fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Dosen Unpam Berbagi Tips Menjaga Kualitas Dosen Selama PJJ

Dosen Unpam Berbagi Tips Menjaga Kualitas Dosen Selama PJJ
Sumber Foto : Shutterstock.com

Dosen Unpam Berbagi Tips Menjaga Kualitas Dosen Selama PJJ – Indonesia yang sejak Maret 2020 dikepung oleh pandemi Covid-19 kemudian mengalami perubahan tatanan kehidupan di segala bidang. Baik itu di bidang kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. 

Menjelang akhir tahun, pandemi masih belum bisa dinyatakan telah selesai. Perjuangan masih panjang, dan di sektor pendidikan akan ada wacana penerapan pembelajaran tatap muka langsung di awal 2021 mendatang. 

Setiap tenaga pendidik, termasuk dosen tentu memiliki pandangan tersendiri mengenai kondisi pandemi dan berbagai kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

Mulai dari penerapan PJJ (pembelajaran jarak jauh) yang sebelumnya hanya diterapkan di Universitas Terbuka (UT). Kemudian diterapkan di seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. 

Berikut adalah pandangan dan tips yang dibagikan oleh Muhammad Abid, S.E., M.M yang merupakan dosen Program Studi Manajemen S1 di Universitas Pamulang (Unpam). 

Baca juga : Kegiatan PKM Unpam Untuk Komunitas Arimbin Dalam Digital Marketing

Efek PJJ dalam Jangka Panjang 

Dibuatnya kebijakan PJJ, di mata Muhammad Abid memang menjadi solusi terbaik menghadapi pandemi. Yakni tetap mampu menjalankan kegiatan pembelajaran namun sekaligus melindungi tenaga pendidik dan peserta didik. 

Meskipun menjadi kebijakan terbaik, namun penerapan PJJ tentu ibarat gading tanpa ada resiko retak. Tetap memiliki kekurangan, mulai dari tantangan yang memicu kesenjangan antara kota dan daerah terpencil. 

Selain itu juga memberi kesulitan bagi seorang dosen untuk menjalankan perannya seperti yang tertuang di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seperti yang sudah diketahui, dosen tidak hanya menjadi tenaga pendidik melainkan juga seorang ilmuwan. 

Tugas utama yang dimiliki sangat kompleks dimulai dari mentransfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa. Dilanjutkan dengan melakukan penelitian dan menyusun laporannya menjadi karya tulis ilmiah yang dipublikasikan. 

Sekaligus menjalankan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Sehingga tidak semuanya bisa dijalankan dengan PJJ, melainkan juga harus bertatap muka secara langsung. 

Menurut Muhammad, penerapan PJJ dalam jangka panjang bisa cukup buruk. Salah satunya menurunkan kualitas dosen yang nyaris setahun penuh mengajar secara online dan kemudian menjadi kaku ketika mengajar secara tatap muka. 

Tips Menjaga Kualitas Dosen 

Memahami bahwa resiko PJJ jangka panjang bisa menurunkan kualitas dosen selaku tenaga pendidik. Maka dosen di jurusan S1 Manajemen Unpam ini berbagi tips, yaitu: 

1. Menguasai Materi Kuliah 

Secara umum baik guru maupun dosen menurut Muhammad, sudah pasti tahu kewajiban untuk menguasai materi sebelum diajarkan kepada peserta didik. Namun, dalam hal ini diharapkan sesama tenaga pendidik bisa saling mengingatkan. 

Meskipun mengajar secara PJJ, namun penguasaan materi perlu dipastikan tidak kalah dengan proses mengajar secara langsung. Tujuannya tentu saja bisa menyampaikan materi dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan mahasiswa dengan baik pula ketika sesi tanya jawab dibuka. 

2. Melatih Komunikasi Dua Arah 

Mengajar selama PJJ akan lebih efektif dan menjaga kualitas dosen ketika melatih komunikasi dua arah. Yakni tidak sekedar menjelaskan namun ikut melibatkan mahasiswa. 

3. Memiliki Gaya Mengajar yang Unik 

Muhammad juga menyampaikan pentingnya bagi dosen untuk memiliki gaya mengajar yang unik. Unik disini bukan ke arah “aneh” melainkan memiliki ciri khas. Misalnya tetap membubuhkan humor di tengah materi yang sulit agar suasana tegang bisa sedikit cair. 

4. Memiliki Kepribadian Kuat dan Peduli pada Mahasiswa

Dosen juga sebaiknya memiliki kepribadian yang kuat, yakni tegas dan jelas bukan ke arah galak atau menjadi dosen killer. Tujuannya adalah untuk bisa menyampaikan materi dengan baik sekaligus paham kapan waktu bercanda dan kapan perlu serius. 

Selain itu, dosen juga perlu memperhatikan mahasiswanya atau peduli terhadap mahasiswa. Sehingga selama mengajar tidak hanya menyampaikan materi namun juga mempelajari karakter para mahasiswa. Supaya bisa mengetahui potensi masing-masing dan membantu meningkatkannya. 

Penulis : Muhammad Abid
Editor : duniadosen.com/Pujiati