Peluang mendapatkan hibah penelitian di tahun 2025 kembali terbuka melalui pembukaan program Research and Innovation ACAI 2025. Program ini termasuk hibah penelitian yang terbuka untuk para peneliti di negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Praktis, hibah ini bisa juga diakses oleh kalangan dosen dan peneliti di Indonesia. Bagi para dosen dan peneliti yang mencari hibah, maka bisa berpartisipasi. Sebab program ini mendukung kegiatan penelitian inovatif yang mengusung topik-topik berkaitan isu penuaan.
Penelitian yang diusulkan bisa kolaborasi lintas bidang keilmuan, lintas institusi, dan juga lintas negara anggota ASEAN sehingga membuka peluang melakukan penelitian kolaborasi, termasuk kolaborasi internasional. Berikut informasinya.Â
Daftar Isi
ToggleTentang Program Research and Innovation ACAI 2025
Program Research and Innovation ACAI 2025 adalah program pendanaan atau hibah penelitian yang digagas oleh ASEAN Centre for Active Ageing and Innovation (ACAI) untuk mendukung kegiatan penelitian yang mengangkat isu penuaan.
Artinya, program hibah ini mendukung penelitian yang membantu memahami proses penuaan, kebutuhan para lansia, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kenyamanan hidup para lansia, dan sebagainya. Sehingga berkaitan dengan isu-isu penuaan.
Program hibah ini sendiri bisa diakses para peneliti dari semua negara yang tergabung di dalam ASEAN. Mencakup Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Memahami negara mana saja yang bisa mengajukan proposal usulan sangat penting. Sebab, sesuai penjelasan sekilas di awal, program Research and Innovation ACAI 2025 mendukung penelitian kolaborasi lintas bidang keilmuan sampai lintas negara.
Berhubung hibah ini hanya ditawarkan kepada peneliti di negara-negara anggota ASEAN. Maka tentunya kolaborasi internasional hanya bisa dilakukan bersama peneliti di negara lain yang sama-sama anggota ASEAN tersebut.
Hal menarik dari hibah ini, adalah tersedia 3 pilihan skema pendanaan. Termasuk skema non-pendanaan. Artinya, ada skema yang fokus memberi dukungan di luar keuangan untuk para peneliti yang membutuhkan mentor, akses fasilitas penelitian di negara anggota ASEAN, dll. Detailnya akan dijelaskan di bawah.
Ruang Lingkup Usulan Penelitian
Call for Research and Innovation ACAI 2025 bisa menjadi sarana bagi dosen dan peneliti Indonesia meriah pendanaan yang memadai. Lalu, apa saja topik penelitian yang bisa diajukan para pengusul?
Program hibah ini, memang fokus mendukung pendanaan pada penelitian yang mengangkat isu penuaan. Kemudian, pihak penyelenggara menentukan scope atau ruang lingkup penelitian yang bisa diajukan para pengusul. Diantaranya adalah:
1. Active and Healthy Ageing
Scope atau ruang lingkup penelitian yang pertama adalah Active and Healthy Ageing atau aktif dan sehat di usia senja (lansia). Penelitian yang mendukung aktivitas fisik agar lansia tetap aktif bergerak.
Serta penelitian yang menunjang perawatan kesehatan para lansia bisa diajukan dalam program hibah dari ACAI ini. Sehingga, hasil penelitian bisa membantu lansia di ASEAN tetap aktif bergerak dan memiliki kesehatan yang baik atau prima.
Misalnya, penelitian mengenai intervensi olahraga ringan untuk lansia. Contoh lain, penelitian mengenai diet sehat di usia senja atau bagi lansia. Sehingga semua penelitian yang mengarah pada peningkatan kesehatan lansia di ASEAN bisa diajukan ke program hibah ini.
2. Long-Term Care and Integrated Care for Older Persons (ICOPE)
Scope yang kedua adalah Long-Term Care and Integrated Care for Older Persons (ICOPE). Artinya, program hibah ini menerima penelitian tentang sistem perawatan jangka panjang dan layanan kesehatan bagi para lansia.
3. Age-related Policy, Advocacy, and Legal Rights
Scope penelitian yang ketiga di dalam hibah ini adalah Age-related Policy, Advocacy, and Legal Rights. Artinya, program hibah mendukung penelitian tentang kebijakan, advokasi, dan hak hukum para lansia di negara anggota ASEAN.
