Mencari daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti tentu menjadi rutinitas bagi akademisi dan peneliti di berbagai lembaga penelitian. Sebab jurnal yang sifatnya gratis bisa membantu menghemat biaya publikasi ilmiah.
Namun, selain mencari yang gratis, biasanya para dosen dan peneliti akan mengutamakan jurnal Open Access (OA). Sebab jurnal OA membantu memperluas manfaat hasil penelitian karena bisa dibaca lebih banyak orang. Lalu, apa saja jurnal internasional OA gratis yang bisa dituju oleh para dosen dan peneliti untuk publikasi ilmiah? Berikut informasinya.
Apa Itu Jurnal Open Access (OA)?
Membahas mengenai daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti, tentu perlu membahas dua jenis jurnal ilmiah. Selain jurnal nasional dan internasional. Terdapat juga istilah jurnal open access dan jurnal close access (subscription journals).
Dikutip melalui Unit Pengelola Jurnal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, jurnal OA adalah publikasi jurnal yang menyediakan layanan untuk membaca, mengunduh, mencetak serta mendistribusikan artikel-artikel yang terbit di dalamnya gratis kepada publik.
Sementara jurnal close access atau subscription journals, adalah kebalikan dari jurnal OA tersebut. Sehingga jurnal close access adalah publikasi jurnal yang menyediakan layanan untuk membaca, mengunduh, mencetak serta mendistribusikan artikel-artikel yang terbit di dalamnya secara berbayar kepada publik.
Jurnal OA sering menjadi prioritas para dosen dan peneliti dalam mempublikasikan hasil penelitian. Sebab jurnal jenis ini bisa menjaring banyak pembaca. Sehingga hasil penelitian bisa dibaca, diketahui, dan dimanfaatkan lebih banyak orang. Tak hanya itu, jurnal OA juga memberi peluang meningkatkan sitasi, karena publikasi tersebut dikutip banyak peneliti lain.
Perbedaan Jurnal Close Access dan Jurnal OA
Jurnal OA dengan jurnal close access pada dasarnya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, apa saja perbedaan keduanya? Jika dilihat dari beberapa aspek, maka akan dijumpai perbedaan berikut:
1. Aksesibilitas
Hal pertama yang membedakan antara jurnal OA dengan close access adalah akses bagi pembaca. Sesuai definisi, jurnal OA memiliki akses gratis sehingga para pembaca tidak perlu berlangganan untuk membaca artikel terbitannya.
Sebaliknya, pada jurnal close access ada biaya berlangganan yang harus dibayar para pembaca. Baru kemudian diberikan akses untuk membaca sampai mengunduh artikel-artikel yang sudah dipublikasikan.
2. Model Pendanaan
Perbedaan yang kedua terletak pada model pendanaan. Jurnal secara umum dikelola suatu perusahaan penerbit (publisher). Dimana membutuhkan pemasukan untuk mendanai semua kegiatan operasional.
Model bisnis antara jurnal OA dengan close access memiliki perbedaan signifikan. Pemasukan jurnal OA didapatkan dari penulis artikel. Sehingga ada biaya publikasi yang dibebankan kepada penulis.
Meskipun begitu, pada jurnal OA juga ada yang sifatnya gratis. Sehingga para penulis dibebaskan dari biaya publikasi. Biasanya model bisnis seperti ini diterapkan pada jurnal yang memiliki sumber pendapatan lain.
Misalnya dikelola dan didanai suatu perguruan tinggi, lembaga penelitian, suatu yayasan, dll. Sehingga dikenal ada daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti.
Sementara pada jurnal close access sumber pemasukan pengelola jurnal bisa didapatkan dari pembaca. Sehingga ada biaya berlangganan yang dibebankan ke pembaca baru kemudian diberi akses ke semua artikelnya.
3. Visibilitas dan Dampak Publikasi
Perbedaan yang ketiga terletak pada aspek visibilitas yang kemudian mempengaruhi dampak publikasi. Visibilitas jurnal sendiri adalah sejauh mana sebuah jurnal atau artikel ilmiah dapat dilihat, ditemukan, diakses, dan dibaca oleh khalayak luas.
Jurnal OA memiliki visibilitas tinggi, sebab bisa diakses dengan mudah dan gratis oleh pembaca. Sehingga dampak publikasinya juga semakin besar. Dimana meningkatkan potensi hasil penelitian dimanfaatkan lebih banyak pihak.
