fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Akreditasi Universitas, Benarkah Menjamin Lulusan Berkualitas?

akreditasi universitas

Akreditasi universitas apakah menjamin peserta didiknya memiliki kemapanan pekerjaan di masa datang?

Akreditasi universitas menjadi tolak ukur masyarakat dan calon mahasiswa untuk menentukan kualitas Perguruan Tinggi (PT). Perguruan Tinggi berkualitas secara tidak langsung menunjuk pada hasil akhir kelulusasan.

Stereotip lain yang muncul adalah, Perguruan Tinggi yang berkualitas bagus manjamin alumni memperoleh pekerjaan yang sesuai harapan. Pekerjaan yang terjamin, maka masa depan juga terjamin.

Akreditasi universitas yang baik ternyata mampu mendongkrak popularitas suatu Perguruan Tinggi. Akreditasi menjadi fokus penilaian bagi beberapa orang. Namun di balik semua itu, nilai akreditasi diperoleh tidaklah mudah. Ada lembaga khusus yang berhak menilai perguruan tinggi itu layak memperoleh akreditasi bagus atau tidak memperoleh akreditasi.

Ranking akreditasi dibagi ke dalam 4 ranking. Yaitu, rangking A, sebagai rangking tertinggi. Kemudian ada ranking B dan C. Adapun ranking yang paling akhir, yaitu ‘Tak Terakreditasi’. Keempat ranking inilah yang dijadikan calon pendaftar untuk lanjut studi di perguruan tinggi tertentu.

Penilaian akreditasi dimaksudkan untuk menilai mutu dan kelayakan sebuah institusi. Baik itu Perguruan Tinggi, juga berlaku untuk lembaga pendidikan di bawahnya, seperti SMA, SMP, SD, Madrasah dan institusi lain.

Baca juga: Syarat Menjadi Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

Di setiap Perguruan Tinggi, umumnya memiliki program studi. Setiap program studi yang ada di Perguruan Tinggi akan di akreditasi satu per satu. Dengan kata lain, Perguruan Tinggi memiliki nilai akreditasi berbeda-beda tiap jurusan.

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) merupakan lembaga yang berwenang memberikan penilain akreditasi. Umumnya, persiapan berkas penilaian akreditasi membutuhkan waktu yang lama, dan melibatkan banyak pihak.

Mulai dari pihak dosen, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya. Selama proses penilian, akan kita temui yang namannya asesor.

Berikut adalah 3 poin akreditasi yang tidak banyak dipahami oleh calon mahasiswa, wali murid dan masyarakat umum.

 

Manfaat Akreditasi Universitas

Tidak semua masyarakat memahami manfaat akreditasi di suatu perguruan tinggi. Secara garis besar, masyarakat meyakini bahwa rangking akreditasi hanya berbicara sangat baik, cukup baik atau kurang baik. Berikut adalah manfaat akreditasi lebih rinci.

Pertama, akreditasi universitas memberikan jaminan terhadap program studi telah memenuhi standard mutu yang telah ditetapkan oleh BAN-PT. Standard mutu inilah yang bisa dijadikan sebagai perlindungan dari program studi yang tidak memnuhi standard.

Kedua, berfungsi sebagai pengontrol mutu program studi di Perguruan Tinggi agar tidak turun peringkat. Mengingat, penilaian akreditasi akan terus perbarui setiap beberapa tahun sekali. Jika dari sekian jumlah standard penilaian akreditasi menurun, maka akan mempengaruhi penialain akreditasi di tahun berikutnya

Baca juga artikel tentang Standard Penilaian Akreditasi

Ketiga, akreditasi universitas juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam transfer kredit dan memperoleh pengakuan dari badan yang memiliki kepentingan dengan pihak Perguruan Tinggi. Adapun manfaat lain, dapat memberikan bobot lebih ketika pihak Perguruan Tinggi melakukan usulan bantuan dan alokasi dana kepadah pihak terkait.

 

Aspek Kriteria Penilaian Akreditasi

Itulah ketiga manfaat akreditasi universitas. Berbicara mengenai akreditasi, pada dasarnya tidaklah sulit poin yang dipersiapkan.

Setidaknya dari BAN-PT menentukan tiga aspek kriteria yang akan dinilai. Yaitu, mutu, diberi bobot penilaian 50%, efisiensi, diberi bobot 25% dan relevansi diberi bobot 25%. Ketiga aspek kriteria tersebut pada kenyataan dilapangan tidak semudah yang dikira.

Selama proses persiapan, ada banyak hal kesulitan. Bentuk kesulitan bisa dalam bentuk pengumpulan berkas, proses pengarsipan dan masih banyak lainnya. Dari ketiga aspek tersebut, dipecah lagi ke aspek penilaian lain. Misalnya, menilai kualitas dosen, apakah dosen tersebut lulusan S1 atau S2. Hingga menilai manajemen pengelolaan dan fasilitas Perguruan Tinggi miliki. Tidak hanya berhenti disitu, hingga sampai ke mahasiswa.

 

Jenis-jenis Akreditasi Universitas

Program penilaian akreditasi tahun ke tahun mengalami perubahan. Dari pihak pemerintah membagi jenis akreditasi universitas kepada program studi menjadi 2 status:

tes banner iklan

1. Status Terdaftar

Pertama, status terdaftar, di mana status ini diakui atau disamakan yang hanya diberikan kepada Perguruan Tinggi Swasta.

2. Nir-Akreditasi

Kedua, status terakreditasi atau memiliki sebutan lain sebagai Nir-Akreditasi. Status akreditasi ini diberikan kepada Perguruan Tinggi kedinasan, Perguruan Tinggi Negeri ataupun swasta.

 

Itulah ulasan berkenaan akreditasi Universitas. Kita kembalikan lagi, akreditasi memang sangat penting untuk mengukur seberapa kualitas program studi atau Perguruan Tinggi. Namun, apalah arti akreditasi jika dari diri kita tidak memiliki niat dan termotivasi menjadi mahasiswa yang berkualitas, sama seperti universitasnya.

Sebaik apapun universitas yang kita pilih, sebaik apapun dosen yang mengajari kita, teatpi kalau hanya nebeng nama kampus dan dosen, maka hasilnya kualitas pribadi kita tidak berkembang dengan baik.

Masa depan kita tidak ditentukan kita lulusan dari universitas mana, melainkan dari kesadaran diri dan motivasi berprestasi. Perguruan tinggi yang bagus hanya sebagai sarana dan pendukung.

Begitupun dengan akreditasi universitas, hanya salah satu sarana pertimbangan saat pertamakali lulus. Almamater Universitas Terbaik hanya akan memberikan kesan pertama saat lamaran kerja (kesan yang bertahan sementara), setelah itu, tergantung dari kemampuan yang kita miliki.

 

Referensi :

Kabar Kampus. Pentingnya Mengenal Kampus Lewat Akreditas