fbpx

JANGAN LEWATKAN 📢 Dapatkan diskon cetak buku hingga 30% + cashback.

ⓘ Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Hibah Penelitian Cooperation Indonesia-The Netherlands Dibuka, Apa Saja Syaratnya?

Cooperation Indonesia-The Netherlands

Ada banyak program hibah penelitian bisa diperjuangkan oleh para dosen di Indonesia, salah satunya program bertajuk Cooperation Indonesia – The Netherlands. Sesuai dengan namanya, program hibah ini adalah hasil kerjasama dua negara, yakni Indonesia dan Belanda. 

Program hibah ini sendiri diketahui sudah berjalan selama beberapa tahun. Kemudian kembali dibuka di tahun 2024 dan terbuka untuk para dosen yang dinaungi Kemendikbudristekdik. Tentunya, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi para dosen pengusul. 

Melalui program ini, para dosen mendapat fasilitas untuk melaksanakan penelitian kerjasama dengan peneliti dari Belanda. Sekaligus menerima pendanaan menembus Rp2 miliar per tahun per proposal sesuai ketentuan. Berikut detail penjelasan programnya. 

Mengenal Program Cooperation Indonesia – The Netherlands

Program Cooperation Indonesia – The Netherlands merupakan program hibah hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda. Kerjasama ini terjalin antara Kemendikbud dengan NWO atau The Netherlands Organization for Scientific Research (Organisasi Riset Ilmiah Belanda). 

Tahun ini, program hibah hasil kerjasama dua negara ini fokus mengusung topik Blue Economy. Blue Economy sendiri adalah topik yang berkaitan dengan peningkatan kegiatan ekonomi di perairan (laut) dan menjaga ekosistem di laut. 

Hasil penelitian kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan kegiatan perekonomian. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pesisir tanpa risiko merusak ekosistem di laut. 

Proses pendaftaran dan seleksi para peneliti terpilih dilakukan secara terpisah. Sesuai dengan yang tercantum di buku panduan program Cooperation Indonesia – The Netherlands. Persyaratan, prosedur pendaftaran, dan lainnya antara peneliti Indonesia dan Belanda dibedakan. 

Seleksi untuk peneliti dari Indonesia kaan dilakukan oleh Kemendikbudristek. Pendanaan juga akan dikelola oleh Ditjen Diktiristek melalui pendanaan LPDP. Sementara untuk peneliti dari Belanda, persyaratan dan ketentuan lain ditetapkan pihak NWO. Sumber pendanaan sendiri dari Merian Fund. 

Peneliti dari Belanda yang terpilih akan mendapatkan dana hibah penelitian sampai 1,4 juta Euro. Sementara peneliti dari Indonesia, yakni para dosen terpilih, berpeluang mendapat hibah penelitian mencapai Rp2 miliar per tahun untuk masing-masing proposal yang lolos seleksi (diterima). 

Tak hanya itu, para peneliti yang lolos seleksi juga akan mendapat fasilitas melakukan kunjungan ke lokasi penelitian mitra. Sebab sesuai namanya, program ini memang penelitian kerjasama lintas dua negara. Disediakan waktu beberapa bulan agar peneliti dari Indonesia maupun Belanda bisa berkunjung dan melakukan kolaborasi yang adil untuk hasil optimal. 

Mau ikut program ini? Simak 10 Cara Mendapatkan Dana Hibah Penelitian untuk Dosen

Persyaratan Pendaftar

Dikutip melalui website resmi NWO, program Cooperation Indonesia – The Netherlands terbuka untuk para peneliti dari Belanda maupun Indonesia yang memenuhi ketentuan. Lalu, siapa saja yang menjadi sasaran dari program hibah ini? Berikut penjelasannya: 

  1. Pengusul utama (ketua pengusul) dari Belanda merupakan dosen di perguruan tinggi dan mengajukan proposal usulan sebagai pendaftar program melalui website resmi NWO. 
  2. Tim pengusul merupakan dosen dan peneliti dari perguruan tinggi berbeda dengan ketua pengusul di Belanda. 
  3. Ketua pengusul dari Indonesia merupakan dosen di perguruan tinggi di Indonesia yang memenuhi syarat yang ditetapkan Kemendikbudristek. 
  4. Tim pengusul dari Indonesia merupakan dosen yang tidak satu perguruan tinggi dan bisa dari lembaga penelitian yang memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan penyelenggara. 
  5. Memiliki mitra penelitian yang berasal dari praktisi, baik dari Indonesia maupun dari Belanda yang punya pengalaman praktisi di perusahaan swasta maupun yang dikelola oleh pemerintah. 

Sementara itu, untuk para dosen di Indonesia yang ingin meraih hibah Cooperation Indonesia – The Netherlands sekaligus menjadi ketua pengusul. Maka wajib memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek, diantaranya: 

  1. Merupakan WNI (Warga Negara Indonesia). 
  2. Berstatus sebagai dosen tetap di salah satu perguruan tinggi yang dinaungi Kemendikbudristek. Baik itu PTN maupun PTS. 
  3. Aktif bekerja atau mengabdi sebagai dosen di Indonesia selama proyek penelitian berlangsung. 
  4. Memiliki penguasaan bahasa Inggris yang baik, baik untuk komunikasi secara lisan maupun secara tertulis. 
  5. Menerima izin dari institusi yang menaungi dosen untuk menerima dan mengelola dana hibah penelitian dalam program Penelitian Kerjasama Indonesia Belanda 2025. 
  6. Memenuhi syarat dan ketentuan minimum hibah untuk kolaborasi internasional.
  7. Ketua pengusul juga harus bersedia untuk mengkoordinasikan anggota konsorsium dari Indonesia dalam proses administrasi dan substansi penelitian. 
  8. Dosen pengusul berasal dari PT dengan Klaster Mandiri maupun Klaster Utama. 

Dalam buku panduan program juga dijelaskan, bahwa para dosen pengusul dari Indonesia bisa bekerja sama dengan dosen lain dalam program hibah ini. Selain itu, bisa juga memilih tim penelitian dari kalangan nondosen. 

Misalnya dari peneliti suatu lembaga penelitian maupun praktisi yang memiliki pemahaman sesuai topik utama, yakni Ocean Economy yang sudah dijelaskan sebelumnya. Calon tim peneliti bisa berasal dari LPNK, Balitbang Kementerian, Litbang BUMN, Lembaga Unit Riset Swasta, atau juga LSM.

Sebagai catatan tambahan, bagi dosen yang menjadi ketua pengusul wajib memilih tim dari dosen perguruan tinggi lain sehingga tidak ada tim pendamping yang berasal dari institusi yang sama. 

Jangan lewatkan pembahasan 11 Tips Membuat Proposal Hibah Penelitian agar Lolos Seleksi.

Jadwal Pendaftaran

Bagi para dosen di Indonesia yang merasa memenuhi persyaratan untuk ikut serta dalam program Cooperation Indonesia – The Netherlands. Maka bisa mempersiapkan diri untuk segera melakukan pendaftaran.  Berikut adalan linimasa program hibah ini: 

  1. Webinar penawaran dan informasi detail mengenai program hibah : September 2024 
  2. Menyampaikan pernyataan minat melalui laman BIMA : 17 September – 17 Oktober 2024. 
  3. Pengajuan dokumen pendukung penelitian kerjasama antara Indonesia dan Belanda : 5 November 2024. 
  4. Pengajuan proposal usulan penelitian kerjasama antara Indonesia dan Belanda : 19 November 2024 bagi peneliti dari Belanda dan 26 November 2024 bagi peneliti asal Indonesia. 
  5. Konsultasi dengan reviewer proposal usulan ; Desember 2024 – Maret 2025 
  6. Pengajuan sanggahan oleh tim pengusul : Maret atau April 2025. 
  7. Rapat tim penilai menentukan hasil seleksi proposal usulan : Mei 2025. 
  8. Pengumuman penerima program hibah hasil keputusan NWO dengan Kemendikbudristek : Juni 2025. 

Tips ini akan membantu : Tips Mendapatkan Dana Hibah Penelitian Dosen.

Cara Daftar

Sesuai penjelasan sebelumnya, maka pendaftaran atau pengajuan proposal usulan di program Cooperation Indonesia – The Netherlands dibuka nyaris sepanjang bulan November 2024. 

Lalu, bagaimana cara daftarnya? Pendaftaran murni dilakukan secara daring oleh dosen dan berikut tahapannya: 

  1. Menyampaikan pernyataan minat paling lambat pada tanggal 17 Oktober 2024 melalui link berikut: http://ringkas.kemdikbud.go.id/EOINWO2025.
  2. Menunggu pengumuman untuk mendapatkan akses pendaftaran melalui laman BIMA. Pendaftaran dibuka, dosen pengusul bisa langsung mengajukan proposal usulan yang sudah disusun sesuai ketentuan pihak penyelenggara. 
  3. Proposal usulan dikirimkan secara daring ke pihak ISAAC, maksimal pada 19 November 2024 pukul 14.00 CET.
  4. Jika sudah mendapat akses pengajuan proposal usulan di BIMA, silahkan mulai mengajukan proposal. 
  5. Lampirkan semua dokumen yang diminta. Mulai dari RAB (sudah disediakan format, langsung diunduh dan disusun sesuai ketentuan), formulir pendaftaran (sudah ada format/template), dan sebagainya sesuai arahan di laman BIMA. Diantaranya adalah: 
    • Proposal Bersama yang sudah disubmit melalui sistem ISAAC. 
    • Proposal Khusus PI Indonesia sesuai template atau format. 
    • Dokumen pendukung lain sesuai template yang disediakan. 

Setelah selesai melakukan pengajuan proposal usulan, para dosen bisa menunggu pengumuman lebih lanjut. Pengajuan proposal usulan di BIMA dibuka sejak dosen pengusul diberi akses setelah terkonfirmasi menyampaikan minat pada program. 

Maksimal pengajuan proposal sendiri di laman BIMA adalah pada 26 November 2024 mendatang pukul 19.00 WIB. Sementara untuk untuk persetujuan proposal dari LPPM paling lambat pada tanggal 27 November 2024 pukul 23:59 WIB. 

Informasi lebih lanjut mengenai program hibah penelitian ini bisa mengakses laman BIMA di menu Pengumuman. Selain itu, bisa menghubungi kontak  narahubung Kemendikbudristek maupun NWO yang tercantum di buku panduan. 

Informasi lain juga bisa diakses di laman resmi NWO, yakni di tautan https://www.nwo.nl/en/calls/blue-economy-economic-activities-and-healthy-ecosystems-in-oceans. 

Selain program ini, Anda juga bisa mengikuti program hibah lainnya. Cek 5+ Contoh Hibah Penelitian Dosen yang Tak Boleh Dilewatkan.

Silakan membaca seluruh penjelasan program sehingga bisa menyusun proposal usulan sesuai ketentuan. Sekaligus bisa memastikan dari awal sudah eligible, sehingga proposal usulan memiliki peluang besar lolos seleksi.

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132