fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Hasilkan 16 Karya, 2 Dosen FIS Raih Penghargaan Adikarya dari Rektor UNY

Kedua dosen FIS peraih penghargaan Adikarya Halili, M.A dan Utami Dewi, M.PP., berfoto bersama usai menerima penghargaan dari rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., saat Dies Natalis 55 UNY di GOR UNY, Selasa (21/05/2019). (Foto: dok. uny.ac.id)

Yogyakarta – Halili, M.A dan Utami Dewi, M.PP., adalah dosen Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mendapat hadiah kejutan berupa penghargaan Adikarya di Hari Ulang Tahun kampus dimana mereka mengajar. Keduanya dipanggil ke panggung acara Dies Natalis 55 UNY, untuk menerima penghargaan dari Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisnua Wibawa, M.Pd., atas penghargaan Adikarya Pustaka yang diberikan kepada Halili dan penghargaan Adikarya Waskita yang diberikan kepada Utami Dewi.

Ucap syukur tak henti terucap dari dua dosen FIS UNY tersebut saat disebutkan namanya saat upacara Dies Natalis ke 55 UNY, di GOR UNY, pada Selasa (21/05/2019). Halili meraih penghargaan Adikarya Pustaka atas prestasi sebagai dosen non guru besar dengan tulisan buku terbanyak yaitu 16 buku. Sedangkan Utami Dewi, mendapatkan penghargaan Adikarya Waskitha atas raihan sebagai dosen non guru besar dengan hibah penelitian terbanyak, yaitu 16 judul.

Halili menuturkan, penghargaan Adikarya tersebut merupakan sesuatu yang tidak pernah diduga apalagi diharapkan. Karena semua buku yang dihasilkan mulai ia tulis sejak kuliah di UNY. Ia mengaku, tidak memiliki ekspetasi apapun terkait apresiasi atas tulisan-tulisan yang selama ini ia hasilkan.

Halili, M.A peraih penghargaan Adikarya Pustaka atas prestasi sebagai dosen non guru besar dengan tulisan buku terbanyak yaitu 16 buku. (Foto: dok. twitter)

“Sebab karya yang saya tulis juga bukan karya hebat. Hanya karya sederhana dan biasa-biasa saja. Toh saya menulis juga sekedar mengistikomahkan apa yang selama ini saya kerjakan, sejak semester satu di kampus ini, yaitu membaca dan menulis,” tutur Halili dilansir dari halaman uny.ac.id.

Senada dengan Halili, Utami pun tidak menyangka mendapat telepon sore sebelumnya, Senin (20/5/2019) oleh sekretaris Wakil Rektor I yang memberi kabar bahwa besok pagi akan mendapat penghargaan Adikarya tersebut. Hal tersebut tentu saja membuat Utami kaget sekaligus senang. Tak henti ia mengucap syukur.

Alhamdulilah, saya tidak menyangka dan surprise ketika dikabari mendapatkan Penghargaan Adikarya Waskitha, yang tidak saya bayangkan sebelumnya. Penelitian merupakan salah satu tugas wajib dosen sebagai bagian dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Sehingga bagi saya kegiatan meneliti adalah kegiatan rutin untuk memecahkan masalah publik yang senantiasa berkembang setiap saat,“ ungkap Utami.

Utami Dewi, M.PP., peraih penghargaan Adikarya Waskitha atas raihan atas raihan sebagai dosen non guru besar dengan hibah penelitian terbanyak, yaitu 16 judul. (Foto: dok. uny.ac.id)

Utami berharap, dengan penghargaan ini tidak menjadikannya lena, tapi menjadi motivasi untuk semakin lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang-orang sekitarnya. Penghargaan yang diperolehnya bisa menjadi pelecut bagi dirinya untuk menjadi peneliti yang lebih baik dan memberikan motivasi kepada mahasiswa atau kolega untuk semangat melakukan riset.

”Terima kasih untuk para senior saya di Jurusan Administrasi Publik, kolega, dan mahasiswa di FIS yang berkenan menjadi partner dalam melakukan riset. Tanpa dukungan mereka, saya tidak akan meraih penghargaan ini,” ujar Utami.

Halili mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua keluarga besar UNY, dan juga berharap bisa semakin meningkatkan diri maupun menjadi inspirasi untuk mahasiswanya. Ia berharap, Penghargaan Adikarya Pustaka tersebut bisa menambah semangat bagi dirinya pada gerakan literasi. Semoga menginspirasi mahasiswa yang berinteraksi langsung maupun tidak dengan dirinya, untuk tak lelah membaca, menulis, dan berkarya.

“Hanya syukur berlipat yang bisa saya panjatkan, juga terima kasih berlimpah saya haturkan kepada UNY, khususnya kepada Rektor, atas apresiasi ini. Kepada sahabat dan kolega juga saya sampaikan terima kasih telah menyediakan ruang diskursus dan dialektika. Dan pesan saya kepada kolega dan para mahasiswa, bahwa tulisan dan karya akan memungkinkan kita hidup dalam keabadian,” imbuh Halili.R

Rektor UNY pun berharap, semoga akan segera lahir dan hadir di FIS UNY menyusul Halili dan Utami lainnya, untuk mengembangkan, memajukan dan mengharumkan nama tidak hanya FIS UNY. Tetapi juga menjadikan UNY sebagai tempat menuntut ilmu, mengabdi untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Dirgahayu UNY, Jayalah Selalu.

Redaksi