Pada jurnal close access yang terjadi adalah kebalikannya. Visibilitas lebih rendah karena pembaca harus keluar modal untuk berlanganan. Sehingga pembaca yang dijaring lebih sedikit yang tentu membuat dampak publikasinya lebih terbatas.Ā
Meskipun memiliki beberapa perbedaan, akan tetapi secara kualitas dan kredibilitas antara OA dengan close access adalah sama. Kuncinya adalah memastikan jurnal tersebut dikelola perusahaan kredibel. Sehingga proses publikasi mengikuti standar yang berlaku, misalnya ada peer review dari minimal 2 ahli di bidangnya.
Lalu, dosen dan peneliti sebaiknya memilih yang mana? Terkait hal ini, masing-masing bebas memilih yang aman untuk disesuaikan tujuan publikasi dan kondisi. Terutama kondisi keuangan. Sebab umumnya biaya publikasi di jurnal OA lebih tinggi, terutama pada jurnal internasional bereputasi.
Manfaat Publish di Jurnal OA
Melalui perbandingan di atas, maka tentu akan ada lebih banyak dosen memilih publikasi di jurnal OA. Kemudian aktif mencari daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti agar menghemat anggaran publikasi ilmiah.
Lalu, apa saja manfaat yang bisa didapatkan para dosen jika publikasi ke jurnal OA? Meskipun dosen lebih sering menemukan jurnal OA berbayar dan biaya publikasinya sangat mahal. Namun, manfaat publikasi di jurnal OA cukup kompleks, diantaranya:
1. Membuka Akses ke Lebih Banyak Masyarakat Ilmiah
Bagi dosen dan peneliti, mempublikasikan riset di jurnal nasional dan internasional tentu bertujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian. Namun, jika dipublikasikan ke jurnal berbayar maka akses masyarakat tidak maksimal. Sebab tidak semua orang bisa membayar biaya akses tersebut.Ā
Maka, memilih jurnal OA untuk publikasi membantu dosen memperluas akses masyarakat ke hasil penelitian yang dimiliki. Sehingga hasil penelitian tersebut bisa diketahui, dibaca, dikutip, dan dimanfaatkan dalam bentuk lainnya oleh siapa saja.
2. Meningkatkan Jumlah Sitasi
Manfaat kedua jika publikasi hasil penelitian ke jurnal OA bagi dosen adalah meningkatkan jumlah sitasi. Artinya, publikasi ilmiah milik dosen akan dikutip lebih banyak orang, sehingga jumlah sitasinya tinggi.Ā
Kenapa penting bagi dosen? Sebab jumlah sitasi dari publikasi ilmiah dosen menjadi salah satu cara untuk mengetahui dampak publikasi tersebut. Semakin tinggi sitasinya, semakin banyak manfaat memanfaatkannya. Sehingga dampak publikasi dianggap lebih tinggi dibanding publikasi dengan sitasi lebih terbatas.
3. Membuka Peluang Kolaborasi Akademik
Manfaat ketiga, dosen memiliki peluang lebih besar untuk bisa berkolaborasi secara akademik. Baik kolaborasi dalam penelitian, maupun kolaborasi publikasi ilmiah. Baik publikasi artikel ke jurnal, prosiding, maupun dalam bentuk menerbitkan buku ilmiah.
Kolaborasi bisa terjadi, karena publikasi ilmiah dosen di jurnal bisa diakses lebih banyak dosen dan peneliti lain. Sehingga mereka bisa menilai kualitas penelitian dan publikasi ilmiah tersebut karena leluasa membaca dan memanfaatkannya.
Hal ini membantu pembaca dari kalangan dosen dan peneliti tertarik menawarkan proses kolaborasi. Jadi, publikasi ke jurnal OA bisa membuka jalan bagi dosen untuk semakin produktif meneliti. Sebab berpeluang tinggi melakukan kolaborasi akademik.
4. Mempercepat dan Memperluas Dampak Hasil Penelitian
Publikasi di salah satu daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti juga bisa mempercepat dan memperluas dampak. Hal ini sejalan dengan sifat akses ke pembaca yang terbuka luas karena gratis.
Jadi, hasil penelitian yang dipublikasikan dosen bisa diketahui lebih banyak orang. Kemudian dimanfaatkan sesuai kebutuhan masing-masing. Jurnal OA pada akhirnya membantu dosen meningkatkan dampak dari penelitian dan publikasi hasil penelitian yang dilakukan.
5. Membantu Perguruan Tinggi Menghemat Anggaran
Manfaat berikutnya dari publikasi hasil penelitian ke jurnal OA adalah membantu perguruan tinggi menghemat anggaran. Termasuk perguruan tinggi yang menaungi dosen, sebab tidak perlu keluar biaya untuk berlangganan suatu jurnal.
Secara umum, perguruan tinggi biasanya berlangganan jurnal dan memberi akses pada mahasiswa dan dosen di bawah naungannya. Sehingga memberi mereka kemudahan mendapat referensi kredibel.
Semakin banyak dosen dan peneliti mempublikasikan hasil penelitian di jurnal OA, maka semakin mudah suatu perguruan tinggi memberi akses ke database referensi ilmiah kepada mahasiswa dan dosen. Anggaran pun bisa dialihkan untuk mendanai penelitian dosen dan mahasiswa.
Tantangan Publikasi di Jurnal OA
Meskipun memberi manfaat yang beragam. Publikasi di beberapa daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti, khususnya di jurnal OA juga memiliki banyak tantangan. Diantaranya adalah:
1. Biaya Publikasi yang Tinggi
Tantangan yang pertama dalam publikasi di jurnal OA adalah biaya publikasinya. Sesuai penjelasan sebelumnya, jurnal OA memberi akses gratis pada pembaca. Namun, membebankan biaya publikasi kepada penulis (dosen, mahasiswa, dan peneliti).
Biaya publikasi antara satu jurnal dengan jurnal lain berbeda-beda. Namun, jika sudah menjadi jurnal internasional bereputasi (terindeks database Scopus atau World of Science) maka biayanya sangat tinggi. Bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Biaya publikasi yang tinggi tentu menjadi sandungan bagi sebagian besar dosen di Indonesia. Terutama bagi dosen pemula yang penghasilannya masih terbatas dan belum bisa mengakses hibah ataupun program insentif publikasi dari perguruan tinggi yang menaungi.
2. Resiko Terjerat Jurnal Predator
Tantangan kedua jika menyasar daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti yang sekaligus bereputasi adalah terjerat jurnal predator. Secara sederhana, jurnal predator bisa dipahami sebagai jurnal abal-abal.
Sehingga tidak mempublikasikan artikel yang di submit penulis sesuai standar publikasi ilmiah. Melainkan dipublikasikan secara asal dan kredibilitasnya diragukan. Sehingga bisa merugikan dosen jika sampai terjerat jurnal seperti ini.
Kenapa jurnal OA memberi tantangan jurnal predator? Pasalnya, jurnal predator biasanya menargetkan jurnal OA yang dipilih para peneliti dan dosen. Sehingga membuat nama jurnal mirip dengan nama jurnal OA yang populer dan bereputasi.
3. Persaingan Ketat dan Resiko Artikel Ditolak Tinggi
Tantangan berikutnya jika menargetkan jurnal OA adalah berhadapan dengan persaingan yang ketat. Sekali lagi, jurnal OA akan menjadi prioritas bagi dosen dan peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian.
Alhasil, satu jurnal kredibel akan menerima banyak kiriman artikel ilmiah. Semakin banyak artikel yang diterima editorial jurnal, maka semakin ketat proses seleksinya. Hal ini meningkatkan resiko artikel ditolak karena dinilai kalah kualitas dengan artikel lain.
4. Durasi Publikasi Ilmiah Lama dan Menuntut Kesabaran
Tantangan selanjutnya adalah durasi publikasi ilmiah. Publikasi di jurnal ilmiah akan berhadapan dengan proses review dari setidaknya 2 ahli di bidangnya. Proses peer review ini bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Jadi, dosen perlu kesabaran tinggi karena bisa jadi jarak submit artikel dengan tahap akhir peer review bisa sampai tahunan. Jika mengejar jadwal pelaporan BKD, silahkan komunikasikan dengan editor jurnal tujuan apakah bisa segera terbit atau tidak.
5. Tuntutan Etika Publikasi Ilmiah yang Tinggi
Berikutnya adalah tantangan terkait tuntutan etika publikasi ilmiah yang tinggi. Hal ini menjadikan standar seleksi artikel yang akan dipublikasikan semakin ketat. Sekaligus, para dosen bisa saja tanpa sengaja melakukan plagiarisme. Maka perlu lebih teliti agar bebas pelanggaran etika publikasi ilmiah.
