa masa sekarang ibu-ibu lebih senang memilih belanjaannya di situs e-commerce, sementara zaman dulu lebih suka datang langsung ke mall dan supermarket. 

Sebaliknya, bisnis supermarket kini mencoba menyediakan layanan belanja supermarket online. Tidak hanya membangun website namun juga berinvestasi menyediakan aplikasi, untuk tetap mendapatkan konsumen dan perhatian publik.

Bisnis di sektor ekspedisi atau pengiriman juga ikut berkembang, dengan menghadirkan sistem online yang lebih akurat dan uptodate. Sehingga memudahkan pembeli dan penjual untuk mengirimkan dan mendapatkan pesanan barang dengan cepat dan bisa dicek secara berkala progres pengirimannya. 

DIharapkan pula oleh Menristekdikti bahwa dengan perkembangan bisnis di era sekarang memberi himbauan kepada perintis startup untuk terus berinovasi. Sekaligus tidak hanya fokus kepada bisnis online namun kombinasi, yakni antara bisnis online dan offline. 

Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono

Di tag :