4. Financing, Demographics, and Ageing-related Data
Scope keempat di dalam hibah ini adalah Financing, Demographics, and Ageing-related Data. Sehingga, program hibah mendukung penelitian tentang pembiayaan pelayanan lansia, proyeksi demografis, dan basis data para lansia.
5. Age-friendly Environment, Climate Adaptation, and Community Development
Program hibah ini juga mendukung penelitian tentang bagaimana para lansia menghadapi dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Misalnya, penelitian dengan topik kesiapsiagaan para lansia dalam menghadapi perubahan iklim ekstrim atau mungkin bencana alam.
6. Social Engagement, Community Participation, and Intergenerational Programs
Program hibah dari ACAI ini juga mendukung pendanaan untuk penelitian tentang bagaimana lansia bisa tetap aktif bersosialisasi. Misalnya penelitian dengan topik efektivitas pembukaan klub lansia yang berisi kegiatan menarik dan mendorong lansia tetap aktif bergerak.
7. Social Protection for Older Persons
Program hibah juga mendukung penelitian tentang sistem atau kebijakan perlindungan kepada lansia. Misalnya perlindungan dalam bentuk jaminan sosial atau manajemen dana pensiun bagi lansia.
8. Financial Innovation, Business Models, and Employment for Older Persons
Program hibah dari ACAI juga mendukung penelitian tentang inovasi di bidang keuangan, model bisnis, dan pembukaan lapangan kerja atau mempekerjakan lansia. Sehingga para lansia di negara anggota ASEAN masih bisa menjalankan bisnis atau berwirausaha dan menjadi pekerja (pegawai).
9. Innovation and Technologies
Program hibah ini juga mendukung penelitian tentang inovasi dan teknologi. Artinya, setiap penelitian yang bertujuan mengembangkan dan memanfaatkan teknologi terkini bagi kesejahteraan lansia akan didukung. Atau bisa diajukan untuk diseleksi dan menjadi penerima hibah.
10. Rights-based Approaches and Gender-sensitive Policies
Program hibah juga mendukung penelitian yang memiliki pendekatan yang berfokus pada hak asasi manusia dan sensitif terhadap isu gender dalam kebijakan lansia. Sehingga para lansia, baik laki-laki maupun perempuan mendapat perlindungan atau hak yang sama di berbagai bidang.
11. Regional Engagement and Cross-country Collaboration
Scope yang terakhir dari hibah penelitian ini adalah mendukung penelitian tentang kolaborasi penelitian lintas negara anggota ASEAN untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi lansia di negara-negara anggota ASEAN tersebut. Misalnya, penelitian tentang perbandingan sistem pensiun di negara ASEAN.
Sehingga dari penelitian ini, diharapkan bisa membangun sistem manajemen pensiun yang baik. Supaya para lansia di negara anggota ASEAN memiliki hari tua yang nyaman dan menyenangkan.
Skema Pendanaan
Dalam Call for Research and Innovation ACAI tahun 2025, dibuka dalam 3 pilihan skema. Para pengusul bisa mengajukan proposal usulan di skema yang dirasa paling relevan atau paling tepat dengan rencana penelitian yang diajukan. Berikut penjelasannya:
1. Small Grants
Skema yang pertama adalah Small Grants. Secara sederhana, pada skema ini mendukung penelitian yang membutuhkan pendanaan skala kecil. Besaran pendanaan pada skema ini adalah $50,000 per proposal.
Sebagai skema pendanaan skala kecil, tentunya hanya mendukung penelitian berskala kecil juga. Dimana durasi maksimal adalah 12 bulan atau 1 tahun. Sehingga bagi pengusul yang memiliki rencana penelitian mono tahun bisa mengajukan di skema ini.
2. Scale-up Grants
Skema hibah kedua di dalam program ini adalah Scale-up Grants. Secara sederhana, skema kedua ini mendukung penelitian yang membutuhkan dukungan pendanaan lebih besar dibanding skema yang dijelaskan sebelumnya.
Besaran pendanaan adalah $150,000 per proposal usulan, baik untuk penelitian tingkat lokal (nasional) maupun tingkat internasional (kolaborasi lintas negara anggota ASEAN). Sedangkan untuk durasi penelitian yang didanai, maksimal 3 tahun.
