Cara Merancang Penelitian Dosen agar Lolos Jurnal Internasional Bereputasi

cara merancang penelitian agar lolos jurnal internasional

Memahami dan menerapkan tata cara merancang penelitian yang baik tentu penting bagi seorang dosen. Terutama rancangan penelitian yang membatu dosen menembus jurnal internasional, khususnya di jurnal internasional bereputasi. 

Dimulai dari rancangan penelitian yang baik, maka peluang untuk mencapai luaran dalam bentuk publikasi ilmiah di jurnal internasional lebih terbuka lebar. Namun, sudahkah para dosen memahami betul bagaimana rancangan penelitian tersebut dibuat? Berikut informasinya.

Sekilas Tentang Rancangan Penelitian 

Membahas mengenai bagaimana cara merancang penelitian yang baik, tentu perlu paham juga apa itu rancangan penelitian. Rancangan penelitian adalah kerangka kerja yang dibuat oleh peneliti untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan penelitian agar tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Secara sederhana, rancangan penelitian merupakan kerangka kerja yang menjelaskan apa yang akan diteliti dan bagaimana merealisasikan penelitian tersebut. Sehingga mencakup topik yang diteliti, metode yang digunakan, sampai instrumen penelitian yang dipakai untuk proses pengumpulan data.

Secara umum, isi dari rencana penelitian terdiri dari 7 poin. Sehingga penelitian memiliki susunan yang jelas dan lebih mudah untuk direalisasikan. Isi dari rencana penelitian yang dimaksud antara lain: 

  • Judul penelitian 
  • Latar belakang 
  • Rumusan masalah 
  • Tujuan penelitian 
  • Metode penelitian
  • Populasi dan sampel penelitian, dan juga 
  • Instrumen penelitian. 

Meskipun kegiatan penelitian bisa tetap dilaksanakan tanpa ada rancangan sebelumnya. Namun, lebih baik disusun sebelumnya. Sebagai analogi, seperti pergi ke suatu kota dan belum pernah kesana sebelumnya, lalu kita tidak menyiapkan maps atau peta. Walaupun tetap bisa sampai ke kota tersebut, hanya saja ada resiko tersesat yang lebih besar. 

Dalam kegiatan penelitian pun sama, rancangan penelitian berperan sebagai peta jalan. Sehingga sejak awal peneliti sudah menentukan topik yang diteliti dan apa saja yang dibutuhkan dalam realisasi rancangan tersebut. Resiko gagal, durasi penelitian molor, anggaran membengkak, dll yang kurang menguntungkan akan lebih bisa ditekan.

Pentingnya Merancang Penelitian untuk Menembus Jurnal Internasional 

Mempelajari dan menerapkan cara merancang penelitian yang baik memang membutuhkan waktu. Terutama bagi dosen pemula yang masih masa awal meniti karir dan belum banyak pengalaman dalam melakukan penelitian secara mandiri. 

Namun, merancang penelitian dengan baik berperan penting untuk menghasilkan publikasi ilmiah bereputasi. Yakni di jurnal internasional yang bahkan masuk ke dalam database bereputasi seperti Scopus. Berikut penjelasannya:

1. Membantu Memiliki Novelty dan Kontribusi

Menyiapkan rancangan penelitian yang baik bisa membantu dosen untuk memiliki novelty dalam penelitian yang dilakukan. Diikuti dengan rencana kontribusi atau implementasi dari hasil penelitian yang didapatkan. 

Hal ini dapat terjadi, karena rancangan penelitian dibuat dengan menentukan topik terlebih dahulu. Biasanya melibatkan proses kajian literatur ke berbagai publikasi ilmiah, khususnya jurnal nasional dan internasional. 

Topik penelitian yang dipilih tentunya benar-benar harus baru agar tidak mengulang penelitian terdahulu. Sehingga ada novelty atau celah pada penelitian yang akan dilakukan. Kemudian, hasil penelitian juga ikut baru yang implementasinya punya dampak tersendiri. 

