Menjadi dosen adalah sebuah karir sekaligus panggilan jiwa. Mungkin saat kuliah dulu, kamu tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang dosen. Nah, ternyata menjadi dosen itu tidak mudah lho.
Kamu harus selalu siap dengan materi perkuliahan, materi riset, dan bahkan alasan untuk ngeles saat tidak tahu jawaban dari pertanyaan mahasiswa. Salah satu yang paling bikin deg-degan adalah saat melihat hasil evaluasi dosen oleh mahasiswa. Wah, ini mah serem banget bro!
Kamu takut nilai evaluasi dosen dari mahasiswamu jelek? Ternyata setelah diselidiki, mahasiswa juga punya kriteria dosen favorit lho! Dosen seperti apa sih yang menjadi dosen favorit mahasiswa? Simak daftarnya berikut ini!
1. Murah Nilai
Mahasiswa manapun jika ditanya pasti akan menjawab “dosen yang baik adalah dosen yang memberi nilai A!” jadi, kriteria utama dosen favorit mahasiswa adalah yang hobi memberi nilai yang bagus.
Namun, kriteria penilaian ini juga harus jelas guys. Jangan sampai karena kamu terlalu murah nilai, banyak mahasiswa yang merasa tidak dihargai hasil kerja kerasnya. Kamu bisa memulai dengan memberikan tugas-tugas yang dapat membantu meningkatkan nilai ujian atau memberikan quiz di kelas.
Salah satu tips dari rekan dosen adalah gunakan keaktifan mahasiswa di kelas sebagai salah satu kriteria penilaian. Dengan demikian, kamu bisa menilai sejauh mana kelasmu memahami materi yang kamu sampaikan dan dapat memberikan nilai yang sesuai pada mahasiswa.
2. Ramah Terhadap Mahasiswa
Ternyata, mahasiswa akan sangat senang apabila kamu ramah terhadap mereka. Seringkali karena kamu sibuk dengan Tridharma Perguruan Tinggi, kamu menanggapi sapaan mahasiswamu dengan seadanya. Nah, mulai sekarang kamu harus lebih banyak tersenyum apabila disapa, apalagi senyum kan juga ibadah.
Lebih lanjut lagi, mahasiswa juga menyukai dosen yang mengenali nama mereka bahkan mengenal secara personal. Biasanya, dosen yang mengenali mahasiswanya secara personal cenderung mendapat skor evaluasi yang tinggi. Nah, sekarang mulai hafalkan nama-nama mahasiswamu yuk!
3. Menghargai Hasil Kerja Mahasiswa
Dalam memberikan tugas, seringkali kamu tidak sempat memeriksanya, bahkan hanya menjadikan tugas sebagai daftar absen. Ternyata, mahasiswa akan lebih senang ketika kamu membahas tugas yang telah mereka kerjakan. Hal ini karena mereka merasa pekerjaaannya telah dihargai.
Salah satu dosen yang penulis temui berkata bahwa salah satu cara beliau untuk menghargai hasil kerja mahasiswanya adalah dengan meminta mahasiswa tersebut merangkum materi perkuliahan, kemudian mengembalikan rangkuman itu dengan menambahkan beberapa catatan kaki. Dijamin, mahasiswamu jadi paham materi dan merasa dihargai oleh kamu.
4. Mudah Ditemui dan Dihubungi
Zaman mahasiswa dulu pasti kamu pernah merasakan menunggu berjam-jam untuk bimbingan skripsi atau dosen yang menghindar ketika kamu meminta waktu di luar jam kuliah untuk berdiskusi. Sekarang, mahasiswa menjadikan kriteria dosen yang mudah ditemui sebagai dosen favoritnya lho!
Faktanya, mahasiswa kini menginginkan lebih banyak waktu tatap muka di luar jam kuliah lho guys. Hal ini dikarenakan standar penelitian skripsi yang semakin tinggi dan juga banyaknya kegiatan mahasiswa yang membutuhkan pengawasan dari dosen.
Kalau kamu merasa waktumu tidak cukup untuk menemui mahasiswa bimbinganmu, kamu bisa menawarkan untuk melakukan bimbingan secara virtual dengan bantuan internet, surel, streaming video, video call dan lain sebagainya. Mudah kan?
5. Pintar
Mahasiswa zaman sekarang pintar-pintar, oleh karena itu kamu sebagai dosen tidak boleh kalah pintar. Pintar disini bukan hanya berarti kamu memahami materi yang kamu sampaikan, tapi juga bisa menyampaikan materi dengan baik.
Seringkali mahasiswa mengeluh kalau dosennya pintar tapi tidak bisa mengajar, nah ini berarti cara kamu menyampaikan materi belum efektif. Cobalah berdiskusi dengan mahasiswa saat menyampaikan materi. Selain transfer ilmu kamu juga bisa menambah info-info baru lho!
6. Tidak Pelit Ilmu
Kadangkala mahasiswa sering menanyakan pertanyaan yang menurut kamu tidak penting, namun kamu harus bisa mengatasinya. Salah satu caranya adalah dengan menjawab pertanyaan dengan baik dan tidak sepotong-sepotong. Ternyata, jawaban yang sepotong-sepotong ini sering dianggap mahasiswa sebagai tanda bahwa kamu pelit ilmu.