3. Non-Financial Support
Skema yang ketiga atau yang terakhir dalam hibah dari ACAI adalah Non-Financial Support. Sesuai penjelas di awal, program hibah ini memang mendukung penelitian yang membutuhkan dukungan di luar pendanaan.
Sehingga skema ini dihadirkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan para pengusul. Misalnya, jika pengusul membutuhkan mentor dalam menyusun proposal penelitian.
Maka bisa masuk ke skema ini untuk mendapatkan mentor ahli dari negara manapun yang merupakan anggota ASEAN. Kebutuhan non-pendanaan dalam bentuk apapun dari rencana penelitian yang dimiliki bisa mengajukan di skema ini.
Persyaratan
Secara garis besar, persyaratan utama di dalam Call for Research and Innovation ACAI 2025 adalah pengusul yang menjadi PI (Principle investigator – Ketua Pengusul) merupakan warga negara dari negara anggota ASEAN.
Jadi, bagi dosen dan peneliti asal Indonesia yang status kewarganegaraannya sudah bukan WNI. Otomatis tidak memenuhi syarat untuk menjadi ketua pengusul. Adapun cakupan siapa saja peneliti di negara anggota ASEAN yang bisa mengusulkan proposal di hibah ini, adalah sebagai berikut:
- Peneliti dari perguruan tinggi atau dosen maupun peneliti dari lembaga penelitian, misalnya di Indonesia adalah peneliti BRIN atau lembaga penelitian resmi lainnya.Â
- Instansi pemerintah dan lembaga kebijakan publik.Â
- LSM, masyarakat umum (warga sipil), dan organisasi berbasis masyarakat
- Inovator sektor swasta atau perusahaan sosial.Â
- Peneliti dan praktisi perorangan dengan keahlian yang telah terbukti.Â
Jadi, tawaran untuk program hibah dari ACAI ini tidak sebatas hanya untuk dosen dan peneliti di lembaga penelitian. Namun siapa saja yang memang memiliki proposal penelitian dan memiliki keahlian dalam meneliti bisa menjadi pengusul. Tentunya selama masih menjadi warga negara dari negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.
Cara Daftar
Bagi para dosen dan peneliti dari Indonesia yang tertarik dengan Call for Research and Innovation ACAI 2025, Anda bisa segera menyiapkan proposal usulan sesuai format yang sudah ditetapkan pihak ACAI selaku penyelenggara program.Â
Format proposal usulan bisa dilihat dan diunduh melalui tautan berikut https://asean-acai.org/wp-content/uploads/2025/06/2.-Format-and-requirements-for-proposals_23062025.pdf.Â
Sementara untuk RAB atau detail rencana anggaran biaya penelitian, juga wajib disusun sesuai format yang ditetapkan. Detail format bisa dilihat dan diunduh melalui tautan berikut https://asean-acai.org/wp-content/uploads/2025/06/4.-Budgget-template_23062025.xlsx.Â
Pengajuan proposal usulan dilakukan secara daring melalui email. Yakni email Mrs. Maretalinia di [email protected]. Proposal yang masuk nantinya akan diseleksi sesuai dengan ketentuan dari pihak penyelenggara.Â
Pengajuan proposal usulan sudah resmi dibuka sejak 30 Juni 2025 lalu. Sementara deadline atau batas waktu pengajuan, maksimal pada 15 Agustus 2025 mendatang. Meski masih ada waktu beberapa minggu lagi, pastikan sudah diajukan sebelum deadline agar tidak terburu-buru dan terbentur kendala teknis.