Rancangan penelitian yang mencakup topik tentunya sangat membantu memastikan penelitian punya novelty. Jika novelty ini dimiliki, peluang publikasi hasil penelitian menembus database bereputasi lebih tinggi.

2. Metode Penelitian Lebih Tepat dan Kuat

Salah satu kriteria untuk bisa menembus jurnal internasional bereputasi adalah punya metode yang tepat dan kuat. Ada beberapa cara untuk membantu menentukan metode penelitian yang memenuhi kriteria ini. 

Salah satunya dengan merancang penelitian yang baik. Sebab dengan rancangan inilah, peneliti bisa menentukan metode dengan lebih tepat. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses merancang penelitian ada penentuan jenis penelitian, populasi dan sampel, dan sebagainya. 

Peneliti kemudian terbantu sejak awal untuk menentukan jenis penelitian yang paling tepat. Apakah penelitian kualitatif atau kuantitatif? Kemudian juga terbantu dalam menentukan populasi dan skala sampel agar menunjang perolehan data penelitian yang punya validitas tinggi.

3. Mempermudah Proses Pengumpulan Data dengan Validitas Tinggi

Jurnal internasional bereputasi dikenal memiliki kriteria atau standar tinggi dalam menyaring artikel ilmiah yang masuk ke editorial. Pada penyaringan tahap awal yang dilakukan editor jurnal, tentu akan memperhatikan kualitas data dalam penelitian. 

Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman bagaimana cara merancang penelitian yang baik. Sebab, di dalam rancangan penelitian inilah para dosen bisa merancang proses pengumpulan data dengan baik juga. 

Mulai dari penentuan populasi dan sampel yang dijamin relevan dengan topik. Kemudian menentukan metode pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data paling tepat untuk mencegah bias pada data penelitian.

4. Punya Kerangka IMRAD Sejak Awal Penelitian

Struktur penulisan artikel ilmiah untuk publikasi di jurnal internasional biasanya memakai format IMRAD – Introduction (Pendahuluan), Methods (Metode), Results (Hasil), dan Discussion (Diskusi). 

Jika penelitian sudah selesai dilakukan, peneliti atau dosen akan mencari jurnal yang sesuai dengan topik penelitian tersebut. Jika sudah didapatkan, barulah mengecek format artikel ilmiah dan mulai menyusun manuskrip artikel ilmiah. 

Supaya proses menyusun manuskrip ini lebih cepat dan tepat maka bisa mengandalkan isi dari rancangan penelitian. Sebab di dalamnya sudah ada data untuk format IMRAD tersebut. 

Seperti sudah ada latar belakang dan rumusan untuk isi di Introduction. Kemudian, metode penelitian untuk masuk ke bagian Method, dan sebagainya sampai Discussion. Jadi, proses menyusun manuskrip bisa menjadi lebih cepat dan bisa dengan mudah mengikuti format IMRAD sehingga lebih mudah diterima jurnal internasional.

5. Membantu Menguatkan Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian (Discussion)

Rancangan penelitian juga bisa membantu dosen menyusun artikel ilmiah dengan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang kuat. Sehingga adanya rancangan penelitian, bisa memperbesar potensi menembus jurnal internasional bereputasi. 

Hal ini bisa terjadi, karena dengan rancangan penelitian yang baik maka proses analisis data tidak akan dilakukan asal-asalan. Melainkan dilakukan dengan benar sesuai rancangan penelitian yang disusun dengan tepat. 

Jika data sudah valid dan analisisnya sudah tepat, maka hasil analisis lebih kuat. Kondisi ini akan membantu dosen memenuhi salah satu standar di jurnal internasional bereputasi, yakni analisis dan pembahasan hasil penelitian yang kuat.

6. Memperbesar Peluang Lolos Peer Review

Jika sudah sangat memahami tata cara merancang penelitian yang baik membantu melakukan penelitian berkualitas. Sehingga luaran dalam bentuk publikasi ilmiah juga punya kualitas yang baik. 

Sehingga memperbesar peluang lolos dalam proses penyaringan oleh editor jurnal internasional. Sekaligus lolos dalam proses peer review yang dilakukan setidaknya 2 orang pakar di bidangnya. 