Harus diingat, mahasiswa belum memiliki tingkat pengetahuan seluas kamu. Maka, kamu harus lebih sabar dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswamu. Jawablah tiap-tiap pertanyaan sebaik mungkin dan imbuhkan bahwa kamu ingin mereka lebih banyak bertanya. Dijamin, mahasiswa akan jatuh hati pada cara mengajarmu!
Kamu juga bisa membuat buku bahan ajar sendiri agar mahasiswamu lebih mudah mengerti dengan apa yang kamu ajarkan. Buat kamu para dosen, Penerbit dan Percetakan di Yogyakarta (DeePublish) memudahkanmu untuk membuat dan mempublikasikan buku bahan ajar di Indonesia.
7. Soal Ujiannya Tidak Sulit
Nah, yang satu ini adalah syarat mutlak dari tiap mahasiswa. Ya, betul, tidak ada mahasiswa yang menginginkan soal ujian yang sulit, namun terkadang kurikulum memaksa kamu untuk menanyakan beberapa hal yang mungkin kurang dipahami mahasiswa.
Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan mengetahui sejauh mana mahasiswa yang kamu ajar memahami materi perkuliahan dan kamu bisa membuat soal berdasarkan hasil analisamu.
Dijamin, kamu akan mendapatkan jawaban yang memuaskan dan juga mahasiswa akan beranggapan bahwa soal ujianmu tidak sulit. Psst, kamu juga bisa menyelipkan kisi-kisi dalam bentuk quiz dan tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dan dikumpulkan sebelum ujian!
8. Mendengarkan Keluhan Mahasiswa
Kadangkala, mahasiswa bingung harus curhat kemana mengenai kehidupan akademiknya, apalagi kalau kehidupan akademiknya serumit kehidupan asmaranya! Wah, bisa-bisa mahasiswa tersebut stress dan malah DO.
Nah, sempatkanlah untuk mendengarkan keluhan mahasiswamu, baik mengenai kegiatan perkuliahan, penyelenggaraan akademik, sampai hal-hal sepele seperti kelanjutan skripsi mereka atau kegiatan non akademik di kampus. Dijamin mahasiswamu akan semakin jatuh hati denganmu!
9. PowerPoint-nya Mudah Dimengerti
Merasa powerpoint-mu menarik dan penuh dengan animasi? Nanti dulu! Ternyata mahasiswa lebih menyukai powerpoint yang mudah dimengerti dan informatif ketimbang powerpoint yang penuh dengan gambar dan animasi.
Hal ini dikarenakan kebanyakan mahasiswa akan belajar dari powerpoint dan handouts yang diberikan oleh dosen ketimbang dari catatan mereka sendiri.
Powerpoint yang cenderung ramai malah akan menyulitkan proses belajar mahasiswa. Jadi, gunakan powerpoint seefektif mungkin, seleksi hal-hal penting yang harus disampaikan dan sampaikan dengan tata bahasa yang baik.
Baca juga : Tugas Asisten Dosen dan Gajinya, Kamu Berminat?
10. Humoris
Kalau kamu merasa mahasiswamu sering bosan dikelas, kamu bisa menambahkan humor-humor dalam materi perkuliahan. Dengan materi perkuliahan yang segar dan penuh dengan canda, mahasiswa akan lebih cepat memahami apa yang ingin kamu sampaikan.
Hati-hati ya, jangan sampai kamu terlalu sibuk bercanda sampai melupakan topik yang ingin kamu sampaikan!
11. Punya Pandangan yang Luas
Seringkali, kamu melupakan bahwa selain menjadi seorang dosen, kamu juga merupakan seorang ilmuwan yang pendapatnya pasti didengarkan oleh mahasiswa-mahasiswanya. Kamu juga memiliki kesempatan untuk mengubah cara pandang seseorang.
Kesempatan ini tidak boleh kamu sia-siakan. Kamu harus memperluas pandanganmu dan berani melihat suatu permasalahan dari berbagai perspektif. Kadang, kamu akan terjebak dan mencampuradukkan pendapat pribadi dengan pendapat ilmiah. Nah, sekarang saatnya kamu berubah dan mulai lebih objektif dalam melihat suatu permasalahan.
12. Update dan Tidak Gaptek
Ternyata, mahasiswa menyukai dosen yang Update dan tidak gaptek alias gagap teknologi! Hal ini karena mahasiswa zaman sekarang sudah melek teknologi. Kadang, mahasiswa juga merasa bosan kalau kamu menghabiskan lebih dari 15 menit untuk memasang proyektor, menyalakan powerpoint dan lain sebagainya.
Selain itu, dosen yang update cenderung lebih disukai mahasiswa karena memiliki pengetahuan yang lebih luas serta lebih mudah diajak berdiskusi. Maka dari itu, segera update keilmuan kamu dan jadilah dosen favorit mahasiswa!
Baca juga: Keraguan dan Harapan Baru Pendidikan Indonesia
Sekarang, apakah kamu sudah termasuk dalam kriteria-kriteria di atas? Kalau sudah, maka seharusnya kamu tidak perlu khawatir mengenai evaluasi dosen oleh mahasiswa. Ingat, jadikan evaluasi sebagai sarana untuk berkaca dan memahami dimana letak kekurangan dan kelebihanmu.