Timeline Program
Hal penting lain yang berkaitan dengan Call for Research and Innovation ACAI 2025 adalah jadwal kegiatan. Berikut adalah rincian jadwal atau timeline program dari tahap paling awal sampai tahap akhir:
- Call for Proposals Launch : 30 June 2025Â
- Deadline for Proposal Submission : 15 August 2025Â
- Review and Evaluation Period August : 2025Â
- Notification of Accepted Proposals : September 2025Â
- Grant Agreement and Orientation : September 2025Â
- Project Implementation Period : October 2025 – September 2026Â
- Mid-term Reporting : March 2026Â
- Final Report and Knowledge Sharing : September 2026
Jadwal dalam timeline program di atas tentunya masih bersifat tentatif. Informasi mengenai update jadwal bisa menunggu informasi lebih lanjut dari pihak ACAI selaku penyelenggara. Informasinya sendiri bisa diupdate melalui website resminya di https://asean-acai.org/.Â
Sebelum mulai menyusun proposal dan melakukan pengajuan, pastikan sudah membaca buku panduan program. Buku panduan bisa diakses melalui tautan berikut https://asean-acai.org/wp-content/uploads/2025/06/1.-About-ACAI-and-overview-of-the-call_23062025.pdf.Â
Selain itu, untuk keseluruhan kriteria penilaian bisa dilihat di tautan berikut https://asean-acai.org/wp-content/uploads/2025/06/3.-Evaluation-criteria-and-scoring_23062025.pdf. Sehingga bisa berusaha menyusun proposal yang memenuhi seluruh kriteria penilaian agar peluang lolos seleksi semakin tinggi.Â
Informasi lebih lanjut bisa mengakses website resmi ACAI pada menu program Call for Research and Innovation ACAI 2025 di https://asean-acai.org/call-for-ageing-research-amp-innovation-2025/.Â
Jika memiliki pertanyaan terkait program hibah ini, maka bisa menghubungi kontak narahubung yang disediakan pihak ACAI. Berikut detailnya:
Mrs. MaretaliniaÂ
Researcher, ASEAN Centre for Active Ageing and Innovation (ACAI)Â
Email: [email protected].Â
Masih ragu dengan kesempatan ini? Berikut manfaat yang akan Anda dapatkan.
Manfaat Berpartisipasi dalam Call for Research and Innovation ACAI
Bagi dosen dan kalangan peneliti, berpartisipasi dalam Call for Research and Innovation ACAI 2025 tentu langkah yang terbilang tepat. Kenapa? Sebab dengan keputusan tersebut, akan ada banyak manfaat bisa didapatkan. Diantaranya adalah:
1. Mendapat Hibah Penelitian
Manfaat ang pertama dan utama, tentu saja mendapatkan hibah penelitian atau dukungan pendanaan. Bagi dosen dan peneliti, hibah seperti ini sangat penting untuk mendukung realisasi dari rencana penelitian yang dimiliki. Sehingga bisa segera menghasilkan temuan-temuan inovatif dan mengembangkan iptek.
2. Mendapat Dukungan Teknis
Manfaat yang kedua, para penerima program tidak hanya bisa mengakses bantuan pendanaan penelitian. Namun juga bantuan teknis yang sifatnya bukan pendanaan (dana tunai). Sehingga bisa mengakses bantuan teknis untuk menyempurnakan rencana penelitian, mengasah keterampilan meneliti, dll.
3. Melaksanakan Penelitian Indisipliner dan Kolaboratif
Program hibah yang ditawarkan pihak ACAI mendukung penelitian indisipliner atau lintas bidang keilmuan. Dimana bisa salin berkolaborasi melaksanakan penelitian dengan isu penuaan yang bermanfaat bagi seluruh negara anggota ASEAN.
Selain itu, program hibah ini juga bermanfaat dalam mendukung peneliti melaksanakan penelitian kolaborasi. Yakni dengan peneliti lain dari negara yang sama-sama anggota ASEAN. Kolaborasi ini tentu meningkatkan mutu proses dan hasil penelitian yang disusun dan dijalankan bersama-sama.
4. Akses Jaringan di ASEAN
Manfaat berikutnya dari ikut serta dalam hibah yang diselenggarakan ACAI ini adalah terbuka akses ke jaringan internasional di negara anggota ASEAN. Sebab dengan ikut serta, maka para dosen dan peneliti dari Indonesia berkesempatan mengenal mitra akademik, pemerintah, komunitas, dan sektor swasta di kawasan ASEAN.
5. Mengembangkan Reputasi
Meraih hibah penelitian, tentunya membantu dosen dan peneliti meningkatkan produktivitas dan kinerjanya. Kemudian, sekaligus mendapat dukungan mengembangkan riwayat publikasi ilmiah ke jurnal internasional. Jadi, meraih hibah dari ACAI ikut membantu mengembangkan reputasi akademik dan ilmiah.
Besarnya manfaat yang diberikan, tentu akan sangat disayangkan jika Call for Research and Innovation ACAI 2025 dilewatkan begitu saja. Jadi, dengan waktu yang tersisa sebelum deadline penutupan pengajuan proposal. Silahkan mulai disusun dan diajukan tepat waktu.