Jadi, meluangkan waktu dan sumber daya dalam merancang penelitian sangat penting. Sebab bisa sangat membantu dalam menembus jurnal internasional bereputasi yang tentu jumlah pembacanya lebih luas. Sehingga dampak dari penelitian yang dilakukan lebih signifikan.

Tata Cara Merancang Penelitian yang Baik

Dalam menyusun rancangan penelitian terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Mengikuti tahapan ini akan membantu menyusun rancangan yang baik. Berikut detail tahapan dalam tata cara merancang penelitian yang baik tersebut: 

1. Menentukan Topik Penelitian

Tahap pertama dalam merancang penelitian adalah menentukan dulu topik yang akan diteliti. Topik dalam penelitian bisa berupa pertanyaan yang perlu dicari jawabannya melalui penelitian. Bisa juga suatu masalah yang perlu dicari solusinya lewat penelitian. 

Dalam menentukan topik penelitian sangat disarankan untuk memilih topik yang dikuasai dengan baik. Jika belum ada topik yang benar-benar dikuasai, maka pilih topik yang menarik perhatian atau disukai. Sehingga ada motivasi untuk mempelajari dan menguasai topik tersebut. 

Pertimbangan lain dalam menentukan topik penelitian adalah mencari topik yang memiliki referensi memadai. Selain itu, bisa mengutamakan topik yang menjadi isu hangat sehingga ada urgensi tinggi untuk menelitinya. Pertimbangan lain, adalah topik yang berdampak luas bahkan secara global. 

2. Menyusun Rumusan Masalah 

Tahap yang kedua dalam merancang penelitian yang baik adalah menyusun rumusan masalah. Rumusan masalah secara mendasar berisi apa saja yang akan dijawab berdasarkan hasil penelitian. Sehingga isinya beberapa pertanyaan. 

Dalam hal ini, peneliti bisa mulai dengan identifikasi masalah yang diteliti, kemudian mempersempit permasalahan yang menjadi fokus penelitian, dan mulai menyusun pertanyaan yang menjadi masalah yang diteliti. 

Contohnya, peneliti menjumlah fenomena sudah banyak siswa sudah menggunakan e-learning, tapi hasil belajar masih rendah. Kemudian masalah atau fenomena ini dipersempit dengan memilih fokus pada variabel yang mungkin mempengaruhi. Misalnya motivasi belajar, penggunaan teknologi, dan hasil akademik. 

Melalui contoh tersebut, peneliti kemudian menyusun pertanyaan penelitian. Misalnya jika memakai pendekatan kuantitatif maka dibuat pertanyaan sebagai berikut: 

  • Bagaimana pengaruh penggunaan e-learning terhadap hasil belajar siswa?
  • Apakah motivasi belajar memoderasi hubungan antara penggunaan e-learning dan hasil belajar?

3. Menetapkan Tujuan Penelitian

Tahap yang ketiga di dalam cara merancang penelitian yang baik adalah menetapkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian bisa dipahami sebagai apa yang dituju atau yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan? 

Tujuan ini bisa didasarkan dari rumusan masalah yang sudah disusun di tahap sebelumnya. Misalnya dalam penelitian terkait fenomena banyak siswa sudah menggunakan e-learning, tapi hasil belajar masih rendah. 

Maka tujuan dari penelitian bisa “Menganalisis pengaruh penggunaan e-learning terhadap hasil belajar siswa”. Sehingga penelitian akan berfokus untuk mencari tahu hubungan antara variabel “e-learning” dengan “hasil belajar siswa”. 

4. Menentukan Metode Penelitian

Tahap yang keempat adalah menentukan metode penelitian. Secara umum ada 3 jenis metode penelitian. Yakni metode kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran (kombinasi kualitatif dan kuantitatif). 

Metode ini perlu ditentukan sebelum penelitian dilakukan, karena akan mempengaruhi teknik pengumpulan data, penentuan populasi maupun sampel penelitian, sampai teknik analisis data.

Jangan lewatkan juga: