Tidak banyak orang yang mengerti bagaimana rasanya memiliki profesi ini. Profesi yang harus menyampaikan sesuatu sesuai bidang kemampuannya dalam sebuah institusi formal, berhadapan dengan orang yang rata-rata memiliki usia di atas usia remaja, dimana hampir semua orang pada pada usia ini memiliki gejolak yang tinggi, dan mood yang sering berubah-ubah.
Ya, dosen. Profesi menyenangkan yang mengharuskan beberapa orang dengan pendidikan di atas Strata 1 ini berhadapan dengan banyak mahasiswa setiap hari, bahkan hampir lebih dari 2 sampai 3 kelas perharinya. Belum lagi ada beberapa dosen yang masih menempuh pendidikan ke jenjang Master atau Doktor, bisa dibayangkan bagaimana sibuknya profesi hebat ini setiap harinya.
Tidak heran, jika beberapa orang yang menyandang profesi ini dianggap orang pintar, cerdas, atau bahkan serius dalam setiap pandangan terhadap sesuatu. Bahkan ada mahasiswa yang sampai ketakutan menghadapi dosen tertentu hanya karena tampang dari sang dosen menakutkan, jarang senyum, dan selalu bersikap kaku.
Nah, sebenarnya bagaimana ya caranya agar para dosen yang tampak kaku dan serius ini dapat lebih menyenangkan dihadapan para mahasiswanya? Yuk, simak tips berikut ini
1. Mulailah dengan penampilan yang tidak biasa, tetap sopan, dan menyenangkan
Mengapa penampilan, ya! Karena aspek inilah yang dilihat pertama kali dari mata mahasiswa saat dosen tersebut masuk ke kelas. Jika seorang dosen sering menggunakan pakaian berwarna tua dengan alasan agar tampak lebih berwibawa, disegani dan dihormati, mulailah dengan menggunakan pakaian yang bercorak sedikit cerah dan tidak mencolok.
Terlebih jika dosen tersebut mengajar kuliah di pagi hari. Selain suasana pagi yang memberikan atmosfer positif bagi para mahasiswa, usahakan dosen juga dapat memberikan efek positif yang dapat dimulai dari penampilannya. Menggunakan penampilan yang tidak biasa, yang lebih fresh juga dapat memberikan efek tampak menyenangkan bagi yang melihatnya.
2. Rubahlah nada bicara! Yang lebih renyah dan ramah
Bukan hanya 1 atau 2 mahasiswa yang mengeluh setelah keluar kelas saling bertanya apa yang sebenarnya diajarkan oleh sang dosen. Nada bicara yang terlalu berat, tidak jelas, terkesan sangat serius, atau bahkan menakutkan, malah tidak membuat mahasiswa benar-benar mengerti, walaupun memang sebenarnya saat mereka ditanya mengerti atau tidak dengan yang baru saja diajarkan mereka akan menjawab “Ya, mengerti”.
Jadi, rubahlah cara penyempaian materi di dalam kelas. Hal ini dapat dimulai dari memperjelas artikulasi, berinteraksi dengan tangan, tertawa, tersenyum, atau saling bertanya dengan mahasiswa. Nada bicara juga dapat diatur, seperti apabila biasanya bernada tinggi sekali, dapat diturunkan, namun tetap jelas dan menyenangkan. Sesekali, buatlah mahasiswa benar-benar mengerti dengan apa yang disampaikan
3. Siapkan anekdot-anekdot yang mampu membuat para mahasiswa tersenyum
Terkenal sebagai dosen yang perfectionist memang sangat sulit ketika diminta untuk melucu. Dimulai dari diketawakan mahasiswa, terlihat kaku, dan tampak aneh atau bahkan garing. Namun tidak ada salanya jika dicoba. Membuat suasana di kelas terasa hidup, bukan hanya karena materi yang disampaikan, namun ada hal yang lebih segar yang disampaikan.
Seperti contoh membicarakan hal-hal di luar materi, diganti dengan anekdot-anekdot lucu, video lucu yang mudah sekali ditemukan, atau membahas hal yang fresh, dengan nada ringan, dan tidak berkonteks serius. Selain membuat suasana baru di dalam kelas, ini juga dapat menghidupkan suasana kelas saat mata kuliah sang dosen yang terkenal serius dan kaku tersebut.
