Oleh: Hayat, S.AP. M.Si. (Dosen Ilmu Administrasi Unisma dan Penulis 43 Buku)
Hanyat mengungkapkan, ketika seorang dosen menulis buku ajar dapat diartikan bagaikan membuat jembatan bagi perkembangan ilmu yang dosen kuasai. Maka sebagai seorang wajib hukumnya untuk menulis buku ajar atau artikel jurnal tentang keilmuannya yang nantinya bermanfaat luas bagi khalayak. Pentingnya dosen menulis, Hayat pun membagi pengalamannya dalam proses menulis buku ajar hingga siap diterbitkan.
Sumber Materi Buku Ajar
Hayat menegaskan, bahwa seorang dosen mempunyai banyak potensi untuk menulis, terlebih untuk menulis buku ajar. Karena dosen punya banyak pengalaman, pengetahuan untuk dituangkan dalam bentuk tulisan, dan segudang bahan untuk dijadikan tulisan. Tentunya kekayaan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya dengan dituangkan dalam menulis buku ajar.
“Hidup tak lama, manfaatkan sebaik mungkin potensi yang dimiliki sebagai seorang dosen untuk menulis. Karena dengan menulis, patahan pengetahuan dapat diminimalisir dengan ikatan ilmu yang kita tulis dalam coretan pena,” ungkap Hayat dosen yang telah menulis 43 buku tersebut.
Tumbuhkan Motivasi Menulis Buku
Menulislah untuk kemanfaatan dan kebergunaan. Karena menulis itu adalah sebuah proses bukan hasil. Jika proses dilakukan dengan baik, maka hasilnya akan baik. Dalam menulis yang penting adalah kemauan, niat, kerja keras, dan orientasi atau motivasi. Bangun dengan komitmen menulis yang kuat dan bentuk karakter menulis kita dengan cara menulis, menulis, dan menulis.
Meningkatkan budaya literasi harus diikuti oleh pembiasaan di semua elemen masyarakat. Mulai dari lingkungan mengajar kita agar mencipta inspirasi bagi dosen lain untuk menulis. Hayat sangat setuju dengan kebijakan dalam penulisan buku. Satu dosen satu buku dalam satu tahun menjadi motivasi yang luar biasa.
Disamping itu, penghargaan bagi dosen yang menulis buku juga perlu dipompa dengan kuat agar dapat melahirkan penulis-penulis buku dari unsur dosen yang dapat mencerdaskan mahasiswanya. Minimal mahasiswa bisa belajar dari buku dosennya sendiri. Meningkatkan prestasi melalui karya adalah suatu tumpuan penting untuk membangun peradaban bangsa menuju peradaban dunia dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Menulis adalah jalan menuju keabadian.
Ia menegaskan, tidak ada alasan sibuk, tidak punya waktu, tidak bisa mengatur waktu, bingung memulai dari mana, buku apa yang akan ditulis dan berbagai pertanyaan lainnya yang biasa ia dengar, baik dari rekan sesama dosen, kolega atau dari sahabat-sahabat atau ketika dirinya mengisi workshop, pelatihan atau seminar kepenulisan.
Menulislah, menulis buku ajar atau apa saja yang suatu saat tulisan itu akan menjadi saksi bawah hidupmu begitu bermanfaat bagi mahasiswa, bagi ummat, bagi masyarakat dan bagi bangsa dan Negara serta bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang akan datang. Dan berikut Hayat membagikan alur proses dalam menulis buku ajar hingga siap terbit.
Sedang menulis Buku Ajar buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi panduan
MASIH GRATIS! Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah
Dalam menulis buku ajar yang perlu disiapkan adalah;
- Mau menulis buku ajar tema apa?
- Tentukan segmentasinya (mahasiswa, kuliah umum, umum, dll).
- Kumpulkan semua referensi yang berkaitan dengan buku yang akan ditulis (online/cetak).
- Membuat outline.
- Memulai menulis dari bab yang paling mudah.
- Menulis dengan pola pikirnya sendiri. Dengan cara menuangkan semua pengetahuan tentang apa yang akan ditulis.
- Setelah penuangan ide selesai, kemudian mulai memasukkan teori-teori terkait pembahasan, bisa berupa hasil penelitian, maupun referensi lainnya yang memiliki kesesuaian.
- Setelah selesai ditulis semua dari bab per bab, lakukan editing minimal 2 kali dengan cara; pertama dibaca sendiri, kemudian dilakukan pengeditan. Yang kedua, meminta orang lain atau kolega yang sesuai keilmuannya, untuk membaca hasil karya tulis Anda baru diedit untuk kedua kalinya.
- Komunikasikan dengan penerbit nasional untuk menawarkan naskah Anda. Karena secara prinsip, penerbit itu tahu apa yang dibutuhkan oleh penulis dan penulis pun harus tahu buku apa yang dibutuhkan penerbit. Sehingga sama-sama tahu antara kedua belah pihak. Hal itu akan mempermudah penulis dalam berkomunikasi dengan penerbit nasional. Hampir rata-rata buku hasil karya Hayat diterbitkan secara nasional.
Memilih Penerbit yang Berkualitas
Selanjutnya, jika Anda telah selesai menulis buku ajar, langkah selanjutnya adalah menentukan penerbit buku berkualitas. Ada baiknya jika Anda terlebih dahulu meminta rekomendasi rekan sejawat yang juga pernah menerbitkan buku berulang. Atau Anda bisa mencarinya sendiri penerbit yang diinginkan dengan searching di media sosial atau website penerbit buku yang ada.
Manfaatkan sosial media Anda, baik Facebook, Instagram, Whatsapp untuk mencari informasi terkait penerbit buku yang berkualitas, terutama yang fokus menerbitkan buku ajar dosen atau buku perguruan tinggi.
Carilah penerbit yang memiliki kredibilitas dan aspek, serta memiliki skop luas secara nasional. Anda bisa melihat dari jejaringnya, buku terbitannya, kualitas bukunya, cara penjualannya, maupun sistem royalti yang diterapkan, dan lainnya.
Memenuhi BKD dengan menulis buku ajar? BISA! Pahami dulu seluk beluk buku ajar agar proses menulis jadi lancar.