6. Kesesuaian dengan Bidang dan Scope Keilmuan
Tantangan lainnya adalah kesulitan menemukan jurnal internasional yang sesuai scope bidang keilmuan. Kadang kala, jurnal yang paling sesuai masih close access. Sehingga menjadi tantangan yang harus siap untuk dihadapi.
Rekomendasi Jurnal OA Gratis Berdasarkan Bidang Keilmuan
Bagi para dosen yang ingin publikasi ilmiah di jurnal OA dan butuh rekomendasi yang bebas biaya publikasi. Maka bisa memilih daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti berikut ini yang sudah terindeks Scopus:
| Bidang Keilmuan | Nama Jurnal | Publisher | Website Jurnal |
| Agricultural and Biological Sciences (Ilmu Pertanian dan Biologi) | Information Processing in Agriculture | China Agricultural University | https://www.sciencedirect.com/journal/information-processing-in-agriculture |
| Mycosphere | Zhongkai University | https://www.mycosphere.org/ | |
| Journal of Horticultural Sciences | Society for Promotion of Horticulture | Journal of Horticultural Sciences | |
| Arts and Humanities (Seni dan Humaniora) | Cultural Anthropology | John Wiley & Sons | https://journal.culanth.org/index.php/ca |
| Journal of Eurasian Studies | Hanyang University | https://journals.sagepub.com/home/ens | |
| Life Medicine | Oxford University Press | https://academic.oup.com/lifemedi?login=false | |
| International Journal of Food Design | Intellect Publishers | https://www.intellectbooks.com/international-journal-of-food-design | |
| Biochemistry, Genetics and Molecular Biology (Biokimia, Genetika, dan Biologi Molekuler) | Journal of Biomedical Science | Springer Nature | https://jbiomedsci.biomedcentral.com/ |
| Ultrafast Science | American Association for the Advancement of Science | https://spj.science.org/journal/ultrafastscience | |
| Business, Management and Accounting (Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi) | European Journal of Tourism Research | International University College | https://ejtr.vumk.eu/index.php/about |
| International Journal of Information Systems and Project Management | Universidade do Minho | https://www.sciencesphere.org/ijispm/ | |
Asian Journal of Accounting Research | Emerald Publishing | http://www.emeraldgrouppublishing.com/services/publishing/ajar/index.htm | |
| PSU Research Review | Emerald Publishing | http://www.emeraldgrouppublishing.com/services/publishing/prr/index.htm |
Selain beberapa daftar jurnal internasional gratis untuk dosen dan peneliti di atas. Tentunya masih banyak lagi jurnal internasional terindeks Scopus yang juga gratis sekaligus open access. Para dosen dan peneliti bisa mengecek ke website resmi jurnal lainnya untuk mencari yang sesuai bidang dan scope keilmuan.
Sebagai catatan tambahan, daftar jurnal pada tabel di atas merupakan data jurnal terindeks Scopus yang diakses melalui website resmi Scopus pada Oktober 2025. Jadi, jika memilih salah satunya silahkan mengecek kembali untuk memastikan masih terindeks Scopus atau justru masuk ke daftar jurnal discontinued.
Supaya lebih mudah mencari jurnal internasional bereputasi yang sifatnya open access dan gratis. Maka bisa mengecek biaya publikasinya melalui Directory of Open Access Journals (DOAJ).
Caranya cukup buka website DOAJ, kemudian ketik nama jurnal terindeks Scopus ke kolom yang ada di halaman utama. Kemudian, cek informasi APC (Article Processing Charge – biaya publikasi jurnal). Jika ada keterangan āNo APCā maka artinya tidak ada biaya publikasi yang dibebankan ke penulis. Berikut contohnya:

Selain lewat website DOAJ, mengecek ada tidaknya biaya publikasi juga bisa ke website resmi jurnal tujuan. Hanya saja, informasi mengenai biaya publikasi tidak selalu ditempatkan menu terpisah. Jadi, dosen harus mencari dengan menjelajahi semua menu di website jurnal tersebut. Sehingga membutuhkan waktu lebih.
Baca Juga:
- 3 Pilihan Cara Cek Jurnal Scopus Asli atau Palsu, Dijamin Kredibel!
- Aturan dan Cara Membuat Judul Jurnal Scopus
- Tips Memilih Jurnal Scopus yang Dinaungi Publisher Besar
- Rekomendasi Jurnal Scopus yang Mudah Ditembus
- Daftar Jurnal Psikologi Indonesia Terindeks SINTA dan Scopus
- Cara Mencari Jurnal Scopus Indonesia Open Access