Bahkan, beberapa penelitian mengungkapkan, mahasiswa atau siswa didik lainnya akan lebih paham apabila dalam waktu 10 menit mengajar, diberikan jeda berupa ice breaking selama 2-3 menit.
Hal ini berfungsi untuk merefresh otak mereka untuk tidak melulu memikirkan atau memperhatikan hal-hal yang sedag diajarkan. Selain mereka dapat beristirahat menyimak hal-hal di luar materi, para pengajarpun juga memiliki jeda untuk merefresh apa yang akan diajarkan.
4. Mencoba sistem mengajar dengan cara yang baru? Tidak ada salahnya dicoba
Setiap dosen memiliki cara mengajar yang berbeda-beda. Mulai dari pembawaan, penyampaian materi, pemberian tugas ,hingga sistem penilaian. Begitupun mahasiswa, mereka memiliki tingkat pemahaman yang berbeda, mulai dari mampu mengerti hanya sepertiga materi yang disampaikan, setengah materi, atau bahkan tidak mengerti sama sekali.
Ini juga yang harus diperhatikan para dosen agar apa yang disampaikannya tidak sia-sia. Maka dari itu, kreatifitas mengajar juga diperlukan disini. Jika dosen merasa apa yang disampaikannya kurang, mungkin itu faktor dari cara penyampaian yang terlalu monoton, sehingga banyak mahasiswa yang mengeluh tidak paham dan nilai dari mata kuliah tersebut sebagian besar buruk.
Untuk itulah, ada baiknya jika para dosen mencoba dengan sistem mengajarnya. Misalnya, merubah formasi kursi tempat duduk, apabila biasanya berformasi kelas, cobalah untuk merubahnya melingkar, atau berbentuk U.
Bisa juga dengan mengajak mereka keluar kelas, duduk di taman, berdiskusi, semcam mengadan Outdoor Class, dan lagi cara yang dapat dilakukan. Mahasiswa memang dituntut untuk kreatif, tapi tidak ada salahnya jika dosen memulai untuk lebih kreatif.
5. Jalin keakraban dengan para mahasiswa di dalam maupun di luar kelas! Pahami bahasa gaul mereka
Rata-rata dosen memang bukan berasal dari kalangan muda. Bahkan banyak di antara mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas. Namun hal ini bukan halangan bagi siapapun untuk tetap memiliki jiwa muda. Menyapa para mahasiswa yang memiliki usia muda, mengajak bercanda, akan membuat para dosen tampak ramah dan dipandang dosen yang menyenangkan.
Sepertinya, bagi para dosen yang dianggap kaku dan serius, hal ini dapat dicoba. Terlebih bagi para dosen yang dianggap killer, mencoba untuk bercanda dengan mahasiswa tidak ada salahnya untuk memperbaiki image.
Duduk, membaur bersama para mahasiswa, membahas sesuatu yang baru yang sedang ada di kalangan mahasiswa, atau bahkan saling bercerita, atau berkonsultasi kepada dosennya. Tentu menyenangkan bagi pihak dosen maupun mahasiswa.
Baca juga: Sinergi Dosen-Mahasiswa untuk Tingkatkan Kualitas Dikti
Wajar adanya jika memang sesorang bersikap serius terhadap beberapa hal, namun ada kalanya jika orang tersebut dapat dinilai menyenangkan dan ramah terhadap orang lain. Begitupun dosen, harusnya profesi ini mampu menjalin interaksi yang baik dengan mahasiswanya, dimanapun, kapanpun.
Alasannya simple, agar beliau lebih dihargai oleh para mahasiswanya, dan para mahasiswa terasa nyaman ketika berinteraksi dengan para dosen di kelas maupun di luar kelas.
Para mahasiswa merasa semangat mengikuti perkuliahan atau tidak selain dari diri mereka sendiri, ternyata juga beasal dari faktor siapa dan apa yang diajarkan. Jadi sudah tentu, dosen memiliki peran penting bagi berlangsungnya masa depan mahasiswa. Begitupun mahasiswa, juga berperan penting terhadap profesi sang dosen.
Dimulai dari tersenyum, berpenampilan yang tidak biasa namun tetap sopan dan sesuai standart Universitas, mengubah nada bicara, cara mengajar bahkan sampai interaksi di luar kelas juga penting dilakukan. Hal lain yang dapat dilakukan seperti mengadakan diskusi di luar kelas. Semua cara ini tidak lain agar para dosen tetap dihormati, namun tetap menyenangkan.